Kenangan Pertama

Sesuai dengan janjinya, Vanila sudah membeli beberapa alat menyamar untuk Abraham kenakan. Dia akan mengajak Abraham ke Story Bridge untuk melihatnya jembatan itu pada malam hari. Lampu jembatan berwarna warni, dia tahu tempat bagus untuk menyaksikan keindahan jembatan dan juga pemandangan kota.

Belum lagi pantulan cahaya lampu di atas laut, semua pengunjung yang mendatangi tempat itu akan sangat dimanjakan dengan pemandangan indah Story Bridge.

Bilt menggeleng setelah melihat isi paper bag yang Vanila letakkan. Tidak perlu di tanya, dia tahu untuk apa benda-benda itu tapi apa Vanila tidak memikirkan risikonya jika membawa pria itu keluar?

"Hei, gadis nekad. Apa kau membeli alat menyamar itu untuk kau berikan padanya agar dia bisa keluar rumah? Sepertinya kau lupa jika dia sedang dicari oleh anak buahnya," ucap Blit.

"Ssttss... aku tahu. Setelah pulang bekerja aku ingin mengajaknya pergi ke Story Bridge."

"Untuk apa? Bagaimana jika kalian bertemu dengan salah satu anak buahnya?"

"Tidak akan, Bilt," Vanila tersenyum tipis namun sesuatu tersirat dari ekspresi wajahnya.

"Kenapa jadi terlihat begitu sedih?" tanya Bilt heran.

"Aku hanya ingin membuat kenangan indah dengannya, tidak lebih. Selagi ingatannya belum kembali, aku ingin memiliki banyak kenangan indah yang tidak akan pernah aku lupakan dan kau, aku yakin suatu hari kau akan merindukan keberadaanku," ucap Vanila.

"Ck, untuk apa aku merindukan gadis gila dan nekad seperti dirimu!" ucap Bilt karena dia tidak tahu maksud perkataan Vanila.

Vanila tersenyum, dia tahu Bilt selalu menganggapnya gila tapi selama dia memiliki kebebasan, dia ingin melakukan apa pun yang bisa dia lakukan sebelum kebebasan itu direnggut paksa darinya.

"Percayalah, kau pasti akan merindukan aku nanti!" ucapnya.

"Baiklah, baik. Biasanya jika kau seperti ini, pasti ada maunya!" ucap Bilt curiga.

"That's right, kau benar-benar tahu apa yang aku inginkan," Vanila kembali tersenyum.

"Tidak perlu basa basi, katakan saja apa yang kau inginkan?"

"Bolehkah aku meminjam motormu?" tanya Vanila.

"Wow, Nona. Apa kau bisa membawanya? Motorku besar, sedangkan badanmu?" Bilt melihat tubuh Vanila yang kecil. Gadis seperti dirinya mana bisa membawa motor besar miliknya dan jangan katakan dia akan meminta Abraham untuk membawa motor itu.

"Jangan meremehkan aku, Bilt. Kau tidak akan percaya jika aku adalah mantan pembalap," ucap Vanila.

"Ck, hanya orang bodoh yang akan percaya dengan kebohonganmu!" ucap Bilt tidak percaya.

"Ya sudah jika tidak percaya, tidak jadi soal. Tapi kau mau meminjamkan motormu padaku, bukan?"

"Awas jika sampai ada yang lecet!" ancam Bilt.

"Aku jamin aman," Vanila tersenyum lebar. Hanya membawa benda itu saja bukanlah hal sulit.

Bilt menggeleng, dia benar-benar tidak bisa menolak permintaan Vanila. Kendaraan untuk pergi ke Story Bridge sudah didapatkan, Vanila sudah tidak sabar untuk segera kembali dan mengajak Abraham ke tempat itu. Dia bahkan sangat bersemangat dalam bekerja, semangat yang dia tunjukkan membuat Bilt geleng kepala.

Biasanya setelah selesai bekerja mereka akan lelah dan mengantuk tapi tidak untuk Vanila. Semangatnya justru semakin berkobar apalagi Bilt sudah memberikan motornya. Bilt sungguh tidak menduga, Vanila bisa membawa motornya dan dia tidak terlihat kesulitan sama sekali. Jangan-Jangan apa yang Vanila katakan jika dia seorang mantan pembalap adalah benar.

Vanila masuk ke dalam rumah dengan cepat setelah tiba, dia tidak boleh berlama-lama jika tidak mereka akan melewatkan pemandangan indah di Story Bridge. Vanila berlari masuk ke dalam kamar, dia tahu Abraham ada di sana. Dia kira Abraham masih tidur, ternyata pria itu sudah menunggunya. Bagus, setidaknya dia tidak akan membuang banyak waktu.

"Ternyata kau tidak tidur," ucapnya basa basi.

"Aku menunggumu, bukankah kau ingin mengajak aku pergi?" Abraham beranjak dan mendekatinya.

"Bagus, gunakan ini!" Vanila memberikan alat menyamar pada Abraham.

Abraham tidak bertanya, paper bag diambil dari Vanila dan isinya dikeluarkan. Vanila ingin mengganti pakaian, baju dilepaskan tanpa ragu sampai membuat Abraham berpaling. Padahal Vanila masih memakai tank top tapi dia jadi tidak enak hati.

"Apa perlu aku bantu?" Vanila menghampirinya setelah selesai mengganti pakaian.

"Boleh saja, aku tidak terlalu mengerti apa kegunaan benda-benda ini," ucap Abraham.

Vanila tersenyum dan bergerak cepat. Rambut palsu yang berbentuk keriting, kumis palsu dan beberapa alat lainnya digunakan oleh Abraham sehingga dia tidak seperti dirinya lagi dan sulit untuk dikenali.

"Perfecto," ucap Vanila.

"Kau yakin tidak akan ketahuan?" Abraham tampak ragu.

"Tentu saja, ayo pergi!" Vanila menarik tangannya.

Mereka keluar, Abraham terkejut melihat sebuah motor besar sudah berada di depan rumah. Dia lebih terkejut lagi saat Vanila naik ke atas motor terlebih dahulu dan memintanya untuk naik di belakangnya. Rasa ragu memenuhi hati karena dia pikir Vanila tidak mungkin bisa tapi apa yang terjadi? Motor itu dibawa dengan kecepatan tinggi di jalanan yang sepi.

Abraham bahkan memeluk pinggangnya erat, pengalaman itu tidak akan dia lupakan setelah ingatannya kembali. Vanila juga tidak akan melupakannya apalagi Abraham memeluk pinggangnya. Vanila membawa motornya bagaikan berada di arena balap, lagi pula motor besar itu memang memiliki tenaga yang besar sebab itu mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di Story Bridge.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Vanila setelah membuka helm yang dia gunakan.

"Hm, tentu," jawab Abraham.

Abraham turun terlebih dahulu disusul oleh Vanila. Motor di parkir di tempat aman dan setelah itu Vanila menarik tangan Abraham. Mereka melangkah bersama menuju tempat strategis untuk melihat indahnya Story Bridge. Sebuah jembatan kecil yang berada tidak jauh menjadi tujuan, mereka akan duduk di atas jembatan kecil itu untuk melihat indahnya pemandangan kota dan jembatan.

"Wow," satu kata itu terucap dari bibir Abraham.

"Bagaimana, indah bukan?" tanya Vanila.

"Yeah, ini benar-benar indah!"

Vanila tersenyum, mereka berdua menikmati indahnya pemandangan. Abraham merangkul Vanila karena gadis itu mengusap lengannya sesekali akibat angin malam yang dingin.

"Apa kau sering datang ke sini?" tanya Abraham.

"Tidak," Vanila bersandar di lengan pria itu. Sungguh kenangan pertama yang tidak akan dia lupakan.

"Pemandangan yang indah, apa kita hanya akan duduk di sini saja?"

"Tidak, ayo ikut denganku!" Vanila beranjak dan mengulurkan tangannya.

Abraham menyambutnya tanpa ragu. Mereka pergi dari jembatan itu dan menyelusuri pesisir pantai. Entah kenapa Abraham enggan melepaskan tangan Vanila, dia ingin menggenggamnya selama mereka berjalan menyelusuri pantai. Langkah mereka terhenti saat lelah, mereka berdua duduk di sisi pantai melihat gelombang yang menggulung dan menerjang sisi pantai.

Vanila benar-benar senang, Abraham menikmati kebersamaan mereka tanpa mengingat jika dia ingin mencoba mencari memorynya yang hilang. Waktu seperti itu tidak akan dia sia-siakan. Vanila bahkan berbaring di atas paha Abraham dan tertidur. Abraham tidak membantah, tangannya tidak henti mengusap rambut Vanila dan ketika pagi menjelang, dia bisa melihat indahnya matahari terbit.

Abraham sangat ingin membangunkan Vanila tapi tidak jadi karena Vanila tampak pulas. Biarlah, Abraham memandangi indahnya matahari terbit seorang diri. Setelah ingatannya kembali, dia tidak akan melupakan kenangan yang mereka buat hari ini.

Terpopuler

Comments

Selvin Nurmida Silalahi

Selvin Nurmida Silalahi

utk sementara dunia terbalik dulu ya Braham

2024-02-08

0

🍍⭐

🍍⭐

rasanya aneh gak sih Abraham..masa kamu diboncengin😂😂🤭

2023-06-26

0

Noona Ariesta

Noona Ariesta

cerita kek gini jarang bgt.
cuma kak Reni yg bisa bikin.
kebanyakan cerita cewek di tindes terus ujung²a bucin. bikin mata sakit bacanya 🤭

2023-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2 Ide Gila
3 Sang Penculik
4 Semoga Kau Masih Hidup Besok
5 Lost Memory
6 Gadis Penipu
7 Mencari
8 Tipu Muslihat
9 Perasaan Rindu
10 Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11 Membuat Kenangan Baru
12 Kenangan Pertama
13 Dikejar
14 Mulai Sedikit Curiga
15 Bagaikan Serpihan Puzzle
16 Gadis Misterius
17 Kau Milikku
18 Berbagilah Denganku
19 Kebetulan
20 Pikiran Gila
21 piknik
22 Perasaan Bahagia
23 Barbeque
24 Keputusan
25 Perasaan Yang Bergejolak
26 Apa Kau Menyesal?
27 Sebuah Firasat
28 Serpihan Memori
29 Curiga
30 Dia Sudah pergi
31 Aku Tidak Akan Lari
32 Ada Apa Denganmu?
33 Tiga Pelaku
34 Kembali Ke Australia
35 Tertangkapnya Bilt
36 Permohonan Bilt
37 Lepaskan Mereka
38 Jangan Mengganggunya Lagi
39 Pertemuan Terakhir
40 Kedatangan Norman Elouis
41 Kesalahpahaman Bilt
42 Hari Yang Aneh
43 Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44 Keraguan
45 Kembali Ke Istana
46 Aku Tidak Mau Menikah
47 Jangan Menyebut Namanya!
48 Rekaman
49 Hari Yang Dinantikan.
50 Putri Yang Sudah Ternoda
51 Pernikahan Yang Batal
52 Siapa Pria Itu?
53 Mendapat Dukungan
54 Tertangkapnya Bilt
55 Couvade Syndrome
56 Bukan Aku
57 Kedatangan Musuh Lama
58 Jangan Serakah
59 Tidak Perlu Bersembunyi
60 Nasehat
61 Keberuntungan Bilt
62 Merasa Kehilangan
63 Hiduplah Dengan Baik
64 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65 Tertangkapnya Jasson
66 Dialah Pelakunya
67 Tidak Terkejut
68 Penyebab Retaknya Persahabatan
69 Aku Akan Kembali Lagi
70 Dia Membenci Dirimu!
71 Mimpi Dan Pertemuan
72 Sebaiknya Dia TidakTahu
73 Cari Jika Kau Mampu
74 Kebetulan Yang Tidak terduga
75 Aku Tidak Tahu
76 Bertemu Kembali
77 Kau Harus Bertanggung jawab
78 Kau Tidak Diterima
79 Ingin Berdamai
80 Aku Tidak Akan Percaya
81 Jangan Menipu Diri Sendiri
82 Apa Kau Akan Percaya?
83 Pencuri Ciuman
84 Maafkan Aku
85 Percayalah
86 Aku Tidak Menipumu
87 Pagi Yang Berharga
88 Kejadian tidak terduga
89 Hubungan Yang Kembali Membaik
90 Tinggalkan Saja Dia
91 Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92 Wedding Day
93 Aku Berjanji Padamu
94 Our Home
95 Kembalinya Renata
96 Mereka Yang Paling Penting
97 Pria Ketiga Yang Ditipu
98 Aksi DiJalanan
99 Aksi Di Jalanan Part 2
100 Promo
101 Mendapat Saksi Kunci
102 Libatkan Aku
103 Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104 Percayalah Padaku
