eps 10

"hei, kenapa keluar hanya pakai handuk begitu saja?" Tanya Silvi.

Rania menahan tawanya dan langsung menutup matanya menggunakan kedua tangannya, "argh, jangan menodai mataku! Kak Al sana masuk lagi."

"Sini kau!" Perintah alkana.

"Rania, ada apa?" Tanya Hendra.

"Tidak ada pa. Tidak tahu itu kak alkana aneh sekali, masa keluar hanya memakai handuk begitu saja."

"Alkana masuk, selesaikan mandimu dan segera turun untuk makan." Perintah Hendra.

"Rania, kemari kau!" Sungut alkana.

Dia sudah tidak tahan lagi melihat tingkah wanita itu, dia langsung berjalan mendekat dan menarik tangan Rania makh membawanya menuju kamar. Sesampainya di kamar, alkana langsung mengunci pintu kamar dan Rania membulatkan matanya saat handuk yang dipakai oleh alkana melorot ke bawah.

"Aaaaa, ada harimau!" Teriak Rania terkejut dan menutup matanya rapat rapat.

"harimau?" Alkana langsung melirik ke bawah dan betapa terkejutnya dia saat handuk yang dia pakai jatuh ke lantai, bahkan dia tidak merasakannya sama sekali.

"Aaaah, shiiitt!" Umpat alkana. Dia langsung memakai kembali handuknya dan berlari masuk ke walkin closet.

"Buang kecoa itu! Kalau tidak mau aku laporkan karena sudah melihat harimauku!" Ancam alkana.

"Heh, enak saja. Kak alkana yang mesum karena sudah menodai mata suciku!"

"Rania, cepat buang kecoa itu!" Teriak alkana lagi.

"Iya-iya, sabar kenapa! Badan saja besar, sama kecoa saja takut." Ledek Rania.

"Aku mau kamu harus bertanggung jawab! Karena membuat mata Rania yang polos ini ternodai oleh harimau mu itu." Ketus Rania.

"Enak saja, seharusnya kau aku denda karena kau sudah dengan beraninya melihat harimauku!"

"Diih,"

Rania langsung masuk ke kamar mandi dan mengambil semua kecoa mainan itu, dan menyisakan satu buku lalu dia genggam. Setelah selesai rania langsung keluar dari dalam kamar mandi.

"Sudah!! Cepat mandi aku tunggu agar kita makan bersama!" Teriak Rania.

"Tidak perlu, kau makan saja duluan nanti selera makanku malah hilang!"

"Cepat! Mau aku kasih kecoa lagi?" Ancam Rania.

"Argh, shiit!! Belajar dari mana kau ilmu mengancam seperti itu. Ya sudah tunggu!" Alkana langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya.

Tidak berapa lama dia membuka pintu itu kembali dan menyembulkan kepalanya. "Rania, kau tidak mau mandi bersama?"

"Kak alkana!" Teriak Rania.

"Nanggung amat, kau kan sudah melihat harimauku!"

"Aku lempar kecoa ini ya, masuk tidak!" Ancam Rania.

Alkana tertawa keras dan kembali mengunci pintunya, dia senang berhasil menggoda wanita itu. Sedangkan Rania di luar bergidik ngeri dan menatap horor kearah kamar mandi.

"Hah, dasar mesum!"

"Argh, otakku jadi tercemar ini! Kenapa jadi memikirkan harimau kak alkana terus."

"Rania ayo, kamu harus fokus untuk membuat alkana tidak betah. Agar dia mau segera mengajukan gugatan cerai." Ujarnya menyemangati dirinya sendiri.

Ponsel Rania berdering, dia sudah lama sekali tidak mendengar suara ponselnya itu kembali berdering. Dia melangkahkan kakinya menuju meja samping tempat tidur untuk mengambil ponselnya.

"Bapak?" Gumam Rania mengerutkan kening saat melihat nama yang tertera.

"Tumben sekali bapak Ingat dengan anaknya."

Rania langsung berjalan menuju balkon dan menjawab panggilan tersebut, "iya halo, pak."

"Rania, bagaimana kabarmu nak?"

"Baik, pak! Bapak sama ibu gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah kami baik-baik saja."

"Bagaimana alkana dan keluarganya, apa mereka memperlakukan mu dengan baik? Bapak harap rumah tangga kalian rukun ya nak, bapak yakin nak alkana adalah pria yang baik untuk mu." Jelas hary.

