Bab 04 : Tae-Hyun, Sera dan Eun-Woo.

Sera sampai di rumah.

"Bagaimana kencannya? Dia tampan kan?" Sang ayah, Dong-Gun sudah menunggu di ruang tamu sejak tadi.

"Hmm.. lumayan." Sera hanya berhenti sedetik lalu berjalan lagi.

"Dasar anak tidak punya sopan santun, ayah sedang mengajak mu bicara!" Suara Dong-Gun mulai meninggi.

Sera berbalik badan, lalu berjalan mendekati sang ayah.

"Ayah pasti sudah tidak sabar kan ingin mendapatkan lahan dengan harga murah dan suntikan investasi??" Sindir Sera.

"Jadi Eun-Woo sudah memberitahu mu? Baguslah, setidaknya kalian ngobrol saat kencan tadi." 

Sebelumnya Sera memang jarang berbicara banyak dengan teman kencan buta yang disodorkan oleh ayahnya, bahkan Sera beberapa kali kabur ditengah kencan atau sama sekali tidak datang.

Sera mengambil ponselnya lalu menghubungi Eun-Woo, dia juga menekan tombol loadspeaker.

"Uwww.. aku tidak menyangka responnya secepat ini?" Suara Eun-Woo terdengar dari speaker ponsel Sera.

"Ayahku ingin menyapa mu." Ucap Sera.

"Hmm? Ayahmu?" 

"Emm.. tidak aku hanya ingin tahu bagaimana kencan kalian." Dong-Gun salah tingkah, dia tidak menyangka bahwa Sera akan menghubungi Eun-Woo.

"Aaah.. begitu ya. Ehmm.. bisa dibilang lancar, sangat lancar, bukan begitu Sera?" Tampaknya Eun-Woo tah bahwa Sera sedang mengajaknya berakting.

"Hmm.. iya, yasudah, good night." Sera mengakhiri pembicaraan jarak jauhnya dengan Eun-Woo.

"Sudah percaya sekarang?" 

Dong-Gun seperti sedang ditampar oleh anaknya sendiri.

Sera berjalan menuju kamarnya namun tiba-tiba Subin muncul.

"Mau sampai kapan kamu bersikap kasar dengan ayahmu?" Subin melebarkan matanya, kedua tangannya dilipat di depan dada.

Sera berjalan maju mendekati Subin lalu berbisik, "Tidak perlu cari muka di depan ayah, tidak akan ada nilai tambahnya." 

"Cch.." Subin benar-benar tidak bisa mengendalikan seorang Lee Sera.

"Aa.." Sera tiba-tiba berbalik menatap sang ayah.

"Tadi aku mendapat informasi dari Eun-Woo, katanya ayah akan memberikan Enivrant kepada ku jika aku mau bertunangan dengannya. Benar begitu ayah?" Sera sengaja mengatakan hal itu di depan Subin.

Subin melotot, Envirant adalah salah satu perusahaan milik Dong-Gun yang dia tangani saat ini.

"Iya, kalau kamu mau bertunangan dan ayah berhasil mendapat lahan dengan harga murah dan juga investasi dari ayah Eun-Woo  kepemilikan Enivrant akan ayah pindahkan ke tangan mu." 

"Yeobo.. bagaimana bisa kamu mengambil keputusan tanpa bertanya pada direktur utamanya?" Subin sebagai direktur utama Enivrant merasa tidak terima atas keputusan sepihak sang suami. *Yeobo : Sayang, biasanya dipakai oleh pasangan suami-istri.

"Aku pemegang saham terbesar sekaligus CEO Taeyang Group, aku berhak mengambil keputusan apapun tanpa persetujuan orang lain."

Sera menang! Dia tersenyun sambil mengangkat alisnya, yang seolah berkata 'you're loser!'.

"Kalau begitu aku masuk kamar dulu, selamat malam semua." Sera pergi ke kamarnya.

"Yeobo.. tapi Sera sama sekali tidak paham tentang Enivrant. Bagaimana bisa kamu begitu saja menyerahkan perusahaan itu padanya." Subin masih melanjutkan aksi protesnya.

"Sera akan memiliki saham utama Enivrant, kamu akan tetap sebagai direktur utamanya." 

"Apa?? Jadi aku akan menjadi bawahan Sera?"

"Dia tidak akan ikut campur mengenai perusahaan. Aku yakin dia hanya ingin uang dan hak milik saja, jadi kau tenang saja. Oke?" Dong-Gun memegang kedua pundak Subin.

"Lepas, aku mau tidur, capek." Subin pergi begitu saja.

"Dia pasti merasa kesal karena Sera akan mendapatkan saham yang lebih besar darinya. Ckckck.. dasar wanita mata duitan." Dong-Gun sudah tahu betul sifat istrinya yang matre.

...----------------...

Sera baru saja selesai mandi, lalu dia tidak lupa ritual skincare malam.

