Bab 20

...ΩΩΩΩ...

Sudah satu bulan berlalu sejak kasus penculikan Jihan, dan semuanya sudah membaik sekarang, walau tidak mungkin untuk melupakannya begitu saja. Kejadian itu memang mustahil dilupakan, dan juga menyakitkan untuk dikenang.

Dan Gerald, sesuai janjinya dia mengundurkan diri sebagai Irjen, dan memilih melanjutkan bisnis keluarga Andrafana, menggantikan posisi Levan sebelumnya.

Begitu juga Sandra yang belum bertemu siapapun dari anggota keluarga Andrafana, kecuali Eca. Soalnya hampir setiap Minggu Eca datang mengunjungi Sandra, dia juga sekalian mengunjungi Jihan dan memastikan keadaan gadis kecil itu.

Semuanya berjalan dengan baik perlahan-lahan, begitu juga dengan YK yang namanya semakin terkenal karna mampu menyelesaikan kasus-kasus rumit yang nyaris dipecahkan oleh para polisi.

Nama YK menjadi trend dimana-mana, banyak orang mengandalkan YK. YK menjadi lebih sibuk saat ini.

Tapi menyebalkan untuk Hainry, ditengah-tengah kesibukannya sebagai anggota YK, dia malah harus duduk dan terjebak di meja makan dengan ayahnya yang ada di sebelahnya.

Benar!

Hainry sedang mengalami fase menyebalkan itu.

Perjodohan yang tidak Hainry inginkan.

Ayahnya baru saja meminta Hainry untuk segera menikah, dia bahkan sudah memberikan beberapa foto gadis-gadis cantik anak teman-temannya.

Dia berikan sekitar 10 foto kepada Hainry, sudah sejak tadi ayahnya menjabarkan satu persatu fotonya, menjelaskan nama kelebihan dan asal keluarga para gadis itu. Sang ayah sangat semangat memilihkan istri untuk anaknya.

Tapi tidak satupun ada yang menarik dimata Hainry. Karna yang menarik dimata dan dihati, hanya Sandra dan tidak ada lagi.

"Aku nggak mau menikah." Tolak Hainry biasa saja, soalnya ini bukan pertama kalinya Hainry diperlukan begini. Sudah sangat sering sang ayah mencoba menjodohkannya, bahkan dengan berbagai cara bervariasi, mulai dari menjebak Hainry, memaksa Hainry makan malam dengan gadis-gadis calon pilihannya, tapi tidak satupun ada yang memenangkan hati Hainry.

"Tapi aku mau punya cucu!" Agam--nama sang ayah. Agam membentak Hainry, urat-urat kekesalan semakin terlihat di wajahnya, menambah wajah tua itu semakin tua.

"Ya entah." Hainry menaikkan kedua bahunya tidak peduli.

"Kau tau? Ayah mu sudah berumur hampir 54 tahun! Ayah cuma mau kau menikah! apa begitu sulit untuk mu?! Ayah ini sudah tua, ayah juga ingin punya menantu dan menggendong cucu! Ayah ingin punya keluarga yang sederhana dan lengkap! Ayah juga ingin merasakan indahnya hari tua bermain bersama cucu-cucu ku! Bagaimana aku bisa punya cucu kalau kau tidak menikah! Kau anak tunggal ku!" Agam menarik napasnya, berbicara sepanjang itu dengan penuh emosi yang meluap-luap membuat dadanya sesak.

Agam tidak ingin lebih, dia hanya ingin hidup seperti orang lainnya, punya anak, menantu, dan cucu-cucu yang lucu, dia ingin punya kehidupan tua yang menenangkan.

Wajar jika Agam marah.

Soalnya selama ini Hainry tidak pernah terlihat berkencan, dia juga tidak tertarik dengan wanita manapun. Bahkan selama 27 tahun Hainry sudah hidup, dia tidak tertarik dengan wanita.

Agam sering menyodorkan gadis-gadis guna mengetahui selera putranya, tapi tidak ada yang menarik dimata Hainry, baik gadis cantik, seksi, imut, kuat, cerdas, jenius, semuanya Hainry tolak mentah-mentah.

Pernah terbesit dipikiran sang ayah bahwa anaknya ini impoten!

"Jangan-jangan kau beneran impoten ya?!"

"Entah." Hainry menaikkan kedua bahunya, dia tidak peduli.

Bagaimana Agam tidak darah tinggi kalau kelakuannya putra-nya seperti ini?

"Hainry aku ingin punya cucu! Aku mau punya menantu perempuan dan bukan seorang laki-laki!"

Hah--

Hainry menghela napasnya, dia mengeluarkan ponsel miliknya, menunjukkan sebuah foto pada sang ayah. Foto itu adalah foto Sandra.

"Aku suka sama dia, udah empat tahun, dan sekarang lagi usaha buat dapatin hati dia. Jadi tolong ayah doa aja."

