Elegi Pagi

Seketika kedua bola mata Widya terbelalak sempurna, karena begitu terkejut setelah mendengar penjelasan dari Binar. Dia menarik lengan gadis itu hingga berbalik padanya. "Apa maksudnya tinggal di sini sementara? Kamu pikir rumah kita panti sosial?" sergahnya dengan sorot tajam. Widya seakan ingin memakan putri sambungnya itu hidup-hidup.

"Tolonglah, Bu. Nanti akan kujelaskan, tapi biarkan tuan Rain untuk istirahat dulu," pinta Binar. Gadis itu tetap berusaha untuk bersikap sopan dan lembut kepada ibu tirinya tersebut.

"Istirahat katamu?" protes Widya lagi. "Mau kamu taruh di mana pria tinggi besar itu? Di sini cuma ada tiga kamar. Seharusnya kamu mikir dulu sebelum bawa orang dengan seenaknya! Rumah ini bukan kontrakan!" gerutu wanita itu lagi. Hampir setiap saat selalu ada saja bahan pertengkaran antara dirinya dengan Binar.

"Hentikan, Bu. Ini sudah malam," cegah Binar masih dengan nada bicara yang lembut. Gadis itu kemudian mengalihkan perhatiannya kepada pria yang kini dia panggil dengan sebutan Rain. "Mari. Kubantu Anda ke kamar." Tanpa banyak bicara lagi, Binar memapah Rain untuk dibawanya ke dalam kamar yang biasa dia tempati.

"Hey, Binar! Kamu sudah gila? Bagaimana mungkin kamu mau mengajak pria asing tidur di dalam kamar itu! Gadis tolol!" sentak Widya lagi. Berbagai makian keluar dari mulutnya.

Namun, Binar tak memedulikannya sama sekali. Dia membantu Rain untuk duduk di atas ranjangnya yang berukuran kecil. "Maaf, Tuan. Beginilah keadaan rumahku. Anda bisa tidur dan beristirahat di sini untuk sementara hingga benar-benar pulih. Aku harap Anda segera membaik agar bisa kembali pada keluarga, karena mereka pasti sangat khawatir," ujar gadis itu dengan senyuman lembut.

Si pria tidak menjawab. Dia menatap Binar dengan lekat, seakan tengah memindai setiap detail dari diri gadis itu. Sesaat kemudian, Rain memejamkan matanya untuk sejenak masih dalam posisi duduk bersandar. Dirasakannya ada selembar kain yang menutupi tubuh tinggi besar tersebut. Pria tadi kembali membuka mata. Dia melihat Binar tersenyum. Gadis itu baru selesai menyelimuti dirinya. "Terima kasih," ucap Rain pelan.

Binar tidak menjawab. Dia hanya mengangguk. Setelah itu, gadis cantik tersebut membuka lemari plastik di sudut ruangan. Dia tampak mengambil piyama dari dalam sana.

"Kamu akan tidur di mana?" tanya Rain mengikuti langkah Binar dengan tatapannya.

"Aku bisa tidur di kursi ruang tamu. Anda istirahat saja dulu," sahut Binar seraya mengangguk pelan. Dia pun keluar dari kamar. Gadis berambut panjang tersebut duduk termenung di atas kursi. Tubuhnya terasa amat lelah, terlebih saat itu waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam. Binar pun mengambil bantal rasfur karakter miliknya, kemudian dia letakkan di pinggir kursi panjang. Gadis itu pun merebahkan tubuh seraya memejamkan mata.

................

Rasanya baru beberapa jam saja Binar tertidur di atas kursi ruang tamu, kini dia sudah harus kembali terbangun. Segudang pekerjaan rumah telah menunggu untuk dia selesaikan. Setelah duduk sejenak sambil mengumpulkan tenaga, gadis berusia dua puluh tahun itu segera menggulung rambut panjangnya menggunakan jedai. Binar pun kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum adik-adiknya bangun. Sehabis mandi, barulah dia ke dapur dan menyiapkan sarapan.