"Rania." Panggil Hary.

"Kenapa kamu diam saja nak?"

"Jadi, Rania harus bicara apa pada bapak? Bapak tahu sendiri kan keinginan Rania bagaimana? Kalau Rania katakan semua pada bapak, apa bapak bisa memberi solusi terbaik dari pernikahan ini?"

"Rania, sebentar lagi bapak akan turun jabatan dari kepala desa dan akan pindah ke kota, agar kamu bisa dengan mudah jika ingin mengunjungi kami. Jadi jangan pernah berniat untuk berbuat macam macam agar pernikahan mu hancur ya." Pinta hary.

"Pak, Rania masih kelas dua SMA. Masih banyak sekali hal yang harus Rania lakukan di usia muda seperti ini, tapi kenapa Rania harus menikah?"

"Ini semua demi kebaikan kamu, bapak hanya bisa mempercayakan kamu pada keluarga mereka!"

"Hmmm, bapak kapan akan pindah ke kota?"

"Belum tahu, nanti bapak kabari ya."

"Ya sudah, kalau begitu bapak mau kembali ke kantor lagi ada yang harus bapak urus. Kamu sehat sehat ya nak, nanti kalau ibu sudah pulang dari pasar bapak suruh telepon kamu juga ya."

"Iya, pak. Hati hati ya pak." Rania mematikan sambungan teleponnya dan menghela nafas.

"kapan semua ini akan berakhir? Alkana, kenapa kamu tidak mempermudah rencana ku sih."

"Aku harus berbuat apa lagi?"

Rania langsung membalikan tubuhnya dan berjalan menuju sofa, dia masih setia menunggu lelaki itu mandi hingga tanpa sadar kini dia telah tertidur pulas. Saat alkana telah selesai mandi, dia melihat Rania yang telah tertidur di sofa. Langkah kakinya mendekat dan membenarkan kaki Rania agar tidak menggantung.

"Kalau kau diam seperti ini cantik sekali sih, argh tapi tidak-tidak. Aku tidak akan menyukaimu!" Alkana langsung melangkahkan kakinya menuju walk in closet untuk mengambil pakaiannya.

Ponsel alkana berdering, dia langsung menjawab panggilan telepon tersebut. "Halo!"

"Woi bro, kau sedang dimana? Sibuk tidak?"

"Di rumah lah."

"Aku dan Alex main kesana ya!"

"Mau apa?" Tanya alkana membulatkan kedua matanya.

"Ya main lah, biasanya juga kita sering main ke rumahmu! Sekalian mau ketemu Tante Silvi, kami merindukan masakannya!"

"Jangan sekarang!"

"Tidak bisa! Kami sudah di depan rumahmu ini." Ujar Kenan.

"Aku sedang tidak ingin di ganggu, lebih baik kalian pulang saja!"

"Tidak bisa, eh Tante Silvi, apa kabar Tante?"

Alkana mendengarkan percakapan temannya itu dengan mamanya, membuatnya itu kepalanya yang tidak gatal. Dia langsung bergegas memakai pakaiannya dan melihat rania masih juga tertidur.

"Rania, bangun!"

"Rania, cepat bangun!" Teriak alkana.

"Kenapa sih, bisa tidak lembut sedikit jadi laki-laki!" Ketus Rania.

Rania langsung mengerjapkan kedua matanya dan menatap kesal ke arah alkana yang panik, alkana langsung menarik tangan Rania untuk masuk ke walk in closet, membuat Rania mengerutkan keningnya.

"Kau diam disini dan jangan berisik, oke?" Pinta alkana.

"Memangnya ada apa? Kenapa aku harus disini?"

"Temanku akan datang kesini!" Jawab alkana.

Rania langsung membulatkan kedua matanya, "kenapa kakak membolehkan mereka kesini?"

"Mereka mengabariku saat mereka sudah sampai di depan rumah! Sudah, pokoknya kau sembunyi disini jangan mengeluarkan suara sama sekali." Peringat alkana.

"Alkana!" Teriak Alex, pintu kamar telah terbuka dan mereka langsung masuk begitu saja.

Kini Rania dan alkana saling menatap dan Rania langsung bergegas sembunyi, sedangkan alkana merapikan baju dan merubah raut wajahnya menjadi datar kembali, lalu langsung keluar menuju kedua teman laknatnya.

Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!