"Apa yang kamu obrolin dengan Bunda waktu masak tadi?" tanya Amar seraya menata kancing baju lengannya.
"Bukan apa-apa mas," jawab Almira singkat.
"Kamu ngadu ya sama Bunda?" tanya Amar.
"Astaghfirullah, jangan berburuk sangka Mas. Saya bukan seorang istri yang mampu membuka aib dalam rumah tangga.
Sebesar apapun masalah rumah tangga, sebaiknya suami istri menahan diri agar tidak menceritakan aib pasangan kepada orang lain. Sebab, mereka yang menutup aib pasangannya, kelak akan ditutup aibnya oleh Allah Swt."
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amar merasa tertampar dengan apa yang di ucapkan Almira.
"Kalau begitu aku minta maaf," ucap Amar dan Berlalu.
***
"Bun, Amar berangkat dulu," pamit Amar mencium tangan Ane.
"Tidak sarapan dulu, Mar? Almira juga kenapa tidak di ajak turun?" tanya Ane.
"Amar sarapan di rumah sakit saja Bun, ada operasi pagi, takutnya telat sampai rumah sakit." jawab Amar.
"Terus Almira mana? kalian itu kan pengantin baru. seharusnya kamu lebih perhatian dengan istri kamu, Amar." ucap Ane.
"Almira ada di kamar, Maaf Bun. Amar harus segera berangkat, Assalamu'alaikum." ucap Amar berlalu.
Ana melihat anaknya dan menggelengkan kepala. Ane ke kamar Almira untuk mengajaknya sarapan bersama.
"Almira, apa Amar baik sama kamu?" tanya Ane.
"Baik Bun, Mas Amar sangat baik." jawab Almira.
"Kamu tidak berbohong kan?" tanya Ane memastikan.
"Tidak Bun, mas Amar memang baik," jawab Almira.
"Syukurlah kalau seperti itu, Bunda lega mendengarnya. Kalau ada apa-apa, bilang sama Bunda ya, Sayang!" ujar Almira.
"Iya, Bun." jawab Almira tersenyum dalam niqabnya.
"Kita sarapan dulu yuk sama Bunda. Amar dan Ayah sudah berangkat kerja." ucap Ane.
"Iya Bun," Almira mengekori Ane.
"Alhamdulilah sekarang Bunda ada teman sarapan,kadang kalau Amar dan Ayah berangkat pagi, Bunda harus sarapan sendiri," ujar Ane.
"Apa mas Amar memang sering berangkat pagi Bun?" tanya Almira.
"Sebagai seorang Dokter Amar memang sibuk sekali di rumah sakit, Ayah pun sama tak kalah sibuk nya dengan Amar, sebagai seorang polisi, Ayah juga tidak kalah sibuk dengan Amar," ucap Ane.
Dret.. dret...
Panggilan di ponsel Ane.
"Sebentar ya sayang, Bunda mau angkat telpon dulu," ucap Ane berlalu untuk ke kamarnya.
"Iya, Bun," Jawab Almira singkat.
Sesampai di kamar Ane mengangkat panggilan dari Nia.
"Assalamu'alaikum," ucap Ane mengangkat telpon.
"Walaikumsalam. Ane apa benar kalau Amar menikah dengan Anaknya Nur?" tanya Nia.
"Iya benar, Amar sudah menikah dengan Almira," jawab Ane.
"Ane, apa sebegitu bencinya kamu sama aku samapai anak kamu menikah, Aku tidak kamu Undang? Bahkan aku harus tau dari orang lain?" cerca Nia
Nia adalah Mama nya Nana, wanita yang sudah lama mencintai Amar dan juga penyebab gagalnya Amar menikah dengan Rara.
"Maaf Nia, semuanya begitu mendadak. Bahkan tidak ada pesta. Hanya di hadiri beberapa orang saja," jelas Nia.
"Tapi sepertinya hanya aku yang tidak kamu undang? Apa kamu benar-benar sudah menganggap aku ini bukan lagi sahabat kamu?" tanya Nia.
"Maaf Nia, tapi jujur aku juga memikirkan kejadian satu tahun yang lalu, di mana Amar harus terluka karena pertunangannya batal. Dan kamu tau pasti kan siapa penyebab nya? ucap Ane.
