SELIDIKI

Luisa mengatakan hal tersebut sambil mencium puncak kepala Jovan berkali - kali sebagai bentuk rasa sayang Luisa terhadap putra semata wayangnya.

"Luisa, Luisa, Luisa."

Terdengar suara Ronald memanggilnya dengan suara yang nyaring.

Dengan cepat Luisa menghapus ke air matanya dan langsung bangkit dari kamar Jovan kembali ke dalam kamarnya sendiri.

"Ada apa mas Ronald?"

Begitu sampai di dalam kamar, Luisa sudah melihat Ronald ada di dalam kursi roda dan berpakaian rapi.

"Darimana saja kau Luisa? aku bangun kau sudah tidak ada di sampingku?"

Deg

Sungguh saat ini Luisa sedang berusaha untuk memutar otak mencari alasan agar Ronald tidak curiga.

"Aku, aku tadi habis menunggu paket mas di luar."

Seketika itu juga Ronald langsung mengernyitkan dahi dan membalikkan wajahnya kepada Luisa.

"Paket apa Luisa yang kau tunggu?"

Dan seketika itu juga Luisa langsung kembali mencari - cari alasan.

"Paket pembelian online mas, aku belanja online."

Ronald yang mengetahui alasan Luisa langsung menggelengkan kepalanya.

"Untuk apa kau harus berbelanja online, apakah uang yang aku. ejekan itu kurang? mau bisa langsung belanja ke departemen store dan tidak perlu online, aku tidak suka kau belanja online seperti itu."

"Iya mas maafkan Luisa, Luisa tidak akan melakukan hal ini lagi."

"Kegiatan apa yang akan kau lakukan pagi ini?"

Ronald dengan acuh tak acuh menanyakan hal itu kepada Luisa.

"Hari ini aku akan mengantarkan Jovan untuk therapi mas."

"Pakai supir Luisa, aku melarang mu untuk pergi sendiri, apakah kau mengerti?"

Dengan cepat Luisa langsung menganggukkan kepalanya.

"Mengerti mas."

"Ya sudah Ayi kita sarapan bersama, bantu aku untuk mendorong kursi roda ku ini."

Tidak ada kata - kata yang Luisa ucapkan kecuali menganggukkan kepalanya sambil membantu Ronald untuk keluar dari dalam kamar.

Hari ini Luisa merasa lega ketika Luisa berhasil membuat alasan demi alasan untuk menutupi apa yang telah dia lakukan.

Sepanjang sarapan tidak ada hal yang Ronald katakan kepada Luisa.

"Luisa."

"Iya mas, aku sudah mengirimkan lagi uang untuk mu, jika kau memang ingin berbelanja kau tidak perlu untuk berbelanja seperti tadi."

Deg

Sungguh lidah Luisa saat ini sangat kelu dengan setiap hal yang baru saja Ronald ucapakan kepadanya.

"Terima kasih mas."

"Ayo antarkan aku ke mobil "

Dan dengan patuh Luisa segera beranjak dari kursi dan langsung mendorong kursi roda Ronald hingga ke halaman depan.

"Kabari aku jika kau dan Jovan udah sampai di rumah sakit."

Dari balik mobil Ronald mengatakan hal tersebut kepada Luisa.

Luisa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Hati - hati mas

"

Ronald langsung menutup kaca jendela mobil dan mobil pun langsung melaju dengan kecepatan penuh.

"Pengawal, aku ingin kau menyelediki semua hal yang saat ini sedang terjadi dengan istri ku."

Ronald mengatakan hal tersebut sambil memakai kacamata hitam kesayangannya.

Ronald yang sejak semula sangat memperhatikan gerak gerik Luisa juga sudah curiga akan hal ini.

Sementara itu di dalam kamar Jovan, Luisa sedang mengirimkan sejumlah uang kepada para penagih hutang yang sejak tadi melakukan teror kepadanya

"Baiklah, sudah sebagian hutang aku bayar untuk bulan ini, tinggal memikirkan lagi sisa hutang yang belum lunas, Minggu ini aku harus bisa mendapatkan uang kembali apapun caranya."

Luisa mengatakan hal tersebut di depan cermin yang seakan - akan selalu menjadi tempat ceritanya di dalam waktu dekat ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!