Bab 11 : Savage Sera (2)

Tae-Hyun sampai di depan gerabng rumah Sera.

“Katakan pada Sera aku ingin menemuinya.” Tae-Hyun turun dari mobil lalu meminta petugas keamanan rumah Sera untuk bisa masuk ke ruamh mewah itu.

“Maaf tuan, hwaejangnim tidak memperbolehkan anda untuk masuk.”

“Hasshh..” Tae-Hyun mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Dong-Gun.

“Beraninya kau menghubungiku?” Suara Dong-Gun terdengar sangat marah.

“Aku di depan rumahmu, aku harus bertemu dengan Sera.”

“YAAAK!! Apa kau sudah gila? Aku sudah membereskan semua artikelnya, tapi kau malah mendekati rumahku!! Bagaimana kalua ada penguntit yang memotretmu?! PERGI KAU DARI SANA!!”

“Aku harus tahu bagaimana keadaan Sera?!” Tae-Hyun tidak kalah garang.

“Dia baik-baik saja.”

“Lihat siapa yang datang.” Subin tiba-tiba muncul.

“Sudah ada istrimu.” Tae-Hyun memutus panggilannya pada Dong-Gun.

“Lalu kenapa kalau ada aku? Kau kira aku datang untuk membukakan pintu? Tentu saja tidak! Aku datang untuk mengusirmu.” 

“Jadi Sera benar ada di dalam kan?”

“Apa urusanmu?”

“Kau juga tidak ada urusannya dengan ini kan? Jadi biarkan aku masuk dan bertemu Sera.”

“Apa katamu? Tidak ada urusannya denganku? YAAK!! Ini rumahku! Aku nyonya besar disini!”

Tae-Hyun sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

“Oke, setidaknya Sera aman karena di rumah. Sampaikan padanya kau baik-baik saja.”

“Hahaha.. lucu sekali, sebenarnya hubunganmu dan Sera itu apa? Ayah tiri dan anak atau lelaki dan pria yang saling menyukai tapi terhalang oleh statusmu yang pernah menikahi ibunya walau hanya tiga hari??”

Tae-Hyun malas menanggapi Subin, dia memilih untuk pergi. Tae-Hyun masuk ke dalam mobil lalu pulang ke apartmennya.

“Hahhh..” Tae-Hyun duduk di sofa, dia memandang foto dirinya dengan mendiang ibu Sera.

“Hana.. apa yang harus aku lakukan? Apa aku salah jika perasaanku terhadap Sera berubah menjadi seperti ini?” Tae-Hyun berbicara pada foto.

“Aku tidak tahu sejak kapan, aku tersiksa atas perasaan ini Hana. Aku tahu aku salah karena memiliki perasaan seperti ini pada Sera, tapi…. aku tidak bisa mengendalikan hatiku.” Hanya pada foto Hana, Tae-Hyun dapat berkata sejujurnya tentang perasaannya pada Sera. 

...----------------...

Kreeeek..

Subin masuk ke kamar  Sera memawakan makan malam.

“Hahh.. lihat apa yang kau perbuat!! Kau ini sudah dewasa kenapa kau marah seperti anak kecil begini ha?” Subin melihat kamar Sera yang berantakan, pecahan vas berserakan, selimut, bantal dan guling yang juga berserakan di lantai.

Sera sedang duduk di sofa.

“Itu karena kalian memperlakukanku seperti anak kecil juga. Mengurung ku di dalam kamar seperti ini tidak akan ada pengaruhnya untukku.”

“Pengaruh?” Subin meletakan nampan makanan di atas nakas.

“Aku tetap akan mengejar paman Tae-Hyun.”

“Hahahaha..” Subin tertawa. “Lee Sera.. kau tidak malu ha? Dia itu ayah tirimu.”

“Bukan!! Dia hanya menikah dengan ibuku selama tiga hari!!”

“Itu kau tahu, MENIKAH DENGAN IBUMU. Dia sama sepertiku, orangtua tirimu.”

“Tidak, aku tidak punya orang tua tiri. Paman Tae-Hyun bukan ayah tiriku! Dan kau!” Sera menunjuk Subin dengan jari tengahnya. “..bukan ibu tiriku, aku tidak sudi menjadi anakmu walau hanya tiri.”

“Lancang sekali kau!!” 

PLAK!!

Subin menampar Sera. “Benar-benar anak tidak tahu diri!! Kau itu hanya anak haram!! Sudah bagus ayahmu mau mengakui dan mengurusmu kalau tidak….”

PLAK!!

Sera membalas, di menampar Subin.

“YAAAAK LEE SERA.”

“Hahaha.. aku sudah menahannya lama, tapi sekarang aku tidak akan menahannya lagi. Ternyata berhasil menamparmu memberikan kesenangan sendiri.” Sera mendekatkan wajahnya ke wajah Subin.

Subin tidak bisa berkata-kata lagi, dia menyera, dia pergi dari kamar Sera. Tidak lupa Subin mengunci lagi kamar Sera.

Sera menatap tangan kanannya, tangan yang dia pakai untuk menampar Subin.

“Hahh.. ibu maafkan aku, anakmu ini sudah menjadi orang yang kurang ajar pada orang yang lebih tua.” Sera tidak menyesali apa ynag sudah dia perbuat, tapi setap kali dia melakukan hal yang tidak baik dia selalu teringat perkataan ibunya yang selalu meminta Sera menjadi anak yang baik.

“Hihh.. kenapa dingin sekali sih.” Sera menengok ke arah jendela, ternyata jendelanya terbuka.

TING!!

Tiba-tiba di otaknya terpintas sebuah ide gila.

“Aku bisa kabur dari sini.” Sera mengambil gunting lalu memotong tirai jendelanya yang panjang yang terbuat dari sutera. Diaa menggabungkan tirai-tirai mahal yang sekaramg tidak ada harga dirinya lagi.

Sera mengikat ujung tirai-tirai itu ke sofa. Sera menengok ke arah bawah.

“Tapi kenapa tinggi begini sih?” Sera sedikit ragu, tapi…

“Aku harus mencobanya.” Sera nekat turun.

“Ternyata menakutkan.” Sera masih sempat menggerutu ditengah-tengah usahanya untuk turun.

“Nona Sera?” Suara penjaga keamanan mengagetkan Sera hingga dia terjatuh ke atas rumput.

“AAAAAAAAKKKKKK..” Sera terjatuh dari ketinggian dua meter.

“NONAAA.” Penjaga keamanan segera membantu Sera bangun.

“Awwwww… tanganku sakit sekali.” Sera merasakan kesakitan pada tangan kanannya.

“Maaf, kita harus segera ke rumah sakit.” Penjaga keamanan segera meminta bantuan pada petugas lainnya untuk membawa Sera ke rumah sakit.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Narno Narno

Narno Narno

aduh Sera.......🤦

2022-12-30

0

Agusrita Wijayanti

Agusrita Wijayanti

sera......ada2 aja 🤦

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!