eps 14 tidur bersama

Alkana langsung berdiri dengan tegak lagi, "tenang ya, tidak apa-apa kok sudah aman! Ada aku disini, jangan takut!"

Rania menganggukkan kepalanya dan langsung melepas baju alkana dari genggamannya, lelaki itu langsung menutup pintu dan berlari menuju kursi kemudi. Dia melirik ke arah Rania yang masih terlihat ketakutan.

Alkana langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya, karena hujan yang begitu lebat membuat jarak pandang terlalu pendek, sehingga alkana melajukan mobilnya dengan pelan-pelan.

Dia menggenggam tangan Rania dan mengusapnya dengan lembut. Sesampainya dirumah Silvi langsung menghampiri mereka dengan perasaan khawatir, dia langsung mengajak mereka berdua untuk masuk ke dalam rumah.

"Astaga, kalian kenapa hujan-hujanan begini? Sayang, kamu dari mana saja? Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Silvi pada Rania.

Rania tidak mampu menjawab bibirnya bergetar, dia masih trauma dengan kejadian tadi. Tubuhnya gemetar kedinginan dan juga ketakutan, alkana langsung merebut Rania dari mamanya dan merangkul wanita itu.

"Ma, biar alkana bawa Rania ke kamar dulu, nanti Al jelaskan sama mama!"

"Ah, iya-iya. Biar mama buatkan teh hangat dulu! Kalian segera lah ganti baju, nanti kalian masuk angin " perintah silvi.

Alkana langsung membawa Rania menuju kamar mereka, dia membukakan kamar mandi dan menyuruh Rania untuk membersihkan diri terlebih dahulu, alkana mengisi bathtub dengan air hangat.

Lalu alkana kembali merangkul Rania untuk membantunya, namun dengan segera Rania menepisnya dengan kasar. Dia menatap tajam ke arah alkana lalu berganti menatap pintu, yang di maksudnya alkana harus segera keluar.

"Iya, aku keluar setelah memastikan kamu berendam di dalam bathtub!" Ujar alkana.

"Keluar sekarang!" Tegas Rania.

"Keras kepala sekali kau ini!" Ketus alkana.

"Aku begini karena siapa? Mikir! Kalau aku mati disana bagaimana? Bercanda boleh, tapi jangan keterlaluan itu tidak lucu! Aku bahkan tidak tahu tempat di kota ini, karena aku anak pindahan dari kampung!" Ujar Rania menekan kata di akhir kalimatnya.

"Kalau memang kamu tidak menyukaiku, segera cerikan saja aku! Aku juga selalu memintamu untuk menggugat cerai kan, kalau kita bercerai masalah akan selesai dengan mudah. Tapi ini, kau sendiri yang mempersulit semuanya." Ujar Rania dengan emosi, air matanya tiba-tiba menetes kembali.

"Tidak semudah itu! Bagiku pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup! Karena kau saat ini sudah resmi menjadi istriku, maka selamanya kau akan tetap menjadi istriku!" Tegas alkana.

Lelaki itu langsung keluar dan menutup pintu kamar mandi, Rania berteriak kesal dan melempar botol sabun ke arah pintu, hingga menimbulkan suara yang nyaring. Diluar alkana sedang mengatur nafasnya, dia tidak mengerti kenapa ucapan tadi bisa keluar dari bibirnya. Padahal dia juga memiliki rencana untuk menceraikan Rania setelah puas membuatnya menderita, namun kenyataannya saat ini berbanding terbalik.

"Ada apa dengan diriku?" Alkana langsung mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

Setelah Rania selesai mandi, wanita itu keluar tanpa menatap ke arah alkana sama sekali. Alkana bergantian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

.

.

.

Alkana langsung menjelaskan semuanya pada mamanya, dia mengaku jika dia salah karena telah meninggalkan Rania ditempat sepi. Namun saat Silvi sudah emosi Rania langsung membantahnya.

"Itu tidak benar ma, Rania tadi pergi kerumah teman Rania, ma! Kak alkana tidak bersalah, jadi mama tidak perlu memarahinya karena disini Rania yang salah karena susah didiberi tahu!" Jelas rania.

"Jadi, mana yang benar?" Tanya silvi bingung.

"Rania, ma! Maafkan Rania karena sudah membuat mama khawatir."

"Hmmm, ya sudah tidak apa-apa sayang! Lain kali kalau kamu mau pulang telat, kabari mana agar mama tahu dan tidak menghawatirkan kamu!" Ujar Silvi dengan tersenyum.

Rania menganggukkan kepalanya, dan dia langsung pamit untuk istirahat karena merasa lelah sekali. Alkana mengikutinya dan menarik lengan wanita itu.

"Kenapa kau berbohong pada mama?" Tanya alkana.

"Aku melakukannya untuk diriku sendiri, bukan untukmu!"

"Ya untuk apa kau melakukan itu? Aku tidak minta di kasihani!" Ketus alkana.

Rania menghela nafas kasar dan menatap ke arah alkana, "aku sedang tidak mood berdebat denganmu!"

Rania langsung masuk ke dalam kamar dan mengambil selimut juga bantal, laku berjalan menuju sofa. Rania langsung merebahkan tubuhnya lalu mulai memejamkan matanya.

"Rania, kau tidur di ranjang saja!"

"Rania, kau dengar tidak sih apa yang aku katakan?"

"Ku mau pindah sendiri atau aku yang gendong?" Tanya alkana.

"Aku tidak mau tidur denganmu!" Tolak rania.

"Aku tidur di bawah, kah di ranjang. Cepat!"

"Kesambet apa kmu baik denganku?"

Rania langsung berjalan menuju ranjang, baru kali ini dia tidur diatas ranjang yang empuk itu, Karen biasanya dia selalu tidur di sofa. Dia melirik ke arah alkana yang menggelar selimut tebal di bawah sebagai alas dan langsung tidur.

"Kenapa itu anak tidur di bawah, seharusnya kan di sofa!" Gumam Rania.

Wanita itu tidak ingin mengambil pusing dan langsung memejamkan matanya karena saat ini dia benar-benar merasa lelah dan juga pusing. Rani merasa sangat dingin sekali, dia mengerang kedinginan.

Alkana yang mendengarnya langsung bangkit dan mengecek kondisi Rania, dia melirik jam yang saat ini masih menunjukkan pukul dua pagi. Tetapi Rania demam tinggi, dia langsung mengambil handuk kecil dan air hangat untuk mengompres Rania.

"Rania," lirih alkana.

"Pak, bawa Rania pergi dari sini!" Rania mengigau.

Alkana menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, setelah mengompres berulang kali, dia langsung kembali tidur di bawah namun Rania menahan tangannya.

"Bu, jangan tinggalkan Rania! disini saja ya." Lirih Rania.

Rania enggan melepaskan tangan alkana dan malah semakin erat menggenggamnya. Alkana menghela nafasnya dan langsung naik ke atas ranjang lalu berbaring di samping tubuh Rania.

"Jangan salahkan aku besok, karena kau sendiri yang meminta!" Ujar alkana.

Rania langsung tidur dan memeluk tubuh alkana dengan erat, membuat lelaki itu membulatkan kedua matanya dan mengangkat tangannya keatas seperti maling yang tertangkap basah. Dia melirik ke bawah, Rania sedang memeluknya dan tidur lelap di dada bidangnya. Alkana benar-benar gugup berada di posisi seperti ini, dia adalah lelaki normal. Sebisanya dia menahan hasratnya dengan mengatur nafasnya berulang kali.

Saat kelelahan dia langsung memejamkan matanya dan tertidur pulas, dia balas memeluk wanita itu dengan erat seakan memberi kehangatan agar Rania segera pulih.

Di atas ranjang yang sama dan juga saling berpelukan, kini sepasang suami istri tidak jelas itu saling menghangatkan di tengah dinginnya malam. Rania merasa ada yang menimpa perutnya, dia langsung mengerjapkan matanya dan membuka matanya dengan lebar.

Apakah dia sedang bermimpi saat ini? Kenapa bisa ada lelaki tampan di hadapannya? Rania melebarkan senyumnya dan saat dia sadar dia langsung melihat ke arah pinggangnya yang terdapat tangan alkana dan juga tangannya yang memeluk tubuh lelaki itu. Sontak dia mendorong tubuh alkana dengan kasar hingga lelaki itu terjatuh dari ranjang.

"Awwwww, Shitt! Apa yang kau lakukan Rania!" Teriak alkana.

#karena aku lagi luang hari ini

jadi aku kasih bonus up😍😍

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kamu sendiri yg bilang tidak mengingin kan pernikahan itu,dan juga pernikahan kalian itu hanya di atas kertas kalo kamu lupa..

2022-12-27

0

ayudya

ayudya

😂😂😂 aduh kalian...

2022-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!