"Haah...." Hary menghembuskan nafasnya kasar.
"Ya, silahkan. Lebih cepat akan lebih baik, mereka masih bisa menyembunyikannya dan melanjutkan sekolah." Jawab Hary.
"Aku sudah tidak sabar punya menantu cantik." Sahut Hendra tertawa renyah.
"menantu?" Batin Rania terkejut.
"alkana, kenalan dulu dengan Rania." perintah Hendra.
"untuk apa pa?"
"ya agar kalian saling kenal" sahut Silvi menimpali.
Alkana menghembuskan nafas kasar dan mengulurkan tangannya, lelaki itu dikenal sangat dingin dan juga susah didekati oleh wanita manapun. sebab Ia malas sekali bersinggungan dengan wanita untuk jarak yang dekat, Karena menurutnya Wanita itu sangat ribet dan membuat hidupnya penuh dengan tekanan. hanya mamanya saja yang boleh melakukan itu padanya dan dia tidak mau menambah satu wanita lagi. tetapi Walaupun dia selalu kesal dia tetap sangat menyayangi dan menuruti semua perintah mamanya.
"Alkana." Ujarnya mengenalkan diri.
Rania membalas uluran tangan alkana,
"Rania."
Alkana langsung melepaskan jabatan tangannya dan kembali duduk dengan tenang. Rania memutar bola matanya malas, lalu ia mengalihkan pandangannya kearah Silvi.
"Oke, karena kalian sudah saling mengenal. Maka hari ini kami akan memberitahu kalian berdua berita bahagia."ujar Silvi dengan bahagia.
"Nanti malam kalian akan bertunangan." Sambung Silvi.
Alkana dan Rania langsung terkejut, lalu mereka berdiri dan menentang pertunangan itu.
"Tidak. Apa apaan ini ma? Alka masih sekolah, dan alka juga tidak mengenal wanita itu." Tolak alkana mentah mentah sembari menunjuk kearah Rania.
"Bu.. pak.. jelaskan sama Rania, ini maksudnya apa? Kalian menyuruh Rania pindah sekolah dikota karena hal ini? Rania masih sekolah, kenapa harus bertunangan dengan lelaki aneh yang tidak Rania kenal." sungutnya dengan wajah kesal.
"Heei, siapa yang kau bilang aneh?." Teriak alkana.
"Tentu saja kau." Jawab Rania dengan tatapan tajam.
"CK, maa.. pa.. batalkan ini semua! Tidak mungkin alkana menikah dengan dia. alka akan menikahi wanita yang alka cintai, bukan dengan yang kalian inginkan!."
"Tidak ada tawar menawar, dan kami tidak membutuhkan persetujuan kalian. Keputusan ini sudah bulat, dan kalian harus bertunangan malam ini. Lalu Rania akan om daftarkan disekolah yang sama dengan alkana. Dan dua hari kemudian kalian akan melaksanakan akadnya, untuk resepsi kita adakan setelah kalian lulus." Jelas hendra yang tidak ingin dibantah.
"Aaaargh!" Alkana langsung berlalu begitu saja meninggalkan ruangan itu menuju luar rumah.
"Biarkan saja, nanti juga dia akan kembali pulang."
"Bu, aku keluar dulu sebentar." Pamit Rania.
Melihat kepergian kedua anak mereka, ada rasa bersalah yang merasuki pikiran mereka masing masing.
"Apa kita tidak egois memaksa mereka seperti ini?" Tanya Hary.
"Aku berharap banyak dari Rania, aku sangat yakin dia bisa merubah alkana sedikit demi sedikit. Anak itu tidak pernah akrab dengan wanita manapun, membuat kami khawatir jika alkana telah menyimpang." Ujar Hendra jujur akan keresahan hatinya.
"Aku berharap mereka akan saling menyayangi nantinya, aku tidak ingin putriku satu satunya tersakiti hanya karena pernikahan ini." Ucap Nilam.
"Tidak akan, nanti aku awasi kelakuan alkana." Sahut Silvi tersenyum manis.
Diluar Rania melihat alkana duduk di sebuah taman dengan menyugar rambutnya kasar. Dia melangkahkan kakinya menuju ke arah lelaki itu dengan tatapan sulit diartikan.
"Ekhemm." Dehem Rania ketika sudah didekat alkana.
Alkana langsung menatap Rania dengan malas. "Mau apa kau?"
"Emm, aku tidak tahu kalau kita akan dijodohkan seperti ini. Jika kamu tidak mau, kamu minta pada om dan Tante untuk membatalkan ini semua. Aku juga tidak mau menikah denganmu." Ucap Rania jujur.
Manik mata alkana langsung membulat karena merasa tidak percaya dengan ucapan wanita disampingnya, baru kali ini dirinya ditolak oleh seorang wanita. Dia langsung berdiri dan menatap tajam Rania.
"Kau tidak mau menikah denganku? Apa kau yakin? Tanya alkana percaya diri.
"Tentu saja yakin. Aku juga ingin menikah dengan laki laki yang aku cintai dan mencintaiku, bukan denganmu."
"Hahaha." Alkana tertawa hambar, harga dirinya sebagai laki laki terpopuler kini tercoreng akibat Rania.
"Aku tahu kau sedang berbohong, tidak mungkin kau tidak menyukaiku!."
"Jangan narsis, masih banyak pria yang lebih tampan darimu."
"Apa kau bilang!? Aku bukan narsis! Lihatlah, aku akan menikahi mu sekarang juga." Ucap alkana merasa kesal dengan Rania.
Alkana langsung berjalan masuk kedalam rumah meninggalkan Rania, membuat wanita itu melebarkan matanya akibat ucapannya tadi. Rania langsung mengejar dan berusaha mencegah apa yang akan dilakukan oleh lelaki itu.
"Hei, jangan coba coba untuk menyetujuinya ya! Aku tidak mau menikah dengan pria narsis sepertimu." Teriak Rania emosi.
"Cih, enak saja dia menjatuhkan harga diriku! Seharusnya aku yang menolak, kenapa seakan dia yang jijik melihatku. Lihat saja, akan kubuat kau tahu siapa alkana sebenarnya, biar tahu rasa kau." Gerutu alkana kesal.
..
"Ma.. pa.. aku setuju dengan pernikahan ini." Ucap alkana yang membuat semuanya menatap bingung kearahnya.
"Kenapa menatap alka seperti itu?, Alka serius." Imbuh alkana lagi.
"Kamu serius sayang?." Tanya Silvi dengan wajah berbinar.
Alkana tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya kearah sang ibu, Rania menyusul dengan nafas yang tersenggal. Semua menatap mereka berdua dengan senyum mengembang, membuat Rania menatap tajam kearah alkana, sedangkan yang ditatap hanya melempar senyum manis seperti mengejek Rania.
"Baiklah, karena kalian berdua sudah setuju kita harus segera menyiapkan tempat untuk acara tunangan nanti malam." Ujar Silvi.
Silvi mengajak Nilam untuk menyiapkan semuanya, sedangkan Hary dan Hendra berjalan beriringan sambil tertawa bahagia karena akan segera menjadi besan. Rania menatap mereka dengan memajukan bibirnya sebal. Lalu kemudian menghadap kearah alkana.
"Kan aku sudah bilang, aku tidak menyukaimu dan aku tidak mau menikah denganmu, kenapa kau tidak mengerti? Mau kamu apa sih? "
"Benarkah? Kau tidak suka? Sudahlah jangan bohongi perasaanmu." Jawab alkana tertawa sinis.
"Ada ya orang sepertimu." Sungut Rania sebal.
"CK, siap siap saja kau akan tahu siapa aku sebenarnya!! Berani beraninya kau menolakku!" Pungkas alkana ketus, dan langsung meninggalkan Rania sendirian.
"Aku belum selesai berbicara denganmu, alkana..." Teriak Rania.
Alkana menaiki tangga dan hanya memutar bola matanya malas, tapi dia sangat senang karena menang melawan wanita itu. Alkana selalu menjadi incaran para wanita bahkan semua wanita siap memberikan hidupnya untuk bisa menjadi pacar alkana, tetapi sedetik saja harga diri alkana dibuat hancur oleh rania.
Rania ikut menaiki tangga dan ingin meluruskan semuanya sebelum terlambat, dia belum siap menikah di usianya yang masih sangat muda. Terlebih lagi dia masih menempuh pendidikan dan baru kelas sebelas SMA.
"Alkana, tunggu!"
Rania menarik lengan alkana dan berdiri tepat di hadapannya, lelaki itu hanya menatap kesal kearah Rania sambil menaikkan satu alisnya.
"apa!?"
"segera tarik ucapanmu tadi." pinta Rania.
"setelah aku menang baru kita cerai, aku juga tidak Sudi menikah denganmu!"
"pernikahan itu bukan permainan! kamu tidak bisa berfikir bodoh seperti itu." geram Rania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hadeeehhh Al baru aja 17 tahun umur nya om,,,kalo umur nya udah 30 han baru kalian kawatirkan,,,Aneh aneh aja ini org tua😂😂😂
2022-12-27
0
ayudya
😂😂😂
2022-11-16
0
Aulia azmy
ingin tau visual alkhana & Rania thor,,penasaran abis ama tingkah mereka
2022-11-01
2