Bab 16

...****************...

Di keluarga Andrafana, di rumah utama Kakek Gheobalt, di ruangan khusus yang selalu digunakan untuk rapat keluarga, sudah terkumpul semua orang keluarga Andrafana kecuali Sandra. Bahkan temasuk Levan yang wajahnya penuh luka. Juga ada Gerald dan Eca disana.

Mereka tentu sedang membahas kasus yang masih hangat, kasus yang Levan ciptakan dengan sempurna.

"Kakek, harus menutup organisasi detektif YK sialan itu!" Umpat Levan dengan kesal.

"Tutup mulut mu Levan. Ini semua karna nafsu mu yang seperti binatang." Leon memperingatkan anaknya yang mulai kehilangan kendali.

GUBRAKK!!!

Pintu itu di dobrak kasar, tampak Sandra masuk dengan wajah yang murka. Matanya sembab, jelas dia habis menangis hebat.

"Sandra, apa kau tidak belajar sopan santun?! Ketu--"

Bukh!! Bukhh!!

Sandra tidak peduli dengan Omelan Kakek, dia langsung menuju Levan, memukul wajahnya, menendangnya, menghajar habis pria yang sudah pincang itu.

"Hentikan itu Sandra!!" Gerald langsung menarik Sandra menjauh, memisahkan Sandra yang tengah meluap emosinya.

"Kau itu seorang perempuan, tidak bisa kah kau belajar lebih elegan seperti Eca?" Sindir Claudia, dia menunjuk putrinya yang seorang artis, yang masih duduk cantik dengan elegan dan berkelas disana.

"Kenapa bajingan ini disini? Kalian sedang rapat ingin menyelamatkan sampah ini?" Sandra menunjuk Levan yang tengah mangadu kesakitan.

"Sebelum kau mengatakan anak ku sampah, sadari dulu tempat mu pecundang." Leon menatap Sandra dengan dingin. Leon kan memang begitu, tidak peduli anaknya benar atau salah, dia akan tetap membelanya.

"Sandra, tunjukkan sopan santun mu!" Suara Kakek Gheobalt meninggi, dia menatap Sandra dengan tajam.

"Kalau begitu tunjukan juga kemanusiaan anda!" Bukannya takut, Sandra malah menjawabnya dengan lantang, dia menatap mata sang Kakek tak gentar, tidak gemetar, tidak pula takut.

Gheobalt terdiam. Dia tidak berkutik di hadapan Sandra dengan amarah yang membuncah.

"Penjarakan bajingan ini! SEKARANG! Dia yang sudah menculik dan menodai murid ku yang berharga!" Sandra menatap sang kakek, meminta keadilan atas nama korban. Kakek Gheobalt membuang wajahnya, persis seperti pecundang.

"Tidak bisa, Keluarga Jihan sendiri yang sudah mencabut laporannya." Gerald mencoba menenangkan Sandra, menengahi masalah ini.

"Ah? Jadi satu bajingan berseragam juga mencoba ikut-ikutan? Kau yang bertingkah seolah manusia yang adil dan baik hati, lebih baik diam saja. Binatang yang lepas itu juga kan ulah mu, ya kan?" Sandra menatap Gerald, jelas raut wajah tidak bersahabat Sandra tampilkan disana.

"Aku memang membebaskannya bersyarat, tapi itu karna keluarga korban mencabut laporannya Sandra."

"Itu karena keluarga Andrafana mengancam mereka, 'kan?"

"Tidak ada ancaman disini, kami menawarkan perdamaian pada mereka, kami berjanji untuk menikahkan Levan dan Jihan, kami berjanji untuk menjadikan dia menantu keluarga Andrafana." Jelas Gerald, tentu, dia yang sok seperti malaikat ini pasti juga ikut terlibat.

" Apa lagi yang kurang? Bukankah kami sudah memberikan kompensasi yang lebih dari cukup? Kami menjadikan anak yang miskin sebagai menantu keluarga Andrafana, harusnya mereka bersyukur dan berterimakasih." Tukas Leon dengan sombongnya, dia masih merasa di atas dan masih merasa begitu tinggi, padahal dia juga manusia yang menghirup udara yang sama dengan manusia yang lainnya.

"Haha ...!" Sandra tertawa hampa.

"Perdamaian?! Kau bilang perdamaian Gerald? Apa kau tau apa yang adik mu lakukan? DIA MERENCANAKAN PENCULIKAN! DIA MELAKUKAN PELECEHAN, PEMERKOSAAN, KEKERASAN! DAN KAU BILANG PERDAMAIAN?"

"Hey bajingan! Semua yang adik mu lakukan adalah tindak kriminal! Pemerkosaan yang dia lakukan! Bukan begitu caranya bertanggung jawab! Tanggung jawab dari dosa pemerkosaan bukanlah sebuah pernikahan, tapi membusuk di penjara sebagai tahanan ...!"

