Bab 10

......................

From Sandra:

Tolong selidiki kasus hilangnya Jihan Gunawan, aku bakal kesana pulang sekolah nanti. sekarang banyak yang harus ku urus.

Sandra baru saja mengirimkan sebuah pesan pada Fladilena, maka Fladilena akan mengurusnya.

Sandra kembali ke kerumunan siswa dan polisi, satu persatu para murid ditanyai soal Jihan, dimana dan kapan terakhir kali Jihan terlihat.

Sandra mendengarkan satu persatu kesaksian murid-muridnya, dia tidak ingin terlalu mencolok. Walau sebenarnya, jauh di dalam lubuk hatinya dia benar-benar khawatir dengan Jihan. Jihan sangat cerdas, dia juga baik, dia salah satu murid yang Sandra ingat karna keramah-tamahannya.

"Anda sendiri kemarin ada dimana?" Polisi itu bertanya pada Sandra.

"Kemarin saya ada di rumah seharian, itu hari libur tahunan saya. Kalau anda tidak percaya bisa melihat cctv kompleks dan bertanya pada tetangga saya."

Sandra menjawab dengan lugas, tegas, dan profesional. agar dia bisa menyelamatkan Jihan dengan cepat, dia tidak boleh terlibat kecurigaan apapun dengan pihak polisi.

"Baik akan kami tinjau ulang kesaksian anda, terimakasih."

Polisi itu beralih menatap anak-anak murid yang duduk tegang di kursinya masing-masing, sesi pertanyaan itu masih terus berlanjut.

Hingga kira-kira lebih dari satu jam sudah berlalu, dan tampaknya sesi tanya jawab itu sudah berakhir. Semoga saja data dan keterangan yang diambil polisi dari para siswa menjadi petunjuk agar membuahkan hasil.

"Kami sudah mendapatkan kesaksian kalian semua, kalau ada info lebih lanjut, atau kalian menemukan tanda-tanda yang mencurigakan, kalian bisa langsung menghubungi kami. Terima kasih atas kerjasamanya, dan maaf menyita waktu kalian."

Pak Polisi sudah selesai dengan tugasnya, mereka sudah mengantongi banyak kesaksian. Mereka sudah bersiap untuk pergi.

"Tidak ada hal yang bisa terjadi tanpa izin Tuhan, Mari berdoa bersama untuk Jihan, semoga Jihan segera ditemukan dalam keadaan sehat, dan baik-baik saja. Berdoa dimulai."

Sandra memimpin doa, seluruh anak murid menutup mata, ada yang menyatukan tangan, ada pula yang menengadahkan tangan. Semuanya menjadi satu, berdoa pada Tuhan yang maha esa, untuk keselamatan teman baik mereka.

Begitu juga dengan polisi yang tadi nyaris pergi, dia menghentikan langkahnya dan ikut berdoa bersama.

Hening

Bahkan suara detik jarum jam bisa terdengar, semua benar-bener menyatukan dia dengan khusyuk, berharap yang terbaik untuk Jihan.

"Berdoa selesai, terima kasih atas doanya. Jihan pasti akan ditemukan dan dia akan baik-baik saja berkat perlindungan dari doa kalian."

Sandra menarik napasnya dia menatap satu persatu muridnya yang tegang, sedih, menangis dalam diam, semua ekspresi sendu mereka tampilkan, bahkan termasuk Aska yang tengil, dia terdiam di tempatnya, gak mampu berkata apapun, apalagi bercanda.

"Terima kasih Pak polisi, kami harap kami segera mendapat kabar baik."

Sandra memberi salam hormat dengan sedikit menundukkan kepalanya.

"Terimakasih atas kerjasamanya Bu Guru, kami pasti akan melakukan yang terbaik untuk menemukan korban."

Polisi itu juga memberi hormat pada Sandra, lalu berjalan pergi keluar kelas.

"Jihan pasti ketemu, doa oke?"

"Iya Bu."

Mungkin, hanya moral dan mental Sandra yang sudah dewasa yang bisa menenangkan anak-anak muridnya. Anak-anak yang awalnya histeris mendengar berita Jihan sekarang sudah lebih tenang, mereka sudah berpikir lebih positif, dan melakukan kegiatan positif, seperti berdoa dan meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja.

Sandra melirik ke arah polisi tadi, dia juga melirik ke arah jamnya.

Ting!

Satu pesan dari Fladilena sudah masuk, memang kinerja YK71 bukan main-main. Orang-orang jenius yang terkumpul dalam satu tim ini mampu menyelamatkan hidup banyak orang.

 

"Lapor Pak Irjen, saya sudah menyelesaikan tugas saya." Polisi yang tadi berbicara memberikan hormat pada seorang polisi yang berpangkat lebih tinggi, tapi dia hanya diam saja dari balik dinding pintu tadi.

"Yah, begitu baguslah."

Dia adalah Gerald, Gerald tidak berani masuk karena dia belum bisa menyiapkan dirinya untuk bertemu dengan Sandra. Makanya Gerald memilih tetap di luar, namun dia bisa mendengar semua yang terjadi di dalam melalui alat komunikasi khusus yang di bawa polisi sebelumnya.

Benar.

Harusnya ini bukan tugas Gerald, tapi Gerald nekat mengambil alih kasus ini saat dia tau bahwa korban penculikan itu adalah murid Sandra. Gerald tidak tau kenapa tapi dia ingin segera menemukan anak itu untuk Sandra.

Aku nggak bisa lihat wajahnya yang meneteskan air mata seperti enam tahun lalu. Rasa bersalah yang dulu benar-benar membunuh ku.

Gerald sadar, dia masih terpuruk pada bayang-bayang masa lalu, rasa bersalah itu terus menggerogotinya. Gerald tau dia tidak akan pernah tenang sebelum mengakui kesalahannya pada Sandra, tapi Gerald juga tidak bisa mengakuinya semudah itu, karna nantinya adik kandungnya-lah yang akan dipenjara, dan nama Andrafana yang sangat kakek banggakan secara turun-temurun akan hancur.

"Seorang guru itu memang luar biasa ya Pak. Saya nggak tau bagaimana caranya bisa mengubah pola pikir para remaja itu dalam waktu yang sesingkat ini. Guru itu berhasil menepis rasa takut menjadi kumpulan doa-doa yang akan mereka panjatkan. Saya bahkan bingung apa yang harus saya lakukan waktu liat muka anak-anak itu tegang."

Polisi yang tadi berbicara dengan Sandra tersenyum manis, dia memuji Sandra yang berhasil menjalani tugas seorang guru.

"Seorang guru ya? Yah, itu memang pekerjaan luar biasa."

Gerald menggumam pelan, dia berjalan untuk menyelesaikan kasus ini. Mungkin saat Gerald menyelesaikan kasus ini, rasa bersalahnya akan berkurang pada Sandra?

...****************...

"Jadi informasi baru apa yang kita dapat?"

Sandra sudah bersiap dengan seragam detektifnya, pakaian fleksibel dan menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali wajah.

"Dari pesan di ponselnya, ada yang ngirim dia pesan, kalau orang ini rela bayar berapa aja biar bisa tidur sama Jihan, sebuah nomor yang nggak dikenal. Jihan menolaknya, tapi--"

"Pria itu malah mengancam akan membunuhnya ya?"

Sandra memotong ucapan Rafael.

Dengan kemampuan Rafael, dia mampu menggali data-data dari ponsel Jihan yang hilang. Pesan-pesan singkat itu Rafael tampilkan di laptopnya, sehingga semua anggota YK71 bisa melihatnya.

"Itu pesan minggu lalu, dan pesan kemarin, ada nomor asing yang lain, tapi pesannya sama, dia meminta Jihan untuk tidur dengannya. Orang asing itu meminta Jihan untuk bertemu, awalnya Jihan menolak, tapi orang asing itu malah mengancam akan membunuh Jihan dan seluruh keluarganya jika berani menolak."

Lanjut Rafael, ini adalah bakat Rafael.

"Tapi sampai kemarin pagi hingga sore hari, Jihan masih ada di sekolah."

Sandra berpikir sejenak.

"Hanya dari waktu keluar dari sekolah, sampai Jihan dinyatakan hilang adalah waktu penculikannya. Karna Jihan baru pulang sekolah, artinya rute penculikannya masih disekitar jalan dia pulang, mungkin kita bisa menemukan cctv sebagai bukti lain."

Timpal Hainry, walau dia mengeluh ingin libur tadi pagi, tapi dia tidak akan tega melihat Sandra seharian galau khawatir karna salah satu muridnya diculik. Mana bisa Hainry berleha-leha begitu saja.

"Baiklah, bagi menjadi tiga tim. Tim A dipimpin oleh Fladilena pergi ke lokasi dimana pesan anonim pertama datang, Tim B dipimpin oleh Hainry akan pergi ke lokasi pesan anonim kedua datang. Rafael, kau bisa menemukan lokasi nomor itu kan?"

Sandra sudah bersiap dengan pistolnya.

"Menyebalkan nomor itu sudah mati sejak kemarin malam. Tapi aku tau dimana terakhir kali nomor itu aktif. Dan aku bisa memberitahu detail lainnya loh."

"Bagus Rafael, Tim C dipimpin oleh ku, kita menyusuri rute biasa Jihan kembali pulang. Semua informasi kumpulkan pada Rafael, Rafael akan menyebarkan informasi lainnya pada semua orang. Semuanya bergerak! Temukan murid cantik ku sekarang!"

Satu perintah Sandra sudah memberikan banyak gerakan terorganisir yang matang.

Terpopuler

Comments

Dania🌹

Dania🌹

ikut deg degan

2022-12-01

1

Ana

Ana

selalu keren karya ka Rini 👍 semoga jihan ketemu

2022-10-25

1

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

good Sandra

2022-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!