Menstruasi

Kini Gio baru sadar kalau dirinya kini menghadapi menstruasi yang sering dialami perempuan. Dia tidak menyangka jika menstruasi akan menimbulkan sakit perut yang luar biasa menurutnya, dan ternyata dia juga tidak bisa mengontrol keinginan darah yang keluar begitu saja.

Benar-benar pengalaman mengerikan bagi Gio, dia berharap bisa secepatnya kembali ke tubuh aslinya, namun dia bingung bagaimana caranya dia bisa kembali.

Aku harap ada Gea disini. Batin Gio

Doa Gio seakan menembus langit, entah dia sedang merasa terdzolimi atau dia sedang mendapatkan kemudahan dibalik musibah ini.

Pintu itu tiba-tiba terbuka, "Gio, kamu kenapa? Aku denger kamu dibawa ke UKS." Gea

"Tolongin gue dong!, tubuh lo nih gak kira-kira, masa di sekolah tiba-tiba menstruasi, balikin tubuh gue!" Gio

"Aku juga maunya balik ke tubuh aku, tapi gimana caranya?" Gea juga merasa kebingungan.

"Udah, mending pikirin dulu gimana nasib gue sekarang!" Gio

"Kamu ke kamar mandi aja, pakai pembalut dulu! Lagian itu yang tembus baru sedikit kok, cepetan! keburu banyak darah yang keluar." Gea

"Tapi gue gak ngerti cara pakenya, gimana dong?" Gio

"Astaga, yaudah aku kunci dulu pintunya, aku anterin kamu ke kamar mandi, oke?" Gea

"Oke aja lah, gue pasrah." Gio

Setelah selesai, Gea menutupi bercak itu dengan jaketnya, melingkarkan jaket itu di pinggang Gio.

Gea merasa kasihan pada kakaknya itu, harus mengalami hal yang bahkan tak mungkin terjadi didalam kehidupan laki-laki.

Gio memang lahir 5 menit sebelum Gea, seharusnya gadis itu memanggilnya Kakak, namun dia enggan karena merasa mereka lahir dihari yang sama.

"Kamu diem dong Gio, gerak-gerak gak jelas gitu!, kamu kenapa?" Tanya Gea heran.

"Gue gak nyaman, ini serasa ada yang mengganjal dibawah." Gio

"Emang diganjal, kan biar ketampung darahnya disitu." Gea

"Berapa lama sih lo kalau mens gini?" Gio

"Semingguan lah," jawab Gea tanpa rasa bersalah.

"Apa?" Teriak Gio.

Gio benar-benar tidak menduga jika penderitaannya itu masih sangat lama, dia rasanya tidak sanggup, bahkan hanya untuk sehari ini saja.

Oh tuhan, bukan ini yang hamba inginkan, kembalikanlah tubuh hambamu ini. Doa Gio dalam hatinya

"Lo yakin seminggu? Apa lo gak kekurangan darah? Darah lo terus dibuang?" Gio

"Hahaha, gak lah." Gea

Tok

Tok

Tok

Bu Dokter mengetuk pintu, dia datang membawakan teh manis hangat dna juga jamu khusus datang bulan jika Gea masih merasakan sakit perut.

"Loh, ada Gio juga disini?" Tanya Bu Dokter saat melihat laki-laki di ruangan UKS itu, karena sebelumnya dia meninggalkan Gea sendirian untuk beristirahat.

Gio menyenggol Gea, agar Gea sadar kalau yang ditanya oleh Bu Dokter adalah dirinya, karena Gea malah diam.

"Eh, iya bu, saya khawatir dengan Kakak saya, eh adik saya." Gea

"Kamu memang Kakak yang perhatian Gio." Bu Dokter

Gea menemani kembarannya itu selama di UKS , setelah keadaan Gio sedikit membaik, Gea izin membawa Kakaknya pulang. Mereka dijemput sopir pribadi karena Gea tidak mau membuat ibunya curiga dengan tingkah mereka.

Sesampainya di rumah, Gea membantu Gio berbaring di kamar yang serba pink itu. Karena itu kini menjadi kamar Gio, disana juga sudah tersedia apa yang dibutuhkan saat menstruasi, ada pembalut, banyak pakaian ganti dan minyak angin untuk menghangatkan perut yang sakit.

"Gio, sebaiknya kamu minum jamunya..! itu ampuh loh buat menyembuhkan sakit perut." Gea

"Gak, gue gak suka jamu," Gio menolak, dia bahkan membelakangi Gea dengan posisi tidur menyamping.

"Ya udah deh, kamu pakai air hangat saja di perut biar enakkan..!" Gea

"Iya boleh." Gio

Gio pun terlentang, dia menatap langit-langit kamar yang putih, setidaknya itu warna yang lebih baik, karena sepanjang matanya memandang kamar Gea, semuanya serba pink, membuatnya kesal bahkan matanya seakan terasa sakit.

Gea dengan telaten membantu saudaranya itu, dia membawakan air hangat untuk perut Gio dan teh hangat untuk diminum, dia merasa bersalah sekali, jika dia yang mengalaminya mungkin itu akan mudah, karena dia sudah terbiasa sakit setiap bulannya, tapi untuk Gio pasti ini sangat menyiksanya dirinya.

"Gio, maafkan aku... ," Gea duduk disisi ranjang dengan wajah menunduk.

"Maaf untuk apa?" Gio

"Seharusnya aku yang sakit, bukan kamu." Gea

"Gapapa ko, justru aku baru tahu kalau kamu selalu merasakan sakit ini setiap bulannya, aku benar-benar seorang Kakak yang tidak peduli dengan adiknya." Gio

"Gak ko, karena sudah terbiasa itu tidaklah menjadi beban, karena takdir perempuan memang seperti itu, Mamah selalu ada saat aku merasa tak enak perut, tapi besok juga sembuh kok, biasanya aku cuma sehari aja kok kalau sakit menstruasi ." Gea

"Hmmm, iya iya. Tapi bagaimana caranya kita kembali ke tubuh kita lagi?" Gio

"Entahlah.." Gea

Mereka sepakat untuk menyembunyikan masalah ini dari siapapun, mereka akan menghadapinya berdua, jika pun dia memberitahu ibu nya, pasti Gita tidak akan dipercaya pada mereka dan menganggap itu hanya lelucon, dan bahkan tidak akan ada penyelesaian juga karena ibunya tidak tahu juga cara mengembalikan mereka.

Saat sore tiba, Gita langsung bergegas pergi ke kamar Gea saat mendengar Gea sakit karena datang bulan.

"Gea, kamu gapapa kan sayang? kamu selalu begini setiap bulannya, yang sabar ya sayang..!" ucap Gita sambil membelai pipi anak perempuannya itu.

Gita tidak tahu jika yang kini dia belai adalah Gio, anak lelakinya.

Gio merasa senang diperlakukan manja seperti ini, namun dia sadar ibunya perhatian begini karena Gea adalah perempuan dan juga sedang sakit, dia salah mengartikan kasih sayang ibunya, dia selalu berpikir jika ibunya pilih kasih.

Gio memang tumbuh jadi lelaki mandiri dan kuat, dia jarang sekali sakit, jika sakit hanya demam dan keesokan harinya sudah sembuh, itupun tanpa memberitahu ibunya. Jelas saja Gita tidak tahu dan bersikap biasa saja pada Gio, itu tidak lain kesalahannya juga bukan kesalahan ibunya yang acuh.

Reza juga datang ke kamar Gea, dia mengusap rambut anak perempuannya sejenak, memberikan perhatian dan semangat untuk sembuh, Reza juga mengira jika itu memang Gea.

Reza memanggil anak lelakinya yang sedang berdiri disamping ranjang. Berniat mengajaknya lomba berenang, karena mereka sering melakukan kegiatan itu rutin, setidaknya 2 minggu sekali karena kesibukan Reza.

Gea begitu senang, ini pertama kalinya dia lebih dekat dengan ayahnya, karena memang dia lebih dekat dengan Gita, meski dia kini dianggap sebagai Gio.

"Berenang yah?" Gea

"Iya, Papah mau melihat perkembanganmu." Reza

Aduh gimana ini? Aku bisa berenang sih, tapi aku tidak yakin aku bisa berenang lebih cepat, atau secepat Gio. Pikir Gea

Bersambung….

