Kediaman Keluarga Reeves
Hoshi dan Rina menyambut kedatangan kedua anaknya yang tampak lesu. Keduanya tahu pasti ada yang tidak beres diantara Valentino dan Juliet tapi mereka tidak mau menanyakan saat ini karena mereka ingin kedua anaknya beristirahat dulu.
"Capek?" tanya Rina sambil memeluk putrinya yang 11-12 judesnya dengan sang papa macan.
"Capek mama macan" jawab Juliet yang semakin erat memeluk ibunya.
"Mandi pakai air hangat terus bobok. Apa mau makan dulu?"
Juliet menggelengkan kepalanya. "Mau bobok."
"Ya sudah, selamat beristirahat." Rina mencium kening putrinya yang kemudian berjalan gontai menuju kamarnya.
Hoshi menoleh ke arah Valentino. "Adikmu kenapa? Ribut sama Rombeng lagi?"
"Biasa. Romeo kayaknya mau nyerahi Pa. Capek dia ngejar-ngejar Juliet."
"Adikmu juga dodol! Ada cowok baik sok gengsi!" umpat Hoshi yang langsung mendapat pelototan Rina.
"Enak saja bilangin anakmu dodol!" tegur Rina.
"Lha terus apa? Bahlul?" Rina langsung menjewer telinga Hoshi. "Astaghfirullah! Mama macan! Kamu jewernya lebih pedas dari mommy dan Oma!"
"Biarin! Aku nggak ikhlas kamu ngatain anakmu sendiri bahlul!"
Valentino hanya melengos dan berjalan menuju kamarnya membiarkan kedua orangtuanya heboh sendiri.
***
Kamar Valentino
"Gimana Juliet Val?" tanya Romeo melalui panggilan video lewat MacBook nya.
"Hurt."
"Maaf jika aku bicara pedas pada adikmu."
"Nggak papa. Memang sekali-sekali si J kena skak! Aku sendiri juga kadang gemas sama dia!" Valentino membuka kaosnya dan hanya menyisakan celana pendek.
"Kamu sudah mau tidur?" tanya Romeo yang hapal dengan kebiasaan Valentino kalau tidur jarang memakai kaos.
"Belum" jawab Valentino sambil memangku Bibi, anjing Pomeranian nya. "Hanya buka baju saja."
"Val, kalau aku menyerah gimana?" Romeo menatap sendu ke sahabatnya.
"Aku tetap hargai keputusan kamu, Rom. Kalau aku di posisimu, aku pun akan menyerah lama-lama. Apalagi gadis yang aku cintai nggak ada balasan perasaan ke aku."
Romeo mengusap wajahnya berulang kali. "Jika besok aku bertemu dengan Jules dan aku memutuskan untuk tidak mengejar nya lagi, apakah kalian masih mau menerima aku?"
"Rombeng! Dengar ya! Kamu sebelumnya berteman dan bersahabat denganku! Sampai kapan pun, aku dan kamu tetap bersahabat terlepas kamu jodoh adikku atau tidak. Kamu selalu diterima di keluarga aku !" Valentino menatap judes ke sahabatnya.
"Thanks Val. Sejujurnya aku sangat menyukai keluarga mu."
"Karena hanya kamu yang bisa menghadapi papa macan dan Opa Toyib di luar keluarga. Itu yang menjadi nilai plus di kami."
"Thanks Val. We're still best friend kan?"
"Of course!"
***
Kamar Juliet
Juliet sibuk mencari kado yang sudah disiapkan untuk Romeo dan sudah merasa putus asa ketika hampir satu jam tidak menemukan kadonya.
Ya ampun, dimana sih! Rasanya Juliet ingin menangis karena tidak menemukan kotak yang sudah disiapkan. Gadis itu terduduk diatas karpet tebal dan mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar. Entah dorongan dari mana, seperti ada suara yang memintanya mengintip kolong tempat tidurnya.
Juliet pun melongok ke bawah tempat tidurnya dan menemukan kotak yang dicari. Tak terkira rasa lega yang dirasakannya sekarang.
"Alhamdulillah... Alhamdulillah..." ucapnya berulang.
Besok aku akan mengajak bertemu Rombeng.
Juliet mengirimkan pesan ke Romeo untuk bertemu dengannya di Starbucks sebelah gedung PRC Group.
***
Kamar Romeo
Romeo baru saja selesai mengobrol dengan Valentino ketika terdengar nada notifikasi di ponselnya. Wajah pria imut itu tampak tersenyum smirk saat membaca pesan dari gadis yang sangat dicintainya.
📩 My Juliet : Romeo, besok jam sebelas, aku tunggu di Starbucks sebelah gedung PRC Group ya.
Romeo membalas pesan gadis itu.
📩 Rombeng : Iya, Jules.
Pria imut itu lalu mematikan ponselnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.
