Sera membawa mobilnya melaju kencang menuju rumah. Sera tidak habis pikir tentang sikap Tae-Hyun yang selama beberapa tahun ini seperti sedang tarik ulur dengannya.
"Sial!! Dasar lelaki penakut, dia cuman tidak berani menanggung omongan orang mengenai status ku yang pernah menjadi anak tirinya, hihhhhh!!"
Bamm.. bamm.. bamm..
Berkali-kali Sera memukul setir mobil karena kesal.
Sudah berkali-kali Sera dibuat kesal dengan tingkah Tae-Hyun tapi cintanya pada Tae-Hyun mengalahkan segalanya.
Sera memarkirkan mobilnya di halaman rumah.
Sera berjalan menuju ke rumah, namun seseorang memanggilnya.
"Hey.."
Sera menoleh.
"Jang Eun-Woo?" Sera kaget melihat Eun-Woo yang sedang merokok di ayunan yang berada di halaman rumahnya.
"Pantas saja teleponku tidak digubris kau baru selesai bercinta dengan pacarmu?" Eun-Woo melihat pakaian Sera, kaos kebesaran milik Tae-Hyun, rok mini hitam, sepatu hak tinggi, benar-benar tidak cocok.
"Yak!! Jaga omonganmu, dasar lelaki mesum." Sera melotot pada Eun-Woo karena kesal dengan omongan lancangnya.
"Lalu apa konsep baju mu ini? Seorang Lee Sera, model terkenal di Korea Selatan tidak akan pernah pakai pakaian yang tidak cocok seperti ini. Baju kebesaran adalah seragam bagi wanita setelah bercinta dengan pasangannya, bukan begitu?"
"Hahhh.. terserah apapun pikiran dan omonganmu aku sedang tidak ingin berdebat. Jadi kenapa kau disini?"
"Tanya saja ayahmu."
"Ayahku?"
"Dia datang ke kantor ayahku lalu mereka memutuskan untuk makan malam disini dan mengajakku, kami belum lama sampai. Aku saja belum masuk ke rumahmu."
"Jadi ayahmu juga di dalam?" Sera semakin kaget.
"Lee Sera?" Dong-Gun keluar dari rumah bersama Jang Han-Suk, ayah Eun-Woo.
Sera memberi salam kepada Han-Suk.
"Dari mana saja kau?" Tanya Dong-Gun.
"Aku baru selesai pemotretan ayah." Jawab Sera.
"Kalau begitu cepat masuk sana, ganti baju. Sebentar lagi kita akan makan malam bersama mereka." Perintah Dong-Gun ke Sera.
"Baik ayah, tapi bisa kah aku ngobrol dengan Eun-Woo sebentar?" Sera meminta ijin pada kedua orang tua mereka.
Dong-Gun dan Han-Suk mempersilahkan mereka.
Sera menarik tangan Eun-Woo sampai ke kamarnya.
"Wow.. belum apa-apa kau sudah memasukan ku ke kamarmu, jadi apa yang akan kita lakukan?" Eun-Woo duduk di tempat tidur Sera.
"Yaaak! Bagaimana ini? Aku kan belum memutuskan mau bertunangan dengan mu, tapi kenapa sudah ada acara makan malam bersama sih?" Sera panik.
"Slow down baby. Hanya makan malam, tidak ada yang spesial."
"Aku yakin mereka akan menetapkan tanggal pertunangan kita nanti."
"Jangan sok tahu."
"Lalu buat apa mereka buang waktu sia-sia untuk haha hihi semata, mereka itu pebisnis handal, waktu adalah uang."
"Tapi bagus juga kalau begitu, semkin cepat tunangan semakin cepat aku dapat suntikan dana investasi dari ayahku untuk membuat anak perusahaan."
Sera memicingkan mata, "Terserah kau saja, kepalaku pusing, keluar sana."
"Sudah? Begitu saja?"
"Lalu kau mau apa?"
"Oh.. aku kira kau mengajakku ke kamar untuk tujuan lain."
Plaaaak..
Sebuah bantal mendarat tepat di wajah Eun-Woo.
"Yaaak! Lee Sera, perawatan wajahku mahal kau seenaknya saja main lempar bantal ke wajahku!"
"Keluar sana, aku mau ganti baju."
Eun-Woo akhirnya keluar dari kamar Sera.
Eun-Woo senyum-senyum sendiri.
"Jang Eun-Woo anak dari presdir Jang Han-Suk?" Seol-Hyun mengampiri Eun-Woo yang masih berada di dekat kamar Sera.
"Hmm.. anda siapa?" Tanya Eun-Woo.
"Tidak usah berbicara formal oppa, namaku Lee Seol-Hyun. Anak bungsu Lee Dong-Gun." Seol-Hyun mengukurkan tangannya berniat mengajak bersalaman Eun-Woo.
Eun-Woo tersenyum geli.
"Oppa? Memangnya kita sudah saling kenal? Kenapa kau seenaknya memanggil orang lain dengan sapaan yang membuat orang lain merasa risih?"
"Sera eonni belum tentu mau melakukan pertunangan itu, sedangkan oppa perlu pertunangan ini untuk mendapatkan investasi untuk membangun perusahaan baru kan?" Seol-Hyun memiliki badan yang tingi semampai dan ramping, wajahnya yang mungil, hidung mancung, dagung runcing dan bibir mungil, dan juga rambut panjang yang indah membuat Seol-Hyun terlihat tak kalah cantik dari Sera.
"Lalu?"
"Aku bersedia menjadi penggantinya."
"Hahaha.. jadi kau mau menikung kakakmu sendiri?” Tanya Eun-Woo sambil menyeringai.
“Dia tidak pernah menganggapku sebagai adiknya, jadi aku tidak merasa dia itu kakakku.”
KREEEEK..
Seol-Hyun dna Eun-Woo sama-sama menengok saat pintu kamar Sera terbuka.
“Kenapa kalian melihatku begitu?” Sera masih sibuk memakai kalungnya.
Eun-Woo dengan sigap membantu Sera memakaikan kalung.
“Thank you.” Sera tersenyum.
“Wow..” Eun-Woo melihat Sera dari ujung kaki sampai ujung kepala, Sera mengenakan midi dress yang membentuk tubuh berwarna navy dan sepatu hak tinggi dengan warna senada.
“Kenapa kalian berdua disini? Sedang bergosip tentangku ya?” Sindir Sera sambil melirik judes ke Seol-Hyun.
“Buat apa aku bergosip tentangmu, dasar wanita aneh.” Seol-Hyun turun taangga menuju ke ruang makan.
“Adikmu menginginkanku, dia bersedia menggantikanmu untuk bertunangan denganku.” Kata Eun-Woo.
“Benarkah?? Wow.. lalu kau mau dengannya atau denganku?” Sera berjalan.
“Denganmu saja, dia masih anak-anak.” Eun-Woo mengikuti Sera.
“Tapi setahuku mantan pacarnya banyak, dia pasti sudah berpengalaman tidur dengan banyak lelaki. Kalau kau bertunangan dengannya bisa dapat bonus tidur bersama kalau denganku tidak.”
“Hahaha.. yakin kau tidak tergoda dengan ku? Jangan-jangan kau yang nantinya minta tidur denganku?” Eun-Woo mengejek Sera.
“Jangan bermimpi.” Sera dan Eun-Woo sudah sampai di lantai dasar, mereka berjalan menuju ruang makan.
Kedua ayah mereka, Subin dan Seol-Hyun sudah menunggu di meja makan.
“Maaf menunggu lama.” Sera duduk etelah Eun-Woo menarik kursi makan untuknya, memperlihatkan sikap gentelmannya.
‘Dasar manusia pencitraan’ Batin Sera.
“Kalau begitu mari kita mulai makan malamnya.” Ajak Dong-Gun.
Mereeka berenam makan malam dengan tenang, tidak ada yang membicarakan mengenai pertunangan. Namun saat makan malam sudah selesai dan wine sudah dituang ke gelasnya barulah pembahasana yang sebenarnya dimulai.
“Jadi kapan kalian akan bertunangan?” Tanya Han-Suk setelah menyeruput winenya.
Sera melirik ke Eun-Woo, dia memberi sinyal agar Eun-Woo membantunya menjawab pertanyaan dari ayahnya.
“Emm.. secepatnya, iya kan Sera?” Eun-Woo sengaja menjawab seperti itu untuk memancing reaksi Sera.
‘Dasar ber*ngs*k!! Kenapa malah dijawab seperti itu sih?’ Sera menggerutu dalam hati.
“Emm.. sebenarnya masih ada urusan yang aku dan ayah harus tuntaskan sebelum menentukan tanggan pertunangan, kalau hal itu sudah selesai aku dan Eun-Woo akan menentukan tanggalnya.” Jawab Sera.
‘Damn it! Jadi intinya aku sudah menerima perjodohan ini dong? Hiiiiih..’ Sera sibuk dengna pikirannya sendiri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments