Seumur hidupnya ini adalah pertama kalinya Hedya melihat pertarungan dengan daya hancur yang luar biasa. ia kini sudah seratus persen mempercayai apa yang di katakan kapten Sanders padanya. ia ingin membantu, namun ia tak bisa berbuat apa-apa. pada saat ini iya sangat ingin bertemu ibunya.
Hedya kini hanya dapat melihat pertarungan itu dari kejauhan dan berharap kedua wanita yang tak dikenalnya itu berhasil membunuh Logos, tetapi situasi telah berbalik, kekuatan Logos sangat menakutkan ia tak bisa membayangkan bila kekuatan Logos sudah seperti ini bagaimana dengan kekuatan orang yang disebut Master itu.
Walau pertarungan masih berlangsung, Aira dan Aruna tampak terdesak mereka belum menemukan cara untuk mengalahkan Logos, situasi ini tidak menguntungkan karena cepat atau lambat mereka pasti akan terbunuh. namun bagi Logos ia sudah tau cara menghadapi mereka, karena ia pernah melihat keduanya bertarung di kota mati Buckland.
Sementara itu di sisi selatan hutan Royan.
August terbangun dari tidurnya. ia seperti merasakan sebuah getaran. ia melihat Julia disampingnya tertidur pulas di balik selimut yang nenutupi tubuh mulusnya.
August mengenakan pakaiannya. namun gerakannya tak sengaja membangunkan Julia.
"Kau mau kemana?" tanya Julia pelan.
"Aku mau lihat keadaan di luar. aku seperti merasakan getaran gempa kecil." kata August.
"hah gempa? kau ini ada-ada aja gunung itu sudah tak aktif lagi, kau hanya mengigau, tidurlah kembali jangan mengada-ada" kata Julia.
"apa kau tidak merasakan getarannya?" tanya August heran.
"tidak ada, getaran yang kurasakan cuma ketika kau berbuat nakal, jangan terlalu lama cepatlah kembali." ucap Julia, menarik selimutnya kembali.
August hanya menggeleng kepalanya mendengar perkataan Julia. dia yang selalu memancing tetapi aku yang selalu di tuduh mesum. huh dasar wanita.
"aku akan menyusulmu, setelah menambahkan kayu untuk api unggun." kata August.
August lalu beranjak keluar tenda, ia duduk di depan api unggun yang terlihat mulai padam, ia lalu memasukan beberapa potong ranting pohon kering yang sudah ia kumpulkan sebelumnya.
August kembali merasakan getaran itu di sekujur tubuhnya. getaran itu terasa seperti getaran pada ponsel namun lebih halus dan lembut. ia heran mengapa Julia tidak merasakannya. ia lalu melihat sekelilingnya beberapa daun dan ranting pohon bergoyang namun ia sedikit ragu karena ia pun merasakan angin berhembus. ia teringat sebelumnya Julia memasak air untuk membuat minuman hangat. August membuka panci tersebut, masih terdapat air, namun tak ada riak air, air dalam panci itu tak bergerak, padahal panci itu di taruh di tanah.
August tidak mengerti apa yang ia rasakan saat ini. ia hanya duduk memandangi api unggun di depannya. setelah beberapa lama tak menemukan jawabannya, August kembali ke dalam tenda. walau getaran itu masih terasa ia tetap memaksakan dirinya untuk memejamkan matanya, ia pun akhirnya tertidur.
Yang dirasakan August sebenarnya adalah pertarungan Aruna dan Aira melawan Logos. kekuatan dalam tubuhnya meningkat setiap harinya, kewaspadaannya sangat tinggi, ia kini mampu merasakan energi besar walau berjarak puluhan kilometer dari tempatnya, tubuhnya sudah menyerap kekuatan tersebut tetapi pikirannya masih belum menerima, ia masih beranggapan ia hanya manusia biasa.
Kembali ke pertarungan. Aira dan Aruna sudah semakin terpojok. tenaga mereka sudah terkuras. sementara Logos masih berdiri dengan tegap, kekuatannya seperti tak ada habisnya.
"Aruna pergilah selamatkan wanita hybrid itu, dan jagalah August aku akan menahannya disini." kata Aira.
