Baiklah, sudah sebagian hutang aku bayar untuk bulan ini, tinggal memikirkan lagi sisa hutang yang belum lunas, Minggu ini aku harus bisa mendapatkan uang kembali apapun caranya."
Luisa mengatakan hal tersebut di depan cermin yang seakan - akan selalu menjadi tempat ceritanya di dalam waktu dekat ini.
Ya semua uang yang Ronald berikan pagi ini telah Luisa bayarkan kepada para penagih hutang yang telah mendatangi dirinya terus menerus.
"Bu, ada tamu ."
Salah satu pelayan mengatakan hal tersebut sambil mengetuk pintu kamar.
"Tamu? siapa lagi? apakah penagih hutang yang lainnya lagi? astaga aku sudah hampir membayar semuanya bukan."
Luisa mengatakan hal tersebut sambil berdiri dari tempat duduknya dan langsung membuka pintu kamar.
"Siapa bi?"
"Mas Juan Bu."
"Juan? siapa Juan?"
"Adik dari bapak Ronald."
Deg
Baru kali ini Luisa mengetahui jika Ronald memiliki adik laki - laki.
"Ayo bi kita temui."
Seketika itu juga Luisa langsung berjalan menuju ke ruang tamu untuk melihat laki - laki yang bernama Juan tersebut
Begitu sampai di depan mata kini berdiri satu laki - laki tampan dan masih muda, namun pakaian yang dikenakan sangat kumal.
"Halo dokter Luisa, perkenalkan nama ku Juan."
Juan mengatakan hal tersebut sambil mengulurkan tangannya kepada Luisa, namun Luisa hanya terdiam dengan tangan uluran dari tangan Juan tersebut.
"Ah maafkan aku, pasti kau tidak pernah tau jika suami mu Ronald ternyata memiliki lagi satu adik laki - laki bukan?"
"Pasti yang selama ini kau tau, Ronald hanya memiliki satu adik perempuan yang selalu dia banggakan tersebut."
Luisa langsung mengernyitkan dahi ketika Juan mengatakan hal tersebut.
"Ya apa yang kau katakan itu benar."
Dan setelah mengatakan hal tersebut, Juan kini tertawa dengan sangat nyaring.
"Jelas saja Ronald tidak akan pernah mau mengakui aku dihadapan mu, atau di hadapan orang - orang yang lainnya, karena aku adalah anak dari selingkuhan ayahnya di masa lalu."
Deg
Kini Luisa mengerti setelah semua hal yang telah dikatakan oleh Juan.
"Apakah kau ada urusan dengan mas Ronald? jika memang ada biar nanti aku sampaikan kepada mas Ronald."
Seketika itu juga Juan langsung mengibas - ngibaskan salah satu tangannya.
"Tidak, aku sedang tidak ada urusan dengan kakak ku sangat sombong itu, namun aku ada urusan dengan mu."
Deg
Seketika itu juga Luisa kembali mengernyitkan dahi.
"Aku? ada urusan apa kau dengan ku?"
"Aku mengetahui semua masa lalu mu Luisa, semua hal ya semua hal yang kau sendiri sampai saat ini masih belum mengetahuinya."
Seketika itu juga Luisa semakin mendekat ke arahnya.
"Apa yang kau ketahui tentang ku?"
"Tidak disini Luisa, tidak di dalam rumah ini, karena tembok di dalam rumah ini pun bisa bersuara."
Juan kembali mengatakan hal tersebut dengan sangat dekat kepada wajah Luisa dan dengan suara yang pelan.
"Bagaimana jika aku pada akhirnya tidak tertarik dengan semua rahasia yang saat ini kau punya itu?"
"Jika kau tidak tertarik, maka kau akan menyesal Luisa, ya kau akan menyesal."
Deg
Luisa kembali mundur dari tempat dimana dia berdiri.
"Ini nomor ponsel ku, jika kau sudah siap untuk mendengarkan semua hubungi aku."
Juan mengatakan hal tersebut sambil menaruh satu kertas kecil ke dalam genggaman tangan Luisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments