Sang Penculik

Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Abraham berada di hotel mewah yang ada di tengah kota. Pekerjaannya sudah selesai, dia berencana kembali dua hari lagi. Dia juga sudah membelikan hadiah untuk tunangannya, sebuah cincin berlian juga sudah dia beli karena dia akan langsung melamar sang tunangan ketika dia kembali.

Abraham sedang berdiri di depan jendela kamarnya, kota yang indah namun harus dia tinggalkan. Lagi pula kota London tidak kalah indah. Ponsel sudah berada di tangan karena saat itu dia sedang menghubungi tunangannya yang cantik.

"Kapan kau akan kembali?" seorang wanita bertanya dengan suara manjanya.

"Dua hari lagi, aku akan kembali dua hari lagi," jawab Abraham.

"Kenapa begitu lama, Abraham? Aku sudah sangat merindukan dirimu."

"Sudah aku katakan aku akan segera kembali. Aku sudah menyiapkan hadiah untukmu jadi sabarlah menunggu."

"Benarkah?"

"Tentu saja, Honey. Kapan aku pernah berbohong padamu?"

"Jika begitu aku akan menunggu kepulanganmu. Aku sungguh sudah tidak sabar mendapatkan kejutan darimu," ucap sang tunangan. Dia adalah Renata Harvey, sang tunangan yang sudah menjalin hubungan dengan Abraham selama tiga tahun.

Mereka bertemu di sebuah pesta perusahaan, Renata adalah salah satu putri rekan bisnis Abraham. Dia bersaing dengan sekian banyaknya wanita yang ingin bersama dengan Abraham dan pada akhirnya, Renata memenangkan pertarungan itu berkat bantuan ayahnya sehingga dialah yang bisa bersama dengan Abraham.

Menarik simpati pria itu tidaklah mudah, dia diusir beberapa kali oleh Abraham namun demi tujuannya dia tidak menyerah sehingga dia berhasil mengambil hati Abraham Aldway yang terkenal akan kekejamannya. Setelah menjadi kekasihnya, dia diangkat melambung tinggi. Mereka menempati mansion paling mewah yang ada di kota London.

Mansion itu seperti sebuah istana, hidupnya berubah drastis karena Abraham memanjakan dirinya dan begitu mencintainya. Usahanya tidaklah sia-sia sebab itu dia tidak akan melepaskan Abraham apalagi pria itu selalu membelikan apa pun yang dia mau bahkan tanpa dia minta sekalipun.

"Saat aku kembali, gunakan pakaian terbaik yang kau miliki dan berdandanlah yang cantik. Aku akan memberikan kejutan untukmu," ucap Abraham. Tidak ada alasan baginya untuk menunda pernikahan mereka karena dia sudah sangat ingin menjadikan Renata sebagai istrinya sehingga dia bisa segera memiliki seorang ahli waris yang bisa menggantikan dirinya nanti.

"Sepertinya kau sedang merencanakan sebuah rencana besar. Apa kau akan memberikan aku kejutan di mansion?" tanya Renata ingin tahu.

"Tidak, seseorang akan menjemputmu nanti jadi berdandanlah secantik mungkin."

"Oh.. aku sungguh sudah tidak sabar," ucap Renata. Dia sangat menantikan hari itu tiba karena setiap kali Abraham memberikan kejutan untuknya, dia selalu mendapatkan kejutan yang tidak terduga.

"Bagus, jadilah gadis baik dan tunggu aku kembali!"

"Pasti, aku tidak akan mengecewakanmu nanti!" Renata tersenyum, menjadi kekasih seorang Billionaire sungguh sangat menyenangkan. Itu impian semua gadis, tentunya dia sangat senang berada di posisi itu.

Pembicaraan mereka berakhir, Abraham meneguk minuman yang ada di dalam gelas sampai habis. Pria itu beranjak dan meletakkan gelas di atas meja. Tidak ada hal yang lebih baik selain menikahi tunangannya. Renata wanita yang baik, lemah lembut. Dia juga akan menjadi istri dan ibu yang sempurna nantinya namun sayang, Abraham tidak akan menduga kedatangannya ke tempat itu akan membawanya pada nasib sial yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Si gadis nekad sedang menyusun rencananya, tidak saja dengan sang rekan, tiga orang akan membantunya melancarkan aksi. Tidak peduli dia harus menghabiskan banyak uang, yang dia inginkan hanya tujuannya tercapai. Dia bahkan rela mengeluarkan uang lagi untuk membayar tiga orang yang akan membantunya. Setidaknya dia memiliki tabungan.

Mereka sedang mengintai, melihat anak buah Abraham yang sedang berjaga. Demi misinya malam ini, Vanila dan rekannya mengambil cuti. Misi mereka tidak boleh gagal, sebab itu mereka menyusun rencana terlebih dahulu sebelum memulai aksi mereka.

Seragam hotel yang didapatkan dengan bantuan orang dalam sudah digunakan. Seorang pelayan hotel akan menyusupkan mereka ke dalam nanti. Tentunya pelayan hotel itu adalah sahabat baik Vanila. Itulah gunanya sahabat baik, sahabatnya bahkan rela membantu tanpa mendapat bayaran.

Mereka tidak langsung bergerak, mereka menunggu tengah malam di mana anak buah Abraham sedang lengah. Mereka manusia biasa, pasti akan diserang rasa kantuk juga. Mereka menunggu cukup lama dan ketika waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, mereka bergerak.

Hotel yang sepi di mana para tamu sudah terlelap membuat mereka semakin mudah menjalankan aksi mereka apalagi dibantu oleh sahabat Vanila. Cctv yang mereka lalui dimatikan agar tidak ketahuan, semua dilakukan dengan rapi.

Si gadis nekad itu Vanila Elouis memimpin di depan, dia gadis yang sedikit tomboy dan dia tidak takut sama sekali. Mereka sedang bersembunyi di balik dinding, untuk melihat anak buah Abraham yang sedang menjaga tempat itu. Sebagian dari mereka sudah tertidur dan sebagian dari mereka masih berjaga namun dalam keadaan kantuk berat.

Di dalam kamarnya, Abraham tidak bisa tidur. Aneh, firasatnya buruk. Dia merasa tidak tenang. Abraham sudah berusaha untuk memejamkan mata namun usahanya sia-sia. Mungkin dia butuh segelas minuman, mungkin saja dia jadi bisa tidur setelah mengkonsumsinya.

Abraham beranjak dan melangkah menuju meja di mana beberapa jenis botol minuman berada. Minuman di tuang ke dalam gelas dan di teguk sampai habis. Rasanya tidak cukup, dia kembali menuang minuman namun dia masih merasa gelisah.

"Room service," terdengar suara seseorang di luar sana bersamaan dengan suara pintu diketuk.

Abraham mengernyitkan dahi, room service? Dia tidak meminta pelayanan hotel tapi tidak ada salahnya melihat. Kakinya sudah melangkah menuju pintu, Abraham tidak curiga sama sekali. Pintu pun dibuka, namun tiba-tiba saja dia terkejut saat seseorang memukul kepalanya dengan keras.

Abraham melangkah mundur, tangannya sudah berada di kepalanya. Beberapa orang menyergap masuk, mereka menutupi sebagian wajah mereka sehingga mereka tidak bisa dia kenali.

"Siapa kalian?" teriak Abraham namun sebuah pukulan keras kembali dia dapatkan. Kali ini pukulan itu membuatnya jatuh pingsan, Vanila terkejut karena dia tidak berniat membuat pria itu sampai pingsan.

"Sial, apa aku terlalu kuat memukul?" tanyanya dan dia terlihat panik.

"Bagaimana ini, kami tidak mau bertanggung jawab!" ucap rekannya.

"Jangan menakuti, cepat bawa. Aku yang akan bertanggung jawab!" ucap Vanila.

Sial, dia tidak menduga aksi gilanya akan melukai pria itu. Sekarang bukan saatnya panik, kepala Abraham tampak berdarah karena pukulan yang dia berikan. Sesuai dengan permintaan Vanila, mereka membawa Abraham pergi dari hotel tanpa ketahuan. Anak buah Abraham sudah tertidur akibat asap yang mengandung obat bius, karena mereka menggunakan seragam hotel jadi benar-benar tidak ada yang curiga apalagi tubuh Abraham disembunyikan di dalam sebuah lemari dorong.

Misi penculikan berjalan sukses tapi setelah ini mereka akan menerima konsekuensi dari apa yang mereka lakukan malam ini, terutama si biang kerok, Vanila Elouis.

Terpopuler

Comments

Ikbal Samija

Ikbal Samija

oh klu gitu lebih baik vanila deh

2024-01-23

1

StAr 1086

StAr 1086

benar2 nekad.... tapi kayaknya renata juga gak bener2 tulus sama abraham....

2023-09-26

1

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

itu namanya nekat Vanila lotte... terlalu berambisi...

2023-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2 Ide Gila
3 Sang Penculik
4 Semoga Kau Masih Hidup Besok
5 Lost Memory
6 Gadis Penipu
7 Mencari
8 Tipu Muslihat
9 Perasaan Rindu
10 Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11 Membuat Kenangan Baru
12 Kenangan Pertama
13 Dikejar
14 Mulai Sedikit Curiga
15 Bagaikan Serpihan Puzzle
16 Gadis Misterius
17 Kau Milikku
18 Berbagilah Denganku
19 Kebetulan
20 Pikiran Gila
21 piknik
22 Perasaan Bahagia
23 Barbeque
24 Keputusan
25 Perasaan Yang Bergejolak
26 Apa Kau Menyesal?
27 Sebuah Firasat
28 Serpihan Memori
29 Curiga
30 Dia Sudah pergi
31 Aku Tidak Akan Lari
32 Ada Apa Denganmu?
33 Tiga Pelaku
34 Kembali Ke Australia
35 Tertangkapnya Bilt
36 Permohonan Bilt
37 Lepaskan Mereka
38 Jangan Mengganggunya Lagi
39 Pertemuan Terakhir
40 Kedatangan Norman Elouis
41 Kesalahpahaman Bilt
42 Hari Yang Aneh
43 Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44 Keraguan
45 Kembali Ke Istana
46 Aku Tidak Mau Menikah
47 Jangan Menyebut Namanya!
48 Rekaman
49 Hari Yang Dinantikan.
50 Putri Yang Sudah Ternoda
51 Pernikahan Yang Batal
52 Siapa Pria Itu?
53 Mendapat Dukungan
54 Tertangkapnya Bilt
55 Couvade Syndrome
56 Bukan Aku
57 Kedatangan Musuh Lama
58 Jangan Serakah
59 Tidak Perlu Bersembunyi
60 Nasehat
61 Keberuntungan Bilt
62 Merasa Kehilangan
63 Hiduplah Dengan Baik
64 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65 Tertangkapnya Jasson
66 Dialah Pelakunya
67 Tidak Terkejut
68 Penyebab Retaknya Persahabatan
69 Aku Akan Kembali Lagi
70 Dia Membenci Dirimu!
71 Mimpi Dan Pertemuan
72 Sebaiknya Dia TidakTahu
73 Cari Jika Kau Mampu
74 Kebetulan Yang Tidak terduga
75 Aku Tidak Tahu
76 Bertemu Kembali
77 Kau Harus Bertanggung jawab
78 Kau Tidak Diterima
79 Ingin Berdamai
80 Aku Tidak Akan Percaya
81 Jangan Menipu Diri Sendiri
82 Apa Kau Akan Percaya?
83 Pencuri Ciuman
84 Maafkan Aku
85 Percayalah
86 Aku Tidak Menipumu
87 Pagi Yang Berharga
88 Kejadian tidak terduga
89 Hubungan Yang Kembali Membaik
90 Tinggalkan Saja Dia
91 Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92 Wedding Day
93 Aku Berjanji Padamu
94 Our Home
95 Kembalinya Renata
96 Mereka Yang Paling Penting
97 Pria Ketiga Yang Ditipu
98 Aksi DiJalanan
99 Aksi Di Jalanan Part 2
100 Promo
101 Mendapat Saksi Kunci
102 Libatkan Aku
103 Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104 Percayalah Padaku
105 Umpan
106 Terpancing
107 Tidak Bisa Lari lagi
108 Tertangkap
109 Introgasi
110 Saling Menyalahkan
111 Sudah Terlambat
112 Goodbye
113 Lepaskan Adikku
114 Misi Bilt
115 Acara Pelantikan
116 Kejutan Untuk Bilt.
117 Kabar Gembira
118 Kabar Gembira Part 2
119 Extra Part
120 info novel Norman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Vanila Elouis Si Gadis Nekad
2
Ide Gila
3
Sang Penculik
4
Semoga Kau Masih Hidup Besok
5
Lost Memory
6
Gadis Penipu
7
Mencari
8
Tipu Muslihat
9
Perasaan Rindu
10
Rahasia Yang Tidak Boleh Terbongkar
11
Membuat Kenangan Baru
12
Kenangan Pertama
13
Dikejar
14
Mulai Sedikit Curiga
15
Bagaikan Serpihan Puzzle
16
Gadis Misterius
17
Kau Milikku
18
Berbagilah Denganku
19
Kebetulan
20
Pikiran Gila
21
piknik
22
Perasaan Bahagia
23
Barbeque
24
Keputusan
25
Perasaan Yang Bergejolak
26
Apa Kau Menyesal?
27
Sebuah Firasat
28
Serpihan Memori
29
Curiga
30
Dia Sudah pergi
31
Aku Tidak Akan Lari
32
Ada Apa Denganmu?
33
Tiga Pelaku
34
Kembali Ke Australia
35
Tertangkapnya Bilt
36
Permohonan Bilt
37
Lepaskan Mereka
38
Jangan Mengganggunya Lagi
39
Pertemuan Terakhir
40
Kedatangan Norman Elouis
41
Kesalahpahaman Bilt
42
Hari Yang Aneh
43
Sang Putri Yang Tidak Akan Bisa Kabur Lagi
44
Keraguan
45
Kembali Ke Istana
46
Aku Tidak Mau Menikah
47
Jangan Menyebut Namanya!
48
Rekaman
49
Hari Yang Dinantikan.
50
Putri Yang Sudah Ternoda
51
Pernikahan Yang Batal
52
Siapa Pria Itu?
53
Mendapat Dukungan
54
Tertangkapnya Bilt
55
Couvade Syndrome
56
Bukan Aku
57
Kedatangan Musuh Lama
58
Jangan Serakah
59
Tidak Perlu Bersembunyi
60
Nasehat
61
Keberuntungan Bilt
62
Merasa Kehilangan
63
Hiduplah Dengan Baik
64
Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
65
Tertangkapnya Jasson
66
Dialah Pelakunya
67
Tidak Terkejut
68
Penyebab Retaknya Persahabatan
69
Aku Akan Kembali Lagi
70
Dia Membenci Dirimu!
71
Mimpi Dan Pertemuan
72
Sebaiknya Dia TidakTahu
73
Cari Jika Kau Mampu
74
Kebetulan Yang Tidak terduga
75
Aku Tidak Tahu
76
Bertemu Kembali
77
Kau Harus Bertanggung jawab
78
Kau Tidak Diterima
79
Ingin Berdamai
80
Aku Tidak Akan Percaya
81
Jangan Menipu Diri Sendiri
82
Apa Kau Akan Percaya?
83
Pencuri Ciuman
84
Maafkan Aku
85
Percayalah
86
Aku Tidak Menipumu
87
Pagi Yang Berharga
88
Kejadian tidak terduga
89
Hubungan Yang Kembali Membaik
90
Tinggalkan Saja Dia
91
Aku Juga Ingin Kau Bahagia
92
Wedding Day
93
Aku Berjanji Padamu
94
Our Home
95
Kembalinya Renata
96
Mereka Yang Paling Penting
97
Pria Ketiga Yang Ditipu
98
Aksi DiJalanan
99
Aksi Di Jalanan Part 2
100
Promo
101
Mendapat Saksi Kunci
102
Libatkan Aku
103
Rupa Palsu Yang Sudah Ketahuan
104
Percayalah Padaku
105
Umpan
106
Terpancing
107
Tidak Bisa Lari lagi
108
Tertangkap
109
Introgasi
110
Saling Menyalahkan
111
Sudah Terlambat
112
Goodbye
113
Lepaskan Adikku
114
Misi Bilt
115
Acara Pelantikan
116
Kejutan Untuk Bilt.
117
Kabar Gembira
118
Kabar Gembira Part 2
119
Extra Part
120
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!