Bab 18

...****************...

Di pengadilan, di dalam ruang sidang, dimana seluruh keluarga Andrafana berkumpul, dimana para anggota Detektif YK71 juga ada, polisi dan Gerald juga sudah memegang bukti.

Hakim sudah bersiap di kursi kehormatannya, jaksa sudah duduk dengan mengantongi banyak bukti, dan pengacara Levan juga sudah hadir dengan banyak dalih.

Dan Jihan sudah duduk di tengah sebagai korban dari kasus mengerikan ini. Meskipun Gerald bilang Jihan boleh tidak hadir, tapi pengadilan meminta Jihan hadir dan memberikan laporannya, menjabarkan setiap kejadian-kejadian menjijikan yang dia alami.

Ini semua demi mendesak Levan masuk penjara, ini semua agar Levan di hukum berat, agar dia tidak bisa di bebaskan bersyarat.

Hari ini, hari pengadilan untuk memberikan keadilan pada korban penculikan dan pemerkosaan atas nama Jihan Gunawan berusia 17 tahun.

Kali ini Sandra hadir bukan sebagai detektif, tapi sebagai seorang guru yang menemani muridnya.

Yang duduk di kursi saksi sebagai detektif adalah Hainry dan Fladilena.

Pengadilan sudah berjalan lebih dari setengah jam. Banyak pertanyaan yang sudah jaksa, hakim, dan pengacara Levan, yang mereka tanyakan pada Jihan. Jihan menjawab sebisanya, dia menjabarkan secara perlahan siksaan dan ancaman yang dia terima.

"Saya dilecehkan, saya dipaksa melayani nafsu seksual terdakwa selama saya diculik, saya di rantai, saya diancam akan dibunuh jika saya tidak mengikuti perintahnya."

Itu adalah kalimat laporan terakhir yang Jihan berikan, setelah dia menjabarkan dengan jelas perilaku apa saja yang dia terima, pisau seperti apa yang Levan gunakan untuk mengancamnya, baju apa, segalanya Jihan katakan.

Laporan Jihan begitu memilukan siapapun insan tuhan yang mendengarnya, orang asing yang mendengar itu juga pasti akan marah, perilaku keji dan menjijikan yang harus dia terima di usianya yang muda.

"Interupsi yang mulia, sesuai cerita klien saya bahwa yang sebenernya terjadi bukanlah kasus penculikan dan pemerkosaan, melainkan kasus hubungan yang di dasari suka sama suka. Saudari Jihan melaporkan Klien saya karena Klien saya menunda jadwal pernikahan mereka, padahal Klien saya akan menepati janjinya untuk menikah nanti, setelah proyeknya selesai." Pengacara pembela mangajukan tangannya, menatap Jihan dengan rendah.

Padahal sudah sejak tadi pria ini terus mendesak Jihan untuk melakukan kesalahan dalam kesaksiannya, syukuran Hainry dan Jaksa penuntut umum membantu Jihan menjawab pertanyaan yang menjebak itu.

"Itu artinya Klien anda hanya berspekulasi, karna bukti sudah jelas, pisau, rantai, borgol, semuanya sudah ada di depan sini. Itu semua penculikan dan pemerkosaan. Ada juga tindak ancaman yang sudah terdakwa kirimkan pada korban melalui pesan singkat dari nomor anonim, tapi setelah dilacak jejaknya oleh anggota Detektif YK71, nomor itu adalah nomor milik terdakwa." Jaksa penuntut umum dengan tenang menyatakan pembelaannya, dia memang sudah dipihak yang benar sekarang.

"Interupsi yang mulia, walau begitu Terdakwa tetap memberi anda makanan yang layak kan?" Kata pengacara Levan, yang sudah jelas dia di bayar sangat mahal untuk kasus ini.

"Kalau begitu, burung yang akan dijual juga diberi makan dengan baik agar bisa terjual dengan harga mahal. Artinya memberi makanan pada korban penculikan bukan berarti terdakwa melakukan perbuatan baik." Jaksa pembela menyatakan argumennya.

"Kalau begitu yang mulia, izinkan saya memanggil saksi dari pihak korban, yaitu Detektif YK71 yang berhasil menemukan dan menyelamatkan korban, Hainry." Jaksa penuntut umum menatap Hainry, mempersilahkan Hainry maju dan menyatakan kesaksiannya, sebelumnya dia telah disumpah lebih dulu untuk menyatakan bahwa pernyataannya adalah benar, tidak ada kebohongan di dalamnya.

"Saya Hainry, Anggota Detektif YK71 akan bersaksi dengan jujur dan adil, bahwa saat saya menemukan korban, korban sudah dalam keadaan yang buruk, depresi, bahkan saat itu terdakwa memaksa korban untuk menyesap rokok, juga menyiram korban dengan alkohol. Kami juga sudah memberikan bukti pisau yang terdakwa gunakan. Korban ditemukan dengan luka di sekujur tubuhnya. Korban juga di rantai dan di borgol di atas kasur."

Hainry melaporkan dengan jelas segalanya, Hainry juga menjabarkan bukti-bukti yang dia dapatkan.

*Tuk

Hakim mengetuk satu kali palu pengadilannya, yang artinya dia menerima bukti dan saksi yang sudah jaksa penuntut umum hadirkan.

"Sekarang Pihak terdakwa akan memberikan saksi pembela." Hakim memberikan kesempatan pada pihak Levan untuk membawa saksi pembela-nya.

"Baik yang mulia, kami punya saksi pembela dimana beliau juga hadir sebagai saksi dalam kejadian itu, beliau juga orang yang menangani kasus ini. Bahwa benar adanya, ini bukan kasus penculikan dan pemerkosaan, ini hanya terjadi karna rasa suka sama suka."

Setelah Pengacara Levan mengatakan itu, tak lama Irjen Gerald dengan seragamnya masuk sebagai saksi pembela dari pihak Levan.

Deg.

Jangan tanya bagaimana perasaan Sandra saat ini.

Bagaimana dia kecewa begitu besar.

Sampai satu hari yang lalu, dia pikir Gerald ada di pihaknya.

Apa Gerald mengkhianati-nya?

Padahal kemarin dia baru melihat ketulusan dimata Gerald, bahwa dia benar-benar merasa bersalah atas kesalahannya enam tahun yang lalu.

Tapi hari ini, dia dengan gelarnya itu kembali berdiri di pihak adiknya yang iblis.

"Bedebah." Gumam Sandra, tangannya mengepal keras, dia berharap dia bisa berlari dan menghajar orang itu disini.

Tampak kekecewaan juga terlukis di wajah Fladilena, dia yang menghubungi Gerald kala itu karna dia percaya bahwa Gerald bisa menegakkan keadilan apapun yang terjadi.

Sedangkan Hainry sudah memutar otak untuk mencari jawaban, perkataan apa yang harus dia sampaikan agar pengadilan ini tetap berada di pihak Jihan, agar Jihan tetap memenangkan pengadilan ini dan mendapatkan keadilan yang layak, agar bajingan seperti Levan bisa membusuk di penjara.

"Saya Irjen Gerald Andrafana, kepala polisi yang menangani kasus ini akan memberikan kesaksian yang sejujurnya, bahwa benar adanya terjadi penculikan yang terencana terhadap korban atas nama Jihan Gunawan yang di lakukan oleh terdakwa Levan Andrafana."

Sebelum penculikan terjadi, terdakwa Levan juga benar melakukan pengancaman terhadap saudari Jihan dengan nomor anonim."

"Setelah berhasil menculik, benar adanya pula bahwa Saudara Levan melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap Saudari Jihan."

" Saat saya hadir disana, seperti perkataan Saksi Detektif Hainry, benar adanya bahwa Saudari Jihan disiksa dengan cara di siram dengan alkohol."

Gerald mengatakan segala argumen yang memberatkan adiknya sendiri, kali ini Gerald berada dipihak yang benar.

Semua orang disana terkejut, baik Sandra, Fladilena, dan Hainry juga keluarga Andrafana yang tidak menyangka bahwa Gerald yang menjunjung tinggi harkat, martabat, dan kehormatan keluarga berdiri untuk menyerang keluarganya sendiri.

Sandra menarik senyumnya, tanpa dia sadari air matanya jatuh menetes begitu saja.

Gerald berdiri membela Jihan bahkan saat yang dia lawan adalah Keluarga Andrafana.

"Kakak! Apa yang kau katakan?"

*Tuk

Satu ketukan hakim bunyikan pertanda dia sudah menerima kesaksian yang Gerald berikan.

"Setelah mendengar laporan korban, pembelaan terdakwa, melihat barang bukti, mendengarkan para saksi. Hari ini pengadilan memutuskan untuk menghukum Terdakwa Levan Andrafana dengan hukuman penjara 28 tahun, denda 3.5 milyar untuk korban, dan persidangan ini ditutup."

*Tuk Tuk Tuk

Hakim membunyikan palu-nya tiga kali, pertanda keputusan final sudah diambil, hukuman yang diberikan pada Levan sudah pasti. Hakim, jaksa, dan semua orang berdiri dari tempatnya, perlahan meninggalkan ruangan sidang yang penuh dengan suara tangis.

Walau pihak Jihan menang dalam persidangan, tapi pihaknya juga yang paling terluka. Kemenangan ini juga masih belum mampu mengembalikan tawa dan senyum Jihan yang hilang.

"Tidak! Mana bisa aku dipenjara! Aku ini anggota keluarga Andrafana! Aku tidak boleh dipenjara! Ak--"

Levan berteriak meronta, para polisi sudah memborgol dan menahan dirinya.

Bukh

"Tutup mulut mu dan membusuklah di penjara!"

Gerald sendiri yang memukul adiknya, dia sendiri juga yang memberikan kalimat menyakitkan itu.

"Kakak percaya padaku! wanita sialan itu yang menggoda ku lebih dulu!!" Levan masih membantah mencoba membela dirinya sendiri.

"Hentikan omong kosong itu, kalau kau masih merasa manusia, renungi kesalahan mu sendiri."

Bukan Gerald, bukan Sandra, tentu bukan Jihan. Kali ini Kakek Gheobalt sendiri yang mengatakan itu, jelas bahwa tidak akan ada banding yang Gheobalt lakukan untuk menyelamatkan Levan lagi.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

brarti umur c Levan 28 thn y k...di pnjara seumur hidup.......

2023-10-16

0

Dania🌹

Dania🌹

kapan kapan levan merenungi salahnya🤔

2022-12-01

1

Memey Rany

Memey Rany

knapa ngak seumur hidup aja siii. gregeeeeetttt aq pengen ku sentil ginjalx

2022-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!