Sarah semakin percaya diri

Kini setelah Arkana memberikan lampu hijau pada Arshaka dan Jalwa ternyata tidak membuat hubungan mereka berkembang.

Jalwa masih Belum memberikan jawab yang pasti pada Arshaka, setiap kali Arshaka bertanya dia pasti mengalihkan pembicaraan mereka.

Saat akhir pekan Arshaka memutuskan untuk di rumah saja, dia mencari kesempatan untuk berbicara dengan Jalwa yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

Arshaka masuk ke dapur dan melihat Jalwa yang sedang menyiapkan makan siang.

Bi Surti yang melihat Arshaka langsung keluar dari dapur tanpa bersuara.

Jalwa yang tidak Tau kalau Bi Surti tidak ada di dekatnya terus berbicara.

"Bi,kalau ada tuan bilang ya."

Arshaka tersenyum sambil berbisik di telinga Jalwa "memangnya kenapa kalau ada aku?."

Jalwa terlonjak kaget mendengar suara Arshaka"bibi."

"bi Surti lagi keluar." jawab Arshaka dengan santai.

"ngapain Mas di dapur?mau masak juga?" Tanya Jalwa heran.

Arshaka mendekatkan wajahnya ke wajah Jalwa membuat jantung wanita itu berdetak dengan cepat "Aku mau lihat calon istriku memasak."

Jalwa mendorong tubuh Arshaka agar sedikit menjauh darinya karena tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"kau berhutang jawaban padaku."kata Arshaka sambil duduk di meja.

Jalwa melanjutkan membuat masakannya "memangnya harus sekarang ya?."

"lebih cepat lebih baik karena setelah kamu menjawab itu akan memudahkan langkahku."

Jalwa menoleh "maksudnya?" tanyanya tidak mengerti.

Arshaka turun dari meja dan menghampiri Jalwa,tangannya melingkar di perut Jalwa dan di letakkan dagunya di bahu wanita itu "jika kamu setuju aku akan langsung ke Bandung untuk melamarmu."

Wajah Jalwa langsung memerah,dia tidak menyangka jika Arshaka serius ingin menjadikannya istri dan Ibu untuk Arkana .

"jadi apa jawabanmu?."

Jalwa ingin mengatakan ya namun statusnya yang hanya seorang pengasuh membuatnya merasa rendah diri.

"jangan pernah berpikir tentang status Jalwa Karima ,karena aku dan keluargaku bukan orang yang menilai seseorang dari statusnya tetapi kami menilai seseorang dari ketulusannya."

Jalwa menyeka Air matanya yang keluar sejak Tadi "bagaimana jika banyak yang mencemooh dirimu karena menikahiku?."

"aku tidak peduli akan hal itu."

"tapi...."

"stt....bicara lagi aku cium nih."

Jalwa Memukul pelan tangan Arshaka yang ada di perutnya "ih,Modus."

"AYAH JANGAN PELUK - PELUK MBAK JALWA" pekik Arkana yang baru masuk kedalam dapur.

Arshaka dengan enggan melepaskan pelukannya "ganggu aja."

Arkana berkacak pinggang "dengar Ayah, walaupun aku ijinin Ayah nikah sama Mbak Jalwa,Ayah ga boleh seenaknya peluk Mbak Jalwa."

"iya iya"Arshaka berjalan ke luar dapur dengan malas.

Arkana menatap tajam pada Jalwa" Mbak Jalwa juga, jangan ijinin Ayah peluk Mbak Jalwa apalagi di depan anak kecil seperti aku."

Jalwa tertawa karena perkataan Arkana yang begitu Polos "iya, Mbak Jalwa ga akan ijinin Ayah bos kecil peluk Mbak Jalwa."

Arkana mengangguk lalu pergi menyusul ayahnya.

Jalwa melanjutkan memasaknya.

Setelah masakan Sudah siap,Arshaka membantu Jalwa membawa makanannya ke gazebo yang ada di pinggir kolam renang.

Arshakapun mengajak semua pegawainya ikut makan disana.Dia tidak pernah membeda - bedakan status mereka, dan acara seperti ini sering Arshaka lakukan jika sedang ada di rumah.

"Pak Joko mana?" tanya Arshaka yang tidak melihat security rumahnya.

"lagi jaga di pos Pak" jawab Pak Damar.

"Bi, tolong antar makanan ke pos" kata Arshaka pada Bi Surti.

"Biar saya saja" ucap Jalwa menghentikan Bi Surti mengambil piring "bibi teruskan makannya."

"tapi Mbak Jalwa."

"biarkan Jalwa yang mengantarkan makanannya bi"ucap Arshaka.

Jalwapun mengambil makanan dan mengantarkan ya ke pos di depan rumah.

Arshaka dan Arkanapun menikmati makan siang mereka sambil bersenda gurau bersama para pegawai di rumahnya.

sesuatu kegiatan yang mungkin jarang dilakukan oleh orang Lain.

❄️❄️❄️

sementara itu di sebuah rumah yang tak kalau mewah dari rumah Arshaka Darmendra sedang terjadi perdebatan antara kakak beradik.

"Kak, aku yakin Mas Arsha bohong soal dia punya hubungan sama pengasuh itu" ucap Sarah pada kakaknya Arfan.

"walaupun begitu, kamu tetap salah karena menginap di rumah Arshaka." ucap Arfan kesal.

"kakak Tau sendirikan, Mas Arsha itu Susah di deketin jadi aku harus lebih agresif Dong" kata Sarah dengan pemikirannya.

Arfan tersenyum sinis "Arshaka bukan orang yang akan mudah kau rayu Sarah, dia tidak seperti yang kamu pikirkan."

"aku harus mendapatkan dia kak" jerit Sarah membuat Ibunya yang yang bernama bu Sari sedari Tadi diam mulai bersuara.

"tidak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan Sarah."

"Fan,seharusnya kau bantu adikmu. apa kau tidak ingin melihat adikmu bahagia"ucap Ibunya.

"Ma, aku ingin Sarah bahagia tapi tidak dengan memaksakan kehendaknya" Arfan mencoba memberi pemahaman pada Ibu dan adiknya "Banyak yang ingin dekat dengan Sarah bahkan mereka masih single, tampan dan pengusaha juga."

"aku cuma mau Mas Arsha kak,cuma dia yang aku mau." ucap Sarah kekeh.

"kalau kakakmu tidak mau ,biar mama yang akan buat Arsha jadi milik kamu."ucap Ibunya yakin.

Arfan malas berdebat dengan Ibu dan adiknya yang sama - sama keras kepala, diapun pergi meninggalkan mereka.

Sarah memeluk Ibunya "terima kasih ma karena cuma mamah aja yang ngertiin aku."

"iya sayang."

Malam harinya Ibu Sari menemui suaminya yang sedang bersantai di ruang keluarga.

"Pah, apa sebaiknya kita temui Pak Raka untuk menjodohkan Sarah dengan Arshaka?" ungkap Ibu Sari pada suaminya.

"sepertinya bakalan sulit mah" jawab suaminya.

"kenapa?."

"Raka bukan orang yang suka mencampuri urusan pribadi anak - anaknya dan Arshaka pun sama tidak suka dicampuri urusan pribadi nya."

"ya apa salahnya di coba pah,apalagi Arshaka kan Sudah lama menduda. orangtuanya pasti setuju" usul Ibu Sari.

Suaminya hanya mengangguk "baiklah kita akan mencoba membicarakannya dengan mereka."

Sarah yang sedari Tadi mendengarkan pembicaraan orangtuanya di balik dinding yang memisahkan ruang keluarga dan ruang Tamu tersenyum senang, dia yakin orangtua Arshaka tidak akan menolak mengingat mereka bersahabat lama dengan orangtuanya.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Sarah ini manfaatin ortunya spy Arsha mau sm dia..

2022-11-28

1

lihat semua
Episodes
1 DU_TA
2 Du__Ta
3 Percaya diri
4 Tentang Jalwa karima
5 Arkana Menang
6 Kehadiran Arshaka yang menggemparkan
7 Ayah dan anak sama saja
8 Kejutan yang mengejutkan
9 Sandaran Untuk Jalwa
10 Arkana marah
11 Ketenangan yang terganggu
12 Amarah Arshaka
13 Pengganggu
14 Arshaka kecewa
15 Arshaka masih marah
16 Arkana ke pasar malam
17 Arshaka Menyusul ke Bandung
18 Arshaka Modus
19 Arkana marah lagi
20 Sarah semakin percaya diri
21 Boni sebatang kara
22 Hampir khilaf
23 Sarah di tolak
24 Ibu dan anak sama saja
25 Lamaran
26 Arshaka dan Arkana uring uringan
27 Arshaka sakit
28 Menuju Halal
29 Acara siraman
30 Sah
31 MP yang gagal
32 'Ngunjungan'
33 Resepsi
34 Akhirnya
35 Kegiatan Ibu Rumah Tangga
36 Me time yang terganggu
37 Malu sendiri khan
38 Meluruskan kesalah pahaman
39 Bodoh
40 Gagal
41 Boni bimbang
42 Kekhawatiran Jalwa
43 Boni takut
44 Pilu
45 Arshaka sedih
46 Merindukan Arshaka
47 Melepas Rindu
48 Hamil????
49 Aroma calon pelakor
50 Arshaka tidak peka
51 Perasaan Jalwa
52 Kejutan
53 Baikkan
54 Kemanjaan dari Jalwa
55 Arshaka yang perhatian
56 Acara 4 bulanan
57 Ketakutan boni
58 Rasa bersalah
59 Pengganggu lagi
60 Diam - diam menemuinya
61 Arkana bertemu Indira
62 isi hati Arkana
63 kemarahan Arkana
64 Rencana jahat indira
65 Pertengkaran
66 Berangkat liburan
67 Naik kereta ekonomi?
68 Arfan dan Zahra pdkt
69 Jalan - Jalan lagi
70 Jalwa melahirkan
71 Ashalina putri Darmendra
72 tujuh satu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
DU_TA
2
Du__Ta
3
Percaya diri
4
Tentang Jalwa karima
5
Arkana Menang
6
Kehadiran Arshaka yang menggemparkan
7
Ayah dan anak sama saja
8
Kejutan yang mengejutkan
9
Sandaran Untuk Jalwa
10
Arkana marah
11
Ketenangan yang terganggu
12
Amarah Arshaka
13
Pengganggu
14
Arshaka kecewa
15
Arshaka masih marah
16
Arkana ke pasar malam
17
Arshaka Menyusul ke Bandung
18
Arshaka Modus
19
Arkana marah lagi
20
Sarah semakin percaya diri
21
Boni sebatang kara
22
Hampir khilaf
23
Sarah di tolak
24
Ibu dan anak sama saja
25
Lamaran
26
Arshaka dan Arkana uring uringan
27
Arshaka sakit
28
Menuju Halal
29
Acara siraman
30
Sah
31
MP yang gagal
32
'Ngunjungan'
33
Resepsi
34
Akhirnya
35
Kegiatan Ibu Rumah Tangga
36
Me time yang terganggu
37
Malu sendiri khan
38
Meluruskan kesalah pahaman
39
Bodoh
40
Gagal
41
Boni bimbang
42
Kekhawatiran Jalwa
43
Boni takut
44
Pilu
45
Arshaka sedih
46
Merindukan Arshaka
47
Melepas Rindu
48
Hamil????
49
Aroma calon pelakor
50
Arshaka tidak peka
51
Perasaan Jalwa
52
Kejutan
53
Baikkan
54
Kemanjaan dari Jalwa
55
Arshaka yang perhatian
56
Acara 4 bulanan
57
Ketakutan boni
58
Rasa bersalah
59
Pengganggu lagi
60
Diam - diam menemuinya
61
Arkana bertemu Indira
62
isi hati Arkana
63
kemarahan Arkana
64
Rencana jahat indira
65
Pertengkaran
66
Berangkat liburan
67
Naik kereta ekonomi?
68
Arfan dan Zahra pdkt
69
Jalan - Jalan lagi
70
Jalwa melahirkan
71
Ashalina putri Darmendra
72
tujuh satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!