Diragukan

Dia pikir aku takut dengan wanita sepertinya? Pikir Gio

Gio menatap Jesi dengan tatapan malas, dia memegang tangan Jesi dan menariknya, memelintir tangan itu sampai Jesi berteriak kesakitan.

"Aduh.. aw… aw… sakit, lepaskan!" Jesi

"Gue bakalan lepasin tangan lo, asal lo janji gak akan gangguin gue lagi." Gio

Rasanya sakit sekali, sejak kapan dia berubah menjadi sekuat ini? Pikir Jesi

"Oke, oke, Gue janji gak akan gangguin lo lagi." Jesi

Gio akhirnya melepaskan tangannya, menghempaskan tangan perempuan itu dengan kasar, dia benar-benar benci dengan wanita di hadapannya itu, so berkuasa, dan dia tidak terima jika adiknya selama ini ternyata diganggu oleh perempuan gak jelas ini.

Gio keluar dari toilet, dia segera menuju kelas 9A.

"Gea… ," teriak seseorang sambil memeluknya, membuat Gio merasa ada yang aneh dengan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

Namun dia yang tak nyaman dengan perasaan anehnya langsung melepaskan pelukan itu.

"Ih, Gea kasar banget sih.." Lili

"Hmm, sorry… abisnya lo sih, eh kamu sih tiba-tiba meluk aku, aku gak tahu kalau itu kamu, kan kamu meluk dari belakang," Gio beralasan.

Lili kini beralih, dia berada disamping Gio dan memegang tangan bagian atas Gio, Lili biasa melakukan hal itu jika bersama Gea.

"Ge, kemarin kamu sakit bulanan? Apa sekarang udah baikan?" Lili

"Udah kok." Gio

"Oh iya, kemarin si Arif nanyain kamu loh, kayaknya dia khawatir deh sama kamu, apa jangan-jangan dia suka sama kamu ya? Dia ganteng, pinter, kamu pasti cocok sama dia." Lili

"Emm, aku gak boleh pacaran sama papa aku." Gio

"Ih aku juga tahu, kan kamu bilang selama gak ketahuan ya gapapa." Lili

"Apa?" Teriak Gio.

Jadi selama ini Gea udah niat punya pacar? Gak boleh terjadi, gue gak mau kalau dia terjebak sama cowok yang gak bener. Pikir Gio

"Ih Gea, kenapa teriak-teriak segala sih? Kuping aku sakit tahu." Lili

"Sorry, sorry.." Gio

Mereka Pun masuk ke kelas karena memang sudah waktunya pembelajaran dimulai.

Perasaan Gio mendadak menjadi gak enak, dan ternyata benar jika hari ini ada ulangan matematika, membuat kepalanya hampir pecah.

Astaga, ini rumus apa? Gue belum belajar rumus ini? Kelas ini bener-bener gercep banget. Pikir Gio

Entah bagaimana nasib nilai Gea ditangan Gio, padahal Gea sudah berpesan jika Gio tidak boleh membuat masalah.

***

Haikal yang berdiri di depan kelas, dia sedang bernyanyi ala rock star, memegang sapu sambil berteriak. Membuat telinga Gea sakit, karena gadis itu lebih suka lagu melow, ditambah lagi suara Haikal yang cempreng, semakin membuatnya geram.

ya ampun berisik sekali, gak ada merdu-merdunya lagi, gak enak didenger deh. pikir Gea

Saat Gea berniat menghampiri Haikal, namun dia mengurungkan niatnya karena melihat Pak Feri masuk ke dalam kelas.

yes gurunya dateng, rasain kamu Haikal.. batin Gea senang

Haikal yang masih bernyanyi dan tidak menyadari kedatangan guru itu membuat Brian kelelahan memberi kode yang bahkan diabaikan Haikal.

Brian mengedipkan matanya, menyunggingkan bibirnya, menggelengkan kepalanya dan banyak kode lainnya, namun hingga saatnya dimana dia melihat sahabatnya itu menerima jeweran ditelinga oleh pak Feri.

"Yah telat deh." Brian

"Hahaha, tadi itu kode? Aku pikir , eh gue pikir lo lagi cacingan kedip-kedip mata segala." Gea

"Gak lucu." Brian

"Ampun Pak, ampun..!" Haikal

"Duduk!" Pak Feri

Haikal akhirnya duduk di kursinya dengan memegang telinganya yang merah, "syukurin..!" Ledek Gea.

