Gea diam tidak bergerak sama sekali, hingga membuat Gita menghampiri anak lelakinya itu.
"Gio, bukannya ini masih jam pelajaran, kenapa kamu malah disini?" Gita
"Hehe, dari toilet Mah." Gea
Maafin Gea Mah yang udah bohong. Batinnya
"Toilet? Trus tadi yang Mamah lihat apa? Kamu bukannya malah makan dan merokok." Gita
"Aku cuma makan Mah, habis dari toilet aku laper, biasa Mah, kan habis dibuang isi perutnya suka laper, hehe… aku gak merokok kok, coba aja cium bau mulut aku Mah!" Gea membuka mulutnya.
"Jorok, udah sana masuk ke kelas, dan jangan diulangi lagi! Jangan bikin Mamah tambah pusing, urusan Gea aja belum selesai," keluh Gita
Gea pun bergegas kembali ke kelasnya, Haikal dan Brian sudah duduk dengan santai disana.
Mereka malah pergi ninggalin aku, dasar tidak setia kawan. Pikir Gea
Gea duduk di kursinya dan kembali fokus belajar, hingga dia dikagetkan oleh Pak Feri dengan pertanyaannya.
"Darimana saja? Dari toilet kok lama sekali?"
"A-anu Pak, saya sakit perut jadi lama." Gea
"Yaudah kamu kerjakan soal di depan..!" Pak Feri
"Baik Pak," jawab Gea, dia bangkit dari tempat duduknya, dia bisa mengerjakan soal didepan dengan baik dan benar membuat Pak Feri tidak mempermasalahkan keterlambatannya lagi.
huftt, syukurlah... batin Gea
Gea merasa beruntung karena hari ini dia bisa lolos dari ibunya dan juga gurunya.
***
Gio sedang malas makan, dia benar-benar tidak nafsu makan hari ini setelah mendapatkan ceramah dari ibunya yang panjang kali lebar seperti rumus luas persegi panjang.
Dia hanya duduk di kelas dengan murung, membuat Lili harus berusaha keras membujuk sahabatnya itu.
"Ge ayo dong kita makan..!" Lili
"Kamu aja duluan..!" Gio
"Gak mau ah, aku maunya sama kamu, kamu itu gak boleh gitu, nanti sakit, ayo kita makan dulu..!" Lili
Bianka yang ingin keluar kelas itu melewati kursi Gio, "hmm… hmm.. enak kan dimarahin nyokap? Awas besok-besok bisa kena skors lagi. Hahaha.."
"Lo mau gue jambak lagi , gue bikin lo botak, mau hah?" Gio emosi
"Aw takut, hahaha… emangnya lo berani? Lo mau beneran di skors, ups.. yuk ah guys laper nih..!" Bianka
Bianka pergi disusul oleh teman-temannya yang lain, Gio yang emosi kini dia berdiri, seakan ingin berlari menyusul Bianka namun dia ditahan oleh Lili.
"Jangan Ge, biarain aja!" Lili
Gio berpikir untuk mengerjai gadis menyebalkan itu dengan sembunyi-sembunyi. Dia mempunyai ide saat ini, saat Lili pergi ke kantin dan hanya ada dia di kelas, dia pergi keluar dan menyimpan sesuatu ke dalam tas Bianka.
"Gue harap idenya benar-benar berhasil, rasain lo cewek nyebelin." Gio
Gio berniat tidur di kelas dengan kepala di atas meja, dia bahkan tersenyum sebelum tidur, membayangkan penderitaan Bianka.
Saat jam istirahat hampir habis, Lili datang membawakannya roti dan juga air mineral.
"Makan dulu Ge, nanti kamu sakit." Lili
"Hoam… makasih ya Li," Gio baru bangun dari tidur singkatnya itu.
Gio memakan roti itu dengan lahap, nafsu makannya tiba-tiba membaik setelah rencana yang dia lakukan tadi. Tanpa sadar Gio tersenyum sendirian, membuat Lili bahkan bertanya karena kepo.
"Hehe, aku cuma gak mau sedih didepan yang lain aja Li," itulah alasan Gio saat ditanya Lili.
Saat semua siswa sudah kembali ke kelas dan pelajaran dimulai, Gio terus saja memperhatikan Bianka dan tasnya itu, namun tidak ada yang terjadi sama sekali, membuat Gio merasa kecewa.
