Pertengkaran Malam

“Oh, baiklah. Kalau begitu, silakan tunggu di luar. Kami akan segera memeriksa pasien dan melihat apakah harus ada tindakan serius atau tidak. Selagi menunggu silakan Anda melakukan pendaftaran terlebih dahulu di meja depan,” ucap petugas tadi sambil mengarahkan tangannya pada meja pendaftaran dengan seorang petugas yang terlihat sedang menerima telepon. Setelah berkata demikian, dia lalu masuk ke ruang tindakan.

Kini, Binar menjadi semakin bingung. Dia tidak tahu siapa pria tadi. Lalu, bagaimana dirinya akan mendaftar? Berkali-kali gadis itu mengempaskan napas dalam-dalam. Sambil melangkah ke dekat meja pendaftaran, Binar terus berpikir. Gadis itu hanya terpaku, bahkan ketika sudah berdiri di depan petugas.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya ramah.

Binar segera tersadar, kemudian langsung menyunggingkan sebuah senyuman sebagai balasan untuk keramahan petugas tadi. “Saya ... saya ingin mendaftarkan pasien ...." gadis itu kembali terdiam.

“Oh, baiklah. Atas nama siapa?” tanya sang petugas.

“Atas nama ... atas nama ... Rain ....” Binar kembali tertegun. “Maaf, maksud saya Jonathan Rain,” ralat gadis itu menegaskan.

“Oh, baiklah,” petugas itu mulai mencatat data-data yang Binar sebutkan kepadanya. Walaupun dalam hati merasa takut dan was-was dengan sandiwara yang tengah dia jalankan, tetapi Binar harus tetap terlihat meyakinkan. Setelah menyelesaikan urusan di meja pendaftaran, Binar kembali ke depan ruang tindakan dan duduk di sana seorang diri.

Sementara malam kian merayap. Waktu telah menunjukan pukul sepuluh lebih lima belas menit. Seharusnya dia sudah berada di rumah saat itu, bukannya menunggui pria asing yang baru dia temui di rumah sakit.

Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dari ruang tindakan. Dengan segera, Binar berdiri menyambut kehadiran pria paruh baya tersebut. “Anda istri dari pasien?” tanyanya penuh wibawa.

“Iya, Dok. Saya istrinya,” jawab Binar mencoba untuk tetap terlihat tenang.

“Jadi begini, Nyonya. Suami Anda mengalami pembengkakan di bagian kepala. Ada luka memar yang disebabkan oleh hentakan dari benda tumpul di beberapa bagian tubuh. Salah satunya adalah leher belakang,” jelas dokter itu.

"Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Binar. Rasa khawatir dan penasaran bercampur menjadi satu dalam hatinya.

“Untuk saat ini kami sudah memberikan pertolongan pertama dengan maksimal. Kita akan lihat perkembangannya dalam 1 x 24 jam. Jika ada sesuatu yang aneh, kami akan segera melakukan pemeriksaan lanjutan,” jelas sang dokter lagi. “Silakan, mungkin Nyonya ingin melihat kondisi suami Anda di dalam. Namun, dia belum sadarkan diri karena masih dalam pengaruh obat bius,” ujarnya lagi. Setelah itu, dokter tersebut kemudian berpamitan dari hadapan Binar yang masih terpaku di tempatnya berdiri.

Binar bisa saja pergi dan membiarkan pria tadi. Akan tetapi, entah mengapa dia merasa tak kuasa untuk melakukannya. Gadis itu sadar akan risiko yang harus dia tanggung. Namun, berbuat kebaikan yang besar tak selalu dia lakukan setiap hari dalam hidupnya, meskipun selama ini dengan menjadi tulang punggung keluarga saja sudah merupakan bakti yang tak ternilai.

Dilangkahkannya kaki ke dalam ruangan di mana pria tadi terbaring. Saat itu, Binar dapat melihat wajahnya dengan sangat jelas. Bercak darah di tubuh pria asing tersebut pun telah dibersihkan. Binar kemudian berdiri di sisi ranjang untuk sejenak, sebelum akhirnya dia mengambil sebuah kursi dan duduk. Namun, dia masih tampak kebingungan.

Tatapan dari sepasang mata belo gadis itu, terus tertuju pada seraut paras tampan yang masih tak sadarkan diri. Dia duduk termenung di sana, hingga tanpa terasa kantuk pun datang. Binar hampir saja tertidur sambil duduk. Namun, suara rintihan pelan pria tadi kembali membuatnya terjaga.

“Air ....” ucapnya dengan berat.

“Anda haus?” tanya Binar seraya mendekat kepada pria itu.

“Iya. Aku ingin minum,” jawab pria asing tersebut. Rupanya dia cukup fasih berbahasa Indonesia.

Binar kebingungan mencari air minum di dalam ruangan itu. Namun, tiba-tiba dia teringat bahwa dirinya selalu membawa bekal sendiri dari rumah. Dirogohnya ke dalam tas. Binar mengambil botol air minum yang isinya tinggal tersisa sedikit. Tanpa pikir panjang, gadis cantik tersebut membantu si pria untuk minum dari botol tadi.

“Terima kasih,” ucap pria itu sambil sesekali meringis kecil.

“Sama-sama," jawab Binar, "kenapa Anda bisa terluka?” tanya gadis itu penasaran. Akan tetapi, pria asing tersebut tidak menjawab. Dia hanya memicingkan mata saat menatap gadis di hadapannya. “Aku sudah mendaftar tadi, tapi aku tidak tahu siapa nama Anda. Jadi, kupakai saja nama sembarang. Mudah-mudahan tidak akan jadi masalah,” tutur Binar lagi tampak menyembunyikan keresahannya.

“Kalau begitu, biar kuhubungi keluarga Anda. Berapa nomor ponselnya?” dia tak henti bertanya. Namun, lagi-lagi si pria hanya terdiam. “Kenapa?” tanya Binar lagi dengan heran.

“Aku tidak tahu semuanya,” jawab pria tersebut.

Binar tertegun untuk beberapa saat. "M-maksudnya?"

"Aku tidak ingat," jawab pria itu seraya meringis. Jarinya lemah bergerak menyentuh pelipis. "Apa yang terjadi?"

"A-anda pingsan di depanku. Tubuh Anda juga penuh luka dan darah. Aku pikir Anda korban tabrak lari," tutur Binar ragu.

"Entahlah," pria itu tampak menelan ludah, lalu memejamkan mata.

"Bagaimana dengan nama? Apa Anda bisa mengingatnya?" satu pertanyaan terakhir yang Binar harap dapat dijawab pria asing itu.

"Aku tidak tahu," jawab pria tersebut singkat dengan mata yang tetap terpejam.

"Aduh, gawat!" Binar menepuk dahinya pelan.

Di tengah kekalutan, seorang perawat memasuki ruangan dan menghampirinya.

"Nyonya Rain?" panggil perawat itu. Seketika si pria asing membuka matanya, bersamaan dengan Binar yang ikut menoleh ke arah sang perawat.

"I-iya?" salah tingkah, Binar mengangguk sambil sesekali melirik pada pria rupawan yang tengah memandangnya keheranan.

"Apakah tuan Rain punya asuransi kesehatan?" tanya perawat itu.

Binar sempat menoleh pada pria asing itu. Namun, dia segera sadar bahwa si pria tidak mungkin bisa membantu menjawab pertanyaan perawat tadi. "Ti-tidak punya, Sus," jawab Binar pada akhirnya.

"Kalau begitu, Anda harus menebus obat melalui jalur umum. Silakan, ini resepnya," perawat itu menyodorkan beberapa lembar kertas kepadanya. "Ambil di apotik, ya," pesannya kemudian berlalu begitu saja dari sana.

"Um," Binar kembali menoleh pada si pria asing. "Maaf, aku harus mengaku sebagai istri Anda. Jika tidak begitu, mereka mengatakan tidak bersedia mengambil tindakan,” tuturnya hati-hati.

“Tidak apa-apa. Terima kasih atas bantuannya,” jawab pria itu lirih.