" Bukan hanya Amar yang terluka, apa kamu tau seperti apaa kondisi Nana karena Amar menolak cintanya? kamu tau kan, Nana sangat mencintai Amar. Tapi kenapa Amar tidak mau memberikan Nana kesempatan," ucap Nia.
"Apa menurut kamu, Apa cinta itu bisa di paksa? Amar berhak menentukan wanita mana yang ingin dia jadikan istri." ucap Ane.
"Apa Amar menikahi anaknya Nur juga karena cinta? tidak juga kan? tapi kenapa Amar mau memberikan kesehatan untuk Almira?" cerca Nia.
"Karena Alloh sudah mentakdirkan Amar berjodoh dengan Almira." Jawab Ane. Dan kali ini Nia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Jujur, aku kecewa sama kamu Ne." ucap Nia menutup telpon.
***
"Jadi maksud Mama benar Amar sudah menikah dengan anak tante Nur?" tanya Nana yang mendengar percakapan Nia dan Ane di telpon.
"Nana, sejak kapan kamu di sana sayang?" tanya Nia panik.
Semenjak kejadian Pertunangan Amar dan Rara batal, sejak itu Nana memutuskan untuk tinggal bersama dengan Nia ibu kandungnya. karena merasa tidak lagi di sayang papa dan Mama tirinya.
"Ma, jawab! benar Amar menikah dengan anaknya tante Nur?" cerca Nana.
"Iya itu benar, Amar sudah menikah dengan Almira." jawab Nia.
"Arghh.. " teriak Nana melempar gelas yang ada di meja ke sembarang arah.
"Nana! apa yang kamu lakukan? untuk apa kamu masih saja memiliki Amar? Dia tidak pernah mencintai kamu, untuk apa kamu terus-terusan merendahkan harga diri kamu seperti ini? Sadar Nana! Sadar!" ucap Nia dengan suara tinggi.
"Ini semua gara-gara Mama, Amar tidak mau membuka hatinya untuk Nana pasti karena tau masa lalu Mama yang buruk." teriak Nana.
Nana selalu menyangka, Amar tidak mau menerima cintanya karena tau masa lalu Mama nya yang buruk lantaran Nia pernah berselingkuh saat masih menjadi istri papa nya dan Nia juga seorang mantan narapidana.
"Jika masa lalu Mama membuat Amar ilfeel dan menjadikannya senjata untuk menolak cinta kamu, apa kamu pikir masa lalu Almira lebih baik dari pada kamu?" ucap Nia.
"Apa maksud Mama?" tanya Nana tak mengerti.
"Almira itu anak di luar nikah. dulu sewaktu kuliah. Tante Nur diam-diam menjalin hubungan dengan pacar Mama, Saka namanya. mereka melakukan hubungan di luar batas hingga membuat tante Nur hamil, tapi Saka yang saat masih mencintai Mama tidak mau bertanggung jawab dan kabur. Bahkan tante Nur harus lari ke Ambon untuk melahirkan Almira agar tidak diketahui orang kalau dirinya melahirkan,"
"Beruntung saat itu, tante Ane dan Om Arif menjemput mereka dan membawa mereka kembali pulang ke sini, tapi saat mengetahui Saka ternyata sudah menikah dengan wanita lain, Nur tidak bisa menerima kenyataan. Hingga akhirnya Nur gila dan di rawat di rumah sakit jiwa selama dua tahun." ujar Nia.
"Tapi kenapa Amar mau menikah dengan wanita yang lahir dari luar nikah?" ucap Nana.
"Jadi berhenti menyalahkan masa lalu Mama! Iya Mama pernah melakukan kesalahan tapi Mama sudah menyesalinya, Mama menyesal sudah pernah berbuat salah. Tidak ada hubungannya penolakan Amar dengan masa lalu Mama." jelas Nia
"Apa mungkin, Amar tidak mengetahui kebenarannya?" ucap Nana.
"Apapun itu, apapun alasan Amar menikah dengan Almira, Mama mohon lupakan Amar! Kamu cantik, masih banyak laki-laki yang menyukai kamu," ucap Nia.
"Nana hanya mencintai Amar," tegas Nana.
^Happy Reading^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
teti kurniawati
itu bukan cinta tapi obsesi
2023-02-10
0
Puspita Sari
dih gimna amar mau suka sama kamu Nana sifat kamu yg egois n keras kepala gt bikin Amar ilfil dunk pastinya
2022-10-30
0
Hariani Yusuf
mana upx thor
2022-10-17
0