Setiap hari, Sultan selalu memberikan perhatian lebih pada Dinda, Walaupun ia tidak menyentuhnya. Tapi Sultan memperlakukan Dinda layaknya seorang Ratu.
Kasih sayang dan perhatian yang diberikan Suaminya, membuat Dinda mulai menyimpan Rasa nyaman dan mulai bisa menerima jika sultan adalah suaminya.
"Sayang bangun hari sudah pagi." Dengan lembut Sultan pun membangunkan Dinda sambil mengecup keningnya. Perlahan Dinda mulai membuka mata dan yang pertama di lihatnya adalah wajah Sultan yang tengah duduk di sampingnya.
"Mas sudah bangun. Maaf mas aku bangun kesiangan." ucapnya.
"Gak papa. Aku hanya ingi menjadi orang pertama yang ku lihat saat membuka mata, jadi aku harus bangun lebih awal dan membangunkan kamu." Jawabnya membuat Dinda semakin sayang.
Dinda pun bergegas turun ranjang dan segera pergi ke kamar mandi, Ia merasa malu di lihat suaminya saat wajahnya masih kucel dan bergegas untuk segera mandi. Sedangkan Sultan masih duduk di pinggir ranjang sambil membaca buku kesukaannya.
Setelah Dinda keluar dari kamar mandi, Dinda masih saja melihat Sultan sedang membaca buku, Namun Dinda tak begitu peduli ia berfikir mungkin itu sudah kebiasaannya. Dinda duduk di meja rias untuk menyisir rambut panjang. Sultan tiba-tiba Sultan memeluk nya dari belakang dan menyandarkan dagunya di pundak Dinda yang masih menatap cermin.
"Mas jangan begitu, Aku risih." ungkap Dinda sambil menggoyangkan pundaknya agar Sultan tidak lagi menyandarkan dagunya.
"Gak mau, aku hanya ingin memeluk istriku saja masa tidak boleh."jawab Sultan san memeluk Dinda lebih erat, akhirnya Dinda hanya pasrah mendapatkan pelukan dari suaminya.
Setelah puas memeluk, Sultan pun mengambil sisir yang sedari tadi di pegang oleh Dinda dan berlahan mulai menyisir rambut panjang istrinya.
"Mulai sekarang aku akan menyisir rambutmu setiap hari. Beriaslah sedikit untukku, aku sudah siapkan makeup untukmu. Aku hanya ingin kamu berdandan untukku agar aku bisa mengingatmu setiap waktu dan selalu ingat jika aku punya istri yang sangat cantik.
Permintaan Sultan dengan lembut, seolah mampu membius Dinda untuk mengatakan iya tanpa ada penolakan.
"Iya mas, aku akan belajar berdandan. Sekarang bisakah minggir dulu,aku risih jika mas menyandar seperti ini terus."
"Baiklah, aku mau duduk di balkon. Jika sudah selesai buatkan aku jus." Pinta Sultan dan segera melangkahkan kaki menuju ke balkon meninggalkan Dinda yang masih duduk untuk merias diri.
"iya mas." jawab Dinda
Setelah selesai dandan, Dinda segera pergi ke dapur untuk membuat jus alpukat yang biasa di minta Sultan, dan setelah selesai membuatkan jus. Dinda pun mengantarkan nya ke balkon tempat dimana Sultan sedang bersantai.
"Ini mas jusnya, sudah aku buatkan." ucap Dinda sambil meletakkan segelas jus yang ia bawa di atas meja.
"Eeemmm, kemarilah sayang duduklah di sampingku." panggil Sultan, sambil menepuk bangku tempatnya duduk, Dinda pun menghampiri dan duduk disampingnya.
Sultan pun langsung merebahkan kepalanya di pangkuan Dinda, sambil menatap wajah cantik Dinda.
"Sayang katakan padaku, laki-laki seperti apa sebenarnya yang kau inginkan untuk menjadi suamimu?" Tanya Sultan sambil mengusap pipi Dinda dan pertanyaan dari Sultan membaut Dinda bingung, sebab yang bertanya adalah suaminya sendiri dan takut jika dia akan marah.
"A-aku mendambakan, pria yang tampan, baik, dewasa bisa menjaga dan melindungi ku dan tentunya yang mencintaiku dengan segala kekuranganku."jawab Dinda.
"Aku akan menjadi seperti yang kau inginkan." ucap Sultan dan Dinda pun hanya bisa tersenyum
"Gak usah mas, aku hanya ingin mas menjadi apa adanya dan bisa mencintaiku dengan segala kekurangan ku itu saja sudah cukup."
"Baiklah, aku janji padamu."
"Oya, mas kenapa mas gak kerja?" tanya Dinda penasaran.
"Aku kerja dari rumah saja, untuk masalah kantor sudah aku serahkan sama orang kepercayaan ku. Perusahaan itu nanti sepenuhnya akan menjadi milikmu jika aku mati."
"Ah, mas ini ngomong apaan, mas kan masih sehat dan masih bisa ngurus perusahaan, kok ngomongnya ngawur."
Sultan kembali duduk dan memegang kedua tangan Dinda, "berjanjilah, kamu akan menemaniku sampai akhir hayat ku. Aku janji akan menjadi lelaki terbaik untukmu." a
Dinda pun hanya bisa mengangguk mendengar kata demi kata yang Sultan katakan, yang selalu meminta Dinda untuk berjanji.
