Jalan-Jalan Bersama Si Hitam

Gea buru-buru menyembunyikan kertas itu di saku celananya, dia tidak mau kalau nilainya yang jelek itu akan menimbulkan banyak masalah untuk dirinya ataupun kakaknya.

Meski sebenarnya Gea masih kesal dengan nilainya yang hanya mendapatkan nilai 60 karena kakak kembarnya itu. Dia mendapatkan tugas baru, dia harus membuat Gio giat belajar dan bisa menaikkan nilainya, karena mereka tidak bisa memastikan bisa kembali ke tubuh semula.

aku harus bisa bikin dia pinter dengan waktu yang singkat..! pikir Gea

"Hmm… kalian lagi apa?" Gita

"Ini mah Gio, gak tahu nih malah gangguin aku yang lagi tidur siang," keluh Gio yang menyalahkan Gea yang sedang berada di tubuhnya itu.

"Apaan sih, aku cuma mau ngajakin Gea belajar motor ko mah, kan dia yang mau." Gea

"Sekarang?" Gita

"Iya Mah." Gea

"Besok aja, besok kan libur.. lagian kamu semangat bener mau ngajarin adik kamu, besok oke, kalau siang ini Mamah gak izinin." Gita

"Iya nih ganggu aja, lagian aku gak mau belajar motor siang-siang begini, sayang kulitku nanti gosong dan tak cantik lagi," ucap Gio yang berakting seperti Gea, dia membelai pipi yang putih mulus itu.

Gita menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak gadisnya.

Gita akhirnya keluar dari kamar anak gadisnya itu, dia hanya penasaran mencari keberadaan Gio yang ternyata ada di kamar adiknya.

Aneh, kenapa mereka lebih akrab, sering bertukar kamar dan sering berbicara berduaan saja, biasanya kalau Gio gak ada pasti kabur main sama temennya, tapi ini pasti deh ada di kamar Gea. Pikir Gita

"Hmm, jadi bener nih kamu gak mau ngajarin aku?" Gea

"Mau Ge, tapi siang kan panas, besok pagi aja kan bisa, gue ngantuk berat nih." Gio

"Oke," Gea pun ikut keluar dari kamarnya sendiri yang serba pink itu.

***

Saat malam tiba, nenek dan kakek mereka datang kerumah, semuanya datang bersamaan. Ada kakek Sanjaya dan Baskoro, juga ada Nenek Hanna dan Maya, mereka makan malam bersama.

"Wah, rame ya kalau ada Kakek sama Nenek, nginep disini ya?" Pinta Gea dengan memohon.

Gio menyenggol lengan Gea.

"Lo harus inget lo itu jadi Gio, jadi jangan bersikap manis begitu!" Bisik Gio.

Gea baru sadar, dia sebenarnya terlampau senang saat nenek dan kakeknya datang, dia tidak pernah lupa bersikap manja pada mereka, namun kali ini berbeda, dia harus bersikap seperti Gio yang tak banyak bicara.

Menyebalkan. Batin Gea

"Iya Nenek bakalan nginep khusus malam ini, sama Nenek Maya, kalau kakek kalian sih mau pulang katanya." Hanna

"Kenapa gak sekalian menginap aja Nek?" Gea

"Entahlah, coba aja kalian bujuk mereka..!" Maya

Gea dan Gio saling berpandangan, mereka bingung dan tak punya rencana agar bisa membuat kakek mereka pun ikut menginap.

Gita lah yang beraksi, dia membujuk ayah dan mertuanya itu supaya mau menginap.

"Pah, menginap saja, ini keinginan calon cucu Papah loh." Gita

"Apa? Kamu beneran lagi hamil lagi Git?" Baskoro

"Iya," jawab Gita sambil mengelus perutnya.

"Beneran Mah? Mamah pasti bercanda kan?" Gea kaget, dia tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Memangnya kenapa kalau Mamah kalian hamil lagi?" Tanya Sanjaya

"Emm, gapapa kok Kek." Gea

Sanjaya dan Baskoro pun ikut menginap, mereka ingin merayakan hari bahagia ini, namun Gea dan Gio malah murung, mereka belum siap menerima kabar ini, mereka kembali ke kamarnya dan bergegas tidur.

adek lagi? pikir Gio

***

Saat pagi datang Gea sudah mengetuk-ngetuk kamar Gio.

Tok

Tok

Tok

"Pasti dia masih tidur." Gea

Gea langsung membuka pintu itu tanpa ragu, dan sesuai apa yang dia bayangkan, kakaknya itu sedang tertidur nyenyak.

"Gio bangun!" Gea

"Apaan sih? ini kan hari libur." Gio

"Tapi kan kamu udah janji mau bantuin aku, ngajarin aku biar bisa bawa motor kamu itu, sayang kan kalau gak dipake, lagian kalau kamu yang pake, Mamah belum tentu ngijinin kamu setiap pagi bawa motor ke sekolah." Gea

"Bawel, iya iya… tunggu diluar! Aku mau mandi dulu." Gio

"Oke, jangan lama dan jangan tidur lagi!" Gea

Kenapa dia tahu kalau gue mau tidur lagi? Pikir Gio

"Iya, cerewet." Gio

Gio terpaksa mengurungkan niatnya, dia pergi mandi di pagi hari di hari liburnya, dia berpikir kalau dia sudah lama tidak jalan-jalan dengan si hitam miliknya. Dia juga merindukan kegiatannya yang suka mengelilingi kota dengan si hitam kesayangannya.

Setelah rapi, Gio pergi sarapan bersama keluarga besarnya, ya… nenek dan kakeknya jadi menginap dan belum pulang.

"Kalian sudah rapi aja, udah ganteng dan cantik, mau pada kemana?" Tanya Hanna yang heran dengan mereka yang biasanya bermalas-malasan di hari libur.

"Hehe, mau main sama Gea Nek," ucap Gea sendiri, entah mengapa dia mulai terbiasa memanggil namanya sendiri pada kaknya itu.

"Kemana?" Maya

"Belajar motor Nek, Mamah udah ijinin kita kok, iya kan Mah?" Gea melirik pada ibunya yang sedang sarapan roti dan segelas susu ibu hamil.

"Tapi kan, Nenek khawatir kamu jatuh atau kenapa-kenapa Gea, motor Gio juga kan motor Gede." Hanna

"Gapapa Nek, kan ada aku." Gea

Aish, dia begitu bekerja keras untuk dapetin izin dari mereka semua. Pikir Gio

Gio hanya diam, menikmati makanannya dan melihat sejauh mana Gea mendapatkan izin mereka.

"Ge, kamu yakin mau belajar motor, serius kan? kenapa kamu diem aja, kayak yang gak niat gitu." Reza

"uhuk.. uhuk.. iya aku serius kok Pah," jawab Gio lalu mengambil segelas air putih untuk melegakan tenggorokannya.

Aneh memang, yang mau belajar Gea namun yang membujuk adalah Gio, begitulah kira-kira yang di pikirkan semua orang.

Hingga akhirnya mereka pergi sebelum mamah dan papanya berubah pikiran.

"Gio cepetan!" Ucap Gea sambil menarik tangan Gio sambil berlari.

"Iya, gak usah ditarik juga kan?" Protes Gio

Mereka celingak-celingukkan melihat situasi, takut ada yang melihat jika anak gadis mereka yang malah membawa motor gedenya itu.

"Aman, ayo cepetan Gio!" Gea

"Oke." Gio

Ngeng....

Motor itu melaju dengan kencang membuat Gea berpegangan erat pada tubuh wanita yang ada di depannya, ya.. itu tubuhnya.

Sepanjang jalan banyak orang yang memperhatikan mereka, karena wanita bertubuh kecil membawa motor besar dengan membonceng lelaki tampan namun terlihat ketakutan bahkan memeluk wanita di depannya dengan erat. Lucu bukan?

"Bukannya itu Gea? Sejak kapan dia bisa naik motor besar begitu?"

Seseorang memperhatikan mereka dan bahkan mengikuti kemana mereka pergi.

Bersambung….

