eps 13

"Rania kan? Kamu salah mobil ya?" Tanya Alex.

"Haha, iya aku salah mobil. Maaf ya kak." Rania langsung bergegas untuk keluar, akan tetapi di tahan oleh alkana.

Sehingga membuat kedua lelaki dibelakang saling menatap dan membulatkan matanya, lalu kembali menatap ke depan memperhatikan apa yang akan alkana lakukan. Rania meneguk salivanya kasar, dia berdoa semoga lelaki itu tidak gegabah dengan menceritakan semuanya.

"Kau anak baru itu kan? Ya sudah tidak perlu keluar biar kami antarkan saja!" Ujar alkana.

"Eh, tunggu! Ini benar kau alkana anak pak Hendra?" Tanya Alex.

"Tunggu, aku periksa dulu ya! Aku agak ngeri soalnya kalau lihat alkana tiba-tiba jadi baik." Kenan langsung meletakkan tangannya di kening alkana.

Alkana berdecih kesal dan menepis kasar tangan Kenan, "apaan sih kalian, memang kalian pikir aku selalu jahat!"

Keduanya langsung mengangguk-anggukan kepalanya, karena yang mereka ketahui alkana tidak pernah baik dengan seorang wanita kecuali ibunya sendiri.

"Ah, shiit! Kalian mau aku lempar dari mobil ini, hah?" Ancam alkana.

"Eh, haha jangan begitu dong." Ujar Kenan tertawa hambar.

"Iya-iya kau baik! Rania dia baik kok, ya sudah kami antarkan kamu ya." Ujar Alex.

Rania merasa ada yang mengganjal di hatinya, sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi namun dia tidak mengerti apa itu. Dia melirik ke arah alkana, menelisik gerakan lelaki itu, tidak ada yang aneh namun dia merasa curiga.

"Ya sudah kalau kalian memaksa." Ujar Rania, dia langsung duduk dengan tenang dan menatap lurus ke depan.

"Rania, rumah kamu dimana?" Tanya Kenan.

"Tidak jauh dari sini kok."

"Kalau babang Kenan main ke rumah boleh kan?"

"Hmmm." Dehem alkana kuat.

"Bapak ku galak, suka gigit orang!" Sahut Rania.

"Haha, kamu ternyata suka bercanda juga ya!" Sahut Kenan menimpali.

"aku tidak bercanda kak, kemarin waktu yang di sekolah lama juga ada laki-laki yang main ke rumah digigit sama bapak sampai masuk rumah sakit. Sekarang tidak tahu bagaimana keadaanya, masih hidup atau tidak!" Ujar Rania dengan wajah yang dibuat seyakin mungkin.

Alex dan kenan meneguk salivanya dengan susah payah, mereka saling menatap dan langsung terdiam. Sedangkan Rania yang melirik dari balik kaca langsung menahan tawanya, saat melihat ekspresi ketakutan mereka berdua.

'Semudah itu mereka percaya?' batin Rania.

Alkana langsung menghentikan mobilnya di sebuah gedung besar yang telah terbengkalai, namun tidak terlalu jauh dari kota. Membuat mereka bertiga menatap ke arah alkana.

"Kenapa berhenti di sini?" Tanya Alex.

"Kami sedang buru-buru, jadi kau turun disini! Nanti di sini masih banyak taksi atau ojek yang lewat, kau pakai jasa mereka saja!" Perintah alkana.

'Shitt, sialan kau alkana!' umpat Rania dalam hatinya.

'benar kan dugaanku, ada yang tidak beres dengan anak itu! Ah sialan, awas kamu nanti alkana!' Geram Rania dalam hati.

Rania menatap tajam ke arah alkana namun lelaki itu hanya menatap datar dan tersenyum licik, alkana mengayunkan tangannya seakan meminta Rania untuk segera keluar.

Rania langsung mengambil tas nya dan membuka pintu lalu menutup dengan sangat kasar, mobil alkana langsung melaju begitu saja. Rania menendang batu ke arah mobil itu karena sangat kesal.

"Alkana sialan! Argh tahu begini aku langsung keluar saja tadi!"

"Alkana, tunggu saja pembalasanku! Arrrrrgh." Teriak Rania.

Didalam mobil, alkana tertawa puas. Sedangkan dua lelaki di belakangnya dibuat kaget dengan kejahatan alkana, mereka menggelengkan kepalanya dan menepuk pundak alkana dengan keras.

"Al, kau sudah gila ya! Itu anak orang kau turunkan di gedung angker, mana akan ada taksi atau ojek yang lewat disana." Protes alex.

"Kau keterlaluan alka." Timpal Kenan.

Alkana seakan tidak ingin mendengarkan perkataan dua lelaki itu, kini dia merasa puas karena bisa mengerjai Rania. Dia berharap wanita itu tidak akan kembali ke rumahnya lagi, mereka bertiga langsung menuju ke rumah Kenan untuk melakukan party.

.

.

.

"Alkana, kamu dari mana saja, hah? Rania mana?" Tanya Silvi.

Wanita paruh baya itu terlihat panik, karena sudah malam begini Rania belum juga kembali. Bahkan saat alkana kembali wanita itupun tidak bersama dirinya.

"Rania belum pulang?" Tanya alkana terkejut.

"Belum, memangnya dia tidak bersamamu tadi?"

Alkana lngsung melemparkan tasnya dan langsung berlari kembali memasuki mobilnya, dia langsung menuju ke tempat di mana dia menurunkan Rania sendirian. Dia tidak menyangka jika wanita itu tidak pulang, karena yang dia tahu dia adalah wanita licik yang mempunyai banyak cara. Tetapi kenyataannya saat ini wanita itu belum juga kembali pulang.

"Rania, dimana kau?" Teriak alkana.

Dia langsung menghentikan mobilnya saat telah sampai di tempat dia menurunkan Rania, dia langsung keluar dan mencari keberadaan wanita itu. Dia menutup kepalanya dengan tangan karena terdengar suara petir yang sangat kencang.

"Rania, ini aku alkana!"

"Rania!" Teriak alkana berulang kali.

"Rania kau dimana?"

"Alkana tolong aku?" Teriak rania dari kejauhan.

"Tolonggg...!"

Alkana membulatkan kedua matanya dan langsung mengikuti suara tersebut, dia terus berlari dan mencari keberadaan Rania. Dia melihat dari jarak jauh Rania dengan tiga lelaki bertubuh tegap, alkana lngsung berlari dengan sangat kencang dan melayangkan kakinya ke salah satu wajah lelaki yang menganggu Rania.

"Aaaa, alkana!" teriak Rania ketakutan. Wanita itu menjerit terus menerus dan menutup telinganya karena takut akan hujan yang disertai banyak petir.

"****! Bajingan kalian!" Umpat alkana.

Alkan kembali melayangkan pukulannya ke arah lelaki itu, namun bisa di tangkis dan wajah alkana terkena pukulan dari salah satu preman itu. Alkana meringsut mundur menatap tajam ke arah mereka, alkana sudah menguasai ilmu bela diri sejak usianya menginjak sepuluh tahun, jadi tidak sulit untuknya menghadapi para preman di hadapannya.

Dia kembali melayangkan pukulannya bertubi-tubi ke arah preman itu hingga mereka tidak berdaya dan kabur, alkana langsung mengusap hidungnya yang terlihat berdarah. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju Rania, dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya.

Rania dengan sesegukan memeluk erat tubuh alkana, dia benar-benar sangat ketakutan hingga tidak mampu untuk mengeluarkan suara apapun. Alkana merasa bersalah, dia menatap Rania dengan tatapan yang begitu dalam.

"Maafkan aku." Lirih alkana yang mungkin hampir tidak terdengar di telinga Rania.

"A-aku takut!"

"Kau sudah aman, kita pulang sekarang ya!" Ajak alkana.

Alkana langsung menggendong tubuh Rania ala koala, jarak mobilnya lumayan jauh sehingga alkana tidak tega membiarkan Rania berjalan saat kondisinya sedang seperti itu.

Dia terus melangkahkan kakinya dan sesekali melirik ke arah Rania yang masih sesegukan, lalu tatapannya beralih lurus ke depan saat Rania menatapnya kembali. Wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu alkana, dan masih saja terdengar sesegukan.

Alkana membuka pintu mobil dan meletakkan Rania dikursi depan, dia langsung berjalan ke belakang untuk mengambil handuk. Dia memberikan handuk tersebut pada Rania, agar dia mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu agar tidak sakit.

Bunyi petir terus menggema, membuat Rania berteriak ketakutan dan menarik lengan baju alkana hingga dia terjatuh di atas tubuh Rania, dan kini jarak wajah mereka sangat dekat. Alkana membulatkan kedua matanya, dia masih menahan tubuhnya agar tidak menindih tubuh Rania.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ini smua gara2 Al,.Setelah ini kalo Rania masih baper lagi sama Alkana aku gak tau mau ngomong apa lagi..bikin biar Al merasa nersalah seumur hidup nya deh Rania,,

2022-12-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Haaahaaa kan Rasain kamu,maka nya jgn terlalu cepat baper,,berlagak sok jutek tp malah nempelin Alkana mulu,,udah ku bilang panasin aja dia ama si Kevin,ngapain juga kamu kayaknjaga jarak ke kevin gitu,bego🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2022-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!