Apa yang terjadi besok, terjadilah. Kalau memang Juliet bukan jodohku, mau bilang apa.
***
Kediaman Keluarga Reeves
Pagi ini di meja makan tampak suasana mendung karena Juliet memberikan wajah sedih yang membuat Levi dan Yanti hanya bisa menatap Hoshi dan Rina.
"Kenapa pada gloomy ini? Tahun baru harusnya semangat dong!" ucap Levi.
"Lagi nggak semangat Opa..." jawab Juliet.
"Juliet, ayo semangat! Apapun yang terjadi, kamu harus menerimanya karena itu konsekuensinya kamu mengambil keputusan seperti itu" ucap Yanti lembut.
Juliet menatap Oma cantiknya dengan wajah terkejut. Bagaimana Oma tahu aku sedang galau?
"Kamu mau bertemu dengan Romeo nanti?" tanya Hoshi.
"Iya papa. Ketemuan di Starbucks dekat kantor Tante Freya."
"Kamu sama Ethan atau mau sama mas V?" tanya Valentino.
"Sama Ethan saja. Kalau sama mas V nanti aku yang nggak fokus."
"Okelah kalau begitu. Mas V mau ke toko buku."
***
Toko Buku Import
Valentino tiba di sebuah toko buku yang terkenal dengan berbagai macam buku import yang merupakan kesukaannya. Remaja imut itu langsung duduk manis sambil membaca buku yang hendak dibelinya.
Yang kabur ke toko buku
Valentino memang sangat menyukai buku dan membaca seperti halnya Opa dan papanya. Remaja itu bersyukur dengan banyaknya koleksi buku milik keluarganya hingga dirinya tidak kekurangan bacaan.
Seorang gadis manis dengan berkacamata pun masuk ke dalam toko buku itu dan Valentino yang biasanya cuek, menatap siapa yang datang.
Katya?
Gadis cantik berdarah Spanyol itu duduk di sebuah meja yang posisinya bersebrangan dengannya. Katya hari ini mengenakan sweater hitam dan kacamata yang selalu bertengger di hidungnya yang mancung.
Katya D'Angelo
Valentino lalu berdiri dan menghampiri gadis itu.
"Hai Katya."
Katya mendongak dan terkejut melihat Valentino berdiri di hadapannya.
"V? Ngapain kamu disini?"
Valentino hanya tersenyum smirk. Ya ampun, mata gadis ini biru sekali!
***
Starbucks Dekat PRC Group Building
Ethan memarkirkan Mini Cooper milik Juliet di tempat parkir cafe kopi terkenal itu.
"Nona Juliet, saya tunggu disini saja ya."
Juliet menatap pengawalnya. "Kamu ke kantin PRC group saja. Aku bakalan lama."
Ethan mengangguk. Juliet pun turun dari mobil dan berjalan masuk ke Starbucks dan dirinya melihat Romeo sudah duduk manis disana.
Romeo tersenyum saat melihat gadisnya datang.
"Kamu mau pesan minum dulu?" tawar Romeo.
"Iya. Aku titip tas ku." Juliet mengambil ponselnya karena dia biasa membayar melalui akun digitalnya.
Romeo memperhatikan bagaimana Juliet memesan kopi favoritnya dan cake yang selalu dipesannya setiap ke Starbucks.
Setelahnya gadis itu duduk di hadapan Romeo. Pria itu bisa melihat wajah mendung dan sedih Juliet. Matanya tampak bengkak seperti habis menangis.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Romeo concern.
Yang khawatir dengan Juliet
Yang galau
"Nggak..." Juliet menyesap kopinya.
Romeo memegang tangan Juliet. "Apa kata-kata ku membuatmu sedih?"
"Aku minta maaf, Romeo. Aku selalu membuat kamu kesal dan sakit hati... Kalau kamu mau menyerah..."
"No Jules. Aku tuh sayang kamu, cinta sama kamu, dan aku tahu kamu belum ada perasaan apapun denganku... Tapi aku akan lebih senang jika kita seperti ini, asal jangan membuat aku dan kamu kesal dan sedih..." Romeo menatap Juliet serius. "Aku akan menunggu sampai kamu memiliki perasaan yang sama denganku."
Juliet terpana dengan ucapan Romeo.
***
Cerita Valentino dan Katya akan bergabung dengan Arkananta dan Shinichi ya.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Masumi Hayami
apa di cerita Story Three Brothers ini bakalan dapat pasangan masing2?
klo Arka udah jelas Arabella, Valentino sama Katya.. nah Klo Shinichi bukan Kudo ada pasangannya juga kah?
2022-12-24
1
irni novitha
lah,katanya mau menyerah, gak tega ya rombeng, habis ayang bebeb sih ya
2022-11-02
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
jgn nyerah dulu tuh c Jules udah mau luluh...
pepet terus aja 😁😁😁😁😁
2022-11-02
1