"Oke!" Agam tersenyum begitu lebar, dia memberikan jempol pada sang anak sebagai apresiasi bahwa anaknya masih normal dan sehat.

"Jangan coba-coba jodohin aku lagi." Tambah Hainry dengan suara yang berat.

"Aman! Alhamdulillah, anak ku yang ganteng normal, Mama mu di surga pasti bangga." Agam menepuk pundak Hainry bangga.

Benar

Hainry adalah seorang piatu, sang ibu sudah lama meninggal, dia hanya tinggal dengan sang ayah.

"Siapa namanya, pekerjaannya, oh enggak! Yang paling penting dia perempuan, dan bisa melahirkan cucu! Kalau begini kan aku bisa tenang, masa depan Klaun Grub aman."

"Sandra, seorang guru."

Hainry mengingat kembali saat dia dan Sandra ada di dalam hutan dan menemukan jalan bercabang. Hainry percaya diri memilih jalan sebelah kanan, karna Hainry tau jalan sebelah kiri sudah masuk wilayah keluarga Klaun, Keluarga Hainry.

Keluarga Klaun adalah keluarga paling kaya di negara ini, bisnisnya ada dimana-mana, perusahaan-nya terkenal di manca negara. Dan Hainry adalah pewaris tunggal-nya. Hutan itu dulunya memang punya keluarga Andrafana, tapi sudah terdapat jual-beli dimana setengahnya menjadi milik keluarga Klaun.

Hainry menyembunyikan identitasnya yang asli, dari setiap anggota YK termasuk Sandra.

"Tapi dimana kau kenal dia? Dia cantik sekali. Pantas sih kau ditolak anak ku." Agam melihat lagi foto Sandra.

"Ayah, hentikan sampai disitu, aku lagi usaha mencarikan mu menantu."

"Oke oke semangat anak ku!" Dia tersenyum bahagia, jelas sekali, dia sangat senang mengetahui anaknya normal, dan bisa juga jatuh cinta.

......................

Di-markas YK71, Sandra dan Rafael sedang membereskan ruangan barang bukti. Mereka menyusun kembali barang-barang khusus yang mereka simpan karna tidak begitu berpengaruh di pengadilan.

Termasuk barang-barang yang mereka tahan dari bangunan di hutan milik Levan. Sandra membuka kotaknya, terakhir kali yang membereskan itu adalah Fladilena.

Sandra memastikan barang-barang yang ada disana, walau Jihan sudah menang di pengadilan, Sandra ingin memastikan apakah Jihan adalah korban pertama? Atau ada korban lainnya, barangkali dia menemukan sebuah petunjuk.

Sandra melihat sebuah kotak hitam, sudah tua, dan usang, sudah berdebu pula. Tapi kotak kecil itu terkunci, dan kunci-nya sangat erat.

"Apa ini?" Sandra mengambil cairan khusus yang Fladilena buat untuk membuka paksa dan melelehkan kunci yang tidak bisa mereka buka.

Sebelum itu, Sandra memakai sarung tangan dan masker khusus dulu.

"Apa itu Mbak?" Rafael bertanya penasaran.

"Kau penasaran? Aku juga."

Sandra perlahan-lahan menuangkan cairan itu, sampai akhirnya kuncinya sudah terbuka. Sandra kembali meletakkan cairan, dan sarung tangan khususnya.

Dia mulai fokus ke isi dari kotak tersebut, ada sebuah kertas tua, yang usang, namun tulisan dan isinya terlihat jelas.

"A-apa ini? Mereka yang membunuh ayah ...?"

Isi Surat :

Dengan surat ini menyatakan bahwa Claudia Andrafana dan Leon Andrafana bersama-sama merencanakan pembunuhan terhadap Karl Andrafana.

Surat ini dibuat dengan tujuan perjanjian kesetiaan, agar salah satu pihak tidak mengungkapkan ini di publik.

Ini sebagai bukti bahwa kedua belah pihak tidak boleh saling mengkhianati, dan harta keluarga Andrafana harus dibagi rata untuk kedua belah pihak.

Masing-masing Pihak memiliki satu surat ini.

(TTD)

Leon Andrafana

^^^^^^(TTD)^^^^^^

^^^^^^Claudia Andrafana ^^^^^^

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ternyata DIA biang keroknya, rencana pembunuhan sodara sendiri, Pantesan kelakuan Levan kek gitu, ternyata oh ternyata…😡😡😡

2023-10-03

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ternyata masih ada Eca dan Gerald yg baik di dlm keluarga yg sombong itu,yg baik ya selain Sandra👏🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2023-10-03

0

Nuraishah❤💚

Nuraishah❤💚

sial...teruk. aduh...mau maki nih...tapi ngak bisa... karna harta...saudara dibunuh... 🤬🤬🤬🤬benar2 iblis...

2022-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!