Sandaran Untuk Jalwa

Tidak Sampai 1 minggu Jalwa di Bandung, karena Arshaka di teror terus oleh Reyhan dan harus segera kembali ke Jakarta, dan Arkana menjadi alasan Jalwa untuk ikut kembali ke Jakarta.

Jalwa tidak ingin ada yang Tau bagaimana kini perasaannya ,apalagi saat ini Jihan dan suaminya tinggal di rumah orang tuanya kemungkinan akan selalu bertemu setiap hari.

Jalwa Memilih menjauh daripada hatinya semakin sakit melihat pasangan pengantin baru itu.

Sepanjang perjalanan Jalwa banyak terdiam dan hanya menimpali Arkana.

Arshakapun tidak banyak bicara karena dia harus memeriksa email yang masuk ke ponselnya walaupun dia sesekali melirik ke putra dan pengasuhnya itu.

Hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk Sampai di Kediaman Arshaka dan ternyata Reyhan Sudah menyambut mereka.

"Selamat datang kembali Tuan,bos kecil dan neng Jalwa" sapa Reyhan dan langsung mendapat tatapan tajam dari kedua bosnya.

"ga usah so akrab manggil Mbak Jalwa nya" kata Arkana dengan ketus.

Reyhan tertawa "maaf bos kecil."

"mari Mas Rey." sapa Jalwa sambil berjalan masuk mengikuti boa kecilnya.

Reyhan hanya mengangguk karena dirinya takut pada bos besarnya yang sudah dari Tadi menatapnya dengan tajam.

"Tuan."

"jangan berpikir untuk bersaing" ucap Arshaka sambil berlalu.

Reyhan langsung menciut dan bersyukur karena dia Memiliki seseorang yang dia cintai jadi dia tidak mungkin ikut dalam persaingan antara ayah dan anak.

Setelah membereskan barang milik Arkana, Jalwa ke kamarnya untuk membersihkan diri dan oleh - oleh dari Bandung Sudah dia berikan pada bi Surti.

Sedangkan Arshaka setelah membersihkan diri,dia langsung ke ruang kerjanya, Reyhan Sudah menantinya dengan setumpuk berkas di tangannya.

"Bagaimana dengan tugas yang aku berikan?" tanya Arshaka.

"semua Sudah beres."

"kerja bagus."

"Sepertinya mantan istri anda ada di kota ini tuan" jawab Reyhan dengan Mode serius.

"lalu?."

"Dia mencari tahu tentang anda."

Arshaka tersenyum sinis "dia pasti Sudah Tau tentang kesuksesannku."

"apa harus di bereskan?."

"tidak perlu,aku ingin lihat sandiwara apa yang akan dia mainkan .tapi pantau dia terus jangan Sampai dia mendekati ataupun menyakiti putraku" jelas Arshaka.

"baik."

Tanpa ada yang Tau seseorang sedang berdiri di luar ruang kerja Arshaka dan sedang menahan emosi.

"aku tidak akan membiarkan dia merusak kebahagiaan kami lagi,tidak akan pernah."

Setelah merasa cukup beristirahat Jalwa ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

"sore bi Surti" sapa Jalwa pada ART di rumah itu.

"sore juga Mbak Jalwa"jawab bi Surti "jadi kangen lihat Mbak Jalwa masak"godanya

"bibi mah bisa saja." Jalwa membuka kulkas dan mengambil sayuran dan daging.

"masak apa ?"tanya bi Surti penasaran.

"aku masak semur daging sama capcay aja biar ga Ribet" jawab Jalwa.

Bi Surti mengambil pisau" bibi bantu potongin sayurannya."

Jalwa mengangguk"Ya bi."

Sejenak Jalwa melupakan semua kesedihannya dengan berkutat di dapur.

setelah makanan selesai di buat diapun memanggil Arshaka dan Arkana.

"Jalwa duduklah" ucap Arshaka saat mereka sudah berada di meja makan.

"saya makan di belakang saja" kata Jalwa merasa tidak enak.

"Mbak Jalwa please "Arkana memohon.

Jalwa tidak bisa menolak jika bos kecilnya yang meminta.diapun duduk di sebelah Arkana.

Dan Arshaka memandang tidak suka pada putranya karena dia berhasil membujuk Jalwa makan bersama mereka juga saat ini Arkana sedang tersenyum mengejek.

