eps 15 rencana?

Alkana bangkit dengan memegangi pinggangnya yang terasa sakit, dia langsung duduk di atas ranjang dan menatap tajam ke arah Rania. Rania menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, terlebih lagi wanita itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya matanya saja yang terlihat.

"Kak alkana menodaiku!" Tuduh rania.

"Enak saja! Atas dasar apa kau menuduhku seperti itu?"

"Tadi malam kan tidur dibawah, kenapa sekarang bisa ada diatas. Mana peluk-peluk Rania lagi, mau mencari kesempatan ya?"

Alkana langsung menyentil jidat Rania hingga wanita itu mengaduh kesakitan, dan mengusap keningnya kasar. Lalu alkana bangkit dan langsung masuk ke kamar mandi.

"Hei, jelaskan dulu! Jangan asal pergi saja!" Ketus Rania.

"Pikir saja sendiri, siapa yang tadi malam demam tinggi dan memelukku lebih dulu." sahut alkana.

Rania langsung terdiam dan memegang keningnya lalu melirik ke arah nakas, ada baskom kecil dan handuk bekas mengompres dirinya. Rania mengerutkan keningnya dan berusaha mengingat kejadian tadi malam, Rania langsung menepuk keningnya saat sudah mengingatnya.

"Bodoh sekali kamu, Rania! Argh jatuh sudah harga diriku!" Gerutunya.

"Mau di taruh dimana mukaku?"

Rania langsung tidur kembali dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, dia merasa malu dan juga tidak memiliki wajah untuk berhadapan dengan alkana. Pasti lelaki itu akan mengira jika Rania lah yang mesum saat ini.

"Tapikan aku istri sah nya, kenapa harus malu?" Tanyanya lagi pada diri sendiri.

"Argh, tapi pernikahan ini tidak wajar dan tidak seperti pernikahan pada umumnya, jadi aku harus malu!"

"Aish, bodo amat lah! Aku tidak mau bangun dan tidak akan pergi ke sekolah."

"Rania, kau masih demam?" Tanya alkana.

"Rania."

"Woi, kau dengar tidak sih?"

"Tidak!"

Alkana mengulum senyum, dia menyadari jika wanita di hadapannya ini tengah malu sekarang karena sudah menyadari kejadian tadi malam. dia langsung pura-pura berjalan menjauh, dan saat Rania membuka selimutnya dia langsung menariknya hingga terlepas dari tubuh wanita itu.

"Bu jangan pergi!" Ledek alkana mengejek Rania tadi malam.

"Apa sih kak!"

"Alasan kau saja kan, agar bisa memeluk tubuh indahku?"

"Iyuh, najis! Kakak saja yang mencari kesempatan saat aku sedang demam!"

"Sudah ditolong tidak tahu terima kasih, dasar kampungan!" Alkana langsung masuk kedalam walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

Rania langsung masuk kedalam kamar mandi san bergegas untuk mandi, dia akan mulai melanjutkan aksinya lagi agar alkana segera menceraikan dirinya. Dia sudah tidak tahan tinggal satu atap apa lagi satu kamar dengan lelaki itu.

"Aku kerjain gimana ya? Pakai cara awal atau aku pura-pura ganjen saja ke laki-laki di sekolah, agar dia ilfil dan segera menceraikan aku, lalu RANIA KITA CERAI." Ujarnya memperagakan alkana berbicara.

"Wah, aku langsung ngereog!" Ujarnya gembira.

"Tapi, dia baik juga mau merawatku saat aku sakit!"

"Tapi kenapa sih harus menikah dengan dia, dia itu keras kepala, narsis dan juga sangat menyebalkan!"

"Hah, bodo amatlah. Lebih baik aku segera mandi."

Setelah selesai dengan rutinitas paginya, Rania langsung menuju meja makan dan bergabung dengan lainnya. Rania duduk di samping alkana san tersenyum manis ke arah lelaki itu, sehingga membuat alkana mendorong jidat Rania agar menjauh.

"Apa sih!" Ketus alkana.

"Mas Al!" Panggil Rania dengan lembut.

Alkana yang tengah meneguk air minum pun langsung tersedak dan terbatuk-batuk, dia langsung menatap tajam ke arah Rania. Entah kesambet apa wanita itu tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan menggelikan itu.

Silvi yang melihat tingkah mereka berdua hanya tertawa dan tidak ingin ikut campur, dia melihat sepertinya ada sedikit kemajuan dalam hubungan mereka, membuat Silvi merasa bahagia.

"Kesambet apa kau Rania? Disini ada mama ya, jangan membuat ulah! Mau aku tinggalkan lagi di gedung angker lain hah?" Ancam alkana.

