Nikahi Dia

Arjuna dan mama Nisa sama sama terdiam. Mereka mengetahui apa konsekuensinya jika mereka berdua mengatakan yang sebenarnya. Mama Nisa bahkan merasakan keringat dingin. Rencananya terancam gagal. Dia mengumpat kedua mertuanya dalam hati.

"Jawab Arjun, Nisa," kata nenek Rosa.

"Aku ma," jawab Arjuna lemas.

Marissa membulatkan matanya karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar itu. Entah karena perutnya yang kosong atau karena sangat terkejut. Marissa akhirnya tidak sadarkan diri.

"Marissa," kata Arjuna panik. Hatinya berdenyut nyeri melihat wajah pucat Marissa

"Sa, Marissa," kata nenek Rosa juga panik sambil menepuk wajah gadis itu. Kakek Heri juga panik sedangkan mama Nisa terlihat lemas di tempat duduknya. Rencananya akan berakhir sampai disini dan bisa dipastikan akan gagal. Kedua mertuanya sudah mengetahui kenyataan karena rencana jahatnya. Dia sangat yakin jika kedua mertuanya itu sangat senang mengetahui hal itu.

Plak. Plak

"Kurang ajar kamu Arjun. Tega kamu sama putri angkat kamu sendiri?" kata Kakek Heri. Pria itu mendaratkan tamparan dua Kali di pipi putra itu. Ternyata menginginkan cucu kandung tidak membuat kakek itu menghalalkan segala cara.

"Pa, ini bukan seperti yang kalian pikirkan," kata Arjuna. Dia hendak menjelaskan. Tapi nenek Rosa meminta Arjuna untuk menghubungi dokter sekarang juga.

"Cepat Arjun, kasihan Marissa dan janinnya," kata nenek Rosa. Wanita itu berpikir jika saat ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat. Keselamatan Marissa dan janinnya adalah hal yang paling penting.

Arjuna pun dengan cepat menghubungi dokter Marsel dan menceritakan apa yang dialami oleh Marissa saat ini. Nenek Rosa terlihat lega mengetahui jika Dokter Marcel akan segera datang. Wanita tua itu tidak henti hentinya menepuk pipi Marissa. Berharap Marissa cepat sadar.

Mama Nisa tidak berbuat apa apa.. Tidak ada rasa khawatir di wajahnya melihat keadaan Marissa seperti itu. Dia hanya bisa menatap Arjuna dengan kesal karena langsung jujur kepada Kedua orang tuanya.

"Jujur, aku sangat malu melihat kelakuan kamu ini Arjuna. Kamu seperti manusia yang tidak mempunyai ahklak," kata Kakek Heri. Banyak saudara Dan kerabat serta para tetangga yang mengetahui jika Arjuna dan Marissa adalah papa dan putri angkat. Kakek Heri memikirkan reputasi putranya itu jika masalah ini bocor ke luar.

Arjuna tidak menjawab. Walau dirinya tanpa sadar melakukan itu. Dia pun merasa dirinya adalah manusia yang paling bejad di dunia ini. Untuk mengatakan seperti apa yang dia dengar dari mama Nisa dan Dino tentang kelicikan Marissa, Arjuna juga merasa tidak mampu untuk mengatakan itu. Dia mengetahui bagaimana kedua orang tuanya tidak menyukai Marissa. Arjuna tidak ingin menambah kebencian kedua orang tuanya itu kepada Marissa.

Beberapa menit kemudian. Dokter Marcel tiba di rumah itu. Marissa juga sudah dibaringkan di ranjang di kamar yang ada di lantai satu. Dokter Marsel melakukan tindakan medis kepada Marissa dengan cepat.

"Marissa akan cepat pulih kan dokter. Bagaimana keadaan janinnya?" tanya Nene Rosa khawatir. Tidak hanya mengkhawatirkan Marissa. Nenek tua itu juga mengkhawatirkan calon cucunya itu.

"Marissa baik baik saja bu. Janinya juga tidak terganggu."

Nenek Rosa menarik nafas lega. Wanita tua itu mendampingi Marissa selama pemeriksaan itu. Sedangkan mama Nisa tidak menunjukkan wajahnya sama sekali di dalam kamar itu. Wanita itu terlalu larut dalam kekesalannya. Dia tidak sadar jika kedua mertuanya memperhatikan raut wajahnya.

Setelah dokter Marsel pergi dari rumah itu. Kakek Heri mengajak anak dan menantunya untuk kembali berbicara di ruang tamu.

"Kamu sudah mengetahui hal ini sebelumnya Nisa?" tanya kakek Heri. Nisa menundukkan kepalanya. Melihat hal itu. Kakek Heri dan nenek Rosa menduga jika Arjuna dan Marissa berselingkuh di belakang wanita itu.

"Apa rencana kamu selanjutnya Arjuna. Kamu tega mengkhianati istrimu di rumah kalian sendiri. Dengan puteri angkat mu sendiri. Dengan gadis belia itu?" tanya Nenek Rosa tajam. Wanita itu juga tidak menyukai cara Arjuna dan Marissa. Tidak bisa dipungkiri jika wanita itu merasa senang akan mempunyai cucu kandung. Tapi jika karena perselingkuhan, nenek Rosa juga tidak membenarkan.

Arjuna mengusap wajahnya frustasi. Berkali kali pria itu menarik nafas panjang.

"Nisa, aku harap kamu bisa memaafkan perbuatan Arjuna. Dan aku juga memohon demi janin yang ada di kandungan Marissa.. Kamu bisa menerima apapun keputusan Arjuna," kata Nenek Rosa. Wanita itu menatap iba kepada Nisa. Dia seakan bisa merasakan bagaimana sakitnya dikhianati oleh suami sendiri di rumah sendiri apalagi dengan wanita yang sudah dianggap seperti putri kandungnya sendiri. Nenek Rosa mengetahui jika Nisa sangat menyayangi Marissa.

"Keputusan seperti apa yang mama maksud?" tanya mama Nisa. Hatinya ikut berdebar karena sudah menduga kepada keputusan yang merugikan dirinya sendiri.

"Jangan tanya mama. Tanya suami kamu. Apa keputusannya setelah berani melakukan perselingkuhan itu."

"Aku tidak pernah berselingkuh ma," jawab Arjuna dengan tegas.

"Tidak berselingkuh tapi Marissa bisa hamil. Apa benih kamu bisa terbang begitu saja ke rahim Marissa?" tanya kakek Heri tajam dan juga menyindir putranya itu. Arjuna tidak lagi menjawab. Dia merasa tidak pantas mendapatkan itu. Tapi Arjuna masih berusaha untuk menutupi kelicikan Marissa.

"Tidak ada jalan lain. Kamu harus menikahi Marissa," kata Kakek Heri.

Arjuna dan mama Nisa menatap pria itu.

"Aku tidak mau dimadu pa," jawab mama Nisa cepat.

"Kalau kamu tidak mau dimadu. Tinggalkan Arjuna," kata pria itu lagi membuat mama Nisa merasakan hatinya sangat sesak. Dia melakukan ini semua demi mempertahankan rumah tangganya tapi kini dirinya di suruh untuk meninggalkan Arjuna.

"Papa," kata Arjuna. Dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh kakek Heri. Dia masih sangat mencintai Nisa dan tidak pernah terpikir untuk berselingkuh apalagi harus menceraikan wanita itu.

"Jika kamu tidak mau diceraikan. Terima Marissa sebagai adik madu kamu," kata Kakek Heri lagi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!