PATUNG BAGIKU

Ya kau benar, saat ini saja dia masih tidak mau aku sentuh."

"Aku mengerti sayang, jangan khawatir."

Dengan cepat Jasmine membuka semua pakaiannya dan saat ini dirinya berdiri tepat di hadapan Ronald dalam keadaan telanjang.

"Lakukan seperti apa yang biasa kau lakukan kepada ku Jasmine."

Ke dua mata Ronald sangat berbinar ketika melihat tubuh Jasmine yang sangat menggoda.

Dengan cepat Jasmine membiarkan semua bagian tubuhnya di sentuh oleh Ronald, dan dengan ahli Jasmine bisa memberikan kepuasan kepada Ronald meskipun keadaan Ronald yang berada di atas kursi roda.

"Apakah ada yang kau minta sayang?"

Di atas tempat tidur kecil di dalam ruang kerjanya, Ronald mengatakan hal tersebut kepada Jasmine.

Hal yang selalu dia tanyakan ketika Jasmine selesai melakukan misinya di atas tempat tidur.

"Aku hanya ingin terus di sisi mu Ronald."

Dengan manja dan memeluk Ronald dengan erat Jasmine mengatakan hal tersebut.

"Nampaknya kau sudah sungguh - sungguh jatuh cinta kepada ku?"

"Sepertinya begitu Ronald."

Ronald tersenyum dan mencium kening Jasmine.

"Aku akan terus memberikan kehangatan kepada mu Ronald, asalkan kau bisa memberikan kasih sayang hanya untuk ku."

"Aku akan memuaskan mu di atas ranjang asalkan kau tidak pernah membagi cinta mu kepada wanita lain."

Jasmine kembali mengatakan hal tersebut kepada Ronald dengan sangat manja.

"Pasti Jasmine, kau bisa memegang setiap kata - kata ku, hati ku hanya akan menjadi milik mu saja."

"Meskipun saat ini aku sudah menikah, meskipun saat ini ada satu wanita yang sudah ada di dalam rumah menantikan aku pulang."

"Namun dia tak lebih hanya patung hidup bagiku, namun dia tak lebih hanya sebagai boneka di dalam permainan yang sudah lama aku mainkan."

"Lalu kapan kau akan menceraikan wanita itu Ronald."

Deg

Pertanyaan Jasmine membuar Ronald terdiam.

"Cerai?"

"Iya cerai, jika kau tidak mencintainya mengapa kau harus bersama di dalam ikatan pernikahan?"

"Apakah status itu penting bagimu?"

Ronald mengatakan hal tersebut sambil memandang tajam ke arah Jasmine.

"Aku tidak pernah memperdulikan status Ronald, bagi ku kau memberikan kasih sayang yang berlimpah itu sudah cukup."

"Ya sama dengan ku Jasmine, tidak ada yang istimewa dengan pernikahan ini, semuanya hanya status di atas kertas."

Jasmine yang mendengarkan perkataan Ronald hanya bisa tersenyum saja.

"Ronald aku harus pergi."

"Pergi?"

"Ya hari ini aku harus rapat dengan beberapa pemegang saham di rumah sakit, kau tau aku adalah wanita karir yang sangat di banggakan banyak orang, dan aku tidak mau mengecewakan mereka."

Jasmine mengatakan hal tersebut sambil beranjak dari tempat tidur dengan berbalutkan selimut putih.

"Ah ya aku hampir lupa, wanita yang sangat aku cintai ini adalah sosok wanita karir idaman para laki - laki."

"Jadi izin kan aku untuk pergi Ronald."

"Tentu saja, aku juga seorang pengusaha, dan aku sangat mengerti betapa rekan itu sangat penting di dalam dunia usaha."

Ronald mengatakan hal tersebut sambil mencium kening Jasmine yang saat ini sudah berpakaian lengkap dan hendak keluar dari dalam ruang kerja Ronald.

"Terima kasih Ronald sayang, kau tau betapa aku sangat beruntung memiliki kekasih seperti mu."

Jasmine mengatakan hal tersebut sambil membelai kepala Ronald.

"Jaga diri mu Ronald."

Ronald menganggukkan kepalanya dan kini hanya bisa menatap punggung Jasmine yang semakin berlalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!