My Crush My Step Father!
Start
Cekrek.. cekrek.. cekrek..
“Oke bagus, beri senyum sedikit lagi. Nice!” Suara arahan fotografer, suara musik pembangkit suasana dan juga jepretan kamera memenuhi ruangan.
“Turunkan sedikit dagu mu, miringkan sedikit kepala ke kanan. Oke.. Nice!” Beberapa ka0li fotografer memuji model wanita yang sedang berpose memamerkan aura kecantikannya.
“Lee Sera good!” Tepuk tangan dari fotografer dan semua staff pembantu pemotretan menutup aksi wanita berusia dua lima tahun di depan kamera.
“Sugohasyeossseubnida.” Lee Sera keluar dari set pemotretan.
*Sugohasyeossseubnida \= good job / kerja bagus bahasa formal. (Biasanya diucapkan rekan kerja sesaat setelah menyelesaikan pekerjaan bersama.)
“Uri ddal neomu yeppeuda.” Lee Dong-Gun menghampiri Sera sembari bertepuk tangan, senyum cerah merekah di bibirnya.
*Uri ddal neomu yeppeuda \= Putriku sangat cantik bahasa informal.
“Kenapa ayah datang kesini?” Sera masih dikelilingi beberapa staff, ada yang memegangi jas untuk menutup badan Sera, ada yang memegang buntut gaun agar tidak terinjak, ada yang membawa kipas elektrik agar Sera tidak kepanasan, semua memperlakukan anak bungsu Lee Dong-Gun.
“Kenapa? Tentu saja karena ayah merindukanmu.” Lee Dong-Gun adalah salah satu orang kaya raya di Korea Selatan. Dia adalah pemilik perusahaan Taeyang group, perusahaan yang memiliki beberapa mall, lapangan golf dan juga bar.
“Hahh.. jangan berpura-pura begitu ayah. Berperan sebagai ayah yang baik sangat tidak cocok untuk ayah.” Sera masuk ke ruang rias lalu dengan satu isyarat tangan saja, sekejap semua staff keluar dari ruangan itu.
“Sudah ayah bilangkan? Jaga baik-baik sikap mu di depan orang. Apalagi saat ini kau sedang pemotretan untuk brand arloji milik perusahaan, semua staff disini tahu siapa ayah.
Mereka semua mengormati ayah tapi kau Lee Sera, satu-satunya anak perempuan ku malah memperlakukan ku dengan tidak sopan!!” Sikap Dong-Gun berubah tiga ratus enam puluh derajat saat sedang berdua saja dengan Sera.
“Ayah juga harus menjaga sikap, semua staff masih berada di luar, mungkin saja mereka mendengar.” Sera sama sekali tidak takut dan tidak terintimidasi dengan sikap keras Dong-Gun padanya, hal inilah yang membuat lelaki lima puluh satu tahun itu tidak pernah bersikap lembut pada Sera.
BRAK..
Dong-Gun melemparkan sebuah foto, kartu nama dan secarik keras di meja rias hingga membuat beberapa lipstik terjatuh.
“Jika kali ini kamu tidak datang ayah akan kirim kamu ke Amerika.” Hal ini selalu saja Dong-Gun pakai sebagai senjata untuk mengancam Sera setiap kali da menginginkan Sera melakukan sesuatu sesuai kehendaknya.
Sera hanya melirik ke foto lelaki yang sekilas terlihat tampan dan muda.
“Ayah sudah selesaikan? Ayah sibuk kan? Jangan membuang-buang waktu ayah hanya untuk putri haram mu ini. Aku harus cepat-cepat berganti baju lalu pergi ke jadwal kerja ku berikutnya.
Jadi ayah silahkan keluar dan teruskan pekerjaan ayah, semoga hari ayah menyenangkan.” Sera berjalan melewati Dong-Gun lalu membuka pintu.
“Kami sudah selesai bicara, kalian boleh masuk, bantu aku untuk melepaskan semua atribut pemotretan ini, aku harus segera melakukan pekerjaan lain.” Semua staff masuk ke ruang rias, Dong-Gun tanpa berkata-kata keluar dari dari ruangan itu.
“Hah.. akhirnya pergi juga.”
Staff penata rias mulai membantu Sera berganti pakaian, lalu Sera duduk di kursi rias untuk menghapus riasan dan melepaskan beberapa aksesories di rambutnya.
“Hah.. tumben ayah menjodohkan ku dengan lelaki yang sepantaran denganku.” Sera mengambil foto yang tadi dilempar oleh ayahnya di meja rias.
Di balik foto itu tertulis,
Nama : Jang Eun-Woo.
Umur : 27 tahun.
Anak ketiga dari tiga bersaudara pemilik J.H.S group, perusahaan kontraktor nomor dua di Korea Selatan.
Lalu Sera mengambil secarik kertas yang bertuliskan tempat dan waktu pertemuan kencan buta.
"Malam ini?? Waaah.. semakin lama semakin keterlaluan kelakuan ayah. Hah.. sudahlah, tidak penting." Sera melemparkan kembali foto Eun-Woo.
Setelah selesai dengan urusan riasannya, Sera keluar dari ruang rias menemui managernya, Kim Ju-Hwan.
“Oppa, ayo pergi.” Ajak Sera.
*Opaa \= Panggilan untuk lelaki yang lebih tua, diucapkan oleh wanita (panggilan orang yang sudah saling akrab).
“Sera.. kamu yakin mau pergi ke sana?" Tanya Ju-Hwan.
"Yakin, memang kenapa? Aku sudah janjian dengan paman Tae-Hyun untuk makan siang bersama. Dia pasti sudah membelikanku makan siang dan menunggu lama, ahh.. gara-gara ayah aku jadi terlambat sampai sana." Sera berjalan mendahului Tae-Hyun, menuju lift.
"Tapi, bukannya nanti malam kamu ada kencan buta dengan anak bungsu J.H.S group?" Ju-Hwan mengejar Sera yang sudah sampai di dalam lift.
"Berhenti jadi mata-mata untuk ayah, akulah yang menggaji mu oppa." Sera menekan tombol menuju baseman.
"Tapi tetap saja kau harus datang ke kencan buta itu, kalau tidak mungkin saja Hwaejangnim akan menghukum mu." Ju-Hwan sudah bekerja sebagai manager Sera selama tiga tahun ini, mereka sudah sangat dekat seperti adik dan kakak.
*Hwaejangnim \= Penggilan kehormatan untuk pemimpin perusahaan.
"Iya.. iya aku akan datang, tenang saja. Ayah mengatur kencan jam delapan malam, sekarang kan masih jam tiga siang, jadi masih banyak waktu untuk bertemu paman Tae-Hyun." Sera mengambil bedak padat keluaran rumah mode asal Paris. Dia mengecek penampilannya dari cermin bedak.
"Hahh.. yasudahlah, nanti malam mau aku temani?" Tanya Ju-Hwan.
"Tidak usah, kan kencan buta bukan pekerjaan, jadi untuk apa oppa mengantarku. Oppa pergi cari pacar saja, masa sudah umur tiga puluh satu tahun belum pernah pacaran, ckckck.."
"Tidak usah mengungkit hal itu, kamu juga sama kan, belum pernah pacaran seumur hidup?" Ju-Hwan tidak mau kalah.
"Tapi kita berbeda oppa, aku punya lelaki yang aku suka dan sedang aku usahakan untuk ku miliki. Sedangkan oppa? Dekat dengan wanita saja tidak pernah, ya kan?"
TING!
Suara lift membuat perdebatan tidak penting antara Sera dan Ju-Hwan berhenti sejenak, mereka berjalan menuju mobil dinas Sera.
"Lebih baik kamu sudahi saja cinta bertepuk sebelah tanganmu itu. Dia itu statusnya ayah tirimu, bagaimana reaksi publik saat tahu kamu menaruh hati apalagi jika sampai kamu berpacaran dengan lelaki itu?”
“Ssst.. berisik sekali sih, yang punya hati tu aku. Kenapa orang lain ikut campur dengan hatiku? Aku tidak perduli dengan omongan orang lain, kalau memang publik tidak setuju dengan hubungan ku dan paman Tae-Hyun aku siap meninggalkan profesiku.” Sera masuk ke mobil diikuti Ju-Hwan.
“Kamu mungkin saja bisa meninggalkan dunia modeling dan dunia hiburan. Tapi apa kamu sanggup melepaskan diri dari kemewahan yang ayah mu beri?”
“Dia baru jadi ayah ku selama sepuluh tahun, jadi melepaskannya juga tidak masalah buatku.” Sera duduk di mobil van hitam di kursi penumpang belakang.
“Hah.. susah memang menasehati mu.”
“Aku mau tidur sebentar, bangunkan aku saat sudah sampai.”
Ju-Hwan memutar musik penghantar tidur agar Sera bisa terlelap.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Agusrita Wijayanti
⭐⭐⭐⭐⭐ luar biasa
2022-12-24
0
Lalaluna14
Waaah.. suka nih, baca sambil belajar bahasa korea😆
2022-10-20
0
Utagusta
Gaaaaaas thorrr🔥
2022-10-12
0