Episodes
1 Keluhan Si Kembar
2 Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3 Menstruasi
4 Baru Menyadarinya
5 Suasana Baru
6 Rahasia Gea?
7 Banyak Musuh
8 Diragukan
9 Ditembak
10 Menolak
11 Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12 Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13 Tamu Tak Diundang
14 Perkelahian
15 Masalah lagi
16 Terancam Diskors
17 Membuat Masalah
18 Mengerjai Bianka
19 Kelelahan
20 Berkumpul
21 Dinasehati
22 Kedatangan Sang Pujaan Hati
23 Gea Merasa Senang
24 Nonton
25 Latihan
26 Drama
27 Berulah Lagi
28 Memohon
29 Ketakutan Lili
30 Menjenguk
31 Lili Kenapa?
32 Pusat Perhatian
33 Pertandingan
34 Gio Marah
35 Dihukum
36 Salah Paham Yang Berlanjut
37 Rencana
38 Informasi Baru
39 Penyelesaian
40 Undangan
41 Pesta
42 Kado Spesial
43 Nilai Yang Ikut Tertukar
44 Liburan
45 Liburan 2
46 Kepergok
47 Pulang
48 Hari Pertama
49 Pingsan
50 Percaya Atau Tidak?
51 MOPD
52 Tersesat
53 Aneh
54 Status Pacar
55 Tidak Masuk Sekolah
56 Lili Tahu
57 Jujur
58 Pembicaraan Ibu dan Anak
59 Cincin
60 Balas Dendam
61 Situasi Rumit
62 Reaksi Kepala Sekolah
63 Piknik
64 Wajah Tanpa Dosa
65 Perjuangan
66 Video Apa?
67 Diculik
68 Syarat
69 So Tahu
70 Akhirnya
71 Ada Jerawat
72 Salah Paham
73 Ditinggalkan
74 Akting
75 Denada
76 Selingkuh?
77 Mengeluh
78 Oh... Reno
79 Dimana Ini?
80 Bayangan Hitam
81 Putih Bedak
82 Video
83 Adik Kakak
84 Promosi Novel Baru
85 Villa
86 Mereka Kemana?
87 Terkilir
88 Panik
89 Hari Pertama
90 Menghindari Cantika
91 Dijebak
92 Diculik
93 Akhirnya
94 Tamat
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Keluhan Si Kembar
2
Berubah Menjadi Wanita (doa yang terkabul)
3
Menstruasi
4
Baru Menyadarinya
5
Suasana Baru
6
Rahasia Gea?
7
Banyak Musuh
8
Diragukan
9
Ditembak
10
Menolak
11
Nilai Terbaik Tapi Terburuk
12
Jalan-Jalan Bersama Si Hitam
13
Tamu Tak Diundang
14
Perkelahian
15
Masalah lagi
16
Terancam Diskors
17
Membuat Masalah
18
Mengerjai Bianka
19
Kelelahan
20
Berkumpul
21
Dinasehati
22
Kedatangan Sang Pujaan Hati
23
Gea Merasa Senang
24
Nonton
25
Latihan
26
Drama
27
Berulah Lagi
28
Memohon
29
Ketakutan Lili
30
Menjenguk
31
Lili Kenapa?
32
Pusat Perhatian
33
Pertandingan
34
Gio Marah
35
Dihukum
36
Salah Paham Yang Berlanjut
37
Rencana
38
Informasi Baru
39
Penyelesaian
40
Undangan
41
Pesta
42
Kado Spesial
43
Nilai Yang Ikut Tertukar
44
Liburan
45
Liburan 2
46
Kepergok
47
Pulang
48
Hari Pertama
49
Pingsan
50
Percaya Atau Tidak?
51
MOPD
52
Tersesat
53
Aneh
54
Status Pacar
55
Tidak Masuk Sekolah
56
Lili Tahu
57
Jujur
58
Pembicaraan Ibu dan Anak
59
Cincin
60
Balas Dendam
61
Situasi Rumit
62
Reaksi Kepala Sekolah
63
Piknik
64
Wajah Tanpa Dosa
65
Perjuangan
66
Video Apa?
67
Diculik
68
Syarat
69
So Tahu
70
Akhirnya
71
Ada Jerawat
72
Salah Paham
73
Ditinggalkan
74
Akting
75
Denada
76
Selingkuh?
77
Mengeluh
78
Oh... Reno
79
Dimana Ini?
80
Bayangan Hitam
81
Putih Bedak
82
Video
83
Adik Kakak
84
Promosi Novel Baru
85
Villa
86
Mereka Kemana?
87
Terkilir
88
Panik
89
Hari Pertama
90
Menghindari Cantika
91
Dijebak
92
Diculik
93
Akhirnya
94
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!