Apa rencana gue gagal ya? menyebalkan. Pikir Gio
Hingga bel berbunyi Gio tidak melihat kepanikan yang terjadi, dia kecewa dengan rencananya yang tak berjalan lancar.
***
Gio dan Gea dijemput ibunya, Gita mengajak kedua anaknya itu ke mall untuk mencari kado ulang tahun, selama didalam mobil, mereka diam tanpa kata.
"Kalian masih bertengkar? Astaga, gak baik bersaudara tapi marah-marahan." Gita
"Gea nyebelin Mah." Gea
"Kalian kesampingkan dulu masalah kalian, oke..! Kita harus bisa mendapatkan kado terbaik untuk nenek kalian, dan rahasiakan dulu masalah kamu di sekolah, Mamah gak mau Nenek kamu malah kepikiran masalah kamu Gea..!" ucap Gita melirik ke arah anak gadisnya itu.
"Iya Mah." Jawab Gio yang tahu jika dirinyalah yang dibicarakan ibunya.
Mereka pun bergegas mencari kado, mereka berkeliling ke setiap toko, namun mereka bingung mau membeli apa.
"Kita istirahat dulu ya, Mamah haus nih." Gita
"Oke Mah." Gio
Mereka mencari tempat duduk dan memesan minuman, Gio melihat Bianka yang sedang ada di meja diujung sana, sepertinya mereka telah membeli buku ditoko buku sana.
Bianka semakin dekat, dia duduk di meja yang tak jauh dari meja mereka, namun Bianka tidak melihat keberadaan si kembar, saat Bianka membuka tas nya dan mencoba memasukkan semua buku barunya yang baru saja dibeli.
"Apa ini?" Teriak Bianka, dia bahkan bangkit dari tempat duduknya, dia panik, dia melompat-lompat dan mengibaskan tangannya, berharap ulat bulu itu pergi dari lengan kanannya.
"Ri, bantuin gue dong!" Teriak Bianka
"Gak ah, gue juga geli, mana ulat bulu suka bikin gatel-gatel lagi," jawab Riri, dia bahkan mulai menjauh dari Bianka, dia tidak mau kalau sampai ulat itu terbang ke arahnya.
Namun ulat itu merayap dan terus merayap ke atas, membuat Bianka ingin menangis tapi dia malu, bahkan kini dia kebingungan sendiri.
"Hahahaha….." Gio
"Kamu ngetawain apa sih?" Tanya Gea dengan sedikit sinis.
"Itu, lihat deh si Bianka kena karma tuh dari gue, rasain… emang enak gue kerjain," ucap Gio sambil menunjuk ke arah Bianka yang semakin kacau itu.
Ulat nya ternyata bukan satu, bahkan ada yang merayap di kakinya, membuat Bianka kini selonjoran di lantai mall.
"Hahaha, syukurin… ," Gea pun ikut senang melihat penderitaan Bianka. "Sebentar, itu ulah kamu Gio? Jangan bilang kalau ini rencana kamu?" Tanya Gea menyelidiki.
"Hmm, iya gue yang ngerjain dia, gedek gue sama dia, orang kaya dia itu harus dilawan secara licik juga." Gio
Gea memandang Bianka lagi, dia menahan tawanya melihat gadis itu mulai kelimpungan, sampai berguling-guling di lantai.
"Yaelah Ge, ketawa aja..! Hahaha.. lucu kan? Kaya cacing kepanasan.." Gio
"Hahaha… Astaga, bener Gio, kamu memang jago ngerjain orang, hahaha…" Gea
Tiba-tiba ibunya datang dengan membawa minumannya, "kalian menertawakan apa?"
"Gak Mah, kami hanya lagi bercanda, iya kan Gio?" Gio
"Hmm iya," jawab Gea sambil berusaha menutupi arah dimana kelucuan yang mereka tertawakan itu.
"Kalian panggil waiters sana, pesan makanan..!, Mamah gak kuat haus jadi beli minuman satu aja kesana biar cepet, hehe… " Gita
Mereka pun makan terlebih dahulu, mereka bahkan mulai melupakan Bianka disana, mereka sudah puas tertawa, setelah selesai makan, mereka kembali mencari barang untuk kado Nenek Hanna yang berulang tahun besok.
Setelah sejam berlalu, akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan saatnya mereka pulang.
Bhukk….
"Mamah… ," teriak Gea dan Gio panik
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments