eps 5

Rania merasa lega dengan perkataan alkana barusan, akan tetapi hatinya juga merasa teriris dengan ucapan yang sadis itu. tapi bagaimanapun dia tetap bersyukur, karena alkana tidak minat dengan dirinya.

"Baguslah, setidaknya kalau kita sudah berpisah nanti aku masih perawan." Sahut Rania kesal.

Rania langsung berbaring dan membelakangi Alkana, lelaki itu langsung matikan lampu dan memejamkan matanya akan tetapi dia sangat sulit untuk tidur nyenyak malam ini.

Rania juga sebenarnya belum tertidur, dia masih memikirkan cara agar alkana mau menggugat cerai dirinya. jadi dengan alasan itu dia bisa terbebas dari pernikahan karena perjanjian konyol ini.

"Dia kan kalau melihatku selalu kesal ya, apalagi dia tidak berminat denganku. jadi kali ini aku akan jadi wanita sedikit murahan dihadapannya agar dia merasa risih, lalu segera menceraikanku." gumam Rania saat mendapatkan ide cemerlang.

Keesokan paginya Rania langsung memulai aksinya, setelah selesai mandi dan bersiap-siap dia mencari keberadaan alkana di lantai bawah. Dia melihat lelaki itu sedang duduk untuk menyantap sarapannya.

"Rania Ayo, kamu pasti bisa!" ujarnya menyemangati diri sendiri.

"Pagi alkana suamiku." sapa Rania dengan senyuman manisnya.

alkana yang sedang minum air putih langsung menyemburkan nya, dan menatap ke arahnya dengan Tatapan yang tajam.

"kesambet apa kau?"

"Kenapa? kamu kan sekarang suamiku kalau di rumah, jadi kita cukup tidak kenal nya hanya di sekolah saja karena di sana Aku mau cari pacar baru, kalau di rumah kan sudah punya suami." Jelas rania tersenyum manis.

"sialan! Apa kau bilang tadi?" tanya alkana emosi.

"Sayang, jangan emosi begitu. Rania benarkan Ma?" Tanya Rania kepada mertuanya yang baru saja datang.

"benar itu, kamu harus bisa lembut dengan Rania. dia kan sekarang istri kamu, beruntung kamu bisa mendapatkan Rania." ujar silvi.

"Nah dengar itu!"

Kini mereka Langsung sarapan dan setelah selesai, berangkat ke sekolah.

Rania langsung masuk ke dalam mobil alkana tanpa persetujuan lelaki itu, membuat alkana merasa kesal dan menatap tajam ke arah Rania.

"Keluar! Siapa yang menyuruhmu masuk? Kau diantar supir saja."

"tidak, Aku kan punya suami."

"Ran, aku tidak mau ya nanti semua orang tahu tentang hubungan kita."

"manis sekali panggilannya Ran, Coba kamu panggil lagi." pinta rania dengan wajah imutnya.

"Shiiiiiitt." umpat alkana.

mau tidak mau lelaki itu terpaksa memberikan tumpangan kepada Rania, kini mereka saling diam, alkana tidak tahu apa yang diinginkan oleh wanita itu karena sifatnya tiba-tiba saja berubah drastis namun sialnya alkana tidak bisa menolak sikap itu.

"Kau turunlah!" perintah alkana saat mereka masih jauh dari gerbang sekolah.

"Di sini?"

"Hmmm." Alkana hanya menjawab dengan deheman.

"Oke bye-bye suamiku sayang." Rania langsung meraih tangan alkana dan menciumnya, lalu keluar dari mobil.

Alkana menatap tangannya yang telah di kecup oleh Rania, lalu dia langsung melajukan mobilnya. Rania yang sudah melihat mobil akan melaju dan menjauh, dia langsung bergidik ngeri dan mengusap bibirnya.

"Baru kali ini aku merasa jijik dengan diriku sendiri." Rania langsung berjalan menuju SMA DarmaYudha, saat hampir sampai gerbang dia mendengar suara motor yang berhenti di dekat dirinya Rania langsung meliriknya dan melihat jika lelaki itu adalah Kevin.

"Hai." Siapa Kevin.

"Hai juga Kak." jawab Rania dengan tersenyum kikuk.

"Kenapa jalan? mau ikut aku?" tanya Kevin menawarkan diri.

"tidak usah kak, lagian sudah dekat kok."

"Tidak apa-apa, sudah naik lah masih lumayan jauh." ujar Kevin.

"Hmmm, benar tidak usah Kak." tolak rania karena merasa tidak enak.

"Aku sebagai ketua OSIS kalau aku duluan masuk, maka kamu akan aku hukum nanti. jadi, Cepatlah naik atau mau aku hukum nanti." jawab Kevin

"Kok begitu, ya sudah Iya aku akan naik." Rania langsung naik dan Kevin langsung melajukan motor sportnya.

kedatangan mereka menjadi sorotan utama para siswi Darma Yudha, dan ia merasa tidak nyaman dan menundukkan pandangannya. Alkana yang baru saja keluar dari mobil dibuat terkejut Pemandangan itu, dia mengetatkan rahangnya dan langsung menghampiri mereka berdua.

"Kak sudah sampai di sini saja, tidak enak dilihat begitu sama siswa lain." Ujar Rania.

"tidak usah dipedulikan, Anggap saja mereka semua penonton bayaran." jawab Kevin santai.

"T-tapi,"

Kevin memarkirkan motor sport nya, rania langsung turun dan tidak berani menatap ke arah lain selain kebawah. Alkana menghampiri mereka berdua, namun dia langsung sadar Jika dia terlihat emosi saat ini semua akan curiga dan terlebih lagi pasti wanita itu akan besar kepala.

"alkana." lirih Kevin.

Alkana melirik dari atas hingga bawah kearah Rania yang membuat wanita itu membulatkan matanya dan gugup sedangkan Kevin tidak menyukai pandangan itu.

"Jaga pandanganmu." Ketus Kevin.

"mainan baru lagi?" tanya alkana dengan menaikkan satu alisnya menatap remeh ke arah Kevin.

"calon pacarku!" jawab Kevin dengan tersenyum mengejek.

"yakin pacar? Semakin merendah saja tipe mu." alkana menyeringai dan melirik tajam kearah Rania.

Rania membulatkan matanya dan mengumpat alkana di dalam hatinya, lelaki itu selalu saja menyebalkan dan selalu merendahkannya. Rania mengepalkan tangannya, ingin sekali rasanya dia menjambak bibir lelaki itu tetapi dia Tahan karena ada Kevin disini.

Alkana tertawa dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua dan bergumam. "awas saja kau berani berhubungan lebih dengan lelaki itu, Rania."

"Rania, Tidak usah didengarkan ucapan alkana ya." ujar Kevin dengan lembut.

"Aku punya telinga kk, bagaimana tidak dengar? Tapi tenang saja aku tidak baperan kok." sahut Rania tersenyum kecil.

"Duh, kenapa dua lelaki ini sifatnya sangat bertolak belakang sih. Kenapa tidak kak Kevin saja yang menjadi suamiku." Batin Rania.

"Kalau gitu aku ke kelas dulu ya kak, terimakasih untuk tumpangannya." Ujar Rania.

"Eeh, t-tunggu."

Rania langsung berlari begitu saja meninggalkan Kevin yang belum selesai berbicara padanya, lelaki itu hanya tersenyum dan langsung berjalan ke arah yang berlawanan. Dia langsung menuju ruang OSIS karena hari ini mensra mengadakan penambahan anggota.

"Rania, sini!" Teriak Sherly.

Rania tersenyum dan melangkahkan kakinya cepat kearah Sherly. Dia melihat jika alkana berjalan menuju ke arahnya, membuat manik matanya menatap lelaki itu. Rania menghentikan langkahnya dan menunggu alkana, namun sayangnya alkana melewati Rania begitu saja. Rania menghela nafas kasar dan langsung menatap Sherly dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Sherly, kamu kenapa? Wajahmu terlihat ceria sekali." Tanya Rania.

"Kamu kemana aja, kenapa libur lama sekali? Mana barengan sama kak alkana lagi." Ujar Sherly.

"Hah? M-maksud kamu, kak alkana yang tadi itu libur juga?" Tanya Rania.

"Iya, aku kan selalu update kalau tentang orang ganteng." Ujar Sherly dengan cengiran khasnya.

Rania hanya menggelengkan kepalanya dan langsung meninggalkan Sherly menuju ke dalam kelas. Sherly langsung menyusul Rania.

"Rania, kesana yuk. Kita ikutan daftar jadi anggota OSIS, mereka lagi cari anggota baru. Kalau kamu jadi wakil atau sekretaris cocok kayaknya, yuk." Ajak Sherly.

"Tidak ah, aku tidak ada minat ikut organisasi."

"Ayolah ran, demi aku."

"Kamu mau ikut daftar?" Tanya Rania.

Sherly dengan cepat menganggukkan kepalanya,

"Iya, ayo!"

"Ya sudah, aku temani kamu daftar saja ya. Aku tidak mau ikut." Jawab Rania.

"Baiklah, ayo." Sherly menarik tangan Rania.

"Sherly, kamu mau daftar anggota OSIS?" Tanya Abdul.

"Iya, kenapa?" Ketus Sherly.

"Tidak usah, lebih baik ikut Abang daftar ke KUA saja."

"Eeeewh, najis!" Sungut Sherly dengan memutar kedua bola matanya malas.

Rania tertawa keras melihat perdebatan mereka berdua, lalu Abdul memanyunkan bibirnya dan tatapannya beralih ke arah Rania dengan membulatkan kedua matanya seperti akan keluar.

"Biasa saja lihatnya." Ketus Sherly pada Abdul.

"Aaah ****! Ternyata ada bidadari jatuh dikelas ini, kenapa aku baru tahu?" Tanya Abdul.

"Kenalin, namaku Abdul. Bisa dipanggil mas, Abang atau sayang juga bisa." Abdul mengulurkan tangannya kearah Rania yang tertawa.

"Kudanil, ini teman kamu urus dulu! Dasar buaya buntung!" Ketus Sherly saat melihat Dani.

"Dedek Sherly jangan cemburu dong." Ujar Abdul.

Rania mengulurkan tangannya juga untuk menjabat tangan Abdul, "Rania, murid baru."

Dion selaku ketua kelas dikelas mereka baru saja terlihat beberapa hari tidak masuk, kini dia tersenyum kearah Rania dan Sherly lalu melirik Abdul dan menatapnya dengan tajam. Dia langsung menepuk jidat Abdul dan menyeretnya menjauh dari para wanita.

"Sudah ayo, nanti kita terlambat." Sherly kembali menarik tangan Rania dan mereka berlari kencang menuju ruangan OSIS.

"K-kak a-aku mau daftar jadi anggota OSIS juga." Ujar Sherly dengan nafas tersenggal.

"Tapi kandidatnya sudah mencukupi, Kalian terlambat." Sahut Seorang wanita.

"Yah, gara gara Abdul sialan! aaaargh." Teriak sherly.

"Rania? Mau daftar juga?" Tanya Kevin yang baru saja datang karena melihat kehadiran Rania.

"Ngk-ngga-"

"Iya kak, mau ikut daftar! Masih bisa kan kak." Tanya Sherly.

"Berdua?" Tanya Kevin lagi.

"Ng-nggak-" lagi dan lagi ucapan rania dipotong oleh Sherly.

"Iya kak, kami berdua." Jawab Sherly.

"Oke, Riska catat nama mereka berdua ya!" Perintah Kevin.

"Tapi orangnya sudah berlebih Vin, tidak bisa ditambah lagi!" Ujar Riska.

"Catat saja, aku ketuanya!" Ketus Kevin.

"Sherly, kamu apa apaan sih kan tadi aku bilang, kalau aku tidak mau ikut." Protes Rania.

"Sudah, kamu tenang saja! Kamu itu cantik pokoknya perfect pasti akan diterima." Jawab Sherly dengan tersenyum menampakkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Bukan masalah it-"

"Shuuuuuutt! Sudahlah, tidak apa apa kok, kamu tidak akan dijadikan tumbal disini." Sherly menghentikan ucapan rania dengan menempelkan jari telunjuknya dibibir rania.

"Kak Kevin, seleksinya kapan?" Tanya Sherly.

"Nanti akan diumumkan ya." Jawab Kevin.

"Oke kak, masya Allah ganteng banget ciptaan tuhan." Ujar Sherly dengan mata berbinar.

Rania merasa malu dan langsung menutup mulut sherly, dan menarik tangannya untuk segera pergi dari sana. Namun Kevin langsung menarik lengan Rania menghentikan langkah wanita itu.

Rania membalikkan tubuhnya lalu menatap Kevin, "ada apa kak?" Tanyanya.

Alkana yang baru saja keluar kelas, melihat pemandangan itu lagi membuatnya bedecih kesal. Dia berpura-pura berjalan melewati ruang OSIS, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana. Dengan sengaja alkana menabrak tangan yang berpegangan itu hingga terlepas, alkana menarik sudut bibirnya dan berjalan lurus tanpa menoleh lagi.

"Aah, kak alkana ada disini juga? Kali ini mataku benar benar sehat." Ujar Sherly.

"Rania, aku mau ngomong sama kamu!" Ujar Kevin.

"Ngomong aja kak."

"Hanya berdua!" Ujar Kevin.

Alkana kembali lewat dengan tampang khasnya, yaitu cuek dan dingin seperti kulkas seribu pintu. Namun kali ini membuat Kevin sangat kesal, karena alkana terus mengusik momennya bersama Rania. Kevin meraih kerah baju alkana.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ngapain kamu mondar mandir di depan mereka??! Iri bilang boss atau ada yg terbakar ya??🤣🤣🤣🤣😜😜

2022-12-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hadeehh Rania bego banget,ini saatnya kamu memanasi Si Alkana utk deket2 dengan Kevin loh🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2022-12-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Haaahaaaa,,,,jangan sampai nanti kamu yg jungkir balik tak karuan,dan bertekuk lutut pada Rania🤣🤣🤣🤣

2022-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!