Sebelum pulang ke Jakarta, Jalwa memutuskan untuk di rumah saja dan Arkana bersama Ragil sedang berada di belakang rumah memberi makan burung koleksi ayahnya.
Jalwa membantu Ibunya membuat kue pesan para tetangga ,semenjak sembuh dari sakitnya Ibu Zalima tidak bisa diam saja di rumah kemudian Bu Zalima membuat kue untuk di titipkan di warung -warung tetangga dan menerima pesanan untuk acara arisan ataupun pernikahan.
"Ini pesanan siapa gitu bu?" tanya Jalwa sambil memasukkan kue ke dalam wadah.
"Bu Rt ,nanti besannya mau datang."jawab bu Zalima.
"Oh."
"nih,bawa ke belakang buat camilan anak kamu." kata bu zalima sambil menyodorkan sepiring bolu gulung pada Jalwa.
"ih Ibu mah."Jalwapun pergi menghampiri Arkana dan Ragil di belakang rumah "camilan datang."
Ragil dan Arkana duduk di lantai yang beralasan tikar dan memakan kue yang di bawa Jalwa.
"Mbak Jalwa,aku suka disini" ucap Arkana.
"benarkah?" tanya Jalwa "emang ga kangen sama Ayah."
"ngapain kangen sama Ayah,ketemu aja cuma malem sama pagi aja" jawab Arkana Sebal.
"Oh, begitu" sahut seseorang yang sedang berdiri di belakang mereka.
sontak saja Jalwa dan Arkana terlonjak kaget melihat orang yang sedang mereka bicarakan ada di belakang mereka.
"Apa kalian sedang melihat hantu?" tanya Arshaka sambil duduk di sebelah Jalwa.
"ya hantu nyebelin" seru Arkana.
Arshaka mengambil kue yang ada di hadapan putranya "perutku keroncongan."
"Mas Shaka Belum sarapan?" tanya Jalwa.
Arshaka menggelengkan kepala "bangun tidur langsung kemari."
"iyalah subuh - subuh bangunin orang cuma karena kangen trus disuruh nyetir lagi" sahut Reyhan dengan membawa dua cangkir kopi yang Tadi di berikan oleh bu Zalima.
"Ayah tumben kangenin aku" ujar Arkana.
Reyhan duduk di samping Arkana dan berbisik "Ayah kamu takut ada yang clbk."
"cih, semalam aja banyak yang deketin Mbak Jalwa di pasar malam."
Arshaka langsung menoleh pada Jalwa" benarkah?."
"Wajar saja banyak yang deketin" jawab Jalwa yang langsung menunduk mendapatkan tatapan tajam dari arshaka "semalam kami bertemu teman - temannku."
Reyhan dan Arkana tertawa melihat Arshaka yang terlihat cemburu.
Jalwa berdiri "aku siapkan makan Dulu" dia pun pergi meninggalkan mereka.
""mumpung ada orangtuanya langsung aja lamar aja bos" bisik Reyhan.
"ide bagus."
"pemaksaan " celetuk Arkana yang langsung bangkit mengejar Jalwa.
"dasar bocah, ga Tau apa kalau ayahnya lagi usaha ngasih dia Ibu" gumam Arshaka.
Reyhan yang mendengarnya langsung menutup mulutnya menahan tawa.
Di dapur Jalwa memasak untuk Arshaka dan Reyhan.
" memangnya tuan Arshaka tidak kasih tahu kamu mau jemput?" tanya Ibu Zalima.
" engga bu, aku juga kaget Tadi."
" trus Supir yang nganter kamu kemarin?."
" paling juga di suruh pulang duluan."
Ragil masuk ke dalam dapur "teH, diluar ada Supir yang nganter teteh kemarin."
"Sudah kamu buatkan minum Dulu" kata Bu Zalima menggantikan anaknya memasak.
Jalwapun membuatkan kopi dan menghampiri Pak Damar yang sedang berbicara dengan Arshaka " Pak Damar diminum kopinya."
"terima kasih Mbak Jalwa" ucap Pak Damar.
"nanti Pak Damar pulang duluan sama Reyhan ke Jakarta"kata Arshaka.
"trus aku sama Arkana gimana?" tanya Jalwa.
" kalian pulang sama saya" jawab Arshaka sambil berlalu masuk ke dalam rumah.
" trus yang bawa Mobil siapa?" tanya Jalwa yang di jawab gelengan kepala oleh Pak Damar.
Setelah memakan makanan yang siapkan oleh Jalwa dan Ibunya, Arshaka menyuruh Reyhan dan Pak Damar untuk kembali ke Jakarta meskipun Reyhan masih ingin disana namun dia tidak berani membantah perkataan bos besarnya itu.
Tidak lama setelah Reyhan dan Pak Damar pergi, Jihan bersama suaminya datang.
"Assalamualaikum Ua " sapa Jihan dan Randi bersamaan.
"waalaikumsalam" jawab Arshaka dan Arkana yang kebetulan sedang ada di depan rumah.
"Eh, Ada Pak Arsa. mau jemput Arka sama teH Jalwa ya?" tanya Jihan.
Arshaka hanya mengangguk dan menatap Randi dengan tidak suka.
Randi yang sadar akan tatapan dari Arshaka menjadi kikuk dan mengajak Jihan masuk ke dalam rumah " kami masuk Dulu."
Arshaka mendengus kesal " cih, masih gantengan aku."
" Mbak Jalwa sukanya yang muda bukan kayak Ayah tua" celetuk Arkana sambil berlari masuk ke dalam rumah.
"Arkana" seru Arshaka sambil mengejar putranya itu.
Sore Harinya Jalwa bersama Arshaka dan Arkana kembali ke Jakarta.
Jalwapun lega karena dia Sudah menjelaskan pada Jihan dan Randi jika di hatinya kini tidak ada lagi perasaan pada mantan kekasihnya itu,meskipun awalnya dia sangat kecewa tapi Jalwa ikhlas.
Arshaka mengendarai Mobilnya sendiri dan Jalwa duduk di sebelahnya sedangkan Arkana duduk di belakang sambil memainkan ponselnya.
" Apa benar yang Tadi kamu katakan pada sepupumu itu?" tanya Arshaka sambil tetap fokus menyetir.
Jalwa menoleh " mungkin."
Arshaka tersenyum sinis "itu artinya kamu membohongi mereka dan dirimu sendiri."
"sama seperti anda." ujar Jalwa " yang butuh bertahun - tahun melupakan rasa sakit terhadap mantan istri."balasnya.
"skakmat" seru Arkana tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
Arshaka Tau jika putranya sedang menyindir dirinya " anak ini."
Jalwa hanya tersenyum melihat kekesalan Arshaka terhadap putranya itu.
Perjalanan kembali ke Jakarta terasa menyenangkan tidak seperti saat mereka pergi yang hanya di antar oleh Supir.
Arkana hanya bisa berdoa di dalam hati agar bisa terus seperti ini Sampai nanti, bukannya Arkana tidak ingin ayahnya menikah lagi apalagi dengan pengasuhnya tapi Arkana takut jika kelak ayahnya menikahi Jalwa, maka kasih sayang dan perhatian dari Jalwa akan lebih besar terhadap ayahnya di bandingkan pada dia.
Dan Arkana Belum siap untuk itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
LISA
Arkana koq mikir spt itu..klo Jalwa jdi ibu'mu pasti dia tetep sayang sm kmu
2022-11-28
1