Sandra menunjuk Gerald dengan suaranya yang menggelegar di seluruh ruangan. Semua orang untuk pertama kalinya melihat Sandra se-marah ini. Padahal dulu tidak peduli apapun yang mereka lakukan, Sandra tidak akan marah, dia hanya tidak peduli.

Tapi ternyata, Sandra juga bisa mengamuk begini.

Gerald terdiam. Dia tidak bisa berkata-kata, semua yang Sandra katakan adalah fakta.

Pada dasarnya pemerkosaan adalah tindak kejahatan? Sejak kapan kejahatan dihukum dengan sebuah pernikahan?

"Tapi kami melakukannya atas dasar suka sama suka." Bantah Levan keras.

"Jangan coba-coba meromantisasi pemerkosaan yang kau lakukan. Itu tidak ada gunanya, itu adalah tindak kejahatan! Itu kriminal Levan! Bahkan hanya penjara harusnya tidak cukup untuk menebus dosa mu pada Jihan-ku!"

Mata Sandra menajam, mengunci setiap orang yang ada disana.

Eca mengeluarkan ponselnya, dia menatap ponselnya dengan serius.

"Halo guys, gue Ecalica Andrafana. Kalian ingat nggak, model baru yang katanya diculik? Dia diculik oleh Levan Andrafana, sepupu gue, dia disiksa dan dilecehkan, tapi Levan ngancam keluarga korban dan menjanjikan sebuah pernikahan, menurut kalian gimana guys? Bagusnya dia dipenjara kan? Oh ya ini orangnya."

Gadis elegan yang berprofesi sebagai artis hebat itu kini sedang melakukan siaran langsungnya, dan dia menunjukkan wajah Levan di kamera.

Setelah Eca selesai merekamnya, dia menjadikan Video itu sebagai status di sosial media-nya, tentu saja ini akan ramai kan? Eca itu artis besar.

Plakk!!!

Claudia menampar Eca kasar sesaat setelah kamera itu mati. Tamparan kasar yang meninggalkan lebam dan jejak yang begitu jelas di pipi Eca. Padahal selama ini ibunya sendiri yang meminta Eca agar menjaga tubuhnya terutama wajahnya, tapi kini malah ibunya sendiri yang merusak wajah cantik putrinya.

"Eca! Apa yang kau lakukan? Beraninya kau mempermalukan dirimu dan keluarga mu sendiri! Hanya untuk orang asing!!" Jelas, Claudia marah sekarang, jika informasi itu keluar dari mulut Eca sendiri, maka ini pasti akan menjadi trending topik paling hangat. Dan yang dirugikan jelas nama keluarga Andrafana. Ini akan menjadi berita yang sangat besar.

Tapi Eca tidak peduli, dia berdiri menghampiri Sandra yang masih emosi.

"Tenang saja, murid mu bakal dapat keadilan kok. Akan ku pastikan publik ada dipihak murid mu." Eca meyakinkan Sandra.

Sandra sedikit tenang, dia menatap Eca tanpa mengatakan apa-apa.

"Jangan meremehkan kekuatan netizen." Eca menepuk pundak Sandra, berjalan pergi begitu saja, keluar dari ruangan yang berisi orang-orang menyedihkan dan memuakkan, tentu kecuali Sandra disana.

Sandra menyatukan tangannya di depan Gerald.

"Jika kau masih punya hati nurani, selamatkan murid ku, beri keadilan pada gadis malang itu Gerald. Cukup aku saja yang menjadi korban ke-egoisan kalian. Aku memaafkan mu yang dulu pernah menutup mata atas kasus ku, tapi tolong jangan berpaling dari kasus ini. Aku ... mohon padamu."

Sandra memohon pada Gerald. Gerald sangat berpengaruh dalam kasus ini.

Gerald tersentak halus. Ternyata selama ini Sandra tau segalanya, tapi masih tetap bertingkah biasa saja.

Lantas, bagaimana mungkin Gerald masih tidak tau malu dan muncul di hadapan Sandra?

Gerald terluka, hati, harga diri, ego, nuraninya terluka disini. Perasaan yang bercampur-aduk membuat Gerald ingin melepaskan segalanya. Dia lelah dengan segala drama keluarga Andrafana yang menyesakkan ini, dia muak dengan tanggungjawab yang terus dipikulnya.

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

ikut esmosi saya thor...smoga jihan mendapatkan keadilan

2023-08-06

0

Dania🌹

Dania🌹

lelah ya jd orang kaya klu tuntutan seperti itu

2022-12-01

2

mom"$ T&T

mom"$ T&T

Thor SDH novel baru j...
yg seblm nya keluarin dulu lah jgn bikin cerita2 nge gantung gitu...bikin pembaca kecewa Thor...😡😡😡

2022-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!