Tak membutuhkan waktu yang lama bagi gadis itu dalam hal memasak, karena memang dia hanya membuat nasi goreng. Untung saja karena kedua adik tirinya bukan tipe anak-anak yang manja. Mereka akan memakan apapun yang Binar siapkan.

"Binar, hari ini aku banyak pekerjaan di laundry. Kalau bisa kamu jangan pulang terlalu malam," pesan Widya. Seperti biasa dengan nada bicaranya yang ketus.

"Biyung kira-kira pulang jam berapa?" Binar balik bertanya sambil mencuci peralatan masak yang baru dia gunakan. Sementara Widya tengah menyiapkan bekal makan untuk dirinya.

"Aku usahakan pulang tepat waktu, tapi kemarin masih banyak pekerjaan yang belum selesai," jelas wanita paruh baya itu. Dia lalu terdiam sejenak. "Kapan pria itu akan pergi dari rumah ini?" tanyanya tiba-tiba. Dia kembali mengungkit permasalahan semalam.

"Tuan Rain tubuhnya masih lemah. Aku tidak tega jika ... ."

"Kenapa kamu harus merasa tidak tega?" sergah Widya yang tiba-tiba kembali merasa dongkol dengan sikap Binar. "Memangnya kamu tahu siapa pria itu? Bagaimana jika ternyata dia buronan polisi? Tukang jualan narkoba atau mungkin justru pembunuh!"

"Astaga, Biyung. Kenapa bisa berpikir sejauh itu?" Binar terus menolak anggapan buruk Widya terhadap pria asing yang dipanggil Rain olehnya.

"Kamu saja yang bodoh. Itu kelemahan kamu, mudah percaya sama orang. Gampang iba. Kamu harus tahu, orang macam kamu itu akan mudah ditindas dan diperdaya orang lain." Widya terus menggerutu hingga dia selesai menyiapkan bekal makanannya.

Mendengar semua umpatan sang ibu tentang dirinya, Binar hanya terdiam. Dia tak ingin menanggapi hal itu, karena hanya akan memperpanjang urusan. Baru saja dia selesai mencuci perabot dapur, Wisnu dan Praya muncul. Mereka berdua telah bersiap dengan seragam sekolah. Hari ini keduanya mendapat jadwal giliran sekolah pagi.

"Kalian sudah siap pagi-pagi begini?" tegur Widya yang merasa heran, pasalnya itu baru jam enam lebih lima belas menit.

"Ada tugas piket, Biyung," sahut Wisnu. Dia segera duduk pada salah satu kursi.

"Kamu sendiri, Ya. Biasanya juga berangkat paling telat," ujar Widya lagi.

"Harusnya Biyung senang, bukannya malah marah-marah," sahut Praya dengan enteng, membuat Binar segera mengulum senyumnya.

Namun, senyuman itu seketika pudar ketika Wisnu kembali bersuara. "Mbok, mana uang buat SPP yang kemarin itu. Aku sudah bilang ke petugas TU mau dilunasi hari ini."

Seketika Binar tertegun untuk beberapa saat. Dia lalu mematikan kran air dan berbalik menatap sang adik. "Kalau dibayar dulu setengahnya bisa, kan?" tanyanya dengan nada bicara yang terdengar ragu.

"Lah, bukannya Mbok kemarin sudah janji mau dilunasi bahkan sampai bulan depan?" Wisnu terlihat kecewa.

"Iya, Nu tadinya sih begitu tapi ...." Binar tak melanjutkan kata-katanya. Sementara tatapan tajam Widya telah siap untuk menyerang gadis itu. Binar pun bukan tak menyadari hal tersebut. Namun, dia memilih untuk berpura-pura tidak menghiraukannya.

"Begini, Nu. Masalahnya, jika Mbok berikan uang untuk melunasi SPP kamu, kita tidak punya pegangan untuk biaya hidup bulan ini. Sisa uang yang Mbok punya pun belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan," jelas Binar dengan penuh sesal.

Mendengar penjelasan dari putri sambungnya itu, tak ayal membuat Widya langsung naik pitam. "Memangnya kamu ke manakan uang gajianmu?" sentaknya. "Ini baru tanggal dua, masa iya sudah habis lagi!" Widya melotot tajam kepada Binar yang hanya tertunduk. Gadis itu mengaku salah. Akan tetapi, apa yang telah dia lakukan semalam juga bukan merupakan sesuatu yang keliru.

Binar mengangkat wajahnya dan menatap sang ibu. "Maaf, Biyung. Sebagian uang gajianku habis untuk biaya rumah sakit tuan Rain. Dia ..."

"Apa?" Bentak Widya dengan mata yang semakin melotot tajam penuh amarah. Dia melemparkan bekal makannya ke arah Binar, dan hampir mengenai tubuh gadis itu andai Binar tidak segera menghindar. Nasi goreng di dalamnya pun tumpah berserakan di atas lantai. "Gadis tolol! Sia-sia aku merawatmu selama ini!" bentaknya lagi. Dia bergegas menghampiri Binar yang tak berniat untuk melawan sang ibu.

"Siapa pria itu sampai-sampai kamu harus banyak berkorban untuknya? Pikir pakai otak! Kamu itu juara umum saat di sekolah, tapi kenapa sekarang menjadi sangat tolol seperti ini!" Widya meluruskan telunjuknya pada kening Binar. Dia terus mengeluarkan segala unek-unek yang semalam belum sempat terlampiaskan. Sedangkan Wisnu dan Praya lebih memilih untuk segera berangkat ke sekolah, daripada harus melihat kemarahan sang ibu yang sudah biasa ditujukan kepada kakak tiri mereka.

Sementara itu, Rain terdiam di dalam kamar mendengarkan setiap caci-maki yang dialamatkan kepada Binar. Sebenarnya dia tak tega. Akan tetapi, dirinya masih merasa bingung dengan semua yang telah terjadi. Kehilangan ingatan telah membuat pria tampan itu menjadi tampak kelimpungan.

Ketika suasana sudah terdengar sepi, Rain beranjak turun dari tempat tidur. Dia juga keluar kamar. Dilihatnya Binar yang tengah membersihkan makanan di lantai. Gadis itu tidak tampak merasa sedih sama sekali. "Hai," sapanya membuat Binar tersentak dan langsung menoleh.

"Tuan Rain. Kenapa Anda bangun?" Binar yang saat itu sedang berjongkok, segera berdiri. Dia menghampiri Rain yang berada di lawang pintu dapur. "Aku sudah membuat nasi goreng. Isilah perut dulu sebelum minum obat," ucapnya seraya menyunggingkan senyuman manis.

"Jangan terlalu formal. Panggil saja aku Rain. Lagi pula, aku juga tidak ingat siapa namaku yang sebenarnya." Pria dengan bola mata berwarna amber itu tersenyum kecil.

"Tidak apa-apa. Semuanya butuh proses. Aku yakin tak lama lagi juga An ... um maksudku kamu pasti akan segera membaik," sahut Binar menanggapi. Dia mencoba untuk memberi semangat kepada pria yang telah ditolongnya.

"Mungkin sebaiknya aku pergi saja dari sini. Ibumu tidak suka dengan kehadiranku," ucap Rain lagi memaksakan diri untuk tersenyum.

"Tidak, tidak. Jangan terlalu diambil hati. Biyung memang agak kasar, tapi sebenarnya dia baik dan pekerja keras. Namun, setelah bapak tiada ... beban hidup kami jadi ...." Binar tertawa lirih. Dia lalu melongok ke ruang tamu. Dilihatnya waktu sudah menunjukkan hampir pukul tujuh. "Aku mau bersiap-siap. Sebentar lagi harus berangkat kerja. Sarapan saja dulu." Binar pun pamit ke dalam kamarnya.

Sedangkan Rain tertegun untuk sejenak. Dia memperhatikan lantai kotor yang belum selesai Binar bersihkan. Gadis itu sepertinya lupa dengan pekerjaannya, sehingga membiarkan begitu saja. Entah ada dorongan dari mana, Rain mengambil sapu ijuk dan juga pengki di dekat meja kompor. Meskipun terlihat sangat kaku, tapi dia tetap membersihkan lantai itu hingga tak ada sisa satu nasi pun di sana. Lantai itu terlihat sangat bersih, bukan hanya di area yang tadi terdapat tumpahan makanan saja, tapi seluruh lantai dapur tersebut.

Terpopuler

Comments

Sri Yanti

Sri Yanti

Bali ....kan mbok itu kakak y

2023-02-17

1

Yeni Eka

Yeni Eka

kenapa adik-adiknya manggil Mbok?

2022-10-31

2

StrawCakes🍰

StrawCakes🍰

Rain = hujan

2022-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Perjalanan Pertama
2 Mengambil Risiko
3 Pertengkaran Malam
4 Elegi Pagi
5 Konsekuensi
6 Wajah Lusuh
7 Di Bawah Air Terjun
8 Tentang Hujan
9 Optimisme
10 Sore Yang Hangat
11 Seandainya ...
12 Pakaian Mahal
13 Bayangan Hitam
14 Want To take You Away
15 Nama Yang Hilang
16 Gelang Emas
17 Ujung Langkah
18 Bayangan Indah
19 Terikat Kontrak
20 Di Penghujung Kesabaran
21 Keputusan Besar
22 Sepuluh Malam di Jogja
23 Penampakan Yang Lain
24 Mencari Binar
25 Kenyataan dan Harapan
26 Another Woman
27 Patah
28 Di Taman Renata
29 Tragedi Kamar Kecil
30 Makan Sore
31 Hiburan Untuk Chand
32 Dua Kotak Gurame
33 Masa Lalu Kelam
34 Sebingkai Foto Buram
35 Something to Remember
36 Ghea si Penggoda
37 Sekilas Pandang
38 Tanpa Restu
39 Hembusan Angin Malam
40 Sang Penghibur
41 Kenyataan Menyakitkan
42 Ingatan Yang Kembali
43 Tato Naga
44 Bangkitnya Arsenio
45 Sang Detektif
46 Senyuman Binar
47 Si Duda Bening
48 Nasihat Chand
49 Bab Visual
50 Petunjuk Baru
51 Kekasih Baru Sang Duda
52 Pelayanan Istimewa
53 Berharap Pada Keajaiban
54 Pertemuan Kembali
55 Cinta Dua Cabang
56 Perjuangan Dimulai
57 Diskusi Malam
58 Beratnya Rindu
59 Getaran Yang Sama
60 Gadis Penyelamat
61 Selangkah Lebih Dekat
62 Teman Merangkai Bunga
63 Ciuman Kedua
64 Sarapan Bersama
65 Cinta Sebiru Langit
66 Berebut Perhatian
67 Orang Ketiga
68 Penyesalan
69 Nirmala Dan Binar
70 Titik Terang
71 Ungkapan Masa Lalu
72 Janji Manis Arsenio
73 Si Kepiting Merah
74 Mister Trap
75 Pengakuan Chand
76 Dua Pesaing Tampan
77 Aroma Yang Tertinggal
78 Si Pemikat Hati
79 One Stop Cassanova
80 Praduga
81 Terluka
82 Cemburu
83 Tak Mampu Berpaling
84 Tenggelam Semakin Dalam
85 Metamorfosis
86 Berjuang Bersama
87 Amarah Winona
88 Let's Get Married
89 Adegan Manis
90 Yang Teristimewa
91 Menjawab Tantangan
92 Satu Rahasia
93 Di Bawah Bintang
94 Detik Mendebarkan
95 Keberanian Yang Datang
96 Harga Sebuah Cinta
97 Kenangan Terakhir
98 Gelang Pengikat
