Siang ini Sera menunaikan tugasnya sebagai tunangan Eun-Woo.
Dia menemani Eun-Woo bermain golf dengan ayah dan rekan-rekan ayahnya.
Sera tidak ikut bermain golf dia hanya mengikuti kemana meraka melangkah. Bukan hal yang susah tapi sangat membosankan, ditambah lagi cuaca siang hati di Seoul sedang panas.
"Benar-benar membuang waktuku, tidak ada gunanga untukku. Membosankan." Gumam Sera.
Eun-Woo menghampiri Sera setelah beberapa kali melihat wajah Sera terlihat bosan.
"Maaf kau jadi harus ikut ke lapangan golf melawan terik matahari." Kata Eun-Woo.
"Sebenarnya untuk apa sih aku ikut kesini?" Sera mulai kesal.
"Karena media sedang meliput ayah, jadi kita harus terlihat mesra." Kata Eun-Woo sambil tersenyum..
"Ckck.. kenapa suka sekali sandiwara sih."
"Tapi bukankah kamu juga diuntungkan karena datang kesini?"
"Apa untungnya buatku?" Sera semakin kesal.
"Baju golf yang kau pakai adalah merk dari perusahaan orang itu. Dia bilang ingin memakaimu jadi modelnya karena kau terlihat sangat cocok memakai baju ini." Eun-Woo menunjuk salah satu teman ayahnya.
"Oya?? Wow."
"Tunggu saja dua atau tiga hari mereka pasti akan menawarkan kontrak eksklusif untukmu." Eun-Woo sempat mendengar hal itu saat sedang bermain gold tadi.
"Wow.. kalau begitu aku harus banyak senyum ya." Sera lalu menarik bibirnya, memasang senyum manis.
Eun-Woo heran melihat sikap Sera
'Benar-benar orang yang unik dan susah ditebak.' Batin Eun-Woo.
...----------------...
Rumah sakit tempat Tae-Hyun bekerja.
Tae-Hyun sedang berbincang dengan beberapa petugas kebersihan.
"Manajer Gong apa kau sedang bahagia?" Tanya salah satu petugas kebersihan yang berusia empat puluh tahunan.
"Emm.. tidak juga."
"Ey.. jangan bohong."
Tae-Hyun hanya tersenyum.
"Aa.. aku tahu pasti manajer sedang jatuh cinta kan?" Selidik seorang petugas kebersihan lainnya.
"Ah.. tidak juga."
"Omo.. omo.. lihat wajahnya merona."
"Aku pergi dulu." Karena malu Tae-Hyun memilih untuk menghindar.
Saat berjalan di lorong dia berpapasan dengan Nami.
"Kau masih marah padaku?" Tanya Tae-Hyun.
"Tidak ada alasan untuk marah. Lagi pula aku tidak berhak marah padamu, aku bukan siapa-siapa untukmu. Hanya sekedar rekan kerja, bukan begitu?"
"Aku harap hubungan pertemanan kita tidak akan terputus begitu saja."
"Aku pergi." Nami berjalan kearah berlawanan dari Tae-Hyun.
Tae-Hyun hanya dapat memandang Nami pergi menjauh.
Drrt.. drrt..
"Halo."
"Sudah makan oppa?" Tanya Sera dengan nada manja.
"Yak!! Hentikan! Sekali lagi memanggil aku dengan sebutan itu akan aku blokir nomor ponselmu." Tae-Hyun merasa risih dengan panggilan itu.
"Hmm.. oke, aku dalam perjalanan kesitu."
"Kau baru pulang pemotretan?" Tae-Hyun masuk ke ruangannya.
"Tidak aku baru saja menemani Eun-Woo main golf, ayah yang memaksa jadi apa boleh buat."
"Hmm.. Eun-Woo ya?"
"Iya, kenapa memang cemburu ya?"
Uhukk.. uhukk.. terdengar suara Eun-Woo tersedak, dia geli melihat sikap Sera yang sok imut itu.
"Suara siapa itu?" Tanya Tae-Hyun.
"Eun-Woo dia menawarkan tumpangan untukku."
"Oh.. ya sudah."
"Oke, sampai ketemu, mmmmmmuah.." Sera memutus pembicraan jarak jauh.
"Padahal hanya pura-pura tunangan tapi harus melakukan ini itu, chh.. dasar ayah yang egois. Dia sama saja menjual anaknya demi uang." Tae-Hyun bicara sendiri.
...----------------...
"Yang barusan kau hubungi ayah tirimu??" Tanya Eun-Woo.
"Gong Tae-Hyun, itu namanya. Aku tidak punya ayah tiri." Tegas Sera karena dia sudah muak dengan sebutan itu.
"Kalian pacaran?" Selidik Eun-Woo.
"Emm.. kurasa begitu."
"Cchh.. kenapa pakai kata 'kurasa', itu artinya dia belum memintamu jadi pacaranya kan?"
"Tadi dia sudah memgungkapkan isi hatinya, jadi aku anggap hubungan kami sudah sah berpacaran." Sera sama sekali tidak mempermasalahkan soal itu.
"Hati-hati saat sedang bersamanya, jangan sampai ayahmu tahu."
"Hmm.. iya, kalau ketahuan kau juga bakal dapat masalah ya?" Sera menengok menatap Eun-Woo.
"Tidak masalah, yang penting reward dari ayah atas pertunangan kita sudah aku kantongi."
"Aku juga, kalau begitu bagaimana kalau kita bilang bahwa kita sudah putus??"
"Yaaaak!! Terlalu cepat, jangan buru-buru."
"Hmm…baiklah."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments