Bunga Air Mata
Kemelut dalam diri merangsang air mata untuk keluar. Liquid bening mengalir tak tertahankan menganak baikan sungai. Kepedihan tergores begitu kuat di dasar hati paling dalam. Luka itu tumbuh seiring berjalannya waktu dan sekarang puncaknya. Tepat di depan kedua mata kepalanya sendiri pria yang selama ini ia cintai memperkenalkan wanita lain di sebelahnya.
Senyum yang mereka perlihatkan memberikan perih. Istana yang ia coba bangun runtuh seketika, kepercayaan selama enam tahun hancur oleh satu adegan menyakitkan mata.
Ayana Ghazella, wanita berumur dua puluh delapan tahun mengecap pahitnya kebohongan.
"Mas Zidan? Ke-kenapa dia bisa bersama Bella? Bukankah wanita itu masih ada di luar negeri? Kenapa?" cicitnya mematung di depan televisi.
"Iya, saya memang ingin membuat kejutan bagi kalian semua. Perkenalkan dia Bella Ellena yang baru pulang dari luar negeri sebagai pemain piano terkenal. Saat ini kami sedang ada projek kerja sama lagi untuk tampil di ulang tahun negeri kita tercinta. Kami-"
"Apa kalian berada dalam sebuah hubungan? Seperti yang kita semua ketahui Tuan Zidan dikabarkan telah menikah. Apakah Nona Bella adalah istri Anda?" tanya salah satu wartawan yang mewawancarai mereka cepat.
Pria berusia tiga puluh tahun itu menoleh ke samping, bibir menawannya mengembang sempurna. Dengan penuh percaya diri ia merangkul wanita bernama Bella penuh kasih sayang.
Seketika suasana di ruangan menjadi heboh, para wanita berteriak histeris melihat kemesraan sejoli tepat di depan mata.
"Kalian bisa menjelaskannya sendiri, tanpa harus aku beritahu, kan?" ucap Zidan berkharisma.
Lensa kamera langsung memotret kebersamaan mereka. Banyak berita berseliweran di media sosial maupun televisi lokal membicarakan hal ini.
Mereka memberitahu jika "Kedua pianis terkenal tanah air menjalin hubungan, pasangan yang terlahir dari surga menjadi legenda." Itulah judul yang begitu menyayat hati bagi seseorang.
Ayana hanya bisa mematung tidak mengerti apa yang tengah terjadi. Kedua kakinya lemas, tidak bisa menopang berat badannya sendiri. Ia jatuh terduduk dengan manik masih menatap layar kaca.
Ditemani derai air mata, ia merasa ditampar oleh tangan tak kasat mata, jika pernikahannya bersama Zidan hanyalah sebuah kebohongan.
Tidak lama berselang pintu depan dibuka, bola mata cokelat Ayana bergulir ke samping mendengar dua pasang kaki berjalan mendekat.
Suara itu mengoyak perasaannya berkali-kali. Ia tidak sanggup membalikan badan untuk menyaksikan pemandangan memilukan secara nyata.
"Kamu pasti sudah melihat berita itu, kan? Tidak usah terkejut, seharusnya kamu sudah siap dengan kejadian seperti ini. Bangun... kamu harus melihatku."
Suara berat nan dalam menyapa cepat, Ayana berusaha kuat dan mencoba berdiri lagi. Secara perlahan ia membalikan badan lalu melihat sang suami bersama wanita lain tepat berdiri di hadapannya.
Bella menggandeng lengan Zidan erat seperti pasangan saling mencintai.
"Sudah lama sekali, bagaimana kabarmu Ayana? Aku harap kamu baik-baik saja, terima kasih sudah menjaga Mas Zidan selama aku pergi. Sekarang aku sudah ada di sini, apa yang akan kamu lakukan?" cerca Bella tanpa malu.
Ayana menautkan kedua alis tidak mengerti kemudian memandangi suaminya. Bella merupakan teman masa sekolahnya dulu dan menjadi saingannya dalam merebut hati pria yang sama.
"Kamu masih mau di sini atau pergi itu keputusanmu, aku tidak akan melarang... tetapi, kamu harus menerima jika mulai saat ini Bella akan tinggal bersama kita," balas Zidan Ashraf.
"Apa? Apa yang Mas katakan? Aku ini istrimu bagaimana bisa ada wanita lain di rumah tangga kita? Aku tidak setuju, Bella tidak boleh tinggal di sini!" tegas Ayana tidak terima.
