Draft

Dokter Marcel menepuk punggung Arjuna untuk menguatkan pria itu. Tapi Arjuna masih betah dengan amarah tertahan yang kini mengusai hatinya. Pikirannya tertuju kepada Dino. Pria itu sangat yakin jika ayah dari janin yang kini bersemayam di rahim putrinya adalah benih dari Dino. Pria itu sudah berani membawa putrinya keluar dari rumah. Perkataan istrinya yang mengatakan jika Dino dan Marissa saling mencintai membuat Arjuna sangat yakin jika hubungan Marissa dan Dino sudah melampaui batas.

"Ini adalah berkat sekaligus masalah. Harus diselesaikan dengan solusi yang terbaik sebelum kehamilan Marissa tersebar," bisik dokter Marcel. Arjuna kembali mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh, dia tidak menyangka jika Marissa menjadi gadis yang tidak tahu diri seperti ini.

Arjuna akhirnya keluar dari kamar dengan alat test kehamilan itu di tangannya. Dia menatap Marissa dengan tajam yang masih berbaring dengan selimut menutupi hingga lehernya.

Marissa merasa bingung dan ketakutan melihat wajah kemarahan dari papa angkatnya itu. Dia meremas sprei dibalik selimut untuk mengurangi rasa takut itu.

"Apa ini Marissa?" tanya Arjuna tajam dan melemparkan alat test kehamilan itu ke wajah Marissa. Marissa terkejut. Gadis belia itu meraba wajahnya dan kemudian mengambil alat test kehamilan itu.

"Apa ini pa?" tanya Marissa bingung. Dia tidak pernah melihat benda seperti itu sebelumnya.

"Kamu masih bertanya ini apa?" tanya Arjuna marah. Marissa tersentak. Suara Arjuna yang menggelegar membuat gadis itu terkejut dan sedih. Baru kali ini. Arjuna membentak dirinya dengan penuh kemarahan.

"Marissa. Aku membesarkan kamu dengan tulus dan penuh kasih sayang. Inikah balasan kamu Marissa. Kalau seandainya aku tahu dari dulu bahwa kamu adalah anak tidak tahu diri. Mungkin saat ini kamu bukan putriku."

Marissa merasakan hatinya tersayat mendengar perkataan papa angkatnya itu. Dia sedih dan malu. Arjuna mengatakan itu di saat ada orang lain bersama mereka dan dia juga tidak mengetahui apa yang menjadi kesalahannya.

"Jangan terbawa amarah Arjuna. Kita cari solusi," kata dokter Marsel menenangkan Arjuna tapi pria itu seakan tidak bisa mengusai kemarahannya. Melihat Marissa sudah menangis. Dia juga sedih. Arjuna akhirnya keluar dari kamar Marissa karena tidak ingin mengeluarkan kata kata yang semakin menyakiti hati putrinya itu.

"Marissa. Apa kamu benar benar tidak mengetahui ini apa?" tanya dokter Marsel lembut setelah Arjuna sudah menutup pintu kamar milik Marissa sehingga hanya Marissa dan Dokter Marsel yang ada di kamar itu.

Marissa menggelengkan kepalanya sambil mengusap air matanya yang masih terus mengalir dari kedua bola matanya.

"Ini adalah alat test kehamilan. Dan air seni yang kamu tampung tadi menunjukkan jika saat ini kamu sedang mengandung," kata dokter Marsel menjelaskan kepada Marissa.

"Mengandung?" tanya Marissa bingung. Mungkin karena sedih. Dia tidak begitu menyimak penjelasan dokter itu.

"Iya. kamu mengandung. Alat ini akurat Marissa."

"Tidak. Itu tidak benar dokter. Aku tidak mengandung," kata Marissa sambil menggelengkan kepalanya dan tangannya mengusap air matanya yang semakin deras. Penjelasan dokter Marsel itu lebih menyakitkan dibandingkan dengan rasa marah yang ditunjukkan oleh papa angkatnya.

"Tapi kenyataannya seperti itu Marissa dan kamu tidak bisa mengingkarinya,"

"Tapi aku tidak mempunyai pacar dan tidak pernah melakukan hal itu dokter," kata Marissa membantah perkataan Dokter itu.

Dokter Marsel menatap Marissa. Sebagai sahabat dari Arjuna. Dia mengetahui bagaimana Arjuna dan Nisa mendidik Marissa. Dia juga mengetahui jika Marissa adalah anak yang baik dan penurut.

"Tenangkan hatimu. Jangan ragu mengatakan siapa sebenarnya ayah dari janin yang kamu kandung," kata dokter Marsel. Dia berpiy jika siapa pun bisa melakukan dosa nikmat itu. Dan Dokter Marsel juga menduga jika perkataan perkataan Marissa hanya berusaha mengelak dari kenyataan.

"Aku bersumpah dokter. Aku merasa tidak pernah melakukan itu," kata Marissa meyakinkan perkataannya. Dia sangat yakin jika bahwa dokter itu hanya salah diagnosa.

Dokter Marsel tidak menjawab. Dia merasa jika tugasnya sudah selesai. Tentang solusi atas kehamilan Marissa bukanlah pekerjaannya.

"Tidak, tidak. Aku tidak hamil. Ini pasti salah. Tidak mungkin bisa hamil tanpa melakukan itu," kata Marissa menyakinkan dirinya sendiri. Dia berencana nanti sore ke Dokter untuk memastikan jika diagnosa dokter Marsel salah.

Beberapa menit kemudian. Rasa yakin yang ada di hati Marissa sedikit memudar. Gejala yang dia rasakan di dua hari ini jelas menunjukkan gejala ibu hamil. Membayangkan dirinya benar benar hamil. Marissa kembali menangis. Gadis belia itu melihat jam dinding. Seharusnya, hari ini dirinya menerima pelajaran pertama di kelas XII tapi yang di hadapinya sekarang kenyataan yang menyakitkan yang akan menghancurkan masa depannya.

Sementara di lantai dasar. Arjuna duduk termenung di meja makan. Arjuna tidak kalah hancurnya menghadapi kenyataan ini. Pria itu sudah berhasil mengusai amarahnya. Kini Arjuna lebih memikirkan perasaan putrinya. Dokter Marsel sudah menceritakan pembicaraan antara dirinya dengan Marissa. Marissa sangat yakin jika dirinya tidak pernah melakukan dosa itu. Kini Arjuna merasa ada yang tidak beres yang menimpa putrinya itu.

"Marissa ma," kata Arjuna lemah ketika melihat mama Nisa muncul di ruang makan itu.

"Ada apa dengan Marissa pa?" tanya mama Nisa khawatir.

"Marissa hamil," kata Arjuna masih lemah.

"Hamil?" tanya mama Nisa dengan nada yang terkejut. Tapi dalam hati. Mama Nisa bersorak bahagia.

"Apakah Dino yang menjadi ayah dari janin yang dikandung Marissa ma."

Mama Nisa terdiam. Tapi dalam hati. Wanita itu merasa jika rencananya pasti akan berhasil.

"Marissa hamil. Sungguh aku tidak mempercayai ini," kata mama Nisa pura pura sedih. Dia membuat tubuhnya selemas mungkin supaya Arjuna percaya jika dirinya benar benar sedih.

Terpopuler

Comments

💫✰✭ᵀᵀ°𝓔𝓵𝓪 𝓐𝓻𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

💫✰✭ᵀᵀ°𝓔𝓵𝓪 𝓐𝓻𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

biang keladinya

2022-12-23

0

Fei

Fei

kasihan marisanya

2022-10-29

0

Fei

Fei

ih tega

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!