Skenario Mama Nisa

Malam yang harusnya dilalui oleh Marissa dengan penuh kebahagiaan kini berubah dengan malam penuh tangisan. Tidak ada lagi senyum di wajahnya. Yang ada hanya sepasang mata yang bengkak dan penuh kesedihan. Dia ingin lari dari kenyataan ini. Tapi Marissa tidak tahu harus kemana.

Sesuai dengan perkataan mama Nisa, Dino dan ibu Nilam sudah ada di rumah itu untuk meminta pertanggungjawaban Dino.

Aku tidak mau menikah dengannya," kata Marissa marah. Dia tidak bersedia menuruti perkataan mama Nisa karena gadis belia itu merasa jika ada yang disembunyikan mama Nisa dari dirinya. Kemarahannya bukan hanya kepada mama Nisa tapi juga kepada Dino dan ibu Nilam.

Dino terlihat menundukkan kepalanya. Dia baru saja mengakui sebagai Pemilik janin yang ada di perut Marissa. Tapi dalam hati, Dino merasa senang mendengar Marissa berkata tidak mau menikah dengan dirinya.

"Jangan keras kepala kamu Marissa," kata mama Nisa juga semakin marah. Arjuna yang juga ikut duduk di ruang tamu itu semakin yakin jika Marissa tidak mengandung benih Dino. Arjuna diam bukan karena bodoh. Dia memperhatikan semua perkataan yang keluar dari mulut istrinya dan juga Marissa.

"Sudahlah. Dino dan ibu Nilam. Sebaiknya pulang saja. Marissa tidak ingin menikah dengan Dino. Aku juga sangat yakin jika itu bukan janin Dino. Dan aku juga minta kepada kalian. Jangan membocorkan masalah ini kepada siapapun."

Entah mengapa, Arjuna mengatakan itu. Yang pasti dia juga tidak ingin Marissa menikah dengan paksaan meskipun Dino mengakui perbuatannya dan siap bertanggung jawab.

"Apa apaan kamu pa. Kalau mereka tidak menikah. Bagaimana dengan janin itu. Apakah dia lahir tanpa ayah?" tanya mama Nisa.

Sedangkan Dino dan Marissa sama sama merasa lega.

Arjuna tidak menjawab. Pria itu hanya menatap Dino dan ibu Nilam tajam. Melihat tatapan tajam itu. Dua orang itu mengerti dan akhirnya keluar dari ruang tamu itu.

"Kemari Marissa," panggil Arjuna lembut. Arjuna menepuk sofa di sebelahnya supaya Marissa berpindah ke tempat itu.

"Benar, kamu tidak mengetahui siapa ayah dari janin ini?" tanya Arjuna lembut. Marissa menganggukkan kepalanya.. Sedangkan mama Nisa bersorak senang. Rencananya berhasil. Dia pun sebenarnya tidak menginginkan Marissa dan Dino menikah.. Hamil tanpa suami dan luar nikah. Tentu saja memudahkan dirinya memiliki janin yang ada di perut putri angkatnya itu.

Apa yang dia lakukan oleh saat ini. Itu hanya skenario untuk menyembunyikan rencana jahat yang sudah dia lakukan kepada Marissa. Mama Nisa sangat yakin jika Marissa akan memberikan janin itu nantinya kepada dirinya. Mama Nisa akan mengakui jika janin itu nantinya adalah anak kandung Arjuna dan dirinya.

Mama Nisa menemukan ide itu dua bulan yang lalu. Tekanan dari kedua mertuanya membuat Marissa melakukan rencana jahat yang menghancurkan masa depan Marissa dan menyelamatkan dirinya dari perceraian yang diancam oleh kedua mertuanya.

"Begini saja Sa, jikapun kami tidak mau menikah dengan Dino. Kami siap membantu kamu. Lahirkan saja bayi ini. Sebagai wanita muda. Kamu pasti tidak siap untuk itu. Tolong berikan janin ini untuk kami. Kami akan memperlakukan nya nanti seperti anak kandung kami. Aku berharap Kamu bersedia."

"Bagaimana pa?. Aku rasa, papa dan mama akan percaya jika janin Marissa adalah anak kandung kita nantinya," kata mama Nisa ke Arjuna.

"Berani sekali kamu menciptakan kebohongan besar kepada kedua orang tuaku," jawab Arjuna sedikit ketus. Dia tidak menyukai rencana istrinya itu. Mama Nisa terdiam. Dia tidak menyangka Arjuna berkata seperti itu. Selama ini, apapun yang diinginkan oleh dirinya. Arjuna pasti menurut dengan keinginan istrinya itu.

Arjuna beranjak dari duduknya. Suasana hatinya berubah mendengar rencana istrinya. Entah mengapa, dirinya juga menginginkan janin yang saat ini di kandungan Marissa selalu berada di sisinya nantinya. Tapi unty menyetujui rencana mama Nisa. Arjuna tidak menginginkan seperti itu. Bagi Arjuna, lebih jujur apa adanya daripada menciptakan kebohongan.

Melihat suaminya masuk ke kamar. Mama Nisa juga menyusul suaminya. Dia berencana akan membujuk suaminya itu. Bagaimana pun, mama Nisa harus mendapatkan janin Marissa demi mencapai tujuannya.

"Apa kamu tidak mencintai aku lagi pa?" tanya mama Nisa sedih.

"Mengapa kamu mempertanyakan itu."

"Aku mengatakan itu untuk membantu Marissa dari kesulitan ini. Dan kita juga terbantu kan. Aku melakukan itu demi kita berdua. Dan kebetulan saja situasinya mendukung. Marissa tidak mungkin membesarkan bayinya nanti. Dia masih muda. Dia perlu mengejar mimpi mimpi."

"Itu bukan solusi yang tepat Nisa. Marissa sedang bersedih dan kalut menghadapi kenyataan ini. Kamu justru terkesan memanfaatkan situasi ini demi kepentingan kamu pribadi. Biarkan Marissa memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri."

"Termasuk menggugurkan bayi itu. Itu yang kamu mau. Nia tidak ingin menjaga kehamilan dan berencana menggugurkannya. Itu yang kamu mau. Menjerumuskan dia ke lubang dosa?"

Mama Nisa merasakan amarahnya meledak. Mendengar sendiri bagaimana Marissa hendak menggugurkan janinnya dan perkataan Arjuna saat ini seakan akan mendukung keinginan Marissa membuat mama Nisa merasa rencana berakhir sia sia.

Arjuna terdiam. Dia mengatakan hal yang berlawanan dengan kata hatinya. Dia juga sangat menginginkan janin itu bisa lahir ke dunia dengan selamat. Tapi melihat kehancuran di sorot Mata putrinya itu. Arjuna tidak tega memaksa Marissa tetap mempertahankan pernikahan itu.

"Jika itu keinginan Marissa. Biarkan saja!" kata Arjuna dengan berat hati. Dia tidak ingin melihat Marissa hancur.

"Tega kamu pa. Pantas saja. Kita tidak dianugerahi anak kandung. Ternyata hatimu sekejam itu," kata mama Nisa sangat kesal. Dia tidak melihat dirinya yang banyak kekurangan sehingga tidak ada anak kandung di tengah tengah keluarga mereka.

Arjuna terdiam. Hatinya juga merasakan sakit mengijinkan Marissa menggugurkan janinnya. Jauh di lubuk hatinya. Dia berharap Marissa bersedia menjaga kehamilannya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!