❄️❄️❄️

Selesai membereskan meja makan dan menemani Arkana Sampai bos kecilnya itu tidur,lalu Jalwa beranjak ke belakang rumah kemudian duduk di kursi yang ada di teras.

Jalwa termenung memikirkan takdir cintanya yang selalu berakhir dengan penghianatan.

"tidak baik memendam semuanya sendiri" kata Arshaka sambil duduk di kursi yang ada di sebelah Jalwa.

"maksudnya?" tanya Jalwa pura - pura tidak mengerti.

Arshaka menatap Jalwa yang tidak mau menatapnya "suami sepupumu, apakah dia orang yang sedang dekat denganmu?." tebaknya.

Jalwa tersenyum kecut "ya dan sepertinya anda Sudah Tau saat kita di Bandung,benarkan?."

"Ya."

"Apa anda menyelidiki saya?."

"Ya."

"Apa menyelidiki saya itu penting?."

"Ya."

"Kenapa?."

"Aku tidak Tau." Jawab Arshaka jujur.

"Apa anda takut saya Memiliki niat jahat pada putra anda?."

"mungkin juga."

"Seharusnya anda menolak ketika saya ingin menggantikan Ibu saya."

"Kau Tau sendiri bagaimana sifat dan Sikap Arkana."

Jalwa mengangguk "ya."

"Hanya Bu Zalima yang dapat bertahan cukup lama mengasuh Arkana dan sekarang putraku sangat menyukaimu." jelas Arshaka.

"Keluarga saya mengira anda Memiliki perasaan pada saya karena anda rela ikut ke Bandung meninggalkan pekerjaan anda."

"Aku tidak meninggalkan pekerjaanku, kamu lihat sendirikan aku bawa laptop dan ponselkupun terus berdering." ujar Arshaka beralasan.

"saya Tau itu."

"Bisakah kau tidak bersikap formal?" tanya Arshaka "aku lebih suka kau memanggilku Mas."

"tapi kita tidak sedekat itu" kata Jalwa.

"kita bisa mencoba lebih dekat"goda Arshaka sambil mengedipkan matanya pada Jalwa.

Jalwa tersenyum "terserah Mas Shaka saja."

"ngomong - ngomong,kamu Dulu kerja di restoran karena keinginan kamu atau karena mantan kamu itu?" tanya Arshaka kembali serius.

"Apa harus di bahas ya?"tanya Jalwa tidak enak menceritakan hal yang menurutnya bukan hal penting lagi.

"tidak juga tapi aku siap jadi sandaran Untuk kamu agar hatimu lega."

Arshaka benar,dia memang butuh seseorang untuk menjadi sandaran, tempat untuknya berbagi dan juga Arshaka orang yang dapat dia percayai saat ini "aku suka memasak dan aku dengar di restoran yang cukup di gandrungi anak muda sedang mencari asisten chef serta gajinya lumayan besar" jelas Jalwa "jadi jika aku bekerja disana selain bisa menyalurkan hobi aku ,dengan gaji aku ingin meringankan beban Ibu dan ayah."

"Aku suka Bang Randi karena melihatnya memasak terlihat keren."ucap Ja

kwa menerawang.

"pekerja kantoran pun keren kok"timpal Arshaka tidak terima.

Jalwa mengangguk setuju "mungkin karena terbiasa dan selalu berada di dapur yang sama membuat kami dekat."

"Apa kamu Tau jika suami sepupumu adalah chef pacarmu itu?."

"tidak, padahal sebelum ke Bandung komunikasi kami masih lancar dan aku tidak akan Tau jika tidak melihat fotonya di kamar Jihan,ternyata mereka sudah berhubungan selama 6 bulan dan penghianatannya Sudah terjadi selama itu" Jalwa menyeka airmatanya yang Sudah mengalir di pipinya.

"apa Jihan Tau kalian pacaran?."

Jalwa menggelengkan kepalanya "keluargaku tidak ada yang Tau."

Entah sejak kapan Arshaka bangkit dari duduknya dan kini dia Sudah menarik Jalwa ke dalam pelukannya "menangislah jika itu bisa membuatmu lebih baik tetapi besok kamu harus bisa melupakan rasa sakitmu dan anggap semua jadi pelajaran berharga untuk kamu kedepannya."

Jalwa mengangguk dan dia merasa nyaman di dalam pelukan Arshaka.

Episodes
1 DU_TA
2 Du__Ta
3 Percaya diri
4 Tentang Jalwa karima
5 Arkana Menang
6 Kehadiran Arshaka yang menggemparkan
7 Ayah dan anak sama saja
8 Kejutan yang mengejutkan
9 Sandaran Untuk Jalwa
10 Arkana marah
11 Ketenangan yang terganggu
12 Amarah Arshaka
13 Pengganggu
14 Arshaka kecewa
15 Arshaka masih marah
16 Arkana ke pasar malam
17 Arshaka Menyusul ke Bandung
18 Arshaka Modus
19 Arkana marah lagi
20 Sarah semakin percaya diri
21 Boni sebatang kara
22 Hampir khilaf
23 Sarah di tolak
24 Ibu dan anak sama saja
25 Lamaran
26 Arshaka dan Arkana uring uringan
27 Arshaka sakit
28 Menuju Halal
29 Acara siraman
30 Sah
31 MP yang gagal
32 'Ngunjungan'
33 Resepsi
34 Akhirnya
35 Kegiatan Ibu Rumah Tangga
36 Me time yang terganggu
37 Malu sendiri khan
38 Meluruskan kesalah pahaman
39 Bodoh
40 Gagal
41 Boni bimbang
42 Kekhawatiran Jalwa
43 Boni takut
44 Pilu
45 Arshaka sedih
46 Merindukan Arshaka
47 Melepas Rindu
48 Hamil????
49 Aroma calon pelakor
50 Arshaka tidak peka
51 Perasaan Jalwa
52 Kejutan
53 Baikkan
54 Kemanjaan dari Jalwa
55 Arshaka yang perhatian
56 Acara 4 bulanan
57 Ketakutan boni
58 Rasa bersalah
59 Pengganggu lagi
60 Diam - diam menemuinya
61 Arkana bertemu Indira
62 isi hati Arkana
63 kemarahan Arkana
64 Rencana jahat indira
65 Pertengkaran
66 Berangkat liburan
67 Naik kereta ekonomi?
68 Arfan dan Zahra pdkt
69 Jalan - Jalan lagi
70 Jalwa melahirkan
71 Ashalina putri Darmendra
72 tujuh satu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
DU_TA
2
Du__Ta
3
Percaya diri
4
Tentang Jalwa karima
5
Arkana Menang
6
Kehadiran Arshaka yang menggemparkan
7
Ayah dan anak sama saja
8
Kejutan yang mengejutkan
9
Sandaran Untuk Jalwa
10
Arkana marah
11
Ketenangan yang terganggu
12
Amarah Arshaka
13
Pengganggu
14
Arshaka kecewa
15
Arshaka masih marah
16
Arkana ke pasar malam
17
Arshaka Menyusul ke Bandung
18
Arshaka Modus
19
Arkana marah lagi
20
Sarah semakin percaya diri
21
Boni sebatang kara
22
Hampir khilaf
23
Sarah di tolak
24
Ibu dan anak sama saja
25
Lamaran
26
Arshaka dan Arkana uring uringan
27
Arshaka sakit
28
Menuju Halal
29
Acara siraman
30
Sah
31
MP yang gagal
32
'Ngunjungan'
33
Resepsi
34
Akhirnya
35
Kegiatan Ibu Rumah Tangga
36
Me time yang terganggu
37
Malu sendiri khan
38
Meluruskan kesalah pahaman
39
Bodoh
40
Gagal
41
Boni bimbang
42
Kekhawatiran Jalwa
43
Boni takut
44
Pilu
45
Arshaka sedih
46
Merindukan Arshaka
47
Melepas Rindu
48
Hamil????
49
Aroma calon pelakor
50
Arshaka tidak peka
51
Perasaan Jalwa
52
Kejutan
53
Baikkan
54
Kemanjaan dari Jalwa
55
Arshaka yang perhatian
56
Acara 4 bulanan
57
Ketakutan boni
58
Rasa bersalah
59
Pengganggu lagi
60
Diam - diam menemuinya
61
Arkana bertemu Indira
62
isi hati Arkana
63
kemarahan Arkana
64
Rencana jahat indira
65
Pertengkaran
66
Berangkat liburan
67
Naik kereta ekonomi?
68
Arfan dan Zahra pdkt
69
Jalan - Jalan lagi
70
Jalwa melahirkan
71
Ashalina putri Darmendra
72
tujuh satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!