"Gawat hwaejangnim menelepon." Dong-Gun menelepon Ju-Hwan.
"APA-APAAN INI? DIMANA SERA SEKARANG??? KENAPA DIA TIDAK MENJAWAB TELEPONKU??" Suara Dong-Gun murka, tampakmya dia sudah melihat berita tentang Seran dan Tae-Hyun.
"Emm.. maaf hwaejangnim Sera sesang pemotretan."
"SURUH SERA MENGHADAPKU SECEPATNYA!!"
Dong-Gun menutup telepon.
Di lokasi syuting beberapa staff berbisik-bisik, Ju-Hwan tahu mereka membicarakan Sera.
"Hahhh.. kasihan Sera."
Setelah lebih dari dua jam akhirnya Sera menyelsaikan pemotretan.
Sera memberikan hormat dan berterimakasih kepada semua staff pemotretan.
Ju-Hwan menarik tangan Sera.
“Oppa kenapa sih? Kenapa menarikku kesini, aku kan harus mencopot baju dan menghapus riasan di wajahku.”
Ju-Hwan menarik Sera hingga mendekati kamar mandi.
“Kau harus lihat ini dulu.” Ju-Hwan memperlihatkan artikel tentang Sera dan Tae-Hyun.
Sera kaget hingga mulutnya ternganga.
“Bagaimana ini? Aku harus menelepon paman Tae-Hyun.”
“Tidak, kau harus cepat-cepat ganti baju, kita harus menghadap hwaejangnim, dia sudah memrahi habis-habisan di telepon.”
“Ayah sudah tahu??”
“Yaak!! Ayahmu itu pemilik Taeyang grup, Taeyang media! Dia adalah orang yang update berita apapun, apalagi tentang anaknya. Cepat ganti baju, semua orang disini sudah membicarakanmu di belakang.”
Sera terlihat tidak nyaman.
“Tidak apa, ganti baju saja tidak usah hapus riasan. Ayo akau temani.” Ju-Hwan menemani Sera masuk ke dalam ruang rias.
“Maaf semuanya lama menunggu, Sera hanya kan ganti baju, dia akan menghapus riasannya di rumah. Tolong bantu dia berganti baju di dalam bilik.” Setelah Ju-Hwan berkata seperti itu, beberapa staff membantu Sera mengganti baju.
“Terimakasih semua, kami pamit.” Setelah selesai berganti baju Ju-Hwan langsung membawa Sera keluar gedung melalui pintu darurat.
“Kau tunggu disini, di tempt parkir mungkin sudah ada beberapa wartawan.
“Hmm..”
Ju-Hwan berjalan menuju tempat parkir untuk mengambil mobil.
“Hahh.. benar kan dugaanku.” Ju-Hwan melihat beberapa wartawan sudah berkumpul di dekat tempat parkir. Ju-Hwan cept-cepat berjalan menuju mobilnya tanpa dicurigai wartawan.
“Hahhh.. aman.” Ju-Hwan segera menjemput Sera.
Sera masuk ke mobil.
“Bagaimana keadaan di depan pagar?” Tanya Sera.
“Seperti dugaanku, sudah ada beberapa wartawan.” Jawab Ju-Hwan.
“Hahh.. kenapa paman tidak menjawab teleponku sih.”
“Yaak! Lee Sera sekarang bukan saatnya mengkhawatirkan lelaki itu, kau harusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri. Kau mau menghadap ayahmu.”
Mobil mulai berjalan melewati kerumunan wartawan.
“Waah.. ternyata aku terkenal juga ya, sebanyak itu wartawan yang menungguku.” Saat seperti ini Sera masih bisa bercanda.
“Dasar orang gila.” Gerutu Ju-Hwan.
“Apa katamu oppa??” Sera melotot.
“Kau seharusnya memikirkan apa yang akan kau bicarakan pada ayahmu nanti bukan bercanda seperti ini.”
“Kenapa harus dipikirkan? Aku kan tidak tahu apa yang akan ayah tanyakan padaku.” Jawan Sera santai.
“Lalu apa yang akan kau jelaskan mengenai foto-foto yang beredar itu?”
“Ya aku akan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.”
“Memang apa cerita yang sesungguhnya?”
“Kalau menurut oppa apa?”
“Ada dua foto, pertama fotomu masuk apartmen dan kedua fotomu keluar apartmen dan dikedua foto itu kau mengenakan pakaian yang berbeda, kau keluar dengan baju besar yang pasti itu milik Tae-Hyun. Menurut mu apa yang orang pikirkan? Ha?” Ju-Hwan kembali melempar pertanyaan pada Sera.
“Aku dan paman Tae-Hyun habis tidur bersama, begitu kah?” Jawb Sera santai.
“Itu kau tahu.”
“Hmmm.. akan sangat menyenangkan pasti jika bisa tidur bersamanya, tapi nyatanya tidak! Bajuku ketumpahan air lalu dia meminjamiku baju, sudah tidak ada apa-apa. Kau tahu kan bagaimana sikap papan Tae-Hyun padaku?”
“Hmmm.. tapi sayangnya apa yang aku pikirkan adalah pikiran orang pada umumnya.”
“Ya sudah, kan aku juga tidak bisa mengontrol pikiran orang lain, jadi ya sudah, aku bisa apa? Toh,, sudah kejadian juga kan?”
Ju-Hwan mengelus dadanya, dia memang harus menyetok sabar yang tanpa batas untuk menghadapi Sera.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Narno Narno
🤦🤦🤦
2022-12-29
0
Agusrita Wijayanti
hayoooo.....
terus gimana sera 🤦, namanya jadi tercemar
2022-12-27
0