eps 9

Rania meneguk salivanya dalam-dalam, dia meremas jemarinya karena merasa khawatir dan gugup menjadi satu. Sherly langsung menatap ke arah Rania dan melihat wanita disebelahnya dengan menaikkan satu alisnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Sherly.

"Ma-maksudnya?"

"Gemetar begitu? Grogi ya kamu, tadi dipegang sama kak alkana? Haha Rania biasa saja. Lagi pula kalau memang kamu bisa mendapatkan dia, aku acungi empat jempol." Ujar Sherly tersenyum lebar.

"Gila apa! Sudahlah aku mau pulang saja!"

"Eh, tunggu aku! Memangnya kamu tidak penasaran siapa wanita yang dibonceng kak alkana tadi?"

"Kan tadi dia bilang kalau itu mamanya, sudahlah jangan terlalu kepo! Banyak tahu akan membuat hidupmu tidak tenang." Ketus Rania.

"Tidak bisa, Rania! Ayo ikut aku." Sherly langsung menarik tangan Rania untuk masuk kembali kedalam dan mencari keberadaan alkana.

Alkana terlihat duduk dengan seorang wanita berbaju merah seperti wanita yang dibonceng oleh lelaki itu tadi. Sherly pura-pura berjalan melewati alkana dan melirik kearah wanita yang ternyata sudah terlihat tua dan keriput membuat Sherly melebarkan matanya dan langsung berlari, Rania hanya mengikuti wanita yang membawanya itu.

"Ah, ternyata sudah setua itu ya? Argh, kenapa aku bisa berpikiran kalau yang tadi itu adalah pacarnya kak alkana sih?" Ketus Sherly merasa bodoh sendiri.

"Kan sudah aku bilang, kamu saja tidak mau percaya! Sudah sana pulanglah lebih dulu, aku masih menunggu taksi." Rania mendorong tubuh Sherly keluar toko dan wanita itu langsung menghentikan langkahnya, menarik Sherly kembali.

"Buku kita belum dibayar!" Bisik Rania.

"Ah iya, aku lupa! Ini gara-gara wanita itu."

"Ya sudah aku duluan ya!" Sherly melambaikan tangannya.

"Oke!"

Rania menghembuskan nafasnya lega, tapi dia kembali melirik kedalam toko dan dia tertawa keras. Dia sempat melihat nenek itu memakai baju berwarna merah sampai terlihat seperti anak remaja.

"Apa nenek itu disuruh oleh kak alkana ya? Ah, tapi mana mungkin!"

"Hah, ya sudahlah yang penting hari ini selamat! Aku tidak akan mau keluar dengannya lagi, yang ada nanti aku apes terus!"

Rania melihat taksi yang dia pesan sudah sampai, dia langsung masuk kedalamnya. Sedangkan alkana yang baru saja keluar dari toko melihat Rania memasuki taksi langsung mengejarnya, namun taksinya sudah keburu melaju pergi.

"Argh sialan!! Menyusahkan saja punya istri." Gerutu alkana.

Dia langsung menaiki motornya dan mengikuti taksi tersebut, karena jika Rania akan tersasar atau terjadi hak yang tidak di inginkan. Alkana terus menggerutu dan mengumpati rania di atas motornya.

"Awas kau sampai rumah nanti!" Ancam alkana.

Taksi berhenti tepat didepan rumah alkana, Rania langsung berjalan santai memasuki rumah tersebut. Alkana memotong jalan wanita itu dan berhenti tepat di hadapannya membuat Rania terkejut dan reflek memundurkan langkahnya.

"Kenapa kau malah naik taksi, hah?" Tanya alkana kesal.

"Kenapa memangnya? Kan demi kebaikan kita bersama, Sherly itu masih penasaran dengan wanita yang kak alkana bonceng tadi." Sahut Rania.

"Ya tapi tetap saja kau tidak boleh seenaknya begini, sudah memfitnahku agar bisa mengantarmu dan sekarang kau membuatku menunggu di dalam toko buku, sedangkan kau pulang naik taksi. Bisa mikir tidak sih dasar anak kampung, kalau memang dasarnya kampungan sampai kapan pun tetap akan kampungan. Makanya tingkahnya tidak terarah sama sekali!" Sungut alkana dengan amarah yang meluap luap.

Rania menatap alkana dengan pandangan yang sulit di artikan, matanya berkaca-kaca seakan ada bendungan air yang siap kapan saja akan mengalir. Rania langsung mengalihkan pandangannya, dan berlalu begitu saja meninggalkan alkana. Dia tidak ingin lelaki itu melihat sisi lemahnya, karena hal itu bisa membuat rencananya gagal.

"Heh, aku belum selesai berbicara!" Teriak alkana.

Rania terus saja memasuki rumah tanpa menoleh kebelakang, dia langsung berlari ke kamarnya agar tidak ada yang mengetahui jika dirinya menangis. Sedangkan diluar, alkana berdecak kesal dan memukul udara tak tentu arah.

"CK, dasar tidak tahu sopan santun!" Ketus alkana.

Lelaki itu langsung memarkiran motornya di garasi, dia tidak ingin masuk kedalam rumah terlebih dahulu. Sebab pasti mamanya akan ada di dalam dan sudah terhasut oleh wanita ular itu, menurutnya.

"Alkana, ngapain kamu disini?" Tanya Hendra.

"Tidak apa-apa pa, hanya sedang mencari suasana baru."

"Ya sudah ayo masuk, sudah mau hujan!"

Alkana menganggukkan kepalanya dan langsung mengikuti langkah papanya, dia melihat sekitar dan tidak ada Rania bersama mamanya. Alkana melirik ke arah lorong masuk ke kamarnya namun gelap dan tertutup rapat.

"Sedang apa dia? Apa bersemedi? Hah biarlah!"

"Ayo makan, loh mana Rania, al?" Tanya Silvi.

"Mungkin di kamar ma."

"Kamu tidak menyuruhnya naik taksi lagi kan?" Tanya Silvi memastikan.

"Tidak, ma! Mama kenapa khawatir sekali sih, yang anak mama kan Al bukan dia!"

"Dia istri kamu, Al! Jangan seperti itu, mama tidak pernah mengajarimu seperti itu loh."

"Hmm, iya ma."

"Al, panggil dulu Rania. Ajak makan bersama." Perintah papanya.

"Baik, pa." Alkana berjalan dengan sangat santai menuju kamarnya, dia sudah mengetuk pintu berulang kali namun tidak ada jawaban.

Saat akan membuka pintu, ternyata pintunya terkunci dari dalam.

"Rania buka pintunya! Sedang apa kau di dalam, kenapa harus di kunci?"

Rania membuka pintu dan menatap alkana datar, dan langsung berjalan begitu saja meninggalkannya. Membuat lelaki itu menaikkan satu alisnya, dia tidak terima di perlakukan seperti ini setelah apa yang Rania lakukan padanya. Dia menggenggam tangan Rania dan menahan langkahnya.

"Kau, kenapa?" Tanya alkana.

Rania langsung memutar tubuhnya menghadap ke arah alkana, "sejak kapan kamu peduli?"

"Siapa yang peduli? Aku hanya bertanya saja!"

"Ya sudah, aku tidak ingin menjawab!"

"Aneh sekali kau ini! Ya sudah sana, mama menyuruh makan." Perintah alkana.

"Hmmm." Rania berdehem sebagai jawaban.

Alkana langsung masuk ke dalam kamar, sedangkan Rania langsung berjalan berjinjit untuk mendekati pintu. Dia ingin melihat reaksi alkana saat melihat kamar mandi penuh dengan kecil mainan.

Rania menutup mulutnya dengan kedua tangannya menahan tawa, "satu.... Dua... Ti-"

"Aaaaaaaaa." Teriak alkana dari dalam kamar mandi.

Rania langsung tertawa dengan keras lalu meninggalkan tempat itu, menuju dapur untuk makan bersama. Rania tersenyum ceria seperti biasanya, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan ikut senang kecuali alkana.

"Rania, kemari sayang kita makan dulu ya."

"Iya ma." Rania langsung duduk di kursinya dan melihat kearah Hendra yang memanggilnya.

"Alkana mana? Kenapa bergantian begini sih? Tadi kamu, sekarang alkana." Ujar Hendra.

"Katanya dia mau mandi dulu pa."

"Oh, ya sudah kalau begitu."

"Raniaaa!" Teriak alkana.

Semua yang ada di meja makan tersebut langsung menatap kearah alkana yang hanya memakai handuk saja saat keluar dari kamar, lelaki itu menatap tajam kearah Rania dan mendekatkan langkahnya.

Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!