eps 3

"shuuuuuutt." Alkana meletakkan telunjuknya tepat didepan bibir Rania agar wanita itu diam.

"Kau masih kelas dua SMA bukan? Kenalkan, Alkana Vano Anggara, kelas tiga SMA." Alkana mengulurkan tangannya.

Rania menepisnya dan langsung turun kebawah karena merasa usahanya sia sia saja, dia bingung harus melakukan apalagi. Jika dia kabur, pasti tetap saja akan bisa ditemukan oleh bapaknya. Rania mendengus kesal, dia berusaha menetralisir emosinya dan mencoba pasrah saja.

"Kalau teman temanku tahu, mereka pasti akan mengira jika, aku hamil diluar nikah makanya dinikahkan secepat ini." Gumamnya.

"Kenapa sih bapak melakukan perjanjian konyol seperti ini."

Rania mengambil ponselnya, perasaannya benar benar kacau saat ini. Menikah diusia muda terlebih lagi dirinya juga masih sekolah, Rania mungkin tidak akan menolak jika sudah lulus sekolah. tetapi kenyataanya orang tuanya menginginkan dirinya menikah secepat ini.

*****

Malam yang indah, terdengar suara jangkrik disini seperti saat Rania masih di desa. Rania memandangi langit yang cerah, hatinya terus berdoa agar apapun yang akan terjadi padanya adalah yang terbaik untuknya.

"Tuhan, bisakah takdir ini jangan terjadi padaku?, Ini terlalu berat untukku." Ujarnya.

Rania tanpa sadar meneteskan air matanya, dia menatap jari manisnya yang masih polos dan belum ada cincin yang tersematkan.

"Sebentar lagi kamu akan diisi oleh cincin dari pria yang sangat asing bagiku" ujarnya tersenyum getir.

"Bahkan sifatnya saja aku tidak tahu. andaikan ini film Disney, aku bisa meminta bantuan pangeran agar bisa kabur atau minta bantuan pada nenek sihir." Gerutunya.

"Awww." Rania mengaduh sembari memegangi dahinya yang terasa sakit akibat sentilan alkana.

"Dasar bocah, yang kau tahu hanya dongeng saja. Jangan sampai kau memintaku membacakan dongeng sebelum tidur untukmu! Jika tidak mau aku bacakan cerita horor." Ketus alkana menatap lurus kedepan.

"Apasih? sedang apa kamu disini? Tanya rania kesal.

"Kau dicari semua orang! Acaranya akan segera dimulai, jangan membuang buang waktuku!" Ketus alkana lagi.

"Kak alka... Kamu tidak menyukaiku kan? Kita batalkan saja ya perjodohan ini. Kita bisa sama sama mencari orang yang kita cintai." Ujar Rania sambil memegang tangan alkana dan memohon padanya.

"Aaaargh.. sialan! Apa aku sejelek itu sampai kau tidak mau menikah denganku dan memilih membatalkan ini semua?" Tanyanya dengan emosi.

"Kenapa dia jadi membahas jelek atau tidak sih? Aneh sekali dia ini." Batin Rania bingung.

"Kenapa kau diam saja? Sudah cepat! Aku tunggu disana, kalau sampai kau membuang waktuku lagi, kau akan tidur diluar!" Ancam alkana.

Lelaki itu membalikkan tubuhnya dan segera meninggalkan Rania, tanpa sadar seulas senyum tipis terbit dibibir lelaki itu. Sedangkan Rania hanya menggerutu kesal, ia menghentakkan kakinya lalu berjalan menuju ruangan yang akan menjadi tempat acara tunangannya itu berlangsung.

Sekarang mereka duduk berdampingan dan memasangkan cincin tersebut secara bergantian. Raut wajah mereka sama sama datar dan tidak memberikan ekpresi apapun. Sedangkan kedua orangtua mereka sudah berpelukan karena senang anak mereka akan segera menikah, dan mereka akan menjadi besan.

Acara itu hanya dihadiri oleh kedua orang tua mereka dan para pelayan saja. Rania terlihat sangat manis hingga membuat semua orang betah memandangi wajahnya, tetapi pemilik wajah itu sedang menjerit dalam hatinya.

"Rania ayo pikirkan cara agar kamu bisa terhindar dari pernikahan ini, masih ada waktu dua hari untuk memikirkan caranya." Batinnya terus menjerit memikirkan cara untuk kabur.

Acara telah selesai dan Rania sedang duduk diatas meja, tangganya ia letakkan diatas meja dan dia terus menatap cincin itu. Cincin yang mengubah hidupnya.

"Alka... Awas ya kamu!"

"Aaargh, kenapa harus aku sih?"

Ia terus memikirkan nasibnya kedepannya, ingin sekali dia mengadu dan berharap kedua orangtuanya kembali berpikir jernih dan membatalkan pernikahan ini. Tetapi ternyata Mereka terlihat sangat senang saat dirinya bertukar cincin dengan alkana.

"gagal sudah planning ku di masa depan."

Rania langsung bangkit dan berjalan menuju kasur yang langsung merebahkan dirinya di atas kasur, dan berusaha memejamkan matanya. karena besok adalah hari pertamanya masuk sekolah baru yang juga berisi orang baru yang tidak ia kenal sama sekali, Rania menghembuskan nafas pasrah dan mulai tertidur.

di kamar sebelah nya adalah kamar milik alkana, lelaki itu juga sama gelisahnya seperti Rania. dia menyesali perbuatan buruknya karena menerima pernikahan itu, dia melepaskan cincin itu dan ingin membuangnya keluar. tetapi diurungkannya saat wajah mamanya melintas di pikirannya.

"Hah kenapa aku harus menikah dengan wanita kampung itu."

"Bagaimana kalau satu sekolah tahu? bisa hancur masa depanku."

"alkana Kau bodoh sekali."

"Ayo berfikir alkana.. berfikir."

karena merasa lelah memikirkan sesuatu yang tidak ya temukan ujungnya. Kini dia terbaring di atas kasur dan memejamkan matanya.

Matahari pagi telah bersinar, semua sudah berkumpul di meja makan. Rania duduk disebelah mamanya dengan wajah yang tidak bersemangat lalu hendra menatap Rania dengan tersenyum.

"Rania Nanti kamu pergi sama Om ya, biar semuanya Om yang urus." ujar Hendra.

Rania hanya tersenyum dan menganggukkan kepala "terima kasih om."

Silvi langsung menyuruh semuanya makan, mereka makan dengan nikmat tanpa ada suara yang tercipta di atas meja. Alkana melamun karena memikirkan nasibnya di sekolah lalu dia menatap dengan tajam dia harus membicarakannya dengan wanita itu

setelah selesai makan Rania berpamitan kepada kedua orang tuanya dan juga silvi, begitupun dengan alkana setelah itu lelaki itu memasuki mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah. Rania juga ikut masuk kedalam mobil hendra dan mobil itu juga langsung melaju pergi.

"Rania jika alkana menyusahkanmu bilang sama Om ya."

"Iya Om." Rania hanya tersenyum kaku, hanya kata itu saja yang dapat terucap dari mulutnya. padahal ingin sekali Dia berkata jika alkana terus saja mengganggu dirinya.

Lima belas menit lamanya akhirnya mereka sampai di sekolah SMA Dharmayuda, sekolah yang terkenal di kota ini. rania keluar dari dalam mobil dan mengikuti langkah Hendra yang menunju keruangan peran kepala sekolah.

banyak Tatapan yang mengarah kearah dirinya membuatnya menunduk karena merasa canggung berada di situasi seperti ini.

Indra mengurus semuanya Rania yang duduk di samping calon mertuanya itu.

"pak Hendra tidak perlu repot-repot kemari, tinggal telepon saya saja pasti semua sudah beres." ujar kepala sekolah.

"kalau begitu saya pamit pergi dulu." Hendra berdiri dan menjabat tangan kepala sekolah.

"Rania kamu nanti diantar ke kelas oleh guru, kamu tunggu disini dulu ya. Om pergi dulu, ingat kata om jika alkana menyusahkanmu langsung hubungi om, oke?" Ujar Hendra.

"Terimakasih om." Rania tersenyum dan Melambaikan tangannya kepada hendra.

"Bu Rani, kita kedatangan siswa baru jadi tolong antarkan ke kelas sebelas IPA dua." Pinta kepala sekolah.

"baik pak."

"nama kamu siapa?" tanya Bu Rani.

"Nama saya Rania Bu."

"Rania Ayo ikut ibu ke kelas, nanti Ibu kenalkan sama teman-teman baru kamu." ujar Bu Rani.

Rania berjalan mengikuti langkah Bu Rani, tetapi tanpa dia disadari karena terlalu gugup dia Hampir saja menabrak tembok dan dihadang oleh lelaki dengan menempelkan tangannya di dahi Rania agar tidak menabrak. Rania terkejut dan langsung menatap lelaki itu.

*sorry typo gaeeess

Terpopuler

Comments

Adila Ardani

Adila Ardani

mampir thor

2022-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14 tidur bersama
15 eps 15 rencana?
16 eps 16
17 eps 17 cemburu!
18 eps 18
19 eps 19 first kiss
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22 tragedi kantin
23 eps 23 menghabiskan uang alkana
24 eps 24 mas alkana
25 eps 25 yang bau itu kamu!
26 eps 26 ibu, tolong Rania!
27 eps 27 Rania pingsan
28 eps 28 hukuman
29 eps 29 kecoa!
30 renang
31 alasan
32 kembali ke desa
33 memulai dari awal
34 kembali ke kota
35 mengumumkan hubungan
36 ulah helena
37 nah kan!
38 Kenan dan Alex biang rusuh!
39 hukuman Alex dan kenan
40 sasha
41 kekesalan seorang alkana
42 menguntit
43 make up
44 suasana hati Rania
45 teman lama
46 cemburu buta
47 ulat
48 sisi lain kenan
49 hot
50 sepupu alkana
51 Dino!
52 kembali
53 pertemuan
54 Surti
55 Surti si gadis desa berulah
56 duka kenan
57 hari yang menyesakkan
58 terbongkar
59 terbongkar sudah
60 Kenan keceplosan
61 dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62 ulang tahun
63 rencana liburan
64 liburan
65 wanita gila
66 dedemit
67 kejadian menakutkan
68 peluk erat-erat
69 rahasia Sasha
70 berkelahi lagi
71 ruang bk
72 piringnya ikut terkejut
73 hamil?
74 acara barbeque
75 setan di kolam renang
76 gara-gara mangga
77 masalah rania
78 ulah dani
79 belajar basket
80 kesedihan sherly
81 Helena dan kenan
82 Rania dan Sherly
83 demit palsu
84 sial untuk yang ke sekian kalinya!
85 kenan
86 kejahilan kenan
87 gara-gara kurir
88 biawak
89 duren hot!
90 duka
91 pesan terakhir ibu
92 pergi ke alam mimpi
93 ketahuan!
94 kenan yang konyol
95 aneh!
96 hamil?
97 mimpi buruk
98 hayoloh
99 aman
100 geser dong mbak!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14 tidur bersama
15
eps 15 rencana?
16
eps 16
17
eps 17 cemburu!
18
eps 18
19
eps 19 first kiss
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22 tragedi kantin
23
eps 23 menghabiskan uang alkana
24
eps 24 mas alkana
25
eps 25 yang bau itu kamu!
26
eps 26 ibu, tolong Rania!
27
eps 27 Rania pingsan
28
eps 28 hukuman
29
eps 29 kecoa!
30
renang
31
alasan
32
kembali ke desa
33
memulai dari awal
34
kembali ke kota
35
mengumumkan hubungan
36
ulah helena
37
nah kan!
38
Kenan dan Alex biang rusuh!
39
hukuman Alex dan kenan
40
sasha
41
kekesalan seorang alkana
42
menguntit
43
make up
44
suasana hati Rania
45
teman lama
46
cemburu buta
47
ulat
48
sisi lain kenan
49
hot
50
sepupu alkana
51
Dino!
52
kembali
53
pertemuan
54
Surti
55
Surti si gadis desa berulah
56
duka kenan
57
hari yang menyesakkan
58
terbongkar
59
terbongkar sudah
60
Kenan keceplosan
61
dibalik perkelahian alkana dan Kevin
62
ulang tahun
63
rencana liburan
64
liburan
65
wanita gila
66
dedemit
67
kejadian menakutkan
68
peluk erat-erat
69
rahasia Sasha
70
berkelahi lagi
71
ruang bk
72
piringnya ikut terkejut
73
hamil?
74
acara barbeque
75
setan di kolam renang
76
gara-gara mangga
77
masalah rania
78
ulah dani
79
belajar basket
80
kesedihan sherly
81
Helena dan kenan
82
Rania dan Sherly
83
demit palsu
84
sial untuk yang ke sekian kalinya!
85
kenan
86
kejahilan kenan
87
gara-gara kurir
88
biawak
89
duren hot!
90
duka
91
pesan terakhir ibu
92
pergi ke alam mimpi
93
ketahuan!
94
kenan yang konyol
95
aneh!
96
hamil?
97
mimpi buruk
98
hayoloh
99
aman
100
geser dong mbak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!