Zidan melirik Bella dan menggenggam tangannya erat. Jari jemari itu saling berkaitan satu sama lain lalu terangkat memperlihatkan di jari manis masing-masing tersemat sebuah cincin.
"Aku sudah menikahi Bella satu bulan lalu. Istriku tidak hanya kamu seorang, dia juga. Jadi, Bella berhak tinggal di sini, ayo Sayang aku akan memperlihatkan kamar kita," ajak Zidan tanpa sekalipun menoleh pada Ayana.
"Ayo, Sayang. Sampai jumpa lagi Ayana... temanku." Bella melambaikan tangan menambah luka teramat kuat di hatinya.
Bak petir menyambar, air mata tidak bisa dibendung. Hujan lebat tengah mengalir di kedua pipi. Sakit tanpa luka menganga, terus menyayat hati dan perasaan.
Ayana menangis dalam diam menerima sebuah fakta mencengangkan. Ia tidak menyangka jika sudah memiliki madu, terlebih wanita itu adalah temannya sendiri. Suami yang sangat ia cintai dan ia hormati sudah menusuknya dari belakang.
Bella Ellena adalah seorang anak dari musisi terkenal tanah air dan Zidan Ashraf merupakan pewaris tunggal dari keluarga Ashraf.
Keluarga terhormat yang memiliki perusahaan parfum ternama. Kekayaan serta aset yang dimiliki mereka tidak akan pernah berkurang sedikitpun.
Berbeda dengan Ayana Ghazella yang lahir dari keluarga sederhana. Ia dibesarkan oleh keluarga dari pihak ibu, sedangkan orang tuanya telah meninggal sejak dirinya berusia sepuluh tahun.
Mereka mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan bisnis. Ia merasa beruntung di usianya kedua puluh dua tahun bertemu dengan Zidan.
Waktu itu ia melihat konser musik klasik yang direkomendasikan seseorang untuk menghibur diri ketika bertepatan dengan dua belas tahun orang tuanya pergi.
Ia terpesona dengan kepiawaian Zidan bermain piano. Layaknya seseorang yang diturunkan Tuhan ke bumi, keberadaannya mampu mengikis kekosongan. Dirinya bersyukur Allah mempertemukan mereka, dan siapa sangka Ayah dan Ibu Zidan merupakan sahabat baik orang tuanya.
Setelah itu Ayana terus mengikuti kegiatan Zidan, mulai dari media sosial sampai jadwal manggung. Sampai suatu waktu ia mengungkapkan perasaan jika dirinya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Ayana tidak menyangka jika hari itu menjadi momen paling bersejarah dalam hidup. Zidan menerimanya begitu saja dan langsung melamarnya.
Ia mengatakan, "tidak baik menjalani hubungan sebelum pernikahan. Apa kamu mau menikah denganku?"
Sebagai seorang wanita yang tengah jatuh cinta, tanpa pikir panjang Ayana langsung menerimanya.
Mereka menikah dan orang tua Zidan sangat bahagia bisa mendapatkan menantu baik. Ayana pun diperlakukan sangat baik oleh keluarga sang pasangan hidup.
Namun, setelah mereka menikah satu tahun kemudian orang tua Zidan harus pergi keluar negeri untuk mengelola bisnis di sana.
Sepeninggalan mereka, sikap Zidan mulai berubah. Ia bersikap dingin dan cuek, tidak sehangat ketika ada orang tuanya.
Sampai kejadian mengerikan ini terjadi, Zidan bermain api tepat di depan matanya bersama wanita lain. Bella, seorang pianis yang namanya sudah terkenal kini menjadi madu dalam rumah tangga.
Rasa sakit itu merambat sampai ke ubun-ubun membuatnya mati rasa. Ayana terluka atas pilihannya sendiri.
"Kenapa semuanya harus terjadi seperti ini ya Allah? Apa yang sudah hamba perbuat sampai menerima kenyataan pahit? Begitu sakit, apa aku sanggup menjalankan rumah tangga ini?" cicitnya meredam.
Malam itu hujan turun dengan guntur saling bersahutan. Isak tangis memilukan masih terdengar di ruang keluarga.
Potret pernikahan enam tahun lalu seolah mengejek keadaannya sekarang. Senyum yang terlihat dalam foto tersebut menggambarkan kebahagiaan. Namun, hanya ia seorang yang merasakan itu, sedangkan Zidan tidak sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Echy Aurelia
baru part 1 aja udah mewek aku thor ,selalu suka nama nama tokohnya . saranghae thor🤗
2023-01-25
0