105 Umpan
106 Terpancing
107 Tidak Bisa Lari lagi
108 Tertangkap
109 Introgasi
110 Saling Menyalahkan
111 Sudah Terlambat
112 Goodbye
113 Lepaskan Adikku
114 Misi Bilt
115 Acara Pelantikan
116 Kejutan Untuk Bilt.
117 Kabar Gembira
118 Kabar Gembira Part 2
119 Extra Part
120 info novel Norman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2
Ide Gila
3
Sang Penculik
4
Semoga Kau Masih Hidup Besok
5
Lost Memory
6
Gadis Penipu
7
Mencari
8
Tipu Muslihat
9
Perasaan Rindu
10
Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11
Membuat Kenangan Baru
12
Kenangan Pertama
13
Dikejar
14
Mulai Sedikit Curiga
15
Bagaikan Serpihan Puzzle
16
Gadis Misterius
17
Kau Milikku
18
Berbagilah Denganku
19
Kebetulan
20
Pikiran Gila
21
piknik
22
Perasaan Bahagia
23
Barbeque
24
Keputusan
25
Perasaan Yang Bergejolak
26
Apa Kau Menyesal?
27
Sebuah Firasat
28
Serpihan Memori
29
Curiga
30
Dia Sudah pergi
31
Aku Tidak Akan Lari
32
Ada Apa Denganmu?
33
Tiga Pelaku
34
Kembali Ke Australia
35
Tertangkapnya Bilt
36
Permohonan Bilt
37
Lepaskan Mereka
38
Jangan Mengganggunya Lagi
39
Pertemuan Terakhir
40
Kedatangan Norman Elouis
41
Kesalahpahaman Bilt
42
Hari Yang Aneh
43
Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44
Keraguan
45
Kembali Ke Istana
46
Aku Tidak Mau Menikah
47
Jangan Menyebut Namanya!
48
Rekaman
49
Hari Yang Dinantikan.
50
Putri Yang Sudah Ternoda
51
Pernikahan Yang Batal
52
Siapa Pria Itu?
53
Mendapat Dukungan
54
Tertangkapnya Bilt
55
Couvade Syndrome
56
Bukan Aku
57
Kedatangan Musuh Lama
58
Jangan Serakah
59
Tidak Perlu Bersembunyi
60
Nasehat
61
Keberuntungan Bilt
62
Merasa Kehilangan
63
Hiduplah Dengan Baik
64
Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65
Tertangkapnya Jasson
66
Dialah Pelakunya
67
Tidak Terkejut
68
Penyebab Retaknya Persahabatan
69
Aku Akan Kembali Lagi
70
Dia Membenci Dirimu!
71
Mimpi Dan Pertemuan
72
Sebaiknya Dia TidakTahu
73
Cari Jika Kau Mampu
74
Kebetulan Yang Tidak terduga
75
Aku Tidak Tahu
76
Bertemu Kembali
77
Kau Harus Bertanggung jawab
78
Kau Tidak Diterima
79
Ingin Berdamai
80
Aku Tidak Akan Percaya
81
Jangan Menipu Diri Sendiri
82
Apa Kau Akan Percaya?
83
Pencuri Ciuman
84
Maafkan Aku
85
Percayalah
86
Aku Tidak Menipumu
87
Pagi Yang Berharga
88
Kejadian tidak terduga
89
Hubungan Yang Kembali Membaik
90
Tinggalkan Saja Dia
91
Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92
Wedding Day
93
Aku Berjanji Padamu
94
Our Home
95
Kembalinya Renata
96
Mereka Yang Paling Penting
97
Pria Ketiga Yang Ditipu
98
Aksi DiJalanan
99
Aksi Di Jalanan Part 2
100
Promo
101
Mendapat Saksi Kunci
102
Libatkan Aku
103
Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104
Percayalah Padaku
105
Umpan
106
Terpancing
107
Tidak Bisa Lari lagi
108
Tertangkap
109
Introgasi
110
Saling Menyalahkan
111
Sudah Terlambat
112
Goodbye
113
Lepaskan Adikku
114
Misi Bilt
115
Acara Pelantikan
116
Kejutan Untuk Bilt.
117
Kabar Gembira
118
Kabar Gembira Part 2
119
Extra Part
120
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!