Eun-Woo terlihat sedang meanhan senyumnya.
“Aaa.. aku tahu, ayahmu belum menentukan hadiah untukmu ya?” Kata Han-Suk.
“Ayah bilang akan memberikan saham kepemilikan Enivrant kepadaku, jadi aku rasa aku harus menerimanya terlebih dahulu sebelum menentukan tanggal pertunangan. Bukan begitu ayah?” Sera memanfaatkan situasi saat ini untuk mendesak ayahnya.
“Emm.. aku sudah mengaturnya, nanti kita bicarakan berdua.” Kata Dong-Gun.
“Baiklah.”
“Kalau begitu mari kita bersulang.” Han-Suk meminta Dong-Gun, Sera dan Eun-Woo untuk mengangkat geaas winebersama.
Sedangkan dari kejauhan Seol-Hyun sedang memperhatikan mereka berempat.
“Sedang apa kau disitu?” Tanya Subin.
“Ibu aku menginginkannya.”
“Hem? Wine??”
“Hiiih.. bukaaaaan.”
“Apa? Bajunya Sera?”
“Ibu yang benar saja untuk apa aku menyukai baju wanta itu? Aku menginginkan Jang Eun-Woo!”
“APA??”
“Dia sangat tampan, kaya raya, seksi dan memiliki daya pikat yang kuat. Benar-benar tipe incaranku, sempurna” Mata Seol-Hyun tidak bisa lepas dari Eun-Woo.
“Ibu akan carikan yang lebih dari dia.”
“Tidak, aku mau dia, Jnag Eun-Woo!”
“Lalu kau mau menggagalkan pertunangan mereka?”
“Tidak juga, mereka bertunangan juga tidak masalah, pertunangan mereka hanya palsu belaka. Aku akan memenangkan hati Jang Eun-Woo.”
“Ckckck.. sudah masuk kamar sana, untuk apa kita disini, mereka melupakan bahwa aku adalah nyoya besar dirumah ini.” Subin meras sakit hati dan tidak dianggap.
“Tapi Jang Eun-Woo sangat mempesona bu.” Seol-Hyun tidak rela meninggalkan tempat itu.
“Kau ini, ayo masuk!!” Subin menyeret Seol-Hyun untuk masuk ke kamarnya.
—
Makan makam sudah berakhir, Eun-Woo dan ayahnya juga sudah pulang.
“Eonni.. kau akan bertunangan dengan Eun-Woo oppa?” Seol-Hyun sengaja menunggu Sera di epan kamarnya.
“Hmm.. kamu sudah tidak ada kesempatan untuk merebutnya. Maaf ya, jadi bisa minggir tidak? Kamu menghalangi jalanku untuk masuk ke kamar adik kecil yang baik dan cantik.” Sera tidak ada daya untuk perang dengan Seol-Hyun.
“Tidak masala, eonni hanya akan bertunangan untuk status saja kan? Aku akan memiliki hatinya.”
Sera tidak menyangka adik tirinya itu begitu menyukai Eun-Woo.
“Hahh.. terserah kau saja, minggir.” Sera sudah tidak ingin berurusan dengan Seol-Hyun hari ini, semua kejadian malam ini sudah membuat kepalanya terasa pusing.
Sera masuk ke kamar.
“Aku mau berbaring sebentar.” Sera membanting badan ke tempat tidur, tangan kanannya diletakan di atas hidung menutupi matanya.
Pemeran utama di drama yang terputar otomatis di otaknya adalah Tae-Hyun dan Eun-Woo.
“Kenapa tidak ada lelaki yang tidak menyusahkan hidupku sih? Huft..” Sera bangkit dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah selesai mandi Sera mencoba tidur, tapi lagi-lagi saat dia menutup mata bayangan Tae-Hyun dan Eun-Woo menghantuinya.
Sera membuka laci di nakasnya, dia mencari obat tidur, lalu meminumnya.
“Hmm.. padahal aku sudah lama tidak meminum obat ini, tapi ini demi kebaikan mentalku, kejadian malam ini luar biasa membuat kepalaku pusing.” Sera mengembalikan obat tidur di tempatnya. Lalu fokusnya teralih oleh foto dirinya saat masih kecil bersama ibunya yang dia bingkai figura kecil di atas nakasnya.
“Hmm.. ibu, aku sangat menyukai orang yang mencintamu dulu. Emm.. mungkin juga sampai saat ini dia masih mencintaimu bu. Dia selalu bilang aku mirip denganmu tapi kenapa dia tidak bisa mencintaiku seperti dia mencintai ibu?” Sera berbicara sendiri seolah sedang berbicara langsung dengan ibunya.
“Aku penasaran kenapa akhirnya ibu mau mengakui perasaan ibu padanya, padahal aku tahu ibu sudah lama menyukainya.” Sera meletakan kembali figura foto di atas nakas.