"Kau saja yang pergi, bukankah sejak awal itu tugasmu." Aruna dengan tegas menolak.
"ia sangat kuat, tenagaku sudah hampir habis." kata Aira.
Aruna tak menanggapi, namun dalam pikirannya ia pun merasakan hal yang sama. ia seperti kehabisan cara bagaimana mengalahkan Logos.
"Hahaha.. kalian pikir bisa mengalahkanku. kalian berdua hanya semut kecil bagiku." kata Logos.
"sebaiknya kalian menyerah, aku akan mengampuni kalian, kalian akan menjadi budakku, kalian berdua harus melayaniku, aku ingin merasakan kehangatan wanita Armeda.. hahaha." kata Logos penuh penghinaan.
"Cuih.. kau sudah mati sebelum itu semua terjadi." kata Aruna.
"Kalau begitu matilah kalian, Hiaa..!" teriak Logos.
Kedua tangan Logos menghentak ke depan munculah dua bola api seukuran lima kali bola basket menerjang Aira dan Aruna. Aira membuat formasi perisai dengan kedua rantainya namun tenaganya sudah terkuras bola api itu menembus formasi rantainya dengan mudah lalu menghantam dirinya. Aruna pun bernasib sama ia mengarahkan tombaknya lalu muncul segaris sinar beradu dengan bola api itu, dua ledakann besar memecah keheningan malam.
Duarrr.. duarr..
Aira dan Aruna terluka parah, tubuhnya mengejang, keduanya memuntahkan darah, mereka tergeletak tak berdaya di tengah kobaran api yang sangat besar. Aruna jatuh dalam posisi telungkup ia hanya melihat samar Logos berjalan mendekat untuk membunuh dirinya.
Sedangkan Aira terjatuh terlentang, pandangannya kosong menatap langit malam yang semakin menghitam, hatinya terasa damai ketika melihat debu putih seperti kapas perlahan melayang jatuh kearah wajahnya, tubuh Aira sudah tak mampu bergerak, ia pun membiarkan debu itu jatuh di atas keningnya.
Debu itu langsung hilang ketika menyentuh keningnya. ia merasakan sensasi dingin di keningnya debu itu terlihat lagi di langit melayang jatuh tapi kali jumlahnya tak terhitung.
Aira tersadar dari lamunannya.
ini.. ini.. salju. salju aneh ini seperti mengobati luka di tubuhku. tenagaku perlahan pulih. Aira berkata dalam hatinya. salju terus turun dengan sangat lebat. suhu udara yang semula sangat panas, berubah drastis.
Aruna yang sudah tidak sadar pun merasakan hal serupa tangannya terkedut ketika buih salju menyentuh jari jarinya. luka dalam yang ia rasakan perlahan terobati dan tenaganya perlahan pulih. ia pun membuka matanya.
Aira dan Aruna perlahan bangkit, walau mereka masih belum bisa berdiri .
Logos meningkatkan kewaspadaannya. ada apa ini mengapa bisa ada salju, ini sangat aneh. salju yang tiba-tiba turun dengan lebat itu membuat kobaran api di tempat itu perlahan padam.
Di kejauhan Hedya yang sudah pulih juga melihat keanehan yang terjadi di tempat pertarungan itu. bagaimana mungkin ada turun salju. ini baru bulan agustus. pikirnya.
Hedya perlahan mendekati area itu kembali, ia menadahkan telapak tangannya, butiran salju itu pun mendarat di telapak tangannya ia merasakan rasa dingin lalu butiran salju itu langsung menghilang. ini sangat aneh pikirnya. namun yang mengejutkan dirinya adalah ia sudah tak merasakan rasa sakit dan nyeri lagi pada luka di perutnya. ia lalu memeriksa luka di perut dan kakinya tetapi tidak menemukannya. luka itu sudah rapat bahkan bekasnya pun tidak ada. seperti tak pernah mengalami apa pun.
Setelah semua kobaran api itu padam mereka bertiga melihat seorang wanita berjubah putih dengan wajah oriental melayang turun secara perlahan. di pinggangnya terselip dua buah trisula.
"Siapa kau" tanya Logos
"Namaku Carrol.., Carrol Snowbell."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments