"Aah, terimakasih." Rania langsung memundurkan langkahnya dan melirik kearah Bu Rani yang sudah berjalan jauh di depannya.
"Kau?."
"A-aku pergi duluan ya." Rania langsung berlari menyusul guru tersebut.
"apa Dia anak baru?" tanya Kevin sang ketua OSIS.
"Manis juga." ujarnya dengan menyunggingkan senyum nya.
"Woi aku cariin, ternyata kau disini. Kesambet apa kau senyum senyum sendiri, bikin orang merinding aja." Ujar Diki.
"kesambet hantu merah." jawabnya dengan teriak tepat di depan wajah Diki dan dia langsung berjalan meninggalkan lelaki itu.
"aargh sialan! banjir mukaku." keluh Diki.
didalam kelas sebelas MIPA dua atau bisa disebut juga kelas unggulan, Rania telah berdiri di depan menatap semua siswa. dia menghembuskan nafasnya kasar dan mulai mengembangkan senyumnya.
"sekarang kita kedatangan murid baru, dan ibu harap kalian bisa saling mengenal dengan baik." Bu rani menatap kearah Rania, "Rania perkenalkan diri kamu."
"Hallo semua, Namaku Rania Dwi eliza. pindahan dari sekolah SMA Nusantara." ujarnya memperkenalkan diri.
"nama kamu sepertinya tidak asing deh." sahut di Rehan.
"Maksudnya?" tanya Rania bingung.
"Iya, seperti nama pendampingku di buku nikah." jawab Rehan dengan tertawa keras.
"Heh dasar sisik biawak." Ujar Sherly.
"eh Adek Sherly jangan Merasa tersaingi Nanti dia jadi yang kedua saja."
"Dih ogah." sungutnya.
Sherly menaikkan tangannya, "Bu Rania duduk di sebelah Sherly saja."
"Oh iya Rania Silakan duduk di sebelah Sherly ya." perintah ibu Rani.
"adem ya rasanya, lihat istri pertama sama istri kedua akur." ujar rehan tersenyum.
Dani langsung menyentil dahi Rehan dengan kuat, agar lelaki itu diam dan juga sadar diri. akan tetapi pandangan Rehan tidak bisa lepas dari Rania.
"Hai kenalkan namaku Sherly." wanita itu mengulurkan tangannya.
Rania membalas uluran tangan itu dan tersenyum manis, "Rania."
"Oke, sekarang kita berteman. jangan sungkan meminta bantuan apapun itu padaku oke!"
"oke baiklah terima kasih sherly."
"Oh iya saranku, kau jangan pernah mendekati dua lelaki ini karena mereka incaran satu sekolah dan orangnya cuek dan dingin banget." ujar Sherly.
"Memangnya siapa?"
"Kak alkana dan kak Kevin, kalau kak Kevin itu dia ketua OSIS sedangkan kah alkana adalah dewa di sekolah. Mau tahu Kenapa? karena ayahnya penyumbang terbesar di sekolah ini." jelas Sherly.
"apa?!" teriak Rania yang membuat semua pandangan menatap ke arah mereka berdua.
Rania dan Sherly tersenyum kikuk dan kembali fokus pada pelajaran hari ini, lalu Sherly mendekat dan berbisik di telinganya.
"nanti aku ceritakan lagi bagian-bagian yang harus kamu tahu tentang sekolah ini." bisiknya.
Rania tersenyum manis mengangguk dan lalu langsung menyimak pelajaran fisika yang diajarkan oleh Bu Rani, di sekolah sebelumnya Rania selalu mendapatkan nilai terbaik Maka dari itu dia ditempatkan di kelas unggulan.
selesai jam pelajaran, Rania langsung di gandeng Sherly menuju kantin. kini Rania menjadi tatapan utama para siswa karena dia murid baru di sekolah ini. Rania merasa canggung lalu dia menundukkan pandangannya.
"kita ke kantin, pokoknya Hari ini aku ajakin kamu study tour sekolah ini." ujar Sherly dengan tersenyum manis.
"oke!"
"Nah kita duduk di sini saja, tunggu sebentar aku pesankan makanan dulu." Sherly langsung berjalan meninggalkan Rania dan memesan makanan.
setelah itu dia kembali dan merangkul pundak Rania. "sini aku kasih tahu, tadi kamu masih ingatkan apa yang aku bilang? tentang dua lelaki yang tidak boleh kamu dekati."
Rania menganggukkan kepalanya, dan menatap Sherly dengan tatapan bingung.
"Lalu?"
"Nah itu namanya kak alkana lelaki incaran satu sekolah, jangan coba-coba untuk mencari masalah atau mendekati dia karena kamu bisa habis dibuat sama kakak kelas kita." ujar Sherly.
"sebegitu famous kah dia?" Gumam Rania.
"kamu mengatakan sesuatu?" tanya Sherly.
"Hah? eh, tidak-tidak." jawabnya tersenyum kaku.
"Kalau yang di sebelah sana itu namanya kak Kevin, dia ketua OSIS di sekolah ini dan mereka berdua saling bersaing tidak pernah bisa akur."
"bersaing? karena hal apa?" tanya Rania.
"Aku juga tidak tahu, mungkin karena mereka sama-sama tampan dan Idaman satu sekolah. ya sudah kita makan dulu yuk."
Rania melirik ke arah alkana yang ternyata lelaki itu juga sedang menatapnya dengan tajam. namun Rania Bukannya mengalihkan pandangannya dia malah balas menatap sinis ke arah alkana, dan tersenyum mengejek lalu mengarahkan jempolnya kebawah setelah itu dia kembali melanjutkan makan.
setelah selesai dengan makanannya, mereka langsung pergi ke lapangan basket. di sana ada Kevin yang dimaksud oleh Sherly tadi, wanita disampingnya berteriak histeris saat melihat Kevin bermain dan terlihat sangat keren.
"Wah gila sih keren banget, aku harus apa ya agar bisa jadi pacar kak Kevin." Ujar Sherly.
"Bukannya kamu bilang Kita harus menghindari dia ya?" tanya Rania.
"ya kalau langsung jadi pacarnya ya tidak apa-apa juga." Jawab Sherly tertawa.
bola basket basket itu mengarah kearah Rania berada, sehingga membuat Sherly membulatkan matanya. Rania langsung jatuh pingsan saat bola itu dengan kuat mengenai kepalanya, Kevin langsung berlari kearah rania dan mengangkat tubuh Rania menuju UKS.
"Wah Gila keren banget sih Kevin! itu siapa sih sengaja banget pingsan, biar digendong sama Kevin." Ketus seorang kakak kelas.
Kevin langsung masuk dan meletakkan tubuhnya di atas ranjang pasien, seorang dokter sekolah itu yang memeriksa keadaan Rania. Kevin mengusap keringat yang menetes di keningnya menggunakan kain.
"Kevin dia korban kamu lagi?" tanya dokter tersebut.
Karena sering sekali bola basket itu meleset dan mengenai para penonton, tapi untuk kali ini bukan Kevin yang meleset melainkan alkana. Dengan wajah dingin dan tatapannya yang datar alkana datang dan mendorong tubuh Kevin.
"Kau pergilah! Biar aku yang mengurusnya." Ujar alkana dingin.
"Kenapa? Sejak kapan kau mau mengurus orang lain?" tanya Kevin.
"bukan urusanmu!" sahut alkana dingin.
Kevin tipe laki-laki yang manis dan perhatian, berbanding terbalik dengan alkana yang selalu cuek dan sulit digapai. Kevin hanya menghembuskan nafasnya kasar dan meninggalkan ruangan UKS.
" Bagaimana keadaannya?" tanya alkana.
"dia hanya pingsan karena terkejut, jadi Sebentar lagi mungkin akan segera sadar." jelas dokter tersebut.
Alkana menunggu dengan melipat kedua Tangannya, sudah lima belas menit wanita itu belum juga sadar. membuat alkana merasa kesal dan ingin sekali segera menggoyangkan tubuh wanita itu agar langsung terbangun.
rania mengerjapkan matanya, tangannya memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Aaw, aku di mana?"
"di neraka!" ketus alkana.
rania langsung terjengkit kaget, dan menatap bingung ke arah lelaki itu,
"sedang apa kau di sini?"
"bagaimana kepalamu, apa masih sakit?" tanya alkana tanpa berniat menjawab pertanyaan rania.
"tidak apa-apa, hanya pusing sedikit saja."
"ingat ya perjanjian kita,! jangan sampai ada yang tahu kalau kita saling mengenal apalagi kalau calon istriku." jelas alkana dengan menekankan pada bicaranya.
"aku juga tidak mau-" ucapan rania terpotong.
"tidak mau apa? kalian saling mengenal?"
alkana dan rania membulatkan matanya dan menatap ke arah sumber suara berbarengan, lelaki itu datang tanpa memberikan tanda sehingga membuat alkana dan Rania berubah pucat.
"tentu saja tidak!" jawab alkana berusaha tetap cool.
alkana langsung beranjak keluar dari ruangan itu, dan dokter tersebut langsung memberikan obat kepada kania untuk diminum. setelah selesai rania langsung berjalan menuju kelasnya untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
keesokan harinya alkana dan rania mengambil cuti selama dua hari untuk mempersiapkan pernikahan mereka, kini mereka berdua saling duduk bersebelahan dengan kain diatas kepala mereka, kebaya putih yang serasi dengan jas alkana.
"apakah alkana sudah siap?" Tanya seorang penghulu.
alkana mengangguk angguk kan kepalanya, sedangkan rania menjerit di dalam hatinya memohon agar dirinya pindah ke dimensi yang lain dan hidup menjadi apapun asalkan tidak menikah dengan alkana. Anak yang paling menyebalkan yang pernah dia kenal.
ijab qobul mulai terdengar tanpa ada kesalahan sama sekali, dan semua saksi berteriak sah untuk alkana dan Rania. Dengan terpaksa Rania mencium punggung tangan alkana, dan langsung memeluk ibunya.
"bu, ajak Rania pergi dari sini Bu." Pintanya dengan berbisik sembari terisak.
ibunya langsung melepaskan pelukan itu, dan menghapus air mata yang mengalir di pipi rania.
"Kamu cantik sekali sayang."
rania menundukkan pandangannya dia merasa sia-sia dengan usaha yang terus meminta pernikahan ini untuk tidak terjadi, kini nyatanya dia telah resmi menjadi seorang istri dari lelaki asing yang keras kepala dan juga dinginnya seperti kulkas seribu pintu.
malam ini mereka berada di kamar yang sama, kedua orang tua rania telah kembali ke kampung untuk melanjutkan hidup mereka dan menitipkan rania kepada alkana untuk dijaga dengan baik.
rania terus menatap alkana dengan tatapan yang tajam, dia takut jika lelaki itu akan macam-macam kepadanya. Alkana yang merasak ditatap terus menerus langsung menatap kembali kearah Rania.
"ada apa kau menatapku seperti itu?" tanya alkana.
"kau tidak akan meminta itu kan."
"itu apa?" Alkana menaikan sebelah alisnya
"Melakukan itu." ujar rania dengan gugup untuk berbicara terus terang jika melakukan hubungan layaknya suami istri.
Walaupun Rania belum pernah melakukannya bahkan belum mengerti tentang hal itu, tapi dia mencoba bertanya pada alkana agar dirinya tenang dan aman.
"melakukan apa rania?" Tanya alkana yang sudah mulai kesal.
"Ya, yang biasa dilakukan suami istri. Kamu tidak akan melakukannya kan." jawab rania
arkana menahan tawanya dan menaikkan satu alisnya, dia kini berada di atas ranjang sedangkan Rania diatas sofa. lelaki itu tidak akan mau berbagi ranjang ataupun membiarkan rania menyentuh ranjang nya.
"oh jadi kau mau kalau kita melakukannya." tanya alkana memancing.
"Bu-bukan itu maksudku!"
"Lalu apa? Berbicaralah yang jelas, sudah jelas dengan terang-terangan kau menanyakan hal itu."
"Hei, aku hanya memastikan kalau kau tidak akan berbuat macam-macam padaku!"
"Untuk apa aku berbuat macam macam? Aku tidak minat!" Ketus alkana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Lah terus kenapa kamu malah dtg mendekati Rania?? dgn cara kamu seperti ini akan mengundang banyak pertanyaan dri siswi di luar sana,heehh..
2022-12-27
0
Qaisaa Nazarudin
Waaahhh kayak nya asyik nih Rival,,saat pertama ketemu Rania si Kevin kayaknya langsung suka deh,,,waahh seneng aku,biar tau rasa si Al nya😂😂😜😜
2022-12-27
0
Qaisaa Nazarudin
Dasar Rehan,belum apa2 lagi udah bikin aku ngakak😂😂😂
2022-12-27
0