Bab 10 : Sera di hukum.n

Sera dan Ju-Hwan sampai di ruang kerja pribadi Dong-Gun di kantor

“Tinggalkan dia sendiri.” Dong-Gun mengusir Ju-Hwan.

“Baik hwejangnim.” Ju-Hwan berbalik badan, “Jangan buat masalah semakin keruh.” Ju-Hwan berbisik ke Sera sebelum dia meninggalkan ruangan.

Sera duduk di kursi yang menghadap ayahnya.

“Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu. Aku hanya ingin memperingatkanmu lagi untuk tidak berurusan lagi dengan lelaki itu.” Dong-Gun tidak ingin bertele-tele.

“Sejak kapan ayah mau mendengarkanku, memang tidak pernah kan??”

“LEE SERA!!!” Dong-Gun berdiri.

“Untuk kali ini aku sudah bereskan, aku sudah minta Taeyang media untuk menghapus semua artikelnya. Dan untungnya ayah Eun-Woo tidak merubah pikiran atas kejadian ini.”

Sera tertawa kecut.

“Jelas saja, dia kan butuh ayah untuk mendukungnya menjadi wali kota Seoul.”

“Sekarang saatnya kau mendapatkan hukuman gadis kecil.” 

Sera melirik kesal pada ayahnya.

PLOK.. PLOK..

Dong-Gun menepuk tangannya dua kali lalu empat orang bodyguard masuk ke ruangan.

“Bawa dia pulang.” 

Setelah mendengar perintah Dong-Gun dua orang menarik tangan Sera.

“LEPAS!!” Sera melawan.

“Yaak! Tidak usah seperti itu, cukup jalan di sebelahnya saja.” Dong-Gun ternyata juga tidak ingin anaknya disentuh sembarang orang.

“Padahal tanpa orang-orang ini aku juga akan pulang, kenapa ayah selalu melakukan hal yang membuatku semakin tidak bisa menghormati apalagi menyayangi ayah selayaknya anak pada ayahnya. Sekarang aku tahu kenapa ibu memilih untuk menyembunyikan kehamilannya dulu, karena dia sudah memilih orang yang salah.” Setelah puas mengeluarkan kata-kata setajam belati Sera keluar ruangan Dong-Gun tanpa pamit.

“Kenapa kau dijaga orang-orang ini?” Tanya Ju-Hwan.

“Tanya saja pada ayah.” Sera menjawab dengan malas.

“Lalu syuting iklan besok bagaimana?”

“Tanya saja pada ayah.”

Ju-Hwan akhirnya berhenti mengejar Sera. “Susah memang berada di tengah-tengah perang dingin ayah dan putrinya.

Sera dihukum tidak boleh keluar kamar, ponselnya juga disita.

PRAAAAANG!!

Sera melempar bantal ke arah vas bunga di meja riasnya hingga pecah berantakan di lantai.

“Dasar tua bangka!! Dia pikir aku ini anak TK yang bersalah lalu dikurung di kamar seperti ini? Hahhh,, bisa gila aku.”

Sera membanting badan ke tempat tidur.

Di rumah sakit tempat Tae-Hyun bekerja, staff sedang ribut membicarakan artikel tentang Sera dan Tae-Hyun yang tiba-tiba lenyap.

Nami masuk ke ruangan Tae-Hyun.

“Yaak! Kau ini perawat senior kenapa tidak mencontohkan perilaku yang baik? Kau bisa mengetuk pintu dulu kan?” Tae-Hyun sedang sibuk dengan pekerjaannya.

“Kau pasti tidak tahu kan kalau satu negeri ini sedang membicarakan mu?” 

“Hmmm.. apa yang kau maksud?”

Nami memberikan hasil tangkapan layar berita Sera dan Tae-Hyun.

“Beritanya sudah menghilang dari peredaran, pasti ayah anak itu yang melakukan.”

Tae-Hyun langsung meraih ponselnya dia mencoba menghubungi Sera tapi tidak bisa.

“Ponselnya mati.” Tae-Hyun memakai jasnya, dia bersiap untuk pergi.

“Kau mau kemana ha?” Nami menahannya.

“Ke rumah Sera.”

“Kau sudah gila?? Kau mau memperkeruh suasana? Ayahnya pasti akan menghabisimu! Kalian sejak dulu tidak pernah akur kan?”

“Aku tidak peduli.” Tae-Hyun pergi dari ruangannya, pikirannya tidak tenang.

Tae-Hyun melaju dengan mobilnya, ternyata di luar pagar rumah sakit ada beberapa wartawan menunggu.

“Hahh.. bagaimana keadaan Sera? Kenapa tidak bisa dihubungi sih? Huft..” Tae-Hyun masih berusaha menghubungi Sera namun gagal.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Narno Narno

Narno Narno

tuan Dong Gun , Sera bukan anak TK kenapa di hukum seperti itu? 🤔

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!