Lost Memory

Ponsel Abraham yang tertinggal di hotel berbunyi tanpa henti karena saat itu sang tunangan menghubunginya. Aneh, Renata sangat heran karena tidak ada yang menjawab padahal selama ini Abraham tidak pernah mengabaikan panggilan darinya. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sembilan waktu Australia, Abraham tidak mungkin masih tidur.

Apa Abraham sengaja melakukannya karena rencana yang dia jalankan? Hal itu bisa saja terjadi karena Abraham memang suka melakukan hal yang tidak terduga. Lebih baik dia menunggu Abraham kembali, lagi pula tinggal satu hari lagi.

Renata meletakkan ponselnya, dia harus membeli gaun mewah cantik yang akan dia kenakan besok untuk menemui Abraham. Besok adalah hari spesialnya dan dia tidak ingin siapa pun mengganggu hari spesialnya apalagi Abraham ingin memberinya kejutan. Sebuah majalah fashion diambil, Renata ingin melihat gaun yang ada di majalah tersebut namun sayangnya perhatiannya teralihkan dengan suara ponsel.

Karena Renata mengira jika itu dari Abraham jadi Renata menjawabnya tanpa ragu. Dia bahkan bersikap manja seperti yang biasa dia lakukan pada Abraham.

"Kenapa kau tidak menjawab telepon dariku? Apa kau tidak merindukan aku?"

"Renata," mata Renata terbelalak mendengar suara orang yang memanggilnya. Secara refleks ponsel dimatikan. Tangannya bahkan tampak gemetar. Sial, bisa celaka. Kartu ponsel segera dikeluarkan, dia seperti memiliki sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun dan memang rahasia itu tidak boleh diketahui oleh siapa pun apalagi Abraham.

Beruntungnya Abraham tidak berada di sisinya jadi Abraham tidak tahu. Kartu ponsel dibuang dan setelah itu, Renata mengambil kartu lain dengan terburu-buru lalu dia mencoba menghubungi Abraham namun sia-sia. Karena Abraham tidak bisa dihubungi jadi Renata mengirim sebuah pesan untuknya dan mengatakan jika ponselnya hilang agar Abraham tidak curiga. Semoga saja Abraham membacanya namun sayangnya hal itu tidak mungkin terjadi.

Ponsel Vanila berbunyi, tentunya itu dari sang rekan kerjanya yang ingin tahu gadis gila dan nekad itu masih hidup atau tidak. Semoga saja masih hidup jika tidak dia benar-benar akan membeli karangan bunga untuknya.

"Hei, apa kau masih hidup?" tanya sang rekan.

"Sialan, jika aku sudah mati maka siapa yang sedang berbicara denganmu saat ini?!" jawab Vanila kesal.

"Baiklah, aku senang kau masih hidup. Sekarang katakan padaku, bagaimana keadaan pria sial yang harus kau culik itu?"

"Entahlah, aku baru bangun," jawab Vanila sambil mengusap wajah mengantuknya.

"Dasar gadis gila, lihat keadaannya. Jangan sampai dia mati gara-gara pukulanmu!"

"Berisik, mana mungkin dia mati hanya karena dua pukulan!"

"Sudah, lihat sana. Dia orang penting yang sial bertemu denganmu. Jika sampai terjadi sesuatu padanya atau dia mati, maka kau benar-benar akan berada di dalam masalah besar. Kau sudah tahu siapa dia, bukan?"

"Berisik! Tidak perlu diulangi lagi, menyebalkan! Aku sudah tahu, dasar cerewet!" Vanila melemparkan ponselnya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Kepalanya sakit, dia juga mengantuk. Lebih baik dia tidur lagi tapi perkataan sahabatnya tentang pria yang dia culik membuatnya tidak bisa tidur.

Tidak ada terdengar suara apa pun dari luar sana, jangan-jangan yang dikatakan oleh rekannya benar. Selimut di singkap, Vanila melompat turun dari atas ranjang, dia berlari keluar dari kamar untuk melihat keadaan Abraham. Vanila bahkan menempelkan telinganya di dada Abraham untuk mendengar detak jantungnya. Napas lega dihembuskan, syukurlah pria itu masih hidup. Ck, rekannya menakuti saja.

Vanila tidak beranjak, dia justru berbaring di atas dada Abraham dan memandangi wajahnya cukup lama. Jari jemarinya bahkan bermain di wajah tampan Abraham. Seandainya dia bisa selalu bersama dengan pria itu pasti akan menyenangkan tapi dia tahu jika kebersamaannya dengan pria itu tidaklah lama karena dia melakukan hal yang licik.

Napas berat dihembuskan, Vanila beranjak dari atas tubuh Abraham. Walau sesaat tidak masalah karena dia tahu dia tidak akan tinggal di tempat itu begitu lama. Saat keluarganya tahu dia berada di sana, maka dia akan kembali melakukan pelarian ke tempat lain untuk menyembunyikan diri.

Sebaiknya dia mandi terlebih dahulu sebelum dia melihat luka yang terdapat di kepala Abraham. Vanila berlalu pergi, masuk ke dalam kamarnya dan setelah kepergiannya tidak lama, Abraham mulai sadar sambil memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Aneh, tidak saja sakit tapi kepalanya juga terasa nyeri.

Abraham melihat sana sini, tempat yang sangat asing baginya. Dia tidak mengingat tempat itu sama sekali. Abraham bahkan duduk di atas sofa dan memandangi penampilannya. Dia terlihat aneh, dia sedang memakai sebuah jubah tidur saat itu karena saat dia culik, dia memang sudah mau tidur tapi dia tidak mengingat apa pun.

Sambil memegangi kepalanya, Abraham beranjak. Tidak saja kepalanya yang sakit, lehernya juga terasa sakit. Apa sebenarnya yang terjadi dengannya dan di mana dia saat ini? Suara air di kamar mandi terdengar saat Abraham sedang berdiri di depan pintu kamar Vanila yang terbuka. Ada orang, sepertinya dia bisa mencari tahu apa yang terjadi.

Tanpa ragu Abraham melangkah masuk ke dalam. Kali ini dia bisa mendengar suara seorang wanita sedang bernyanyi di dalam kamar mandi. Dia mencoba mengingat suara dari wanita yang dia dengar tapi dia tidak bisa mengingat apa pun.

"Siapa di dalam?" tanya Abraham sambil mengetuk pintu.

Vanila terkejut, air shower dimatikan. Sebuah handuk diambil dan dikenakan dengan terburu-buru apalagi suara Abraham kembali terdengar.

"Siapa yang ada di dalam sana, keluar!" teriak Abraham sambil mengetuk.

Vanila menelan ludah, celaka. Ternyata pria itu sudah sadar, dia sungguh tidak menduga. Sekarang bagaimana? Tidak, dia tidak boleh gugup. Jika dia gugup maka Abraham akan curiga. Lagi pula dia sudah menyiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan Abraham nanti. Vanila Elouis bukanlah wanita yang akan kehabisan ide.

"Wait a minute!" teriak Vanila.

Abraham mencoba mengingat suara wanita itu namun lagi-lagi tidak bisa dia ingat. Gadis yang dia panggil pun keluar dari kamar mandi. Gadis itu cantik, dia bahkan terlihat seksi dalam balutan handuk dan rambut yang masih terlihat basah. Ck, bukan itu. yang harus dia ketahui adalah, siapa gadis itu?

"Siapa kau?" tanya Abraham.

"A-Aku Vanila," jawab Vanila, dia pura-pura tampak gugup.

"Di mana aku sekarang?" tanya Abraham lagi.

"Di rumahku."

"Di rumahmu?" Abraham memandangi Vanila dari atas sampai ke bawah lalu dia mendekati gadis itu sampai membuat Vanila tidak bisa bergerak karena dia sudah terhimpit tembok.

"Katakan padaku, apa yang terjadi padaku san siapa aku?"

Vanila terkejut, tatapan matanya menatap Abraham dengan serius. Apa yang terjadi, apa pria itu hilang ingatan akibat pukulan yang dia berikan?

"Jawab aku, Vanila. Siapa aku?"

Vanila tidak menjawab namun senyum licik terukir di bibir. Jadi Abraham hilang ingatan? Sungguh di luar dugaan dan keinginan tapi ini adalah sebuah berkah untuknya dan otak liciknya pun mulai bekerja.

Terpopuler

Comments

🍍⭐

🍍⭐

wahhh kesempatan buat mu

2023-06-24

1

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

ya ya ya... semoga kamu berhasil Vanila...

2023-06-15

1

sylvia

sylvia

mantan pacarnya kah hm

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2 Ide Gila
3 Sang Penculik
4 Semoga Kau Masih Hidup Besok
5 Lost Memory
6 Gadis Penipu
7 Mencari
8 Tipu Muslihat
9 Perasaan Rindu
10 Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11 Membuat Kenangan Baru
12 Kenangan Pertama
13 Dikejar
14 Mulai Sedikit Curiga
15 Bagaikan Serpihan Puzzle
16 Gadis Misterius
17 Kau Milikku
18 Berbagilah Denganku
19 Kebetulan
20 Pikiran Gila
21 piknik
22 Perasaan Bahagia
23 Barbeque
24 Keputusan
25 Perasaan Yang Bergejolak
26 Apa Kau Menyesal?
27 Sebuah Firasat
28 Serpihan Memori
29 Curiga
30 Dia Sudah pergi
31 Aku Tidak Akan Lari
32 Ada Apa Denganmu?
33 Tiga Pelaku
34 Kembali Ke Australia
35 Tertangkapnya Bilt
36 Permohonan Bilt
37 Lepaskan Mereka
38 Jangan Mengganggunya Lagi
39 Pertemuan Terakhir
40 Kedatangan Norman Elouis
41 Kesalahpahaman Bilt
42 Hari Yang Aneh
43 Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44 Keraguan
45 Kembali Ke Istana
46 Aku Tidak Mau Menikah
47 Jangan Menyebut Namanya!
48 Rekaman
49 Hari Yang Dinantikan.
50 Putri Yang Sudah Ternoda
51 Pernikahan Yang Batal
52 Siapa Pria Itu?
53 Mendapat Dukungan
54 Tertangkapnya Bilt
55 Couvade Syndrome
56 Bukan Aku
57 Kedatangan Musuh Lama
58 Jangan Serakah
59 Tidak Perlu Bersembunyi
60 Nasehat
61 Keberuntungan Bilt
62 Merasa Kehilangan
63 Hiduplah Dengan Baik
64 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65 Tertangkapnya Jasson
66 Dialah Pelakunya
67 Tidak Terkejut
68 Penyebab Retaknya Persahabatan
69 Aku Akan Kembali Lagi
70 Dia Membenci Dirimu!
71 Mimpi Dan Pertemuan
72 Sebaiknya Dia TidakTahu
73 Cari Jika Kau Mampu
74 Kebetulan Yang Tidak terduga
75 Aku Tidak Tahu
76 Bertemu Kembali
77 Kau Harus Bertanggung jawab
78 Kau Tidak Diterima
79 Ingin Berdamai
80 Aku Tidak Akan Percaya
81 Jangan Menipu Diri Sendiri
82 Apa Kau Akan Percaya?
83 Pencuri Ciuman
84 Maafkan Aku
85 Percayalah
86 Aku Tidak Menipumu
87 Pagi Yang Berharga
88 Kejadian tidak terduga
89 Hubungan Yang Kembali Membaik
90 Tinggalkan Saja Dia
91 Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92 Wedding Day
93 Aku Berjanji Padamu
94 Our Home
95 Kembalinya Renata
96 Mereka Yang Paling Penting
97 Pria Ketiga Yang Ditipu
98 Aksi DiJalanan
99 Aksi Di Jalanan Part 2
100 Promo
101 Mendapat Saksi Kunci
102 Libatkan Aku
103 Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104 Percayalah Padaku
105 Umpan
106 Terpancing
107 Tidak Bisa Lari lagi
108 Tertangkap
109 Introgasi
110 Saling Menyalahkan
111 Sudah Terlambat
112 Goodbye
113 Lepaskan Adikku
114 Misi Bilt
115 Acara Pelantikan
116 Kejutan Untuk Bilt.
117 Kabar Gembira
118 Kabar Gembira Part 2
119 Extra Part
120 info novel Norman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2
Ide Gila
3
Sang Penculik
4
Semoga Kau Masih Hidup Besok
5
Lost Memory
6
Gadis Penipu
7
Mencari
8
Tipu Muslihat
9
Perasaan Rindu
10
Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11
Membuat Kenangan Baru
12
Kenangan Pertama
13
Dikejar
14
Mulai Sedikit Curiga
15
Bagaikan Serpihan Puzzle
16
Gadis Misterius
17
Kau Milikku
18
Berbagilah Denganku
19
Kebetulan
20
Pikiran Gila
21
piknik
22
Perasaan Bahagia
23
Barbeque
24
Keputusan
25
Perasaan Yang Bergejolak
26
Apa Kau Menyesal?
27
Sebuah Firasat
28
Serpihan Memori
29
Curiga
30
Dia Sudah pergi
31
Aku Tidak Akan Lari
32
Ada Apa Denganmu?
33
Tiga Pelaku
34
Kembali Ke Australia
35
Tertangkapnya Bilt
36
Permohonan Bilt
37
Lepaskan Mereka
38
Jangan Mengganggunya Lagi
39
Pertemuan Terakhir
40
Kedatangan Norman Elouis
41
Kesalahpahaman Bilt
42
Hari Yang Aneh
43
Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44
Keraguan
45
Kembali Ke Istana
46
Aku Tidak Mau Menikah
47
Jangan Menyebut Namanya!
48
Rekaman
49
Hari Yang Dinantikan.
50
Putri Yang Sudah Ternoda
51
Pernikahan Yang Batal
52
Siapa Pria Itu?
53
Mendapat Dukungan
54
Tertangkapnya Bilt
55
Couvade Syndrome
56
Bukan Aku
57
Kedatangan Musuh Lama
58
Jangan Serakah
59
Tidak Perlu Bersembunyi
60
Nasehat
61
Keberuntungan Bilt
62
Merasa Kehilangan
63
Hiduplah Dengan Baik
64
Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65
Tertangkapnya Jasson
66
Dialah Pelakunya
67
Tidak Terkejut
68
Penyebab Retaknya Persahabatan
69
Aku Akan Kembali Lagi
70
Dia Membenci Dirimu!
71
Mimpi Dan Pertemuan
72
Sebaiknya Dia TidakTahu
73
Cari Jika Kau Mampu
74
Kebetulan Yang Tidak terduga
75
Aku Tidak Tahu
76
Bertemu Kembali
77
Kau Harus Bertanggung jawab
78
Kau Tidak Diterima
79
Ingin Berdamai
80
Aku Tidak Akan Percaya
81
Jangan Menipu Diri Sendiri
82
Apa Kau Akan Percaya?
83
Pencuri Ciuman
84
Maafkan Aku
85
Percayalah
86
Aku Tidak Menipumu
87
Pagi Yang Berharga
88
Kejadian tidak terduga
89
Hubungan Yang Kembali Membaik
90
Tinggalkan Saja Dia
91
Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92
Wedding Day
93
Aku Berjanji Padamu
94
Our Home
95
Kembalinya Renata
96
Mereka Yang Paling Penting
97
Pria Ketiga Yang Ditipu
98
Aksi DiJalanan
99
Aksi Di Jalanan Part 2
100
Promo
101
Mendapat Saksi Kunci
102
Libatkan Aku
103
Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104
Percayalah Padaku
105
Umpan
106
Terpancing
107
Tidak Bisa Lari lagi
108
Tertangkap
109
Introgasi
110
Saling Menyalahkan
111
Sudah Terlambat
112
Goodbye
113
Lepaskan Adikku
114
Misi Bilt
115
Acara Pelantikan
116
Kejutan Untuk Bilt.
117
Kabar Gembira
118
Kabar Gembira Part 2
119
Extra Part
120
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!