eps 7

Alkana membulatkan kedua matanya dan segera memundurkan wajahnya, "argh sialan, apa yang kau lakukan?" Alkana langsung keluar dari kamar dan saat ini pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Rania tertawa keras, dia tidak menyangka jika alkana bisa salah tingkah seperti itu. Padahal dirinya hanya menggertak saja, tidak mungkin Rania berani melakukan itu. Bahkan jika tadi alkana ikut memajukan wajahnya, mungkin Rania lah yang akan kabur seperti itu.

"Aku sudah tidak betah denganmu, pokoknya dalam waktu dua bulan aku harus bisa di pulangkan ke kampung! Aku tidak mau lama-lama berada disini, tidak apa jadi janda yang penting masih perawan. Lagi pula tidak ada yang tahu kalau aku sudah menikah kan? Jadi aman."

Rania langsung bergegas keluar dari kamar, dia melirik keberadaan alkana yang telah duduk dimeja makan dengan mamanya. Rania menahan tawanya, dan langsung ikut bergabung.

"Mama." Sapa Rania.

Wanita itu terlalu baik kepada Rania, haruskah Rania melukai hati ke kecil wanita paruh baya itu? Rania terus bertanya-tanya dalam hatinya. Saat ini yang bersalah hanyalah alkana, jadi dia hanya akan fokus kepada alkana dan tidak akan melibatkan wanita itu lagi dalam misinya, tapi jika keadaan mendesak apa boleh buat.

"Makan dulu sayang, tadi alkana sudah mama marahi. Besok dia tidak akan mengulanginya lagi." Ujar silvi.

"Tidak apa-apa kok ma, kak alkana kan pasti punya kesibukan sendiri. Jadi Rania bisa paham kok! Tadi kak alkana juga sudah minta maaf pada Rania." Ujar Rania dengan tersenyum manis.

"Oh ya? Benarkah dia meminta maaf padamu?" Tanya Silvi terkejut.

"Iya ma, dia ternyata manis sekali ya. terima kasih ya ma sudah melahirkan sosok alkana untuk rania."

"Uhukk.. uhukk.. CK, sialan!" Alkana langsung meneguk satu gelas air putih hingga tandas.

"Kamu kenapa sayang? Eh tapi mama bangga loh sama kamu, kamu sudah mau berubah menjadi suami yang baik." Ujar Silvi tersenyum.

"Hah? Haha, i-iya ma." Sahut alkana melirik tajam kearah Rania.

Wanita itu hanya berpura-pura tidak melihat dan langsung lanjut mengunyah makanannya, dia melihat jika wajah alkana sudah seperti kepiting rebus. Membuat Rania hampir saja meledakkan tawanya.

"Siapa suruh lawan Rania, kamu kira aku lemah dan akan menangis saat ditindas? Kamu salah memilih lawan." Batin Rania.

Setelah selesai makan, Rania bersiap untuk pergi keluar. Silvi yang melihat menantunya sudah rapi dan membawa tas langsung menghampirinya dan ingin mengetahui mau pergi kemana menantunya itu.

"Rania, kamu mau kemana sayang?" Tanya Silvi.

"Oh ini ma, Rania ada tugas jadinya mau beli buku."

"Gitu ya, kamu pergi dengan siapa?" Tanya Silvi.

"Naik taksi ma, ini baru mau dipesan."

"Jangan, kamu pergi sama Alkana saja. Memangnya sedang apa dia?" Tanya Silvi.

"Tidur ma, tadi sih sudah Rania ajak tapi katanya suruh naik taksi saja ma." Rania memasang wajah sedihnya.

"Haha, tahu rasa kamu. Hari ini aku menang banyak!" Batin Rania.

"Sebentar, mama bangunkan dia dulu ya."

"Tidak perlu ma. Kasihan kak alkana kan pasti capek."

"Tidak, dia harus mengantarmu kemanapun! Tunggu ya, jangan pergi dulu." Silvi langsung menuju ke kamar alkana.

Silvi membuka pintu dan melangkahkan kakinya mendekat lalu menarik selimut itu hingga terlepas dari tubuh alkana. Lelaki itu kembali menarik selimutnya dengan mata yang masih terpejam, dan kini terjadilah aksi saling tarik menarik selimut hingga alkana membuka matanya.

"Ada apa sih ma?" Tanya alkana dengan suara khas bangun tidur.

"Ada apa!? Kamu membiarkan Rania pergi ke toko buku sendirian dan menyuruhnya naik taksi hah? Suami macam apa kamu ini, cepat bangun antarkan istrimu ke toko buku." Silvi menarik Lubuh alkana agar segera bangun.