“Hoaaam.. ahh.. obatnya sudah bereaksi, lebih baik aku tidur.” Sera berbaring di tempat tidur dan tidak lama dia tertidur pulas.
—
“Sera..”
Sera menoleh saat mendengar suara yang dia kenal memanggilnya.
“Ibu?” Sera berlari ke arah ibunya.
Kabut putih mengelilingi mereka, suasanyanya seperti musim salju namun dingin, semuanya putih.
“Aku merindukan ibu.” Sera memeluk ibunya, hangat. Terasa nyata.
Sang ibu membelai lembut rambut Sera.
“Sera, kau harus bahagia. Lakukan apa yang membuatmu bahagia, ibu akan selalu mendukungmu.” Suara lembut Hana terdengar seperti nyata.
“Ibu aku rasa aku akan bahagia kalau paman Tae-Hyun juga mencintaiku.”
“Kalau begitu kau harus berusaha agar hal itu terjadi.”
“Ibu mendukungku?” Sera melepaskan pelukannya lalu memandang wajah sang ibu yang terlihat sangat cantik, wajahnya bercahaya.
Hana tersenyum.
“Tentu saja, apapun yang membuatmu bahagia ibu akan mendukungnya.”
Bibip.. bibip.. bibip.. bibip..
Sera mengerutkan matanya, dia terbangun dari tidur saat mendengar alarm jam di nakasnya.
Sera buru-buru mematikan alarm jamnya.
“Ahh.. sial! Aku kan baru bertemu ibu sebentar kenapa sudah pagi sih?”
Sera meregangkan badannya, dia berdiri lalu olahraga kecil sebelum akhirnya keluar dari kamar.
Sera turun menuju dapur lalu minum air mineral.
"Ckckck.. jam segini baru bangun?" Subin dengan pakaian rapih datang menghampiri Sera.
"Kenapa memangnya?" Sera balik bertanya.
"Orang malas sepertimu tidak berhak merebut Enivrant."
Sera hanya tersenyum, "Hai ibu tiri kau bilang seperti ini karena merasa posisimu terancam kan? Haha.. tunggu saja dalam beberapa hari Enivrant akan jadi milikku." Sera pergi meninggalkan Subin, dia kembali ke kamarnya.
"Dasar wanita tidak tahu malu, sudah bagus dinikahi oleh ayah, sekarang dia semakin haus harta."
Drrt.. drrrt.. drrrt..
Ponsel Sera berdering, panggilan masuk dari Ju-Hwan.
"Iya oppa, ada apa?"
"Oh.. ya sudah kalau sudah bangun, aku hanya ingin memastikan kau sudah bangun atau belum."
"Hmm.. iya aku sudah bangun, aku mau mandi dan bersiap."
"Baiklah, aku akan datang menjemput satu jam lagi, oke?"
"Hmm.."
Sera memutus pembicaraan mereka. Hari ini Sera ada pemotretan sebuah merek baju golf ternama. Pemotretan berlangaung di salah satu lapangan golf.
–
Sesuai jadwal, Ju-Hwan datang ke rumah Sera pukul sembilan pagi, mereka langsung menuju ke lapangam golf untuk bersiap-siap pemotretan.
Sera mulai pemotretan pukul sebelas pagi, Ju-Hwan menunggu di sekitar.
Triiing.. triiing.. triiiing..
Drrt.. drrrt… drrttt..
"Eh.. kenapa ponselku bnayak notif masuk tiba-tiba?" Ju-Hwan melihat ponselnya.
"Apa-apaan ini?" Ju-Hwan mendapat banyak pesan dari wartawan yang menanyakan mengenai kebenaran berita mengenai Sera.
"Apa sih yang mereka maksud?" Ju-Hwan mencari tahu berita yang banyak dipertanyakan oleh wartawan.
"Whaaat?" Ju-Hwan kaget saat melihat berita yang beredar memperlihatkan foto Sera masuk ke apartemen Tae-Hyun dengan headline yang tidak mengenakan.
'Model cantik Lee Sera berkencan dengan mantan ayah tirinya??'
'Model sekaligus anak konglomerat Lee Sera berkencan dengan seorang duda yang pernah menikah dengan ibu kandungnya.'
Terdapat dua foto yang beredar, foto saat Sera masuk ke apartemen Tae-Hyun dan keluar dari apartemen dengan baju yang berbeda.
Komentar-komentar jahat bermunculan.
"Gawat hwaejangnim menelepon." Dong-Gun menelepon Ju-Hwan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Narno Narno
haaa??? ..........🤔
2022-12-28
0
Agusrita Wijayanti
haduhhh........sera 🤦
2022-12-27
0