eps 6

"sebenarnya apa maumu?!" Geram Kevin kesal.

Alkana menepis tangan Kevin dan menyeringai, "aku hanya lewat! Lagi pula bukan jalan nenek moyang lo kan!"

"Cih, sialan!" Umpat Kevin.

Alkana melirik kearah rania dengan tajam, lalu langsung berjalan kembali meninggalkan tempat itu. Rania bergidik ngeri dan langsung berlari juga meninggalkan tempat itu.

"Rania." Teriak Kevin.

"Ehh, kalau begitu aku kembali ke kelas juga ya kak. Makasih " pamit sherly.

Sherly langsung mengejar Rania yang terus berlari, dia menarik tangan Rania dan menghentikan langkahnya. Sherly mengatur nafasnya yang tersenggal lalu menatap Rania dengan wajah yang sangat lelah.

"Kamu kenapa lari sih?" Tanya Sherly.

"Tidak apa-apa, aku hanya malas saja berada diantara dua lelaki tadi. Jadi lebih baik aku pergi saja." Jawab Rania.

" Ya sudah, kalau begitu kita ke kelas saja."

"Aargh, sialan! Pak Alvaro sudah masuk lagi." Keluh Sherly.

Sherly berlari menarik tangan Rania, kini Sherly merasa gelisah. Sedangkan Rania yang masih anak baru, tidak tahu menahu tentang siapa pak alvaro. Setelah sampai didepan kelas, Sherly mengetuk pintu dan tersenyum kaku kearah pak Alvaro.

"Pak, permisi masuk ya." Pinta Sherly.

"Sherly, kamu lagi kamu lagi. Sudah bosan belajar sama saya?" Ketus pak Alvaro.

"Bukan begitu pak," Sherly melirik kearah Rania agar membantunya berbicara.

Rania langsung ikut masuk dan berdiri disamping Sherly, "maaf pak, kami terlambat karena tadi ada urusan diruang OSIS."

"Siapa nama kamu? Kamu anak baru ya?" Tanya pak Alvaro.

"Benar pak."

"Hmm, kalau begitu untuk kali ini Sherly dan kamu boleh masuk. Tapi ingat hanya kali ini, jika lain kali kalian seperti ini lagi maka saya akan menyuruh kalian berjemur dilapangan. Kamu juga masih anak baru tapi sudah membuat masalah, jika ingin mendapat nilai bagus dari saya maka kalian harus patuh dengan peraturan yang saya buat. Kalian paham?!" Tanya pak Alvaro.

"Paham pak." Jawab satu kelas serempak.

"Kalian itu harus mencontoh anak paling teladan dan berprestasi disekolah ini, alkana." Ujarnya membanggakan alkana.

"Cih, dimana-mana kenapa harus nama dia yang disebut! Apa sekolah ini milik bapaknya!" Gerutu Rania karena merasa kesal.

"Rania, bapaknya alkana adalah mertua kamu." Ujar peri baik dari diri Rania.

"Halah, kalau anaknya seperti itu kenapa juga harus dianggap suami. Lebih baik cerai saja, kamu masih muda dan cantik Rania.

Jangan mau di unboxing sama alkana, nanti masih sekolah sudah bawa balon diperut. Kan tidak lucu." Ujar peri jahat dari diri Rania.

"Aah, kenapa kalian terus mengusikku!" Keluh Rania.

Rania fokus mengikuti pelajaran kan Alvaro yang membuatnya sangat bosan, terlebih lagi guru itu sangat kaku dan juga killer. Rania tidak ingin mencari masalah dengan guru barunya itu, karena Rania harus mendapatkan nilai yang bagus untuk kebutuhan masa depannya.

"Ran, kamu sudah selesai tugas yang diberikan pak Alvaro?" Tanya Sherly.

"Aku baru saja masuk dengan bapak itu."

"Tetap saja, nanti kamu akan dimarahi lagi sama beliau. Sudah, ini kerjakan saja lihat punyaku." Sherly memberikan buku tugasnya kepada Rania.

Rania langsung menyalin semua jawaban yang tertera disana, dia tidak tahu jawaban ini benar atau salah intinya dia tidak ingin bermasalah lagi dengan guru didepannya itu.

Sepulang sekolah, Rania langsung masuk kedalam rumah dan menghampiri mama mertuanya, "assalamualaikum ma." Rania mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Waalaikum salam, sudah pulang sayang?"

"Sudah ma."

"Alkana mana?' tanya wanita itu lagi.

"Tidak tahu ma, Rania tidak melihat mobil kak alka waktu sudah pulang sekolah."

"Jadi, kamu tidak pulang bersama alkana?"

Rania menggelengkan kepalanya, "tidak ma, dia mana mau. Tapi tidak apa-apa kok ma, Rania bisa memakluminya."

"Kurang ajar sekali anak itu, ya sudah nanti biar mama yang bicara dengan dia ya. Kamu ganti baju lalu makan, oke sayang."

Rania menganggukkan kepalanya dan langsung meninggalkan wanita paruh baya itu untuk masuk ke kamarnya. Dia tersenyum lebar karena sudah berhasil membuat citra alkana buruk Dimata mamanya.

"Rasain kamu, siapa suruh ninggalin aku tadi!"

Rania langsung masuk ke dalam kamar dan membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, sekitar lima belas menit lamanya dia selesai dengan kegiatannya. Pintu kamar terbuka membuat Rania membulatkan kedua matanya, karena dirinya hanya mengenakan handuk pendek yang dililitkan di tubuhnya. Hingga memperlihatkan pahanya yang mulus.

"Aargh, shiit! Kau sengaja ingin menggodaku ya!" tuduh alkana sembari memejamkan matanya.

"Heh, tutup matamu sampai aku tidak terlihat lagi!" Perintah Rania.

"Namanya tutup mata, ya tidak akan terlihatlah! Kau, cepatlah masuk keruang ganti!" Perintah alkana balik.

Rania langsung berlari dan menutup pintu itu, sedangkan alkana menggeram kesal karena badannya terasa panas dingin melihat Rania tadi. Dia melepaskan tasnya lalu berbaring di ranjang.

"Kenapa tubuh gadis kampung itu seksi sekali, aaargh! Alkana kau harus sadar jangan sampai tergoda, dia adalah musuh berkedok istri bukan istri sungguhan." Ujar alkana memperingatkan dirinya sendiri.

Setelah selesai memakai pakaiannya, Rania mengintip keluar dan melihat kearah alkana yang sedang tertidur. Membuatnya melangkahkan kakinya dengan pelan agar tidak terdengar, dia ingin kabur dan segera keluar dari kamar ini. Namun saat dia melewati alkana lelaki itu langsung menjegal kaku Rania hingga membuat Rania hampir tersungkur kedepan.

Alkana membuka matanya, dan langsung menarik tangan Rania hingga gadis itu terjatuh diatas tubuh alkana. Manik mata mereka saling menatap satu sama lain, jantung Rania berdetak sangat kencang. Ketampanan alkana terlihat sangat nyata saking sempurnanya.

Alkana mendorong tubuh Rania hingga terjatuh disebelah lelaki itu, "ternyata tubuhmu berat juga."

Rania menghela nafas kasar dan menatap kesal kearah alkana, namun dia tidak ingin berdebat karena merasa perutnya sangat lapar dan memberontak ingin segera diisi. Dia langsung bangkit namun alkana menahannya dan mencengkram pergelangan tangan Rania.

"Aaws sakit Al!"

"Kau ngadu apa pada mama hah? Berani sekali kau!" Tanya alkana dengan tatapan tajam.

"Aku tidak bilang apa apa, kan memang benar kamu membiarkan aku naik taksi sendirian pas pulang sekolah. Lagi pula dari mana kamu?" Tanya Rania balik.

"Bukan urusanmu!"

"Tentu saja urusanku, kamu itu suamiku."

"Pernikahan kita hanya sebatas diatas kertas, aku tidak pernah setuju untuk menikahi kau!"

"Lalu kenapa kamu tidak menolak dan menyetujui permintaanku saat meminta untuk membatalkan semuanya? Jadi ini semua salahmu karena kamu yang menyetujuinya diawal!" Hardik Rania.

"Tentu saja karena aku ingin balas dendam karena tingkahmu yang kurang ajar itu."

"Apa!? CK, kenapa bisa ada lelaki sepertimu!" Umpat Rania.

"Ada, dan sekarang dia berada tepat didepan matamu sendiri!"

"Kenapa sekarang kau tidak berakting menjadi istri yang baik seperti tadi pagi?" Tanya alkana.

Rania menyeringai, dia tidak gentar ditindas seperti itu oleh alkana karena dia punya dukungan yang sangat kuat, yaitu kedua orang tua alkana. Dia tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ke bibir alkana, kini jaraknya hanya satu centi saja.

dan

Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!