"Hmm.. apa aku terima saja tawaran tunangan dari Eun-Woo?" Sera menepuk-nepuk serum pada kedua pipinya.

"Hahh.. tapi paman Tae-Hyun gimana?" Sera membuka bungkus face mask lalu menempelkannya ke wajah.

"Hahh.. segarnya." Sera berbaring di ranjangnya.

Ckrek.. ckrek..

Sera berswafoto lalu membagikannya di salah satu akun media sosialnya.

Tak lama dari itu, jumlah like bermunculan, komentar-komentar juga ikut muncul.

Sera tersenyum membaca komentar-komentar positif dari fansnya.

"Oh?? Dia belum tidur??" Sera melihat akun Tae-Hyun memberi like pada postingan fotonya.

Tanpa pikir panjang Sera segera menelepon Tae-Hyun.

"Kenapa?" Sapa Tae-Hyun.

"Hisssh.. sapaan macam apa itu?" 

"Kenapa belum tidur?" Tanya Tae-Hyun.

"Paman sendiri kenapa belum tidur?"

"Hisssh.. ditanya bukannya jawab malah balik bertanya."

"Hehe.. maaf.. maaf.. aku baru mau tidur. Paman sedang apa?" Tanya Sera.

"Sedang membaca jurnal kesehatan. Emm.. bagaimana kencannya? Sukses? Gagal? Atau…."

"Emm.. belum ada hasil, tapi yang pasti tidak gagal."

"Tidak gagal?? Hmm.. baru kali ini kamu bilang sesuatu yang tidak negatif soal kencan buta mu. Apa karena dia lebih kaya darimu? Atau karena dia tampan? Atau karena dia muda?" Tae-Hyun mencoba mengintrogasi Sera.

"Semua benar, hehe.." Sera sengaja ingin membuat Tae-Hyun cemburu.

"Oh.."

Sera senyum-senyum sendiri, dia tahu pasti bahwa Tae-Hyun sedang cemburu.

"Apa paman cemburu?"

"Apa kau sudah gila?? Aku ini ayah mu!" Tae-Hyun tidak dapat menunjukan perasaan aslinya ke Sera.

"Stop bicara soal itu! Jujur saja padaku sebelum terlambat."

"Terlambat?"

"Aku mungkin akan bertunangan dengan lelaki yang aku temui tadi." 

"APA?? Secepat itu kamu memutuskan untuk bertunangan?? Kenapa?? Karena kamu diiming-imingi harta oleh ayah mu?"

"Bukan."

"Lee Sera, kamu pernah berjanji pada ibu mu untuk hidup bebas sesuai kata hatimu agar dapat bahagia. Aku kira kamu berbeda dengan wanita anak konglomerat lainnya, ternyata kamu sama saja, silau dengan harta."

"Paman sudah gila?? Sejak kapan aku silau dengan harta??"

Tae-Hyun terdiam, dia tahu Sera bukanlah wanita seperti itu, dia juga menyesal telah mengatakan hal tidak masuk akal. Namun cemburu telah membakar hatinya dan membuat mulutnya lepas kendali.

"Sudahlah, aku mau tidur." Sera memutus pembicaraan mereka.

Hanya selang lima detik ponselnya berbunyi.

Sera segera menjawab telepon masuk.

"Menyesal kan bilang seperti tadi?" 

"Apa maksudnya? Memang aku bilang apa sampai nada bicara mu seperti sedang marah padaku?" 

Sera bingung kenapa bukan suara Tae-Hyun yang terdengar.

Sera menengok layar ponselnya untuk melihat siapa yang meneleponnya.

'Jang Eun-Woo'

"Oh.. maaf aku kira orang yang tadi menelepon." Sera merasa tidak enak pada Eun-Woo.

"Siapa? Pacar mu? Kalian marahan karena kamu bilang mau bertunangan dengan ku?"

'Damn! Bagaimana Eun-Woo bisa tahu?' Batin Sera.

"Bukan, lagian aku tidak punya pacar." Jawab Sera.

"Oh.. begitu, kalau lelaki simpanan punya?" Sindir Eun-Woo.

"Kau sedang membicarakan dirimu sendiri. Aku punyanya uang simpanan bukan lelaki simpanan!" 

"Hahaha.. bercanda, maaf."

"Kenapa malam-malam menelepon?" Tanya Sera.

"Jadi kamu benar mau menerima tawaran untuk bertunangan dengan ku?" 

"Masih aku pikirkan, aku yang akan menghubungi mu jika sudah ada keputusannya, jadi tidak usah bertanya terus, paham?" 

"Oke kalau begitu, selamat malam." Eun-Woo memutus pembicaraan.

"Dasar tidak sopan, seenaknya saja memutus telepon. Hiiiih.. kenapa lelaki selalu menyebalkaaaaaaan." Sera menendang-nendang selimutnya untuk menghilangkan rasa kesal.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Agusrita Wijayanti

Agusrita Wijayanti

sera galau.......🤭

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!