"Ma, Rania tidak mengatakan apapun pada Al!! Al juga tidak ada menyuruhnya naik taksi, Mama jangan percaya begitu saja pada ular berbisa itu!" Protes alkana.

"Sudah bangunlah, atau mau mama telpon papa?" Tanya Silvi.

"Ma, Al sudah besar dan juga sudah punya istri. Jadi, jangan perlakukan Al seperti anak kecil lagi." Pinta alkana.

"Karena kamu susah di kasih tahu!"

"Hmm iya-iya ma, al bangun."

Alkana langsung mengucek matanya dan bangkit mengambil jaket dan kunci mobilnya.

Akan tetapi dia mengingat kejadian tadi pagi saat Rania dibonceng oleh Kevin menggunakan motor sport, dia langsung meletakkan kunci mobilnya lalu mengambil kunci motor sport nya.

"Ya sudah, mama tunggu didepan ya."

"Iya ma!"

Setelah selesai memakai jaketnya, ia langsung bergegas keluar kamar untuk menemui Rania yang tidak ingin menatapnya. Alkana langsung menuju tempat dimana motornya berada, sedangkan Rania langsung mencium tangan mertuanya dan berpamitan.

"Loh, kok naik motor?" Tanya rania.

"Kenapa? Bukannya kau suka di bonceng naik motor?" Tanya alkana ketus.

"Nanti kalau ada yang melihat kita berdua bagaimana?" Tanya Rania.

"Seharusnya kau itu bersyukur, karena dibonceng oleh pria tampan." Jawab alkana santai.

Rania hanya menghela nafasnya, ia menyesal mengerjai pria itu dan kini dia yang merasa terbebani. Dengan terpaksa dia naik ke atas motor, namun alkana tidak kunjung melajukan motor tersebut membuat Rania mengerutkan keningnya.

"Kenapa tidak jalan juga?" Tanya Rania.

"Mana helmmu?" Tanya alkana.

"Tidak punya." Jawab Rania polos.

"CK, dasar." Alkana langsung turun kembali, membuat Rania kebingungan.

"Dia kesal kenapa lagi sih, heran! kenapa serius sekali hidupnya." Gerutu Rania.

Alkana kembali lalu mendekati Rania dan memakaikan helm ke kepala istrinya, Rania terpaku dengan perlakuan lelaki itu. Tanpa sadar bibirnya mengulum sebuah senyuman, alkana menutup kaca helm dengan kuat membuat Rania terkejut dan berdecih kesal. Lelaki itu langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Memang musibah jika aku terpaku akan sikapnya." batin ratia kesal.

"Pegangan!" Teriak alkana.

"Apa?" Rania tidak mendengar ucapan alkana diatas motor, karena suara ribut motor yang lain.

"Aku bilang, pegangan!" Teriak alkana lagi.

"Apa sih?" Tanya Rania yang masih tidak mendengar perintah alkana.

Alkana merasa kesal dan langsung menarik tangan Rania kedepan dan melingkarkan Rania di pinggangnya, membuat wanita itu membulatkan matanya dan merasa gugup berada diposisi seperti ini.

Alkana menyeringai dan langsung menambah kecepatan motornya, membuat Rania mengencangkan pelukannya karena ketakutan. Rania terus memanjatkan doa untuk keselamatan dirinya sendiri.

"Kak alka, jangan kencang-kencang aku takut!" Teriak Rania.

"Apa?" Tanya alkana pura-pura tidak mendengar membalas perbuatan Rania tadi.

"Jangan kencang-kencang!" Teriak Rania lagi.

"Apa sih?"

"Jangan kecang-kencang kak, aku takut!"

"Aku tidak dengar." Alkana menambah laju motornya lagi, membuat rania semakin mengencangkan pelukannya.

Lelaki itu terus menyalip mobil dan motor di depannya, membuat Rania benar-benar ketakutan dan ingin pulang saat ini juga. Tanpa sadar, dia mencubit perut alkana dengan sangat kuat.

"Ya tuhan, jika aku harus mati saat ini juga, di surga nanti jangan satukan aku dengan lelaki payah ini." Rania berdoa dengan sungguh-sungguh.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah gitu dong Rania,Aku gak suka wanita yg lemah,Kamu panas panasin aja dia sama Kevin,kamu tau kan Al itu Rival nya Kevin,,ini lah saat nya kamu bertindak,,?

2022-12-27

0

liuna melia

liuna melia

emh lucu juga🤣🤣👍

2022-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!