Setelah ngobrol panjang lebar, Sultan pun pamit untuk pergi sebentar ke suatu tempat.
"Dinda, aku pergi sebentar ya, kamu tetap di rumah dan sambut aku jika sudah kembali."
"Mas mau kemana?"
"Ada urusan sebentar, kamu gak perlu tahu, secepatnya aku akan kembali. Sultan pun mengusap rambut Dinda dan mengecup keningnya sebelum pergi.
Setelah Sultan pergi, Dinda pun turun dan melihat-lihat rumah keadaan rumah yang begitu sepi.
"Sedang apa Din?" tanya Mahendra dari belakang, membuat Dinda terkesiap dan segera membalikkan badannya untuk melihat papanya.
"E-engak pa, Aku cuma lihat-lihat sekeliling saja, karena terlalu sepi, aku kira tidak ada orang di rumah." Jawab Dinda.
"Ohhh, ayo ikut, papa mau menunjukkan sesuatu padamu." ajak Mahendra menunju ke salah satu ruangan yang selalu tertutup dan jarang sekali terbuka. Mahendra mengajak Dinda masuk dan segera saja Dinda mengedarkan pandangannya, melihat begitu banyak barang yang tersimpan di ruangan itu.
"Ini dulunya kamar Sultan, Dan sekarang kamar ini Sultan gunakan untuk gudang penyimpanan barang kenangan Sultan yang masih ingin disimpan." Jelas Mahendra. Padangan Dinda tertuju pada sebuah foto yang berukuran besar.
"Itu Sultan dan Raja, mereka kembar dan yang ditengah itu Pangeran adik Sultan."
"Mereka sekarang dimana pa?" tanya Dinda.
"Pangeran sedang kuliah di Jepang
dan Raja ikut ibunya di Amerika. Kami berpisah karena istriku memilih pria lain dan memilih untuk berpisah dan membawa Raja pergi dan meninggalkan Sultan dan Pangeran yang masih kecil." Jelas Mahendra.
"Dinda, papa sangat berharap kamu bisa mencintai Sultan,hanya kamu yang bisa menjadi penyemangat nya,"pinta Mahendra dan Dinda pun hanya bisa mengangguk saja.
Mahendra pun membiarkan Dinda sendiri, yang masih ingin melihat-lihat barang kenangan yang disimpan Sultan yang masih di kamar itu.
Dinda berkeliling dan melihat-lihat banyak sekali foto Morgan dan keluarganya. Beberapa foto menunjukkan perbedaan Sultan yang dulu dan sekarang. Dulu terlihat gagah dan atletis juga sangat tampan, berbeda jauh dengan Sultan suaminya yang sekarang. terlihat kurus, dan pucat.
"Kenapa, mas Sultan menyimpan semua fotonya di sini?" Dinda pun mengambil salah satu fotonya untuk di simpan sebelum pergi dari kamar itu.
Tak lama kemudian Sultan datang dan sesuai permintaannya Dinda pun bergegas datang menyambutnya.
"Sudah pulang mas." Sapa Dinda dan langsung mencium punggung tangannya dan dia pun mengecup kening Dinda.
"Apa yang kau sembunyikan itu berikan padaku?" tanya Sultan saat melihat salah satu tangan Dinda disembunyikan di belakang. Dengan ragu Dinda pun menunjukkan apa yang di sembunyikannya dan memberikan foto tersebut kepada Sultan
"Maaf mas...aku hanya ingin menyimpan nya."Ucap Dinda menjelaskan, namun Sultan hanya tersenyum dan memberikan nya kembali pada Dinda.
"Simpanlah jika kau mau, semua milikku adalah milikmu." Dinda pun segera mengambil kembali foto tersebut dari tangan Sultan.
"Maaf mas, tadi papa yang menunjukkan nya padaku.
"
"Iya tak papa."
Sultan pun mengajak Dinda kembali keruangan yang tadi sudah di datangi dengan papa mertuanya. Sultan menunjukkan beberapa foto pada Dinda untuk dilihatnya.
"Mas, kenapa mas simpan semua foto ini di sini?" tanya Dinda yang belum mendapatkan jawabannya.
"Tidak papa sayang, aku hanya ingin menghapus semua masa lalu dan menyimpan nya disini untuk menjadi kenangan." Jelas Sultan.
"Papa tadi mengatakan kalau mas punya saudara kembar, apa mas sudah pernah bertemu dengan kembaran mas itu setelah dewasa?" tanya Dinda namun Sultan menggelengkan kepala.
"Tidak aku tidak pernah bertemu dengannya setelah mama membawa Raja pergi. Tapi pangeran sudah pernah bertemu dengannya dan katanya sangat mirip dengan ku.
"Ohhhh begitu ya."
"Sudahlah, ayo keluar dari sini. Aku mau istirahat, aku sangat lelah." Ajak Sultan keluar pun keluar dan Dinda pun membuntuti nya di belakang.
...To Be Continued ☺️☺️☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Mutia Kim🍑
jgn nyerah begitu aja sultan, kamu pasti bisa sembuh 💪🤧
2022-11-01
0
Kina Cska
kok ada morgan??
2022-10-27
0
Kurniaty
Jangan putus asa sultan,masih ada Dinda disisimu .
Sukses thoor & lanjut
2022-10-25
0