Tipu Muslihat

Abraham sedang berdiri di depan jendela, matanya menerawang melihat keluar sana. Dia juga sedang berpikir, siapa sebenarnya dirinya? Dia sudah berusaha mengingat namun dia tidak bisa mengingat apa pun. Namanya sendiri dia bahkan tidak bisa mengingatnya. Siapa sebenarnya dirinya? Lagi-Lagi pertanyaan itu muncul, dia benar-benar ingin tahu.

Napas berat dihembuskan, wajahnya bahkan diusap dengan kasar. Sepertinya mau tidak mau, dia harus bertahan dan bersembunyi di rumah Vanila sampai ingatannya kembali. Beruntungnya dia bertemu dengan gadis baik yang mau menolongnya. Gadis itu bahkan tidak keberatan menampungnya. Setelah ingatannya kembali, dia akan memberikan sesuatu pada gadis itu sebagai ucapan terima kasih.

Vanila keluar dari kamar, dia sudah harus pergi bekerja tapi sebelum itu dia harus menakuti Abraham agar tidak keluar dari rumah. Bisa celaka jika sampai ada anak buah Abraham melihatnya, usahanya akan langsung sia-sia. Vanila menghampiri Abraham, pria itu melihatnya sejenak saat Vanila berdiri di sisinya dan setelah itu dia kembali melihat keluar.

"Apa yang kau lihat?" tanya Vanila basa basi.

"Tidak ada, aku hanya sedang mengingat-ingat. Mungkin aku bisa menemukan sesuatu tapi sayangnya tidak!"

"Jika begitu tidak perlu memaksakan diri, nanti kau juga akan ingat dengan sendirinya tapi sebelum itu lebih baik kau menggunakan sebuah nama agar aku bisa memanggilmu dengan mudah," ucap Vanila. Walau dia sangat tidak ingin ingatan Abraham kembali tapi dia tahu jika dia tidak bisa mencegah ingatan Abraham untuk kembali. Kecuali dia memberi Abraham obat tapi dia tidak segila itu.

"Kau benar, nama apa yang bisa aku gunakan?" tanya Abraham.

"Bagaimana jika Rick saja? Agar aku bisa memanggilmu dengan mudah," jawab Vanila.

"Boleh saja, lagi pula hanya sementara saja sampai ingatanku kembali.

Vanila tersenyum, tidak masalah kebersamaan mereka hanya sebentar. Dia tidak keberatan sama sekali karena saat ingatan Abraham kembali dia juga akan pergi untuk memulai petualangan baru tapi bagaimana jika semua tidak sesuai dengan yang dia rencanakan?

"Baiklah, Rick. Aku harus pergi bekerja, aku sudah mengatakan jika ada yang mencarimu dan ingin membunuhmu jadi sebaiknya kau tidak keluar dari rumah dan memperlihatkan wajahmu pada orang asing. Kau juga tidak boleh membuka pintu saat ada yang mengetuk karena bisa saja orang-orang yang mengejarmu datang mencari."

"Jadi apa yang bisa aku lakukan?" tanya Abraham.'

"Kau bisa melakukan apa pun selain keluar dari rumah. Di sana ada televisi, alat untuk bermain game juga ada. Aku sudah menyiapkan makanan tapi jika kau mau membuat sesuatu bisa kau lakukan."

"Baiklah, sepertinya aku tidak punya pilihan. Jam berapa kau pulang bekerja?"

"Hm, tiga pagi," jawab Vanila sambil tersenyum.

Abraham mengernyitkan dahi, kenapa begitu pagi?

"Apa pekerjaanmu? Apa kau tinggal sendirian dan mana keluargamu?" tanyanya ingin tahu.

"A-Aku tinggal sendiri karena keluargaku sudah tiada. Aku harus bekerja keras untuk biaya kehidupanku sebab itu aku mengambil beberapa pekerjaan sehingga aku harus pulang pagi," ucapnya sambil menunduk. Wajahnya bahkan terlihat sedih tapi yeah... semua yang dia katakan hanya kebohongan belaka dan dia sedang berakting. Sepertinya sebentar lagi dia bisa menjadi artis terkenal dan mendapatkan piala Oscar.

"Maaf, aku tidak bermaksud," Abraham jadi tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa. Begitulah kehidupan, tidak semulus yang kita pikirkan. Aku rasa kehidupanmu juga seperti itu, sebab itu kau berhutang dengan banyak orang."

"Kau benar," Abraham menghela napasnya dengan berat, "Kedua orangtuaku pasti kecewa padaku karena aku sudah mempermalukan mereka," ucapnya. ia benar-benar termakan oleh tipu muslihat Vanila.