99 Pengganti Segala Hal
100 Binar Indah di Pagi Hari
101 Semua Karena Binar
102 Perjalanan Panjang
103 Di Antara Kebun Kopi
104 Melepas Rindu
105 Sisi Bijak Arsenio
106 Dua Cinderamata
107 Gereja Putih
108 Balada Cincin Lumba-lumba
109 Price To Pay
110 Sepenggal Kepedihan
111 Malam Pertama Sang Pengantin
112 Secarik Kertas
113 Surat Dari Ayah
114 Pamit
115 Akhir Untuk Sebuah Awal
116 Tawaran Manis
117 Hati Yang Rapuh
118 Ungkapan Perih
119 Alleen Binar
120 Obrolan Petang
121 Pertengkaran Pertama
122 Bad Girl
123 Setitik Kebaikan
124 Mencari Yang Telah Pergi
125 Melepaskan Diri
126 Pesan Tak Berbalas
127 Menembus Awan
128 Sang Perayu
129 Berlin, Aku Kembali
130 Flower Bloom in Berlin
131 Restu Dalam Genggaman
132 Cafe Pilihan
133 A New Life
134 Chef de Cuisine
135 Ex Girlfriend
136 Pertengkaran Mesra
137 Cooking With Love
138 Penawaran Menarik
139 Sweet Night
140 Cinta Tulus
141 Di Bawah Kilatan Cahaya
142 Binar Yang Nakal
143 Hamil Muda
144 Redupnya Harapan
145 Setitik Dusta
146 Kegalauan Di Sore Hari
147 Bulan Madu Palsu
148 Jealous Not Jealous
149 Wanita Istimewa
150 Ujian Cinta
151 Cinta Dan Kecewa
152 Ich Liebe Dich, Rain!
153 Funny Fight
154 Bernyanyi Dalam Suka
155 Tempat Singgah
156 Kunci Baru
157 Mimpi Arsenio
158 Gundah
159 Father And Son
160 Pesan Di Ujung Malam
161 Jalan Yang Terang
162 Semalam Di Istana Rainier
163 Maaf Untuk Papa
164 Secercah Cahaya
165 Misi Rahasia
166 Pengintaian Pertama
167 Antrian Cinta
168 Rahasia Biantara
169 Menjemput Kenangan Lama
170 Antara Cinta Dan Dendam
171 Menunggu Kejutan
172 Serangan Tengah Hari
173 Tawa Kepalsuan
174 Senyuman Winona
175 Selembar Kertas Putih
176 Sopir Tampan Sang Nona
177 Antara Risau Dan Bahagia
178 Drama Dua Sejoli
179 Sisi Lain
180 Dimulainya Sebuah Permainan
181 Teman Bicara
182 Tentang Luka
183 Senyum Di Atas Skateboard
184 Dinner Out
185 Gencatan Senjata
186 Potongan Apel Terakhir
187 Bad Dream
188 Aksi Ajisaka
189 Antara Dua Sepupu
190 Kenyataan Pahit
191 Hancurnya Sebuah Hati
192 Seruan Damai
193 Di Ujung Perselisihan
194 Setetes Air Mata
195 Dua Wanita
196 Perkumpulan Tiga Pria
197 Rapat Kuliner
198 Karaoke Ria
199 Ancaman Baru
200 Peliknya Hidup
201 Salah Tingkah
202 Antara Croissant Dan Steak Wagyu
203 Sang Perayu
204 Atas Nama Ngidam
205 Firasat Binar
206 Reuni Keluarga
207 Nama Untuk Sang Cucu
208 Yang Teristimewa
209 Nasihat Ibu
210 Keinginan Terpendam
211 Pagi Kelabu
212 Mimpi Buruk Di Siang Hari
213 Berita Buruk
214 Jiwa Yang Hancur
215 Perpisahan Terakhir
216 Mata-mata Tampan
217 Dimulainya Pelacakan
218 Shower Box
219 Sarapan Syahdu
220 Foto Kejutan
221 Rekaman Terkutuk
222 Sejuta Maaf
223 Identitas Palsu
224 Kepedihan Yang Tersisa
225 Dua Hati Yang Tak Menyatu
226 Sosok Tak Bernyawa
227 Cinta Mati
228 Lirikan Dalam Diam
229 Setelan Cinta
230 One Step Closer
231 Spa Day
232 Sebutir Peluru
233 Satu Cup Es Krim
234 Berdamai Dengan Masa Lalu
235 Akhir Dari Segalanya
236 Tiga Serangkai
237 Setangkai Mawar
238 Tiba Saatnya
239 Kejutan Membahagiakan
240 Takdir Yang Berbicara
241 Pengumuman
242 Promosi Judul Baru
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Perjalanan Pertama
2
Mengambil Risiko
3
Pertengkaran Malam
4
Elegi Pagi
5
Konsekuensi
6
Wajah Lusuh
7
Di Bawah Air Terjun
8
Tentang Hujan
9
Optimisme
10
Sore Yang Hangat
11
Seandainya ...
12
Pakaian Mahal
13
Bayangan Hitam
14
Want To take You Away
15
Nama Yang Hilang
16
Gelang Emas
17
Ujung Langkah
18
Bayangan Indah
19
Terikat Kontrak
20
Di Penghujung Kesabaran
21
Keputusan Besar
22
Sepuluh Malam di Jogja
23
Penampakan Yang Lain
24
Mencari Binar
25
Kenyataan dan Harapan
26
Another Woman
27
Patah
28
Di Taman Renata
29
Tragedi Kamar Kecil
30
Makan Sore
31
Hiburan Untuk Chand
32
Dua Kotak Gurame
33
Masa Lalu Kelam
34
Sebingkai Foto Buram
35
Something to Remember
36
Ghea si Penggoda
37
Sekilas Pandang
38
Tanpa Restu
39
Hembusan Angin Malam
40
Sang Penghibur
41
Kenyataan Menyakitkan
42
Ingatan Yang Kembali
43
Tato Naga
44
Bangkitnya Arsenio
45
Sang Detektif
46
Senyuman Binar
47
Si Duda Bening
48
Nasihat Chand
49
Bab Visual
50
Petunjuk Baru
51
Kekasih Baru Sang Duda
52
Pelayanan Istimewa
53
Berharap Pada Keajaiban
54
Pertemuan Kembali
55
Cinta Dua Cabang
56
Perjuangan Dimulai
57
Diskusi Malam
58
Beratnya Rindu
59
Getaran Yang Sama
60
Gadis Penyelamat
61
Selangkah Lebih Dekat
62
Teman Merangkai Bunga
63
Ciuman Kedua
64
Sarapan Bersama
65
Cinta Sebiru Langit
66
Berebut Perhatian
67
Orang Ketiga
68
Penyesalan
69
Nirmala Dan Binar
70
Titik Terang
71
Ungkapan Masa Lalu
72
Janji Manis Arsenio
73
Si Kepiting Merah
74
Mister Trap
75
Pengakuan Chand
76
Dua Pesaing Tampan
77
Aroma Yang Tertinggal
78
Si Pemikat Hati
79
One Stop Cassanova
80
Praduga
81
Terluka
82
Cemburu
83
Tak Mampu Berpaling
84
Tenggelam Semakin Dalam
85
Metamorfosis
86
Berjuang Bersama
87
Amarah Winona
88
Let's Get Married
89
Adegan Manis
90
Yang Teristimewa
91
Menjawab Tantangan
92
Satu Rahasia
93
Di Bawah Bintang
94
Detik Mendebarkan
95
Keberanian Yang Datang
96
Harga Sebuah Cinta
97
Kenangan Terakhir
98
Gelang Pengikat
99
Pengganti Segala Hal
100
Binar Indah di Pagi Hari
101
Semua Karena Binar
102
Perjalanan Panjang
103
Di Antara Kebun Kopi
104
Melepas Rindu
105
Sisi Bijak Arsenio
106
Dua Cinderamata
107
Gereja Putih
108
Balada Cincin Lumba-lumba
109
Price To Pay
110
Sepenggal Kepedihan
111
Malam Pertama Sang Pengantin
112
Secarik Kertas
113
Surat Dari Ayah
114
Pamit
115
Akhir Untuk Sebuah Awal
116
Tawaran Manis
117
Hati Yang Rapuh
118
Ungkapan Perih
119
Alleen Binar
120
Obrolan Petang
121
Pertengkaran Pertama
122
Bad Girl
123
Setitik Kebaikan
124
Mencari Yang Telah Pergi
125
Melepaskan Diri
126
Pesan Tak Berbalas
127
Menembus Awan
128
Sang Perayu
129
Berlin, Aku Kembali
130
Flower Bloom in Berlin
131
Restu Dalam Genggaman
132
Cafe Pilihan
133
A New Life
134
Chef de Cuisine
135
Ex Girlfriend
136
Pertengkaran Mesra
137
Cooking With Love
138
Penawaran Menarik
139
Sweet Night
140
Cinta Tulus
141
Di Bawah Kilatan Cahaya
142
Binar Yang Nakal
143
Hamil Muda
144
Redupnya Harapan
145
Setitik Dusta
146
Kegalauan Di Sore Hari
147
Bulan Madu Palsu
148
Jealous Not Jealous
149
Wanita Istimewa
150
Ujian Cinta
151
Cinta Dan Kecewa
152
Ich Liebe Dich, Rain!
153
Funny Fight
154
Bernyanyi Dalam Suka
155
Tempat Singgah
156
Kunci Baru
157
Mimpi Arsenio
158
Gundah
159
Father And Son
160
Pesan Di Ujung Malam
161
Jalan Yang Terang
162
Semalam Di Istana Rainier
163
Maaf Untuk Papa
164
Secercah Cahaya
165
Misi Rahasia
166
Pengintaian Pertama
167
Antrian Cinta
168
Rahasia Biantara
169
Menjemput Kenangan Lama
170
Antara Cinta Dan Dendam
171
Menunggu Kejutan
172
Serangan Tengah Hari
173
Tawa Kepalsuan
174
Senyuman Winona
175
Selembar Kertas Putih
176
Sopir Tampan Sang Nona
177
Antara Risau Dan Bahagia
178
Drama Dua Sejoli
179
Sisi Lain
180
Dimulainya Sebuah Permainan
181
Teman Bicara
182
Tentang Luka
183
Senyum Di Atas Skateboard
184
Dinner Out
185
Gencatan Senjata
186
Potongan Apel Terakhir
187
Bad Dream
188
Aksi Ajisaka
189
Antara Dua Sepupu
190
Kenyataan Pahit
191
Hancurnya Sebuah Hati
192
Seruan Damai
193
Di Ujung Perselisihan
194
Setetes Air Mata
195
Dua Wanita
196
Perkumpulan Tiga Pria
197
Rapat Kuliner
198
Karaoke Ria
199
Ancaman Baru
200
Peliknya Hidup
201
Salah Tingkah
202
Antara Croissant Dan Steak Wagyu
203
Sang Perayu
204
Atas Nama Ngidam
205
Firasat Binar
206
Reuni Keluarga
207
Nama Untuk Sang Cucu
208
Yang Teristimewa
209
Nasihat Ibu
210
Keinginan Terpendam
211
Pagi Kelabu
212
Mimpi Buruk Di Siang Hari
213
Berita Buruk
214
Jiwa Yang Hancur
215
Perpisahan Terakhir
216
Mata-mata Tampan
217
Dimulainya Pelacakan
218
Shower Box
219
Sarapan Syahdu
220
Foto Kejutan
221
Rekaman Terkutuk
222
Sejuta Maaf
223
Identitas Palsu
224
Kepedihan Yang Tersisa
225
Dua Hati Yang Tak Menyatu
226
Sosok Tak Bernyawa
227
Cinta Mati
228
Lirikan Dalam Diam
229
Setelan Cinta
230
One Step Closer
231
Spa Day
232
Sebutir Peluru
233
Satu Cup Es Krim
234
Berdamai Dengan Masa Lalu
235
Akhir Dari Segalanya
236
Tiga Serangkai
237
Setangkai Mawar
238
Tiba Saatnya
239
Kejutan Membahagiakan
240
Takdir Yang Berbicara
241
Pengumuman
242
Promosi Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!