Haikal manatap tajam pada Gea, "bentar lagi lo juga bakalan kena omel pak Feri, tuh liat dia bawa hasil ulangan kemarin, gue yakin nilai lo dapet telor lagi, mending kalau itu telor bisa digorang mata sapi, kan enak.. hahaha...."

Hmm, aku sih yakin nilaiku 100. Pikir Gea

Gea hanya menatap malas Haikal yang sudah meremehkannya itu.

"Tenang anak-anak..! Bapak akan membagikan hasil ulangan kalian kemarin, bapak sangat bangga ada yang mendapatkan nilai 100 di kelas ini." Pak Feri

"Wah, tumben ya Pak, siapa nih pak jadi penasaran?" Vikri

"Pak yang nilainya nol alias telor ayam pasti masih ada kan Pak? Langganan.. hehe.." Haikal

"Hmm, justru itu, ini sebuah momen langka dan mengejutkan, yang dapat nilai 100 adalah….. Gio," ucap Pak Feri sambil menghampiri Gio dan memberikan hasil ulangan itu.

"Apa?" Haikal

"Serius? ini nyata apa halu?" Brian

Banyak siswa yang protes, mereka tidak percaya dengan hasil ulangan kali ini, mereka yakin jika Gio curang, karena mereka tahu jika Gio selalu mendapatkan nilai Nol di kelas. Semua siswa meminta Gio untuk membuktikan jika dia benar-benar bisa mengerjakan soal itu.

"Mana mungkin Pak, pasti Bapak salah." Lena

"Iya, ini mustahil Pak." Dini

"Ok, kalian tenang, saya juga merasakan hal yang sama, saya akan mengetes Gio dengan soal yang sulit." Pak Feri

Guru lelaki itu berbalik menghadap papan tulis dan menuliskan satu soal yang rumusnya paling rumit di antara soal ulangan kemarin, tentunya dengan soal yang berbeda dan tidak ada jawabannya di soal latihan maupun ulangan kemarin.

Ini guru mau ngetes aku ya? Oke, Gea kan anak yang pintar. Batin Gea

Gea maju dengan percaya diri, namun ditatap oleh tatapan semua siswa dengan rasa penasaran yang amat dalam, mereka ingin tahu apakah Gio bisa menyelesaikan rumus didepan. Rumus Fisika yang rumit, jika itu Gio yang asli mungkin dia tidak bisa mengerjakannya.

"Udah pak gak usah acara tes tes segala, dia itu pasti nyontek, atau cuma beruntung aja, masa anak bodoh tiba-tiba pintar, mustahil Pak, buang-buang waktu aja." Devan

"Eh lo rese banget, Gio udah mau maju kedepan berarti dia mampu," Haikal membela sahabatnya, dia tidak terima jika Gio dikatai bodoh, meski itu ada benarnya menurut Haikal karena nilai Gio memang anjlok terus.

Sebenarnya saat kelas 10, Gio anak yang pandai sama seperti Gea, namun disaat nilainya dikalahkan Gea yang hanya selisih sedikit saja, membuatnya hilang semangat, dia akhirnya malas belajar, saat kelas 11 dia baru dipertemukan dengan Haikal dan Brian saat pertukaran kelas.

Mereka bersahabat lumayan cukup lama, dan yang Haikal tahu kalau Gio memang bodoh, padahal dia hanya tidak mau menunjukan kepandaiannya, karena menurut Gio itu percuma dan sia-sia.

"Sstt… kalian jangan ribut..! Biarkan Gio menyelesaikan soalnya." Pak Feri

Pak Feri juga sangat penasran, dia ingin segera tahu hasilnya, namun siswanya terlalu banyak bicara membuat dia banyak kehilangan waktu berharganya.

Bersambung...