Terpopuler

Comments

Merry Dara santika

Merry Dara santika

kadang perhatian orang berbeda2.aku jga sama suka merasa orang tua aku itu. lebih sayang sama saudara ku

2023-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Keluhan Si Kembar
2 Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3 Menstruasi
4 Baru Menyadarinya
5 Suasana Baru
6 Rahasia Gea?
7 Banyak Musuh
8 Diragukan
9 Ditembak
10 Menolak
11 Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12 Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13 Tamu Tak Diundang
14 Perkelahian
15 Masalah lagi
16 Terancam Diskors
17 Membuat Masalah
18 Mengerjai Bianka
19 Kelelahan
20 Berkumpul
21 Dinasehati
22 Kedatangan Sang Pujaan Hati
23 Gea Merasa Senang
24 Nonton
25 Latihan
26 Drama
27 Berulah Lagi
28 Memohon
29 Ketakutan Lili
30 Menjenguk
31 Lili Kenapa?
32 Pusat Perhatian
33 Pertandingan
34 Gio Marah
35 Dihukum
36 Salah Paham Yang Berlanjut
37 Rencana
38 Informasi Baru
39 Penyelesaian
40 Undangan
41 Pesta
42 Kado Spesial
43 Nilai Yang Ikut Tertukar
44 Liburan
45 Liburan 2
46 Kepergok
47 Pulang
48 Hari Pertama
49 Pingsan
50 Percaya Atau Tidak?
51 MOPD
52 Tersesat
53 Aneh
54 Status Pacar
55 Tidak Masuk Sekolah
56 Lili Tahu
57 Jujur
58 Pembicaraan Ibu dan Anak
59 Cincin
60 Balas Dendam
61 Situasi Rumit
62 Reaksi Kepala Sekolah
63 Piknik
64 Wajah Tanpa Dosa
65 Perjuangan
66 Video Apa?
67 Diculik
68 Syarat
69 So Tahu
70 Akhirnya
71 Ada Jerawat
72 Salah Paham
73 Ditinggalkan
74 Akting
75 Denada
76 Selingkuh?
77 Mengeluh
78 Oh... Reno
79 Dimana Ini?
80 Bayangan Hitam
81 Putih Bedak
82 Video
83 Adik Kakak
84 Promosi Novel Baru
85 Villa
86 Mereka Kemana?
87 Terkilir
88 Panik
89 Hari Pertama
90 Menghindari Cantika
91 Dijebak
92 Diculik
93 Akhirnya
94 Tamat
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Keluhan Si Kembar
2
Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3
Menstruasi
4
Baru Menyadarinya
5
Suasana Baru
6
Rahasia Gea?
7
Banyak Musuh
8
Diragukan
9
Ditembak
10
Menolak
11
Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12
Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13
Tamu Tak Diundang
14
Perkelahian
15
Masalah lagi
16
Terancam Diskors
17
Membuat Masalah
18
Mengerjai Bianka
19
Kelelahan
20
Berkumpul
21
Dinasehati
22
Kedatangan Sang Pujaan Hati
23
Gea Merasa Senang
24
Nonton
25
Latihan
26
Drama
27
Berulah Lagi
28
Memohon
29
Ketakutan Lili
30
Menjenguk
31
Lili Kenapa?
32
Pusat Perhatian
33
Pertandingan
34
Gio Marah
35
Dihukum
36
Salah Paham Yang Berlanjut
37
Rencana
38
Informasi Baru
39
Penyelesaian
40
Undangan
41
Pesta
42
Kado Spesial
43
Nilai Yang Ikut Tertukar
44
Liburan
45
Liburan 2
46
Kepergok
47
Pulang
48
Hari Pertama
49
Pingsan
50
Percaya Atau Tidak?
51
MOPD
52
Tersesat
53
Aneh
54
Status Pacar
55
Tidak Masuk Sekolah
56
Lili Tahu
57
Jujur
58
Pembicaraan Ibu dan Anak
59
Cincin
60
Balas Dendam
61
Situasi Rumit
62
Reaksi Kepala Sekolah
63
Piknik
64
Wajah Tanpa Dosa
65
Perjuangan
66
Video Apa?
67
Diculik
68
Syarat
69
So Tahu
70
Akhirnya
71
Ada Jerawat
72
Salah Paham
73
Ditinggalkan
74
Akting
75
Denada
76
Selingkuh?
77
Mengeluh
78
Oh... Reno
79
Dimana Ini?
80
Bayangan Hitam
81
Putih Bedak
82
Video
83
Adik Kakak
84
Promosi Novel Baru
85
Villa
86
Mereka Kemana?
87
Terkilir
88
Panik
89
Hari Pertama
90
Menghindari Cantika
91
Dijebak
92
Diculik
93
Akhirnya
94
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!