PERNIKAHAN KU ( DOKTER LUISA 2)
Pernikahan merupakan hal yang paling di rindukan dan di inginkan oleh semua orang.
Memiliki pernikahan impian merupakan keinginan bagi setiap wanita, keinginan yang ingin di wujudkan oleh pria yang dia cintai.
Malam hari ini terlihat satu sosok wanita cantik sedang duduk di depan meja rias di sebuah kamar mewah yang masih terasa asing baginya.
"Mas Ronald, maafkan aku, sebenarnya aku tidak mengerti bagaimana cara menyenangkan mu di malam hari ini."
"Aku tau malam pertama, adalah satu malam yang selalu di tunggu oleh wanita dan laki - laki yang sudah sah menjadi sepasang suami istri."
"Namun mungkin itu tidak berlaku bagiku, aku sendiri tidak pernah merasakan malam pertama yang sering di ceritakan oleh banyak gadis - gadis lainnya."
"Karena kesucian ku di ambil secara paksa dalam keadaan ku yang tidak sadar."
"Aku tidak bisa lagi merasakan mencengkram seprai kuat - kuat saat laki - laki yang aku cintai menyentuh ku di atas tempat tidur."
"Aku juga tidak bisa lagi merasakan bagaimana rasanya pertama kali di cium, di sentuh oleh laki - laki yang aku cintai."
"Yang pernah aku rasakan, aku terbangun di kamar hotel dalam keadaan menangis, karena mendapatkan tubuhku sudah tanpa pakaian dan aku sendiri tidak mengetahui siapa laki - laki yang tega melakukan hal ini terhadap ku."
"Mas, maafkan aku jika malam ini mungkin aku tidak bisa maksimal di dalam memberikan mu cerita malam pertama."
Luisa terus mengatakan hal tersebut sambil menyisir rambut panjangnya dan juga sesekali mengoleskan body lotion ke tangan dan kakinya
Luisa seorang dokter Psikiater terkenal yang terpaksa di berhentikan dari salah satu progam di televisi swasta karena terbongkarnya masa lalu dan itu dianggap aib oleh para penikmat acara talk show tersebut.
Luisa seorang dokter Psikiater yang terpaksa harus merelakan tunangannya yang bernama Bramasta bersama orang lain, hanya karena Bramasta tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya bukan seorang gadis lagi.
Luisa seorang dokter Psikiater terkenal, dengan segudang prestasi dan di puja oleh banyak orang ternyata memiliki masa lalu dan masa lalunya tersebut pada akhirnya membuat dia harus di benci oleh orang - orang yang ada awal memuja dirinya.
Luisa seorang dokter Psikiater yang memiliki anak tanpa suami, memiliki anak penderita epilepsi yang sempat dia sembunyikan dari orang - orang dan juga kepada manager dan juga sahabatnya Franda.
Malam ini Lusia pada akhirnya resmi menjadi istri sah laki - laki cacat berwajah tampan bernama Ronald.
Ronald sang CEO televisi swasta dimana dia berhentikan, laki - laki ini yang pada akhirnya menolong dirinya, saat dirinya di cerca pertanyaan oleh banyak media tentang siapa sebenarnya ayah dari anak yang saat ini telah diketahui oleh masyarakat.
Dengan persetujuan kilat, pada akhirnya malam ini Lusia menikah dengan laki - laki tampan yang telah menyelamatkan dirinya dari kejaran para awak media.
"Mas Ronald, bolehkah aku berharap jika malam ini kau tidak menyentuh ku? dari lubuk hatiku yang paling dalam sebenarnya aku belum siap mas untuk melakukan hal itu."
Luisa mengatakan hal tersebut sambil memejamkan ke dua matanya.
Luisa kembali teringat bagaimana dirinya bangun di kamar hotel dalam keadaan telanjang dan dirinya tidak mengetahui siapa laki - laki yang telah melakukan hal itu.
Luisa kembali teringat peristiwa dimana Bramasta juga pernah membuatnya tidak sadar dan menjamah tubuhnya tanpa izin.
Laki - laki yang pada saat itu sangat dia percaya bisa menjaga dan menghormati dirinya, namun laki - laki tersebut yang melakukan hal yang sama seperti peristiwa di hotel dimana Luisa diperkosa oleh laki - laki yang dikenalnya.
"Tuhan apakah aku egois jika aku memohon kepada mu untuk mas Ronald tidak menyentuh aku terlebih dahulu di malam ini?"
Dan tepat di saat yang sama pintu kamar mewah tersebut terbuka.
Satu laki - laki tampan masuk ke dalam kamar dengan menggunakan kursi roda.
Luisa langsung membalikkan badannya untuk menatap kedatangan laki - laki tampan tersebut.
Dan laki - laki tampan itu juga menatap Luisa dengan tajam.
Ke dua matanya seakan - akan tidak berhenti memandang tubuh Luisa dari kepala sampai ujung kaki.
Dia melihat lekuk demi lekuk tubuh Luisa yang saat ini menggunakan lingerie tipis dan hal tersebut yang membuat seluruh lekuk tubuhnya yang indah terlihat dengan sempurna.
"Malam Luisa."
Dengan tersenyum laki - laki tampan tersebut mulai menyapa Luisa.
"Malam mas Ronald."
"Kemarilah."
Deg
Hati Luisa tersentak ketika Ronald meminta Lusia untuk mendekatkan diri ke arahnya.
Ingin rasanya Luisa untuk tidak mendekat, namun akan menjadi sebuah kesalahan jika dirinya tidak segera menghampiri Ronald.
Dengan langkah pelan Luisa berjalan ke arah Ronald dan pada akhirnya ke dua mata saling bertatapan tajam.
"Boleh aku bantu aku untuk turun dari kursi roda ini?"
Deg
Hati Lusia kembali tersentak ketika Ronald memintanya untuk membantu turun dari kursi roda dan memapahnya ke arah tempat tidur.
"Iya mas Ronald pasti aku bantu."
Dengan cepat Lusia segera membantu Ronald untuk menuju ke tempat tidur.
Ronald duduk dia atas tempat tidur dan ke dua matanya masih menatap tajam ke arah Luisa.
Dengan cekatan Luisa menarik selimut untuk menutupi setengah dari tubuh Ronald.
"Apa yang kau lakukan di sana? kemarilah dan mendekatlah ke arah ku."
Deg
Hati Lusia kembali tersentak ketika Ronald meminta dirinya untuk masuk ke dalam selimut yang sama dengannya.
Luisa yang masih dalam posisi berdiri sebenarnya enggan untuk satu tempat tidur dengan Ronald.
Luisa begitu canggung dengan hal ini, pernikahan yang terjadi tanpa dasar cinta yang kuat membuatnya hanya bisa diam mematung ketika Ronald meminta dirinya untuk mendekatkan diri.
"Kau tidak mau berada dekat dengan ku Luisa?"
Dengan cepat Luisa langsung menggelengkan kepalanya.
"Bukan maksudku seperti itu mas."
"Lalu apa?"
"Aku, aku, aku hanya masih merasa canggung saja."
Ronald yang mendengarkan alasan Luisa kini tersenyum.
"Ya aku mengerti, mungkin pernikahan ini terlalu cepat bagi mu, aku tidak memaksa mu untuk berada dekat dengan ku."
Setelah mengatakan hal tersebut Ronald mengambil ponselnya dan memainkan ponsel tersebut.
Saat ini sungguh hati dan pikiran Luisa sedang bergejolak, dirinya yang masih berdiri hanya mampu menatap Ronald yang saat ini sedang asyik memainkan ponselnya.
Dengan langkah yang cepat pada akhirnya Luisa berjalan ke arah tempat tidur dan langsung masuk ke dalam selimut yang sama dengan Ronald.
"Mas Ronald maafkan Luisa, jika sejenak Luisa sempat meragukan mas Ronald."
Luisa mengatakan hal tersebut di dalam dekapan dada bidang Ronald yang saat ini dengan perlahan mulai memeluk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Amy Asmeera
akhir nye disambung disini...hari2 tunggu update cerita nya
2022-12-16
0