"Jangan berkata seperti itu, kita tidak tahu untuk apa kau berhutang tapi yang pasti, kau jangan pergi ke mana-mana apalagi keluar dari rumah selama ingatanmu belum kembali. Kau tidak perlu khawatir, kau bisa tinggal di sini selama yang kau mau."

"Terima kasih," Abraham menarik Vanila dan memeluknya. Vanila terkejut namun dia sangat senang. Perkembangan yang sangat dia harapkan. Bermula dari sebuah pelukan, lalu sebuah ciuman dan setelah itu? Ck, otak kotor pun mulai bekerja.  Risiko menjadi gadis kesepian yang harus menyembunyikan diri dari kejaran keluarganya. Sebab itu dia nekad menculik Anraham, selain dia tahu jika dia tidak akan bertahan lama di tempat itu tapi dia juga ingin merasakan bagaimana rasanya dekat dengan sang pujaan hati.

"Aku sangat beruntung ditolong olehmu," ucap Abraham lagi.

"Tidak, jangan berterima kasih. Aku tidak sebaik yang kau kira."

"Oh, yeah?" Abraham melepaskan pelukannya dan menatapnya dengan lekat.

"Yeah, kau tidak ingat dengan apa pun jadi jangan mudah percaya dengan orang asing," ucap Vanila seraya berpaling. Perkataannya itu seperti sebuah peringatan pada Abraham agar tidak mempercayai dirinya.

"Aku tahu, sebab itu aku hanya bisa mempercayai dirimu saja!"

"Baiklah, aku akan berusaha membantumu untuk mencari tahu siapa dirimu," ucap Vanila sambil tersenyum. Dia sengaja berkata demikian agar Abraham tidak curiga dengannya.

"Sekali lagi terima kasih."

"Hm, aku sudah harus pergi," Vanila melangkah menuju pintu, sedangkan Abraham mengikutinya dari belakang.

"Apa kau ingin dibuatkan sesuatu saat kau pulang?"

"Tidak perlu, anggap rumah sendiri. Kau bisa tidur di kamarku saat aku tidak ada," sepatu di pakai, Vanila membuka pintu dan pura-pura mengintip agar peran yang dia mainkan semakin nyata.

"Apa ada orang?" tanya Abraham. Dia terlihat cemas dan was-was.

"Tidak, tapi bukan berarti situasi aman. Ingat kunci pintunya dan jangan keluar!"

Abraham mengangguk, Vanila segera pergi. Pintu pun ditutup sesuai dengan pesan Vanila. Abraham masuk ke dalam rumah, sekarang apa yang harus dia lakukan? Berita, sebaiknya dia melihatnya. Mungkin ada petunjuk yang bisa dia dapatkan sehingga ingatannya kembali.

Sementara itu, Vanila tampak menghela napas saat bekerja. Entah kenapa dia merasa sudah keterlaluan. Seharusnya dia tidak menculik Abraham tapi dia tidak berniat membuat pria itu hilang ingatan. Sekarang nasi sudah menjadi bubur, dia tidak bisa mundur lagi. Sebaiknya semua dilakukan sesuai dengan rencana.

"Hei, gadis gila. Melihatmu menghela napas seperti ini, apa aksi gilamu sudah ketahuan?!"

"Sttsss... pelankan suaramu!" ucap Vanila sambil meletakkan jari ke bibir.

"Ups, sorry," sang rekan menutup mulut.

"Bilt, apa kau tahu jika kau sudah membuat suatu kesalahan?" Vanila menatapnya dengan tajam

"Kesalahan apa? Jangan mengada-ada!" ucap Bilt tidak senang.

"Kenapa kau membeli baju kekecilan? Semua tidak muat!"

"Apa, benarkah?" sang rekan tampak tidak percaya tapi yeah, dia asal beli karena dia tidak tahu ukuran baju yang dipakai oleh Abraham.

"Aku tidak mau tahu, sekarang pinjami aku uang!" pinta Vanila. Uangnya sungguh sudah habis, tinggal untuk membeli makanan saja. Dia masih ada sebuah kartu yang bisa dia gunakan untuk  membeli apa saja tapi jika dia menggunakan kartu itu, maka keluarganya akan tahu keberadaannya. Kartu itu memang sengaja tidak diblokir oleh kakaknya karena sang kakak ingin memancingnya dan melihat seberapa lama Vanila bisa bertahan di luar sana.

"Aku tidak punya uang lagi!" ucap sang rekan.

"Ayolah, jika kau tidak mau meminjamkan uang padaku maka aku akan melaporkan ibumu jika kau menggoda istri tetangga," ancam Vanila.

"Sembarangan! Awas jika kau berani!" risiko rahasia diketahui oleh sahabat wanita, ancaman akan keluar jika sudah terdesak.

"Jadi" Vanila tersenyum lebar.

"Kau benar-benar gadis menyebalkan!" ucap sang rekan.

"Satu lagi, kau harus datang ke rumahku seminggu empat kali, mengetuk pintu lalu berteriak seolah-olah sedang mencari orang."

"Untuk apa?" tanya sang rekan tidak mengerti.

"Untuk menakutinya," jawab Vanila sambil tersenyum.

Bilt menggeleng, kenapa ada gadis seperti ini? Dia jadi ingin tahu siapa sebenarnya Vanila karena yang dia tahu Vanila hanya gadis kesepian yang tinggal seorang diri. Tanpa keluarga sama sekali, tanpa sanak saudara. Terkadang dia ingin bertanya tapi Vanila tidak pernah mengeluh sama sekali. Jika ada yang bisa memberitahunya, dia sangat ingin tahu. Siapa sebenarnya Vanila Elouis? Tapi Vanila, selalu menutupi siapa dirinya selama dia tinggal di tempat pelariannya.

Terpopuler

Comments

🍍⭐

🍍⭐

nanti kamu akan tahu bilt ... kalau sudah waktunya

2023-06-24

1

Yenny Mok

Yenny Mok

sepertinya 'kesalahan' yg sangat fatal 🤣

2023-04-24

0

stela

stela

vanila 🙈🙈🙈🙈

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2 Ide Gila
3 Sang Penculik
4 Semoga Kau Masih Hidup Besok
5 Lost Memory
6 Gadis Penipu
7 Mencari
8 Tipu Muslihat
9 Perasaan Rindu
10 Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11 Membuat Kenangan Baru
12 Kenangan Pertama
13 Dikejar
14 Mulai Sedikit Curiga
15 Bagaikan Serpihan Puzzle
16 Gadis Misterius
17 Kau Milikku
18 Berbagilah Denganku
19 Kebetulan
20 Pikiran Gila
21 piknik
22 Perasaan Bahagia
23 Barbeque
24 Keputusan
25 Perasaan Yang Bergejolak
26 Apa Kau Menyesal?
27 Sebuah Firasat
28 Serpihan Memori
29 Curiga
30 Dia Sudah pergi
31 Aku Tidak Akan Lari
32 Ada Apa Denganmu?
33 Tiga Pelaku
34 Kembali Ke Australia
35 Tertangkapnya Bilt
36 Permohonan Bilt
37 Lepaskan Mereka
38 Jangan Mengganggunya Lagi
39 Pertemuan Terakhir
40 Kedatangan Norman Elouis
41 Kesalahpahaman Bilt
42 Hari Yang Aneh
43 Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44 Keraguan
45 Kembali Ke Istana
46 Aku Tidak Mau Menikah
47 Jangan Menyebut Namanya!
48 Rekaman
49 Hari Yang Dinantikan.
50 Putri Yang Sudah Ternoda
51 Pernikahan Yang Batal
52 Siapa Pria Itu?
53 Mendapat Dukungan
54 Tertangkapnya Bilt
55 Couvade Syndrome
56 Bukan Aku
57 Kedatangan Musuh Lama
58 Jangan Serakah
59 Tidak Perlu Bersembunyi
60 Nasehat
61 Keberuntungan Bilt
62 Merasa Kehilangan
63 Hiduplah Dengan Baik
64 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65 Tertangkapnya Jasson
66 Dialah Pelakunya
67 Tidak Terkejut
68 Penyebab Retaknya Persahabatan
69 Aku Akan Kembali Lagi
70 Dia Membenci Dirimu!
71 Mimpi Dan Pertemuan
72 Sebaiknya Dia TidakTahu
73 Cari Jika Kau Mampu
74 Kebetulan Yang Tidak terduga
75 Aku Tidak Tahu
76 Bertemu Kembali
77 Kau Harus Bertanggung jawab
78 Kau Tidak Diterima
79 Ingin Berdamai
80 Aku Tidak Akan Percaya
81 Jangan Menipu Diri Sendiri
82 Apa Kau Akan Percaya?
83 Pencuri Ciuman
84 Maafkan Aku
85 Percayalah
86 Aku Tidak Menipumu
87 Pagi Yang Berharga
88 Kejadian tidak terduga
89 Hubungan Yang Kembali Membaik
90 Tinggalkan Saja Dia
91 Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92 Wedding Day
93 Aku Berjanji Padamu
94 Our Home
95 Kembalinya Renata
96 Mereka Yang Paling Penting
97 Pria Ketiga Yang Ditipu
98 Aksi DiJalanan
99 Aksi Di Jalanan Part 2
100 Promo
101 Mendapat Saksi Kunci
102 Libatkan Aku
103 Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104 Percayalah Padaku
105 Umpan
106 Terpancing
107 Tidak Bisa Lari lagi
108 Tertangkap
109 Introgasi
110 Saling Menyalahkan
111 Sudah Terlambat
112 Goodbye
113 Lepaskan Adikku
114 Misi Bilt
115 Acara Pelantikan
116 Kejutan Untuk Bilt.
117 Kabar Gembira
118 Kabar Gembira Part 2
119 Extra Part
120 info novel Norman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2
Ide Gila
3
Sang Penculik
4
Semoga Kau Masih Hidup Besok
5
Lost Memory
6
Gadis Penipu
7
Mencari
8
Tipu Muslihat
9
Perasaan Rindu
10
Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11
Membuat Kenangan Baru
12
Kenangan Pertama
13
Dikejar
14
Mulai Sedikit Curiga
15
Bagaikan Serpihan Puzzle
16
Gadis Misterius
17
Kau Milikku
18
Berbagilah Denganku
19
Kebetulan
20
Pikiran Gila
21
piknik
22
Perasaan Bahagia
23
Barbeque
24
Keputusan
25
Perasaan Yang Bergejolak
26
Apa Kau Menyesal?
27
Sebuah Firasat
28
Serpihan Memori
29
Curiga
30
Dia Sudah pergi
31
Aku Tidak Akan Lari
32
Ada Apa Denganmu?
33
Tiga Pelaku
34
Kembali Ke Australia
35
Tertangkapnya Bilt
36
Permohonan Bilt
37
Lepaskan Mereka
38
Jangan Mengganggunya Lagi
39
Pertemuan Terakhir
40
Kedatangan Norman Elouis
41
Kesalahpahaman Bilt
42
Hari Yang Aneh
43
Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44
Keraguan
45
Kembali Ke Istana
46
Aku Tidak Mau Menikah
47
Jangan Menyebut Namanya!
48
Rekaman
49
Hari Yang Dinantikan.
50
Putri Yang Sudah Ternoda
51
Pernikahan Yang Batal
52
Siapa Pria Itu?
53
Mendapat Dukungan
54
Tertangkapnya Bilt
55
Couvade Syndrome
56
Bukan Aku
57
Kedatangan Musuh Lama
58
Jangan Serakah
59
Tidak Perlu Bersembunyi
60
Nasehat
61
Keberuntungan Bilt
62
Merasa Kehilangan
63
Hiduplah Dengan Baik
64
Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65
Tertangkapnya Jasson
66
Dialah Pelakunya
67
Tidak Terkejut
68
Penyebab Retaknya Persahabatan
69
Aku Akan Kembali Lagi
70
Dia Membenci Dirimu!
71
Mimpi Dan Pertemuan
72
Sebaiknya Dia TidakTahu
73
Cari Jika Kau Mampu
74
Kebetulan Yang Tidak terduga
75
Aku Tidak Tahu
76
Bertemu Kembali
77
Kau Harus Bertanggung jawab
78
Kau Tidak Diterima
79
Ingin Berdamai
80
Aku Tidak Akan Percaya
81
Jangan Menipu Diri Sendiri
82
Apa Kau Akan Percaya?
83
Pencuri Ciuman
84
Maafkan Aku
85
Percayalah
86
Aku Tidak Menipumu
87
Pagi Yang Berharga
88
Kejadian tidak terduga
89
Hubungan Yang Kembali Membaik
90
Tinggalkan Saja Dia
91
Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92
Wedding Day
93
Aku Berjanji Padamu
94
Our Home
95
Kembalinya Renata
96
Mereka Yang Paling Penting
97
Pria Ketiga Yang Ditipu
98
Aksi DiJalanan
99
Aksi Di Jalanan Part 2
100
Promo
101
Mendapat Saksi Kunci
102
Libatkan Aku
103
Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104
Percayalah Padaku
105
Umpan
106
Terpancing
107
Tidak Bisa Lari lagi
108
Tertangkap
109
Introgasi
110
Saling Menyalahkan
111
Sudah Terlambat
112
Goodbye
113
Lepaskan Adikku
114
Misi Bilt
115
Acara Pelantikan
116
Kejutan Untuk Bilt.
117
Kabar Gembira
118
Kabar Gembira Part 2
119
Extra Part
120
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!