Episodes
1 Keluhan Si Kembar
2 Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3 Menstruasi
4 Baru Menyadarinya
5 Suasana Baru
6 Rahasia Gea?
7 Banyak Musuh
8 Diragukan
9 Ditembak
10 Menolak
11 Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12 Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13 Tamu Tak Diundang
14 Perkelahian
15 Masalah lagi
16 Terancam Diskors
17 Membuat Masalah
18 Mengerjai Bianka
19 Kelelahan
20 Berkumpul
21 Dinasehati
22 Kedatangan Sang Pujaan Hati
23 Gea Merasa Senang
24 Nonton
25 Latihan
26 Drama
27 Berulah Lagi
28 Memohon
29 Ketakutan Lili
30 Menjenguk
31 Lili Kenapa?
32 Pusat Perhatian
33 Pertandingan
34 Gio Marah
35 Dihukum
36 Salah Paham Yang Berlanjut
37 Rencana
38 Informasi Baru
39 Penyelesaian
40 Undangan
41 Pesta
42 Kado Spesial
43 Nilai Yang Ikut Tertukar
44 Liburan
45 Liburan 2
46 Kepergok
47 Pulang
48 Hari Pertama
49 Pingsan
50 Percaya Atau Tidak?
51 MOPD
52 Tersesat
53 Aneh
54 Status Pacar
55 Tidak Masuk Sekolah
56 Lili Tahu
57 Jujur
58 Pembicaraan Ibu dan Anak
59 Cincin
60 Balas Dendam
61 Situasi Rumit
62 Reaksi Kepala Sekolah
63 Piknik
64 Wajah Tanpa Dosa
65 Perjuangan
66 Video Apa?
67 Diculik
68 Syarat
69 So Tahu
70 Akhirnya
71 Ada Jerawat
72 Salah Paham
73 Ditinggalkan
74 Akting
75 Denada
76 Selingkuh?
77 Mengeluh
78 Oh... Reno
79 Dimana Ini?
80 Bayangan Hitam
81 Putih Bedak
82 Video
83 Adik Kakak
84 Promosi Novel Baru
85 Villa
86 Mereka Kemana?
87 Terkilir
88 Panik
89 Hari Pertama
90 Menghindari Cantika
91 Dijebak
92 Diculik
93 Akhirnya
94 Tamat
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Keluhan Si Kembar
2
Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3
Menstruasi
4
Baru Menyadarinya
5
Suasana Baru
6
Rahasia Gea?
7
Banyak Musuh
8
Diragukan
9
Ditembak
10
Menolak
11
Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12
Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13
Tamu Tak Diundang
14
Perkelahian
15
Masalah lagi
16
Terancam Diskors
17
Membuat Masalah
18
Mengerjai Bianka
19
Kelelahan
20
Berkumpul
21
Dinasehati
22
Kedatangan Sang Pujaan Hati
23
Gea Merasa Senang
24
Nonton
25
Latihan
26
Drama
27
Berulah Lagi
28
Memohon
29
Ketakutan Lili
30
Menjenguk
31
Lili Kenapa?
32
Pusat Perhatian
33
Pertandingan
34
Gio Marah
35
Dihukum
36
Salah Paham Yang Berlanjut
37
Rencana
38
Informasi Baru
39
Penyelesaian
40
Undangan
41
Pesta
42
Kado Spesial
43
Nilai Yang Ikut Tertukar
44
Liburan
45
Liburan 2
46
Kepergok
47
Pulang
48
Hari Pertama
49
Pingsan
50
Percaya Atau Tidak?
51
MOPD
52
Tersesat
53
Aneh
54
Status Pacar
55
Tidak Masuk Sekolah
56
Lili Tahu
57
Jujur
58
Pembicaraan Ibu dan Anak
59
Cincin
60
Balas Dendam
61
Situasi Rumit
62
Reaksi Kepala Sekolah
63
Piknik
64
Wajah Tanpa Dosa
65
Perjuangan
66
Video Apa?
67
Diculik
68
Syarat
69
So Tahu
70
Akhirnya
71
Ada Jerawat
72
Salah Paham
73
Ditinggalkan
74
Akting
75
Denada
76
Selingkuh?
77
Mengeluh
78
Oh... Reno
79
Dimana Ini?
80
Bayangan Hitam
81
Putih Bedak
82
Video
83
Adik Kakak
84
Promosi Novel Baru
85
Villa
86
Mereka Kemana?
87
Terkilir
88
Panik
89
Hari Pertama
90
Menghindari Cantika
91
Dijebak
92
Diculik
93
Akhirnya
94
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!