Sabtu, Beberapa Hari setelah Juliet bertemu Freya
Juliet sedang menikmati acara latihan menembaknya ketika pengawal bayangan nya mengatakan ponselnya bunyi terus. Gadis remaja itu pun melepas headset nya.
Mata abu-abunya membaca siapa yang menelpon lalu menggeser tombol hijau.
"Halo?"
"Julie? Ini Shayna. Kamu dimana?"
"Aku di Dojo keluarga. Kenapa Na?"
"Bisa ketemuan nggak? Di Starbucks dekat gedung PRC?" suara Shayna terdengar sangat panik.
"Bisa. Setengah jam lagi aku sampai sana." Hari Sabtu sekolah Juliet memang libur dan hari ini dirinya ingin latihan menembak setelah ditinggal Valentino yang pergi bersama Arkananta dan Romeo ke UI untuk mendaftar dan melihat kampus mereka.
"Mbak Juliet mau kemana?" tanya pengawal merangkap sopirnya, Ethan Lewis, melihat nonanya melepaskan headset dan membuka magazine glocknya.
"Bisa antar aku ke Starbucks sebelah gedung PRC Group?"
"Yang di Kuningan?" tanya Ethan.
"Memangnya gedung PRC mana lagi Thanthan?" lirik Juliet judes.
Ethan tersenyum. Pria blasteran Amerika Indonesia itu direkrut oleh David Satrio saat masih berusia 13 tahun, yatim piatu dan jadi preman jalanan. David waktu itu masih menjadi polisi dan oleh suami Anandhita, Ethan digembleng masuk ke perusahaan keamanan milik mertuanya, Arya Ramadhan.
Ethan diberikan pendidikan formal hingga sarjana dan dia sudah terbiasa melindungi keturunan Pratomo. Sebelum mengawal Juliet, Ethan mengawal si kembar Gemini dan Gemintang. Begitu duo G kuliah, Ethan dikirim mengawal Juliet.
Ethan sendiri sekarang berusia 25 tahun, seorang sarjana komputer dan diakui oleh David kalau pria tampan itu adalah pria yang cerdas.
"Mari berangkat mbak Juliet" ajak pengawal tampan itu. Diakui Ethan, mengawal Juliet jauh lebih heboh dibandingkan duo G. Juliet membereskan semua senjata dan menyimpannya di vault khusus lalu menguncinya.
Setelahnya mereka berjalan keluar Dojo milik keluarga Pratomo yang bangunannya tidak sebesar yang di Poughkeepsie New York maupun pinggiran kota London, tapi cukup bagi para keluarga yang tinggal di Jakarta.
Juliet tidak suka dipanggil 'nona' soalnya tidak sesuai dengan karakternya yang berandalan. Dan Ethan harus memiliki stok sabar kalau Juliet memanggil dirinya seenaknya.
"Thanthan, nanti kamu di mobil saja ya" pinta Juliet ketika masuk ke dalam mobil Mini Cooper miliknya. Meskipun Juliet belum memiliki SIM, Levi memberikan hadiah mobil itu saat cucunya berulang tahun yang ke 15 tahun ini karena lulus dengan nilai sempurna. Levi dan Hoshi merasa aman karena sejak bulan April, Ethan akan menjadi pengawalnya.
"Memang kenapa mbak?" tanya Ethan.
"Mukamu kecakepan bikin ciwik - ciwik heboh tidak jelas! Aku sudah lelah di sekolah pada heboh sama mas Valentino dan Rombeng, ketambahan kamu pulak!"
Ethan tertawa. "Tenang mbak. Aku di mobil saja." Pria itu lalu melajukan mobilnya menuju Starbucks.
"Than, kamu sudah punya cewek belum?" tanya Juliet tanpa tendeng aling-aling.
Ethan hanya tersenyum tipis.
"Siapa Than? Mbak Gemini atau mbak Gemintang?" goda Juliet yang membuat Ethan memerah wajahnya.
"Mbak Jules, itu privacy saya."
"Kalau kamu memang suka, kejar saja Than. Keluarga kami nggak lihat kasta kok, asal lolos screening dan memang seiman, diijinkan untuk berhubungan. Masalah nantinya bakalan ke pelaminan atau nggak, ya tergantung jodoh" ucap Juliet sok dewasa.
"Kalau mas Romeo?"
Juliet melirik sengit ke pengawalnya. "Iiiihhh Rombeng tuh lolos semuanya tapi nggak lolos di hati aku!"
"Kenapa mbak? Orangnya baik lho, mas Valentino juga bilang gitu. Pak Quinn juga tampaknya sayang sama mas Romeo. Nggak gampang dekatin Pak Quinn padahal."
"Namanya hati itu nggak bisa dipaksa lagi Thanthan! Wong nggak senang kok disuruh senang."
Ethan tersenyum. Berbeda dengan duo G, Juliet jauh lebih blak-blakan.
Tak lama mobil mini Cooper milik Juliet sampai di Starbucks dekat kantor opa buyutnya.
***
Juliet memesan minumannya dulu baru menghampiri Shayna yang duduk dengan wajah panik.
"Hai. Kamu kenapa Na?" tanya Juliet setelah mengambil pesanannya.
"Julie, apakah kamu bertemu dengan Bu Freya?" tanya Shayna tanpa basa-basi.
"Aku tidak bertemu tapi aku dipanggil sama Tante Freya. Memangnya ada apa? Tante Freya datang kan ke pernikahan kalian."
"Aku waktu itu tidak memperhatikan karena hatiku sudah berantakan karena harus mengorbankan masa remaja aku demi sekolah. Apakah beliau datang?"
"Tante Freya datang bersama dengan Oom Haris, Na. Dan kalaupun aku tidak menemui Tante Freya, pengawal aku pasti laporan lah. Kamu tahu sendiri kan keluarga aku seperti apa?" senyum Juliet sambil menyesap minumannya. "Memang ada apa?"
"Mas Bambang besoknya dipanggil sama bu Freya dan dimarahi habis-habisan karena mau main tangan dengan ku."
"Lalu? Apakah suamimu di rumah main tangan?"
Shayna menatap horor ke Juliet. "Sumpah, Julie, baru kali itu mas Bambang khilaf..."
"Khilaf tapi kalau terusan itu nanti jadi tuman ( kebiasaan )" potong Juliet.
"No Julie, mas Bambang tidak pernah begitu tapi mungkin kemarin dia benar-benar emosi..."
"Lalu Tante Freya gimana?"
"Setelah memarahi mas Bambang, Bu Freya memberikan hukuman dan..." Shayna menahan tawa tapi juga kasihan.
"Diajak kemana sama Tante Freya?" seringai Juliet.
"Taman Langsat."
Juliet tertawa terbahak-bahak. "Oh my God! Laki lu pasti diajak cari penampakan ya?"
"Pas malam Jumat Kliwon..." Shayna ikut tertawa juga. "Kamu tahu Julie, pulangnya kan subuh tuh, mas Bambang pucaaaattt banget sampai tidak mau cerita."
Juliet masih terbahak membayangkan tantenya yang tukang cari hantu menyeret suami Shayna ke salah satu daerah angker di Jakarta.
"Terus gimana Na?" Juliet merasa mendapatkan mood booster dari ulah Tantenya.
"Julie, apa Bu Freya suka mencari penampakan?"
"Asal kamu tahu, papaku dan Tante Freya itu sering bertengkar soal hobi nyelenehnya. Kebetulan Oom Haris juga penakut orangnya bahkan kata mamaku, awal hubungan Oom Haris pernah pingsan saat diajak mencari penampakan yang ternyata adalah istri pemilik rumah yang pakai mukena putih dan dikira pocong!"
Shayna tertawa terbahak-bahak membayangkan Haris yang dikenal kaku dan cool itu bisa pingsan gara-gara pocong jadi-jadian.
"Kasihan pak Haris" gelak Shayna.
"Terus apa yang terjadi, Na?"
"Mas Bambang baru cerita kemarin malam kalau selama menemani Bu Freya, banyak kejadian. Ada yang terbang, ketawa horor dan yang paling menyeramkan, Bu Freya malah semangat merekam semuanya."
Juliet memegang pelipisnya. "Astagaaa Tante Ghostbuster satu itu yaaaa!"
"Kata mas Bambang, dia kapok jika harus berhubungan dengan salah satu anggota keluarga Pratomo. Karena hukumannya jauh lebih menakutkan daripada dipecat."
Kedua remaja itu tertawa bersama.
"Bersyukur Na, ada hikmah dibalik itu. Aku sih melihat seperti nya Bambang Gentolet itu sayang sama kamu cuma kan perbedaan usia dan kamu yang masih sekolah, membuatnya sedikit cemburu. Na, aku bahagia kalian bisa berbaikan lagi meskipun pakai acara cari hantu."
"Iya Julie. Mas Bambang sekarang lebih sabar dan aku pun semakin menikmati kehidupan rumah tangga aku."
"Na, kita ikut kelas akselerasi yuk! Biar cepat lulus dan kamu juga lebih fokus bersama Bambang Gentolet. Gimana?"
Shayna mengangguk. "Biar aku bisa kuliah lebih cepat juga Julie. Aku mau!"
"Kita belajar bersama ya!"
Shayna mengangguk penuh semangat. Dirinya sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Juliet Reeves.
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Note
Visual Ethan aku hapus karena mau aku pakai buat visual anaknya Bagas n Safira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
ya ampun si bambang beneran diajak nyari penampakan sampai subuh 🤣🤣🤣
untung ngak pingsan, tapi trauma bin kapok 🤣🤣🤣🤣
2024-11-10
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
nah kan beneran di ajak uka-uka🤣🤣🤣
2022-10-28
1
Uniie Gentra
aku kira shayna bakal jadi jodohnya v
2022-10-22
1