"Mas Al kok malah ngamcam aku gitu sih!" Ujar Rania dengan mengeraskan suaranya.

"Alkana, kamu mengancam Rania?" Tanya Silvi.

"Tidak, ma!"

Alkana langsung merangkul Rania dan berbisik di telinga Rania, "apa maumu?"

"Uang jajan, uangku sudah habis!" Jawab Rania.

Saat alkana merogoh saku celananya, Rania menghentikannya. "Eh, bukan uang jajan saja, tapi untuk membeli keperluan dan keinginanku juga! Sini aku minta dua puluh juta!"

'Jadi matre kayaknya ampuh juga.' Batin Rania.

Alkana lngsung mengeluarkan black card miliknya dan memberikan kartu tersebut pada Rania, membuat Rania membulatkan kedua bola matanya dan mengerjap berulang kali. Dia jelas tahu kartu itu, hanya orang-orang tertentu saja yang memilikinya. Dan saat ini dia mengetahui jika alkana memiliki kartu tersebut, niat matrenya gagal total.

"Ini untukku?" Tanya Rania.

"Iya lah."

Rania meneguk salivanya susah payah dan langsung mengambil kartu itu, "kamu tidak takut uang kamu, aku habiskan?"

"Habiskan saja, itu memang untukmu!"

"Apa!" Teriak Rania terkejut.

"Bisa diam tidak sih, aku sedang makan!"

"Kak, ini aku tidak akan memberimu kesempatan lagi untuk mengambil kembali kartu ini loh." Ujar rania.

"Hei, kartu itu memang untuk istriku nantinya. Karena aku menikah terlalu cepat dan kau yang menjadi istriku, maka kartu itu untukmu!" Jelas alkana.

'Wah, memang sekaya aoa sih dia ini?' batin Rania.

"Kak, ini uangmu sendiri atau uang papa?"

"Tentu saja uangku!"

"Baiklah."

Alkana langsung melirik ke arah Rania dan langsung kembali melahap makanannya hingga habis, Rania tidak berselera makan. Dia memakan roti dan langsung mencium tangan silvi dan mereka berdua segera berangkat ke sekolah.

Seperti biasa, alkana menurunkan Rania di tempat biasa. "Awas saja jika sampai aku melihatmu berboncengan dengan kevin lagi, habis kau aku buat!"

"Kenapa? Kan sudah aku bilang, kak Kevin itu tipeku. jadi ya susah kalau mau menolak!"

"Shitt, sialan!" Ingin rasanya alkana memukul Rania, namun Rania langsung keluar dan mengejek lelaki itu.

Akan tetapi Rania kembali masuk dan menatap alkana, "kak, memang di kantin bisa bayar pakai kartu ini?"

"Menurutmu?" Ketus alkana.

"Bisa ya?"

"Tentu saja bisa." Jawab alkana santai.

Rania mengangguk dan langsung keluar kembali, menutup pintu dan berjalan lebih dulu. Sedangkan alkana di dalam mobil tertawa melihat kepolosan Rania, dia membayangkan bagaimana wanita itu nanti jika ingin membayarnya.

"Aku harus ke kantin untuk menyaksikannya! Aku tahu kau pura-pura matre dan mau menghabiskan uangku kan! Pasti kau akan mentraktir satu sekolah dan membayarnya dengan kartu itu. Aku tunggu, Rania!" Ujarnya menyeringai.

Dia kembali melajukan mobilnya dan membunyikan klakson disamping Rania, sehingga wanita itu mengelus dadanya karena terkejut. Rania berjalan hingga gerbang, dia bersyukur tidak bertemu dengan Kevin karena bisa jadi ancaman wanita kemarin benar adanya.

Rania berjalan santai menuju kelasnya, dia tersenyum senang karena telah memiliki rencana akan mentraktir makan satu sekolah dengan uang alkana. Dia langsung menuju tempat duduknya untuk mengawali hari ini dengan belajar bersama guru killer.

"Wah, berseri sekali wajahmu. Menang lotre ya?" Tanya Sherly.

"Eh, enak saja! Aku sedang ada hajat, dan aku mau mentraktir satu sekolah." Ujar Rania dengan tersenyum lebar.

"Serius?"

Rania menganggukkan kepalanya, kini Rania dan juga Sherly saling menatap. Sherly masih tidak percaya jika Rania sekaya itu, dia langsung memegang bahu Rania.

"Kamu tidak bercanda kan? Aku tidak punya uang sebanyak itu untuk membayarnya!" Ujar Sherly khawatir.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sikap ceweknya plin plan,,,🙄🙄

2022-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!