Dong-Gun, Subin, Sera dan Seol-Hyun sarapan pagi bersama.
"Sera kau ada jadwal apa hari ini?" Tanya Dong-Gun.
"Biasa, pemotretan? Ada apa ayah? Apa ayah ingin mengajakku berbincang mengenai Enivrant?"
Seketika Subin melirik sinis ke Sera.
"Kalau membicarakan Enivrant seharusnya aku juga ikut, bagaimanapun aku adalah orang terpenting di Enivrant." Subin terlihat marah.
"Aku hanya bertanya pada Sera kenapa kau ribut sekali?" Dong-Gun meneruskan makannya.
Subin terdiam.
'Mampus kau, ayah membelaku.' Batin Sera.
Sera melemparkan tatapan mengejek pada sang ibu tiri.
'Sial! Awas kau Sera, aku tidak akan dengan mudah melepaskan Enivrant. Tunggu saja aksiku!' Batin Subin.
Setelah selesai makan Dong-Gun menahan Sera.
"Datang ke kantor ayah saat urusanmu selesai. Ada yang mau ayah bahas." Dong-Gun lalu pergi, dia tidak ingin sang istri mengetahuinya.
"Kalau begitu dia terlihat seperti ayah yang sayang anaknya, padahal nyatanya dia selalu menyiksaku, ckckck.." Sera menggumam sendiri.
"Kau tidak akan mendapatkan Enivrant." Subin mendekati Sera.
"Hmm.. sayangnya ayah baru saja bilang kalau aku harus datang ke kantornya ada yang mau dia bahas. Hmm.. aku rasa kita akan membahas mengenai saham Enivrant, siap-siap sakit jantung saja jika aku mendapat seluruh saham Enivrant yang ayah miliki." Sera menyeringai lalu pergi.
"Dasar setan kecil, beraninya kau melawanku. Awas saja kau!"
–
Selesai pemotretan Sera minta diantar ke kantor ayahnya.
"Tumben kau kesana?" Tanya Ju-Hwan sambil menyetir.
"Katanya ada yang mau dibahas." Sera sesang sibuk maim gaem di ponselnya.
"Waaaah.. pasti ayahmu akan memberikan saham untukmu, selamat Sera akhirnya kau diakui sebagai anaknya sungguhan."
"Chh.. padahal aku memang anaknya."
"Iya sih memang, tapi kan hanya kau yang belum dapat saham. Bahkan Seol-Hyun yang masih sekolah saja sudah ayahmu beri saham."
"Itu karena dia anak sahnya, aku kan bukan. Aku tidak iri, aku sebenarnya tidak ingin saham juga, tapi aku suka mengusik ibu tiriku."
"Dasar kalian berdua tidak ada habisnya bermusuhan." Ju-Hwan heran kenapa Sera bisa sebenci itu dengan Subin, begitu pula sebaliknya.
Tidak lama mereka sampai di kantor ayah Sera.
"Oppa kau boleh pulang, aku bisa pulang sendiri nanti." Kata Sera saat turum dari mobil.
"Hmm.. baiklah, jangan lupa bagi aku lima persen saham yang ayahmu beri." Ju-Hwan bercanda.
"Jangan bermimpi." Sera memakai kacamatanya lalu masuk ke gedung.
Seketika semua karyawan memberi hormat pada Sera.
"Aku ingin bertemu ayah." Kata Sera pada seorang karyawan.
"Baik nona kami antar." Seorang karyawan penjaga keamanan mengantar Sera ke ruang kerja ayahnya.
"Hai.. ayah." Sapa Sera saat memasuki ruang kerja ayahnya.
"Duduk." Dong-Gun sedang sibuk dengan pekerjaannya.
'Ayah terlihat berbeda saat dikantor, lebih berwibawa.' Batin Sera.
"Apa yang ingin ayah bahas denganku?" Sera duduk di hadapan Dong-Gun.
"Ini adalah jadwal mu sebagai tunangan Eun-Woo untuk satu bulan kedepan. Tiap awal bulan akan di update jadwalnya." Dong-Gun memberi secarik kertas pada Sera.
"Tidak bisa seenaknya saja buat jadwal ini dong ayah! Aku ini artis, jadwalku padat! Aku tidak akan menggeser jadwalku kalau bentrok." Sera tidak ingin terlalu diatur.
"Aku pastikan tidak ada yang bentrok, aku sudah meminta jadwal mu dari Ju-Hwan."
'Penghianat! Dia memihak ayahku ternyata! Persetan minta jatah saham padaku, dasar Ju-Hwan oppa.' Sera kesal pada Ju-Hwan.
"Dan ini bukti pemindahan saham Enivrant milik ayah untukmu." Dong-Gun memberikan map hitam berisi surat kepemilikan saham.
"Apa??" Mata Sera berbinar, dia segera mengambil map itu lalu melihat isinya.
"Kenapa hanya delapan persen??"
"Saat kau menikah dengan Eun-Woo sisanya yaitu dua puluh dua persen akan ayah berikan semua padamu."
'Curang sekali ayah, dia sangat pintar dalam hal negosisasi yang membuatku selalu kalah.'
"Jadi istri ayah tetap jadi pemegang saham terbanyak dong?" Sera tidak terima.
"Dia hanya memiliki lima belas persen saja. Jika kau berhasil menikah dengan Eun-Woo kau akan melampauinya."
'Tidak akan! Aku akan menikah dengan lelaki pujaanku, Jang Tae-Hyun!' Batin Sera.
"Ya sudah apa boleh buat, terima kasih ayah." Sera bersiap pergi.
"Hati-hati di jalan."
"Hmm.. aku pergi."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Agusrita Wijayanti
sera di curangi 😔
2022-12-30
0