“Kalau begitu, aku permisi dulu untuk menebus obat di apotik,” Binar menunjukkan kertas-kertas itu lalu berdiri. Langkahnya gamang menuju loket apotik. Tubuh dan pikirannya lelah. Apalagi saat itu, waktu telah menunjukkan hampir pukul sebelas. “Biyung pasti sudah marah-marah menungguku,” gumamnya pelan.

Sesampainya di loket, Binar menyerahkan lembaran resep dan menunggu agak lama sampai namanya dipanggil. “Bayarnya bagaimana?” tanya Binar pada petugas apotik.

“Nanti kalau sudah diperbolehkan pulang, ya. Bayar langsung di loket administrasi,” jelas petugas itu ramah sambil memberikan beberapa macam obat.

Binar mengangguk seraya mengucapkan terima kasih. Dia kembali ke ruangan tempat pria asing itu dirawat. Sedikit terkejut, Binar melihat seorang dokter bersama beberapa orang perawat mengerubungi ranjang si pria. “Ada apa ini?” Binar berjalan pelan mendekati ranjang.

“Ah, Nyonya Rain. Kebetulan suami Anda sudah siuman. Kami juga telah memeriksa tanda-tanda vital. Semuanya menunjukkan hasil yang bagus,” jelas sang dokter.

“Syukurlah, Dokter,” balas Binar seraya menoleh pada pria yang ternyata juga tengah memandang ke arahnya.

“Anda bisa memilih menunggu sampai dua puluh empat jam untuk melihat perkembangan tuan Rain atau rawat jalan,” tutur dokter itu lagi.

“Um,” Binar kebingungan menjawab. Jelas dia akan membayar jauh lebih banyak jika harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

“Kalau pulang saja bagaimana, Dok?” tawarnya.

“Boleh-boleh saja. Asalkan Anda sudah menebus resep untuk dibawa pulang,” tegas dokter itu dengan nada yang ramah.

“Kalau begitu, kami memilih pulang saja, Dok,” putus Binar.

“Silakan. Untuk prosesnya, biar perawat yang menjelaskan,” dokter itu undur diri, digantikan oleh seorang perawat muda yang menjelaskan segala sesuatunya kepada Binar. Perawat itu juga meminta tanda tangan Binar di atas tumpukan kertas yang dia bawa. Setelah itu, perawat mengarahkannya ke loket administrasi.

Namun, betapa terkejutnya dia ketika mengetahui harus membayar lebih dari separuh uang gajinya. Tangan Binar gemetar saat menyerahkan lembaran uang ratusan ribu kepada petugas. Akan tetapi, dirinya sudah sejauh ini dan tak mungkin mundur. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menjemput si pria asing ke ruangannya sambil membawa sebuah kursi roda.

Si pria pun tampak pasrah saat Binar membantunya turun dari atas ranjang rumah sakit, lalu mendorongnya menggunakan kursi roda.

“Maaf, Tuan. Aku tidak memiliki cukup uang jika Anda lebih lama di sini,” ucap Binar penuh sesal. Saat itu mereka sudah tiba di halaman depan rumah sakit. Binar lalu merogoh ponselnya dan memesan taksi online.

“Anda tidak apa-apa, kan? Anda bisa tinggal di rumahku untuk sementara, sampai ingatan dan kesehatan Anda pulih,” ujar Binar hati-hati.

“Tidak apa-apa. Terima kasih,” lemah jawaban pria itu, bersamaan dengan datangnya taksi yang sudah Binar pesan.

Dengan dibantu oleh sopir taksi, Binar mendudukkan pria asing itu di kursi penumpang. Dia lalu ikut duduk di sampingnya. Tak sampai setengah jam, taksi tadi sudah berhenti di depan rumah Binar.

Di teras rumah, tampak Widya berkacak pinggang dengan raut marah. “Dari mana saja kau!” sentaknya tanpa sungkan. Padahal saat itu sudah menjelang tengah malam.

Wajah Widya makin merah padam, ketika Binar tak menjawab. Anak tirinya itu malah menurunkan seorang pria asing dan memapahnya hingga masuk ke dalam rumah. Binar mendudukkan pria itu di salah satu kursi ruang tamu.

“Apa-apaan ini, Binar! Siapa dia?” tanya Widya penuh emosi.

“Maaf, Bu. Aku mengajak dia tinggal sementara di sini hingga kondisinya pulih,” jawab Binar dengan enteng, membuat Widya semakin naik pitam.

Terpopuler

Comments

StrawCakes🍰

StrawCakes🍰

Arsen coba ingat-ingat wajahku kali kamu ingat sesuatu tentang kita?

2022-10-20

2

Aurizra Rabani

Aurizra Rabani

amnesia

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perjalanan Pertama
2 Mengambil Risiko
3 Pertengkaran Malam
4 Elegi Pagi
5 Konsekuensi
6 Wajah Lusuh
7 Di Bawah Air Terjun
8 Tentang Hujan
9 Optimisme
10 Sore Yang Hangat
11 Seandainya ...
12 Pakaian Mahal
13 Bayangan Hitam
14 Want To take You Away
15 Nama Yang Hilang
16 Gelang Emas
17 Ujung Langkah
18 Bayangan Indah
19 Terikat Kontrak
20 Di Penghujung Kesabaran
21 Keputusan Besar
22 Sepuluh Malam di Jogja
23 Penampakan Yang Lain
24 Mencari Binar
25 Kenyataan dan Harapan
26 Another Woman
27 Patah
28 Di Taman Renata
29 Tragedi Kamar Kecil
30 Makan Sore
31 Hiburan Untuk Chand
32 Dua Kotak Gurame
33 Masa Lalu Kelam
34 Sebingkai Foto Buram
35 Something to Remember
36 Ghea si Penggoda
37 Sekilas Pandang
38 Tanpa Restu
39 Hembusan Angin Malam
40 Sang Penghibur
41 Kenyataan Menyakitkan
42 Ingatan Yang Kembali
43 Tato Naga
44 Bangkitnya Arsenio
45 Sang Detektif
46 Senyuman Binar
47 Si Duda Bening
48 Nasihat Chand
49 Bab Visual
50 Petunjuk Baru
51 Kekasih Baru Sang Duda
52 Pelayanan Istimewa
53 Berharap Pada Keajaiban
54 Pertemuan Kembali
55 Cinta Dua Cabang
56 Perjuangan Dimulai
57 Diskusi Malam
58 Beratnya Rindu
59 Getaran Yang Sama
60 Gadis Penyelamat
61 Selangkah Lebih Dekat
62 Teman Merangkai Bunga
63 Ciuman Kedua
64 Sarapan Bersama
65 Cinta Sebiru Langit
66 Berebut Perhatian
67 Orang Ketiga
68 Penyesalan
69 Nirmala Dan Binar
70 Titik Terang
71 Ungkapan Masa Lalu
72 Janji Manis Arsenio
73 Si Kepiting Merah
74 Mister Trap
75 Pengakuan Chand
76 Dua Pesaing Tampan
77 Aroma Yang Tertinggal
78 Si Pemikat Hati
79 One Stop Cassanova
80 Praduga
81 Terluka
82 Cemburu
83 Tak Mampu Berpaling
84 Tenggelam Semakin Dalam
85 Metamorfosis
86 Berjuang Bersama
87 Amarah Winona
88 Let's Get Married
89 Adegan Manis
90 Yang Teristimewa
91 Menjawab Tantangan
92 Satu Rahasia
93 Di Bawah Bintang
94 Detik Mendebarkan
95 Keberanian Yang Datang
96 Harga Sebuah Cinta
97 Kenangan Terakhir
98 Gelang Pengikat
99 Pengganti Segala Hal
100 Binar Indah di Pagi Hari
101 Semua Karena Binar
102 Perjalanan Panjang
103 Di Antara Kebun Kopi
104 Melepas Rindu
105 Sisi Bijak Arsenio
106 Dua Cinderamata
107 Gereja Putih
108 Balada Cincin Lumba-lumba
109 Price To Pay
110 Sepenggal Kepedihan
111 Malam Pertama Sang Pengantin
112 Secarik Kertas
113 Surat Dari Ayah
114 Pamit
115 Akhir Untuk Sebuah Awal
116 Tawaran Manis
117 Hati Yang Rapuh
118 Ungkapan Perih
119 Alleen Binar
120 Obrolan Petang
121 Pertengkaran Pertama
122 Bad Girl
123 Setitik Kebaikan
124 Mencari Yang Telah Pergi
125 Melepaskan Diri
126 Pesan Tak Berbalas
127 Menembus Awan
128 Sang Perayu
129 Berlin, Aku Kembali
130 Flower Bloom in Berlin
131 Restu Dalam Genggaman
132 Cafe Pilihan
133 A New Life
134 Chef de Cuisine
135 Ex Girlfriend
136 Pertengkaran Mesra
137 Cooking With Love
138 Penawaran Menarik
139 Sweet Night
140 Cinta Tulus
141 Di Bawah Kilatan Cahaya
142 Binar Yang Nakal
143 Hamil Muda
144 Redupnya Harapan
145 Setitik Dusta
146 Kegalauan Di Sore Hari
147 Bulan Madu Palsu
148 Jealous Not Jealous
149 Wanita Istimewa
150 Ujian Cinta
151 Cinta Dan Kecewa
152 Ich Liebe Dich, Rain!
153 Funny Fight
154 Bernyanyi Dalam Suka
155 Tempat Singgah
156 Kunci Baru
157 Mimpi Arsenio
158 Gundah
159 Father And Son
160 Pesan Di Ujung Malam
161 Jalan Yang Terang
162 Semalam Di Istana Rainier
163 Maaf Untuk Papa
164 Secercah Cahaya
165 Misi Rahasia
166 Pengintaian Pertama
167 Antrian Cinta
168 Rahasia Biantara
169 Menjemput Kenangan Lama
170 Antara Cinta Dan Dendam
171 Menunggu Kejutan
172 Serangan Tengah Hari
173 Tawa Kepalsuan
174 Senyuman Winona
175 Selembar Kertas Putih
176 Sopir Tampan Sang Nona
177 Antara Risau Dan Bahagia
178 Drama Dua Sejoli
179 Sisi Lain
180 Dimulainya Sebuah Permainan
181 Teman Bicara
182 Tentang Luka
183 Senyum Di Atas Skateboard
184 Dinner Out
185 Gencatan Senjata
186 Potongan Apel Terakhir
187 Bad Dream
188 Aksi Ajisaka
189 Antara Dua Sepupu
190 Kenyataan Pahit
191 Hancurnya Sebuah Hati
192 Seruan Damai
193 Di Ujung Perselisihan
194 Setetes Air Mata
195 Dua Wanita
196 Perkumpulan Tiga Pria
197 Rapat Kuliner
198 Karaoke Ria
199 Ancaman Baru
200 Peliknya Hidup
201 Salah Tingkah
202 Antara Croissant Dan Steak Wagyu
203 Sang Perayu
204 Atas Nama Ngidam
205 Firasat Binar
206 Reuni Keluarga
207 Nama Untuk Sang Cucu
208 Yang Teristimewa
209 Nasihat Ibu
210 Keinginan Terpendam
211 Pagi Kelabu
212 Mimpi Buruk Di Siang Hari
213 Berita Buruk
214 Jiwa Yang Hancur
215 Perpisahan Terakhir
216 Mata-mata Tampan
217 Dimulainya Pelacakan
218 Shower Box
219 Sarapan Syahdu
220 Foto Kejutan
221 Rekaman Terkutuk
222 Sejuta Maaf
223 Identitas Palsu
224 Kepedihan Yang Tersisa
225 Dua Hati Yang Tak Menyatu
226 Sosok Tak Bernyawa
227 Cinta Mati
228 Lirikan Dalam Diam
229 Setelan Cinta
230 One Step Closer
231 Spa Day
232 Sebutir Peluru
233 Satu Cup Es Krim
234 Berdamai Dengan Masa Lalu
235 Akhir Dari Segalanya
236 Tiga Serangkai
237 Setangkai Mawar
238 Tiba Saatnya
239 Kejutan Membahagiakan
240 Takdir Yang Berbicara
241 Pengumuman
242 Promosi Judul Baru
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Perjalanan Pertama
2
Mengambil Risiko
3
Pertengkaran Malam
4
Elegi Pagi
5
Konsekuensi
6
Wajah Lusuh
7
Di Bawah Air Terjun
8
Tentang Hujan
9
Optimisme
10
Sore Yang Hangat
11
Seandainya ...
12
Pakaian Mahal
13
Bayangan Hitam
14
Want To take You Away
15
Nama Yang Hilang
16
Gelang Emas
17
Ujung Langkah
18
Bayangan Indah
19
Terikat Kontrak
20
Di Penghujung Kesabaran
21
Keputusan Besar
22
Sepuluh Malam di Jogja
23
Penampakan Yang Lain
24
Mencari Binar
25
Kenyataan dan Harapan
26
Another Woman
27
Patah
28
Di Taman Renata
29
Tragedi Kamar Kecil
30
Makan Sore
31
Hiburan Untuk Chand
32
Dua Kotak Gurame
33
Masa Lalu Kelam
34
Sebingkai Foto Buram
35
Something to Remember
36
Ghea si Penggoda
37
Sekilas Pandang
38
Tanpa Restu
39
Hembusan Angin Malam
40
Sang Penghibur
41
Kenyataan Menyakitkan
42
Ingatan Yang Kembali
43
Tato Naga
44
Bangkitnya Arsenio
45
Sang Detektif
46
Senyuman Binar
47
Si Duda Bening
48
Nasihat Chand
49
Bab Visual
50
Petunjuk Baru
51
Kekasih Baru Sang Duda
52
Pelayanan Istimewa
53
Berharap Pada Keajaiban
54
Pertemuan Kembali
55
Cinta Dua Cabang
56
Perjuangan Dimulai
57
Diskusi Malam
58
Beratnya Rindu
59
Getaran Yang Sama
60
Gadis Penyelamat
61
Selangkah Lebih Dekat
62
Teman Merangkai Bunga
63
Ciuman Kedua
64
Sarapan Bersama
65
Cinta Sebiru Langit
66
Berebut Perhatian
67
Orang Ketiga
68
Penyesalan
69
Nirmala Dan Binar
70
Titik Terang
71
Ungkapan Masa Lalu
72
Janji Manis Arsenio
73
Si Kepiting Merah
74
Mister Trap
75
Pengakuan Chand
76
Dua Pesaing Tampan
77
Aroma Yang Tertinggal
78
Si Pemikat Hati
79
One Stop Cassanova
80
Praduga
81
Terluka
82
Cemburu
83
Tak Mampu Berpaling
84
Tenggelam Semakin Dalam
85
Metamorfosis
86
Berjuang Bersama
87
Amarah Winona
88
Let's Get Married
89
Adegan Manis
90
Yang Teristimewa
91
Menjawab Tantangan
92
Satu Rahasia
93
Di Bawah Bintang
94
Detik Mendebarkan
95
Keberanian Yang Datang
96
Harga Sebuah Cinta
97
Kenangan Terakhir
98
Gelang Pengikat
99
Pengganti Segala Hal
100
Binar Indah di Pagi Hari
101
Semua Karena Binar
102
Perjalanan Panjang
103
Di Antara Kebun Kopi
104
Melepas Rindu
105
Sisi Bijak Arsenio
106
Dua Cinderamata
107
Gereja Putih
108
Balada Cincin Lumba-lumba
109
Price To Pay
110
Sepenggal Kepedihan
111
Malam Pertama Sang Pengantin
112
Secarik Kertas
113
Surat Dari Ayah
114
Pamit
115
Akhir Untuk Sebuah Awal
116
Tawaran Manis
117
Hati Yang Rapuh
118
Ungkapan Perih
119
Alleen Binar
120
Obrolan Petang
121
Pertengkaran Pertama
122
Bad Girl
123
Setitik Kebaikan
124
Mencari Yang Telah Pergi
125
Melepaskan Diri
126
Pesan Tak Berbalas
127
Menembus Awan
128
Sang Perayu
129
Berlin, Aku Kembali
130
Flower Bloom in Berlin
131
Restu Dalam Genggaman
132
Cafe Pilihan
133
A New Life
134
Chef de Cuisine
135
Ex Girlfriend
136
Pertengkaran Mesra
137
Cooking With Love
138
Penawaran Menarik
139
Sweet Night
140
Cinta Tulus
141
Di Bawah Kilatan Cahaya
142
Binar Yang Nakal
143
Hamil Muda
144
Redupnya Harapan
145
Setitik Dusta
146
Kegalauan Di Sore Hari
147
Bulan Madu Palsu
148
Jealous Not Jealous
149
Wanita Istimewa
150
Ujian Cinta
151
Cinta Dan Kecewa
152
Ich Liebe Dich, Rain!
153
Funny Fight
154
Bernyanyi Dalam Suka
155
Tempat Singgah
156
Kunci Baru
157
Mimpi Arsenio
158
Gundah
159
Father And Son
160
Pesan Di Ujung Malam
161
Jalan Yang Terang
162
Semalam Di Istana Rainier
163
Maaf Untuk Papa
164
Secercah Cahaya
165
Misi Rahasia
166
Pengintaian Pertama
167
Antrian Cinta
168
Rahasia Biantara
169
Menjemput Kenangan Lama
170
Antara Cinta Dan Dendam
171
Menunggu Kejutan
172
Serangan Tengah Hari
173
Tawa Kepalsuan
174
Senyuman Winona
175
Selembar Kertas Putih
176
Sopir Tampan Sang Nona
177
Antara Risau Dan Bahagia
178
Drama Dua Sejoli
179
Sisi Lain
180
Dimulainya Sebuah Permainan
181
Teman Bicara
182
Tentang Luka
183
Senyum Di Atas Skateboard
184
Dinner Out
185
Gencatan Senjata
186
Potongan Apel Terakhir
187
Bad Dream
188
Aksi Ajisaka
189
Antara Dua Sepupu
190
Kenyataan Pahit
191
Hancurnya Sebuah Hati
192
Seruan Damai
193
Di Ujung Perselisihan
194
Setetes Air Mata
195
Dua Wanita
196
Perkumpulan Tiga Pria
197
Rapat Kuliner
198
Karaoke Ria
199
Ancaman Baru
200
Peliknya Hidup
201
Salah Tingkah
202
Antara Croissant Dan Steak Wagyu
203
Sang Perayu
204
Atas Nama Ngidam
205
Firasat Binar
206
Reuni Keluarga
207
Nama Untuk Sang Cucu
208
Yang Teristimewa
209
Nasihat Ibu
210
Keinginan Terpendam
211
Pagi Kelabu
212
Mimpi Buruk Di Siang Hari
213
Berita Buruk
214
Jiwa Yang Hancur
215
Perpisahan Terakhir
216
Mata-mata Tampan
217
Dimulainya Pelacakan
218
Shower Box
219
Sarapan Syahdu
220
Foto Kejutan
221
Rekaman Terkutuk
222
Sejuta Maaf
223
Identitas Palsu
224
Kepedihan Yang Tersisa
225
Dua Hati Yang Tak Menyatu
226
Sosok Tak Bernyawa
227
Cinta Mati
228
Lirikan Dalam Diam
229
Setelan Cinta
230
One Step Closer
231
Spa Day
232
Sebutir Peluru
233
Satu Cup Es Krim
234
Berdamai Dengan Masa Lalu
235
Akhir Dari Segalanya
236
Tiga Serangkai
237
Setangkai Mawar
238
Tiba Saatnya
239
Kejutan Membahagiakan
240
Takdir Yang Berbicara
241
Pengumuman
242
Promosi Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!